SWEET REVENGE 6

"Apin." Kira memanggil dari belakang. 

Apin memandang ke belakang. Senyumya mengembang. Kakinya berhenti melangkah. Kaos yang menempel dibadan nya diusap pelan. Buku tebal ditangan di pegang erat.

"Kenapa kira?" Tanya Apin

"Maaf soal kemaren." Jawab Kira

"Emang kemaren kenapa?" Apin mengerutkan dahinya mencoba mengingat kejadian kemarin.

"Yang soal orang itu tiba-tiba dateng." Jawab Kira.

"Oh yang itu. Gak papa lagian aku juga emang ada kelas kemaren itu." Jawab Apin

"Oh gitu. Ya udah deh."

"Kir, dia siapa?" Tanya Apin yang penasaran dengan sosok Rizky.

"Dia?" Kira terkejut. Kenapa tiba-tiba Apin menanyakan sosok Rizky? Tidak biasanya Apin penasaran dengan urusan pribadinya.

"Calon istri." Entah darimana tiba-tiba Rizky sudah berada di sebelah Kira. Tangannya diletakkan di bahu Kira.

Apin terkejut mendengar pernyataan Rizky. Sedangkan Kira mengerutkan keningnya masih mencoba mencerna kata Rizky.

Daniel yang berada di belakang Rizky ikut terpana. 'Sejak kapan tuan ada calon istri?' Batin Daniel.

Apin tersenyum.

"Kira aku masuk kelas dulu." Pamit Apin pada Kira.

Kira melihat kelibat Apin berlalu seketika tersadar. Saat kakinya melangkah mencoba menyusul Apin, tangannya digenggam Rizky kuat.

"Kamu kenapa sih?!" Kira tidak mampu menahan emosinya.

"Hey santai dong. Kenapa lo tiba-tiba marah kayak gini." Jawab rizky dengan santai nya.

"Kamu mau apa sih? Kenapa kamu terus mengganngu aku? Apa gak bisa sehari aja kamu gak mengusik hidup aku?" Emosi Kira kian memuncak

"Oh too bad. Gak bisa. Karena..."

"Karena aku belum bayar hutang kamu? Kamu tiap hari selalu mengulangi kata itu. Apa kamu gak bosan hah?!! Kamu memang gak punya urusan lain kan. Kamu punya PA (personal asisten), gak mungkin orang seperti kamu itu orang miskin yang butuh uang. Apa kamu gak bisa sehari saja jangan mengusik kehidupanku?" Bantah Kira dengan nafas memburu menahan emosinya yang semakin meledak.

"Gak bisa." Jawab Rizky dengan entengnya.

"Orang pelit dan tamak kayak kamu ini pasti gak ada yang mau sama kamu kan? Atau ada, Tapi selalu ditinggalkan. Karena kamu gak ada urusan makanya kamu selalu ganggu aku iya kan?!" Entah keberanian darimana Kira mengucapkan kata itu.

Melihat perubahan raut wajah Rizky kira tersenyum puas. 'Memang kekurangan kasih sayamg orang ini' Batin Kira

"Mau kamu tatap mata aku sampai bola mata itu keluar. Aku gak akan tarik kembali kata-kata aku." Kira membalas tatapan mata Rizky.

 

"Daniel." Panggil Rizky.

"Ya Tuan." Jawab Daniel

"Cari informasi tentang Apin dan jangan ada yang terlewat sedikit pun." Perintah Rizky dengan masih menatap tajam mata Kira

"Kamu mau apa?" Kira terkejut karena Rizky ingin tau soal Apin

"Gua bakal kasih pelajaran buat orang kayak elo." Jawab Rizky lalu meninggalkan Kira.

Kira terdiam setelah kepergian Rizky. Kira masih tidak mengerti tentang ucapan Rizky barusan.

Apin menatap layar slide show dengan tatapan kosong. Pikirannya tidak bisa fokus dengan apa yang ada dihadapan nya. Tiba-tiba tangan nya di senggol teman sebangkunya.

"Fokus pin" Bisik Iqbal

Apin terkejut namun dia langsung bersikap biasa tapi dalam kepalanya penuh sesak dengan berbagai pikiran yang mengganggu.

"Nanti kamu jelasin lagi ke aku. Aku gak bisa fokus."

Apin melirik pada Iqbal, Iqbal meracau tidak karuan. Biasanya Apin yang selalu bersemangat ketika masuk ke dalam kelas, tapi hari ini Apin terlihat berbeda.

"Oke." Jawab Iqbal pendek

Apin kembali diam dan menatap kedepan. Di dalam kepalanya siapa yang tau

JAM ditangan sudah menunjukkan pukul 3 sore. Kira masuk ke toilet untuk membenarkan jilbab nya sebelum kembali ke rumah kontrakan nya.

"Keponakan Pak Anwar udah balik lo dari Ireland." Bisik-bisik orang di sebelah Kira.

Kira tidak menggubris pebualan mereka.

