Hampir seminggu. Apa yang dikatakan Rizky minggu lalu benar-benar terjadi. Dia kerap muncul secara tiba-tiba.
'Bisa kena serangan jantung aku kalo kayak gini terus. Batin Kira
Kira ke kantin untuk makan siang. Cacing dalam perut kira sudah meronta meminta jatahnya. Saat Kira hendak mengambil minuman, jarinya tanpa sengaja menyenggol lengan seseorang yang hendak mengambil minuman serupa dengan nya.
"Apin." Kira kaget karena lengan tersebut adalah lengan Apin.
"Eh kamu ra. Kamu mau ambil ini juga? Aku ambilin ya." Kata Apin
"Makasih." Kira tersenyum
"Sama-sama. Makan bareng yuk?" Tawar Apin.
Kira hanya menganggukan kepala tanda setuju.
Perkenalannya dengan Apin sejak sekolah menengah dulu telah berhasil mencuri hati Kira. Kira hanya memendam perasaan nya tanpa berani mengungkapkan nya. Hanya dia danTuhan yang mengetahui nya.
"Gimana kuliah kamu?" Tanya Kira di sela menikmati makan siang nya
"Ya ginilah. Makin hari makin pusing. Belom dengan kegiatan lainnya." Keluh Apin
"Jangan terlalu capek. Fokus sama kuliah aja dulu." Nasehat Kira.
"Kamu khawatir sama aku?" Goda Apin sambil memainkan alisnya naik turun.
'Aku takut kamu kenapa-napa karena aku sayang sama kamu.' Namun Kira tidak sanggup untuk meluahkan perasaan nya.
"Iyalah. Kamu kan temen aku." 'Bohong Kira.
'Bohong kalo kamu bilang dia cuma temen kamu. Kamu mau lebih dari temen kan?' Hati Kira tidak sejalan dengan otak nya.
"Temen doang nih?" Tanya Apin memastikan.
Jantung kira berdegub kencang seperti mau terlepas dari tempat nya. Kira gugup
"Temen baik. Sahabat." Jawab Kira tersenyum seraya mengendalikan kegugupan nya.
Apin hanya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. Dalam hati siapa yang tau.
Hening seketika. Keduanya tidak bersuara hanya menyantap makan siang nya.
"Kapan kamu mau nikah?" Tanya Kira coba mencairkan suasana.
"Hmm ntar nunggu selesai kuliah." Jawab Apin sekenanya.
"Berapa tahun lagi?" Tanya Kira lagi
"Setahun lagi." Jawab Apin santai.
"Sama dong. Mau langsung nikah abis wisuda?" Tanya Kira memastikan.
"Gak tau juga. Calon nya aja belom ada." Balas Apin
"Ya cari dari sekarang dong." Pancing Kira
"Ntaran ajalah. Yang penting kerja dulu." Jawab Apin kemudian.
Detak jantung Kira semakin tidak karuan mendengar jawaban Apin yang hanya sepatah dua patah kata.
"Hai." Sapa seseorang yang tiba-tiba telah berdiri di samping meja Kira dan Apin.
Apin terdiam sementara Kira mengetap gigi karena kedatangan orang itu. Siapa lagi kalau bukan Rizky.
"Boleh aku gabung?" Ucap Rizky ramah dengan mengembangkan senyum nya
"Tempat lain banyak. Ngapai gabung kesini?" Ucap Kira ketus tanpa menoleh ke arah Rizky.
"Kira." Tegur Apin.
"Boleh kok. Sini duduk." Senyum Apin.
Kira mengeluh kesal karena Apin mengajak Rizky untuk bergabung. Perubahan wajah kira di perhatikan oleh rizky.
"Aku ganggu ya?" Tanya Rizky dengan wajah tidak besalah.
"Enggak kok. Kira aku duluan ya. Kelas aku mulai sebentar lagi. Nanti kapan-kapan kita ngbrol lagi." Pamit Apin
Apin lalu bangkit dari duduk nya dan menyalami tangan Rizky lalu meninggalkan mereka berdua. Rizky hanya mengekori langkah Apin dengan matanya.
"Pacar?" Tanya Rizky kemudian
"Bukan urusan kamu." Jawab Kira tanpa melihat Rizky.
Kira lalu bangkit dari duduknya hendak berlalu meninggalkan Rizky
"Kapan mau bayar hutang?" Tanya Rizky masih dengan pertanyaan yang entah berapa kali di ulang nya.
"Kan aku udah bilang aku akan bayar setiap bulan, ini baru seminggu." Jawab Kira dengan malas.
"Gua juga udah bilang jangan coba-coba buat lari dan gua bakal terus dateng kayak gini." Kata Rizzky santai.
Kira memberanikan diri menatap tajam mata Rizky. Bencinya sudah menggunung.
"Kamu memang gak ada kesibukan lain ya!! Selalu ngikutin aku kesana kemari. Setiap jam, setiap menit. GOSH!! PLEASE!! Aku pasti bayar hutang aku, kamu jangan khawatir. Aku akan bayar semua hutang aku, gak akan kurang." Ucap Kira dengan nada yang sudah meninggi membuat beberapa orang yang ada dikantin itu memandang mereka.
"Lo harusnya bersyukur karena gua gak minta di tempat. Gua akan terus ganggu lo sampe lo bayar hutang lo. Gua bakal nemuin lo setiap hari dimana pun elo." Jawab Rizky santai.
Rizky lalu bangkit dari duduknya
"Sampe ketemu besok." Ucap Rizky dengan terseyum dan mengedipkan sebelah matanya.
Kira semakin membenci laki-laki itu.
Kira lalu bergegas pergi keluar dari kantin.
Terima kasih sudah mau membaca novel saya.
Mohon maaf jika masih terdapat banyak kesalahan dalam novel saya karena saya masih belajar.
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Risa Istifa
👍
2021-06-16
0
ayyona
jejak biar ga lupa 😍
2020-07-26
1
Jullie
Lanjut thor mampir keceritaku juga ya "Jodohku Ustadz Pesantren" makasih
2020-07-11
1