SWEET REVENGE 16

Tepat jam 3.00 pagi, Kira terbangun dari tidurnya. Kira bersiap ke musholla yang terletak di dekat tempat mereka camping. Kira keluar dari tenda nya dan mendapati Rizky juga keluar dari dalam tenda nya dengan mengenakan baju koko dan sarung yang terpasang rapi.

'Mau ke musholla juga kah?' Tanya Kira dalam hati

Kira lalu meninggalkan Rizky yang masih berdiri di depan tenda nya, Rizky mengekori di belakang Kira.

Walaupun jarak kedua nya tidak terlalu jauh, namun tidak ada satu pun kata yang keluar dari mereka. Mereka hanya fokus dengan fikiran nya masing-masing.

Selesai mengambil wudhu, Kira masuk ke dalam musholla. Sempat Kira melirik ke arah Rizky yang sedang khusyuk dalam setiap gerakan sholat nya.

Kira menyempatkan diri sholat Tahajjud dan Istikharah. Selesai sholat Kira mengadahkan tangan nya meminta pertolongan pada yang Maha Esa.

Air mata yang sedari tadi di tahan Kira kini tak kuasa lagi di bendung. Samar-samar terdengar isakan Kira di setiap doa nya mencoba menguatkan hatinya yang hancur.

Angin malam yang masuk ke dalam musholla berhembus cukup kencang membuat kain pembatas antara laki-laki dan perempuan terbuka.

Sekilas Kira dapat melihat sosok Rizky yang sedang khusyuk mengadahkan tangan nya dengan bibir yang bergerak naik turun di setiap doa nya.

Kira sejenak terpana dengan khusyuk nya Rizky. Mata nya menangkap gerakan tangan Rizky yang menyeka sudut mata nya.

'Apa dia barusan nangis?' Batin Kira

Sesaat kemudian, musholla telah di isi oleh beberapa pelajar lain yang telah bangun dan bersiap sholat subuh.

Kira kembali menoleh ke tempat Rizky tadi namun sosok Rizky telah hilang dan tidak lagi kelihatan.

"Habis sarapan ini, piring dan gelas cuci masing-masing. Makanan yang kalian ambil untuk sarapan jangan gak habis. Jangan mubazir. Sampah nya jangan buang sembarangan." Tegas suara Amir saat semua sudah berkumpul untuk sarapan.

Semua pelajar terlihat antusias menikmati sarapan mereka. Ada yang sarapan dengan lahap nya dan ada juga yang kurang berselera.

Kira hanya merenung sarapan nya. Teh panas di letakkan di samping sarapan nya. Rizky duduk semeja dengan Kira, lebih twpatnya duduk di hadapan Kira.

Kira yang semalam kurang tidur, kini rasa kantuk menyerang nya. Kira menyuap sarapan nya dengan setwngah sadar. Rizky menatap tajam ke arah Kira.

Eva dan Mina yang berada di kanan kiri Kira menelan saliva nya dengan tatapan Rizky.

Cangkir plastik yang berada di sisi piring di saut Kira. Tanpa melihat, Kira meminum teh panas itu.

"Arrghh!!" Cangkir itu terlepas dari genggaman Kira san tumpah mengenai tangan dan bajunya. Lidah nya terasa terbakar menandakan bahwa teh tersebut benar-benar masih panas.

Rizky bangun dari duduk nya, tangan nya menyambar kasar tissue dari salam wadahnya lalu jongkok di depan Kira.

"Makanya mata nya di pakek." Sindir Rizky.

Tangan Kira di tarik lalu di lap dengan tissue. Kira lantas menarik tangan nya dengan paksa.

"Gak kena kamu juga kan?" Ucap Kira pelan namun rasa marah nya pada Rizky belum sepenuh nya hilang.

"Sakit gak Kir? Mau ke Klinik?" Tanya Eva yang khawatir pada kondisi Kira.

Rizky lalu bangkit dari duduk nya lalu tanpa aba-aba langsung menggendong tubuh Kira. Kira yang terkejut dengan perlakuan Rizky, berontak keras agar Rizky menurunkan nya.

"DIEM!!! Kalo lo gak mau diem gua cium lo!!" Ancam Rizky. Kira langsung menutup mulut nya lalu diam tanpa perlawanan.

Eva dan Mina yang melihat kejadian itu menganga serasa tidak percaya dengan yang baru saja terjadi.

Rizky membawa Kira menuju mobil nya lalu membuka pintu tempat duduk belakang.