"Kenapa dia sering datang ke kampus ya? Satu lagi, kenapa dia bawa bodyguard?" Sambung mereka

"Entah. Tapi kalo yang aku denger di kampus ini ada tunangan nya." Kata salah seorang dari mereka

"Udah tunangan? Aku baru aja mau coba deketin dia."

"Emang dia mau sama kamu. Dia itu udah ganteng, kaya, baik lagi. Pasti dia cari yang selevel sama dia." Sambung mereka lagi

Kira mencuci tangan nya lalu cepat-cepat berlalu meninggalkan mereka. 'Tunangan? Pfftt.' Batin Kira

Kira mempercepat langkahnya menuju mobil. Merasa dirinya sedang dibuntuti, Kira lalu berbalik badan. Apin yang mengekori Kira sontak kaget karena kira memutar badannya.

"Apin! Aku kira siapa. Kenapa kamu buntutin aku?" Tanya Kira sambil mengurut dadanya karena terkejut.

"Hehehe. Aku tadinya mau negor kamu. Tapi kamu nya jalan kayak abis maling ayam, makanya aku buntutin kamu." Jelas Apin

"Haha. Kenapa cari aku?" Tanya Kira

"Hee. Mau nebeng pulang ke kontrakan. Boleh gak?" Pinta Apin. Kira mengernyit mata menatap Apin.

'Motornya kemana?' Batin Kira.

"Oh. Boleh aja." Kira menyerahkan kunci mobil kepada Apin.  

"Dengan syarat kamu yang nyupir." Sambung Kira. Apin tersenyum

"Kalau aku yang bawa mobil, gak langsung pulang nih. Mampir dulu." Tawar Apin

"You're the driver." Jawab Kira tersenyum

Mereka berdua masuk bersama ke dalam mobil tanpa menyadari ada mata yang memperhatikan mereka.

Mobil berhenti di sebuah mall ternama. Setelah mencari parkir, mereka masuk bersama ke dalam mall.

"Kamu udah sholat?" Tanya Apin

"Udah waktu di kampus tadi. Kamu?" Kira balik nanya sama Apin

"Udah. Aku kira kamu belum sholat, tau nya udah. Kalo belum kita bisa mampir dulu ke musholla. Ini sekarang kita mau makan dimana?" Tanya Apin lagi

"Makan di mulut." Jawab Kira pendek

"Aku kalo makan pake hidung. Hebat kan?" Apin memainkan alisnya seraya menatap Kira.

"Oya. Hebat banget dong kamu. Nanti kamu harus tunjukin ke aku. Nanti aku pesenin mie buat kamu. Biar kamu gak susah makan nya." Kira tidak mau kalah dia terus meladeni candaan Apin.

"Amboi-amboi. Ledekin aja terus." Mereka tertawa bahagia.

Tanpa mereka sadari ada sosok yang sakit hati melihat kebersamaan mereka.

"McD aja deh." Saran Kira.

"Anything you want, Princess." Jawab Apin santai

Kaki kira berhenti melangkah. Kira tidak bisa berkata-kata lagi. Apin menoleh kebelakang.

"Jadi makan gak?" Tanya Apin.

Kira mengangguk perlahan. Kira masih terkejut dengan kata PRINCESS yang diucapkan Apin. Dia merasa istimewa.

"TWO Big Mac, medium." Apin pergi memesan makanan sementara kira memilih tempat duduk. Dia duduk agak sedikit di sudut karena tidak ingin diganggu orang lain.

Sementara menunggu kira mengeluarkan ponsel pintarny mengecek Whatsapp nya ada chat dari Rizky.

Rizky : Where are you?

Kira : McD. Kenapa?

Rizky : Oh. Lunch?

Kira : Yup. 

Rizky : Sendiri?

Kira : Sama temen.

Rizky : Yakin temen? Jangan-jangan pacar lagi? :)

Kira : Ahahah. Temen baik

Rizky : Haha. Anyway.. Aku balik ke indonesia.

Kira : What? Wait you're back? Maksudnya?

Rizky : Iya setelah lulus SMP kemaren aku pindah sekolah ke Ireland. Dan sekarang aku sudah balik lagi ke indonesia. 

Kira : Are you serious?

Rizky : Yeah yeah! :)

Kira : Great. Mau kuliah disini?

Rizky : Nope. Aku mau kerja disini.

Kira : Wahh! Udah mau ngumpulin uang buat nikah ni kayaknya.

Rizky : Hahah. I'm planning to.

"Kora." Apin meletakkan pesanan nya di meja. Kira menoleh sesaat ke arah Apin

"Hm? Sebentar ya." Kira kembali melihat ke layar ponsel nya

Kira : My lunch is ready. TTYL. 

Rizky : Allright. Dying to see you.

Kira kelu. 

Kira : :) Have fun.

Rizky : I will.

Kira memasukkan ponsel nya kedalam sakunya. Kemudian menatap Apin dengan tersenyum.