"Duduk." Titah Rizky

Kira akur. Kaki di hulurkan keluar. Rizky sibuk mencari sesutu di dalam bagasi mobilnya.

Lagi-lagi Rizky melutut di depan Kira dengan membawa kotak P3K. Kira merenung wajah Rizky yang sedang mengobati luka nya.

"Kamu ini Doraemon ya? Flashdisk ada, P3K ada."Sindir Kira.

"Ini semua kebutuhan kalo mau ada aktivitas outdoor kayak gini. Daripada nyusahin orang lain, mending siapin semunya sendiri. Be prepared." Ucap Rizky tanpa menoleh ke arah Kira.

Rizky mengulurkan krim pada Kira. Tangan Kira yang sudah memerah dipandang Rizky. Rizky mengeraskan rahang nya menahan amarahnya.

'Bisa gak sih kamu jangan sakit di depan aku?' Batin Rizky.

Kira mengoleskan krim yang yang diberikan. Dahinya berkerut menahan sakit yang dirasakan nya.

"Gimana lo mau ikut kegiatan kalo baru kesenggol dikit aja udab kesakitan?" Tanya Rizky

"It's Oke." Jawab Kira

Kira perlahan bangkit dari duduk nya, namun dengan sigap Rizky mendorong bahu Kira mambuat Kira kembali ke posisi duduk.

"Gua punya perban. Lo perban aja dulu tangan lo. Abis itu ganti baju. Gak usah ikut kegiatan, biar gua yang izin sama Amir." Ucap Rizky lalu meninggalkan Kira.

Kira menatap punggung Rizky dsngan pandangan redup. Air mata nya kembali menetes

"Apin..." Panggil Kira dengan sangat pelan. Kira memejamkan mata nya menahan air mata nya agar tidak tertumpah, namun sia-sia. Air mata itu turun dengan sendiri nya

Kira membalut tangan nya dengan terisak.

Selesai membalut luka nya Kira bangun dari duduk nya dan menutup pintu mobil Rizky

"Temen-temen lo mau flying fox bentar lagi. Gua udah bilang sama mereka kalo lo gak bisa ikut." Ucap Rizky yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Kira.

Kira sedikit terkejut dengan suara Rizky, namun lebih terkejut karena Rizky bilang dia tidak bisa ikut flying fox.

"Urus urusan kamu sendiri. Gak usah ganggu uruan orang lain." Kira lalu meninggalkan Rizky dan berjalan menunu tenda nya untuk mengganti baju. Rizky hanya mengekori Kira

"Lo harusnya bersyukur karena udah gua tolong." Ucap Rizky

"Well, Aku gak minta bantuan kamu juga kan. Itu kemauan kamu sendiri." Bantah Kira

"Terus? Gak ngerti bilang terima kasih? Apa mulut lo gak bisa ngomong terima kasih?" Sindir Rizky

Kira keluar tenda dengan baju yang telah berganti, namun tisak dari sorot matanya yang masih terlihat memerah karena menahan marahnya.

"Terima kasih!! Tapi aku lebih berterima kasih kalo kamu gak ganggu hidup aku. Aku gak punya urusan sama kamu." Ucap Kira lalu hendak meninggalkan Rizky

Rizky mengganjal kaki Kida hingga membuat Kira tejatuh. Kira terjerit kecil, tangannya menggenggam rumput dengen kuat menahan amarah dan sakit hatinya. Rizky jongkok di depan Kira menatap dalam mata Kira

"Gua gak bakal bantuin lo kali ini. Tapi kalo lo bilang gua gak punya urusan sama lo, lo salah. Lo tungangan gua, So act like one." Ucap Rizky lalu bangkit dan meninggalkan Kira.

"Dan sejak kapan aku jadi tunangan kamu?!" Jerit Kira. Rizky tidak menghiraukan Kira. Kira lalu bangun, lututnya terasa sakit. Namun tidak ada yang lebih sakit ketimbang hati Kira.

Terima kasih sudah mau membaca novel saya.

Mohon maaf jika masih terdapat banyak kesalahan dalam novel saya karena saya masih belajar.

Terima kasih

Terpopuler

Comments

asyura_

asyura_

Hei Author yang hebat salam literasi 👋, imajinasi yang engkau tulis merupakan sesuatu yang sangat luar biasa 😍, keep healthy, sehat selalu ya kakak, biar upnya lancar.

Helo dari Over Power 🤓

2020-07-29

1

ayyona

ayyona

keep up kk 😍

2020-07-29

1

Nona Mawar

Nona Mawar

lanjut kaka

2020-07-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!