"Temen aku udah bakik lagi kesini." Cerita Kira

"Dia balik dari mana?" Tanya Apin

"Ireland." Jawab Kira

"Oh. Belajar disana?" Tanya Apin lagi

"Yup." Kira mengoyak sedikit burgernya dan langsung disuapkan ke dalam mulutnya.

"Makan yang bener. Belepotan gitu." Apin menunjukkan saos yang tertumpah di bibir bawah Kira.

"Oh. Hehehe." Kira mengelap bekas saos tersebut.

"Kira.." Panggil Apin

"Yup?" Kira menyedot minuman.

"Are you really getting married?" Tanya Apin pada Kira. Kira mendongak mengangkat kepalanya.

"Of course." Jawab Kira

"Dengan.." Apin menggantungkan kata-katanya.

"Aku belum tau. Tapi aku pasti nikah. Gak mungkin aku mau sendiri sampe tua?" Jawab Kira santai

"Bukan gitu. Maksud aku apa kamu mau nikah dalam waktu dekat?" Tanya Apin lagi

"Oh. Enggak kok." Jawab Kira sambil tertawa.

"Terus yang tadi itu?"

"Dia itu gak waras. Kamu tau minggu lalu aku kecelakaan waktu aku ke toko xxx. Pas pulangnya aku nabrak mobil orang, Mini Cooper lagi. Ya memang salah aku sih, jadi aku harus ganti rugi sekitar 50 juta. Aku baru bayar 2,5 juta dan sisanya aku cicil setiap bulan. Itulah makanya dia dateng terus ke aku, dia nagih utang nya sama aku." Jelas Kira panjang lebar kali tinggi. Hahaha

"Tapi kenapa dia ngomong kalo kamu calon istri dia?" Tanya Apin lagi

"Stress dia itu. Gak usah di dengerin. Kalo orang kurang kasih sayang ya gitu jadinya, gak bisa liat orang lain seneng." Jawab Kira

"Jadi memang kira gak mau nikah sama dia?" Yanya apin memastikan.

"Ya enggak lah. Kamu liat tadi dia bawa bodyguard gitu. Jangan-jangan bodyguard nya ikut masuk toilet lagi." Jawab Kira asal

Apin tertawa. Dalam hatinya merasa lega mendengarnya.

"Kenapa gak cerita tentang ini sama aku?" Tanya Apin lagi

"Gak cerita?" 'Aku Whatsapp kemaren aja gak kamu bales, gimana mau cerita?' Guma Kira.

"Masalah kecil doang." Sambung Kira. Padahal kepalanya hampir pecah memikirkan cara membayarnya.

"Lain kali hal-hal kecil kayak gini kamu cerita aja ke aku. Siapa tau aku bisa bantu. Kalau Whatsapp gak dibales telfon. Orang sibuk gak bisa selalu buka Whatsapp." Omel Qpin pada Kira.

'He eleh. Bisa-bisanya kamu nyindir aku.' Gerutu Kira dalam hati.

"Iya. Nanti aku telfon kamu tiap malem. Bisa nganggkat gak?" Canda Kira

"Insya allah." Jawab apin sambil tersenyum.

Kira kelu. 'Aku bahkan bukan orang spesial bagimu yang harus kamu angkat setiap aku menelfon.' Kira sadar akan siapa dirinya dimata apin

Selesai menjamah makanan, mereka berjalan bersama mengelilingi mall tersebut. Canda dan tawa mengiringi setiap langkah mereka. Alfan dan Daniel hanya memperhatikan dari kejauhan. Rizky mengerat gigi dan menggenggam kuat tangan nya. Genggaman itu jelas diperhaikan Daniel

"Tuan." Panggil Daniel

"Secepatnya dapatkan semua informasi tentang hubungan laki-laki itu dengan Kira." Perintah rizky.

Daniel hanya mengangguk. Rizky melangkah keluar dari mall tersebut lalu masuk ke dalam mobilnya. Daniel hanya mengekori langkah tuan nya. Lalu mereka meninggalkan mall tersebut.

"Makasih buat hari ini." Ucap Apin setelah mereka tiba di depan kontrakan Apin. Kira hanya mengangguk.

Senyuman terus mengembang di wajahnya. Dia merindukan masa-masa ini. Masa dimana dia dan Apin keluar dan jalan-jalan bersama. Terakhir mereka keluar pada saat mereka mendaftar kuliah. Sedangkan sekarang mereka telah memasuki semester ke 5.

"Apin." Panggil Kira sebelum apin keluar mobilnya.

"Ya." Apin menoleh menatap Kira

"Makasih juga." Ucap Kira menatap wajah Apin.

"It's Ok. Inget kalo ada apa-apa cerita sama aku." Pesan Apin sebelum keluar dari mobil Kira.

"Siap boss." Ucap Kira sambil mempraktekkan hormat pada Apin.

Apin tertawa kemudian keluar dari mobil Kira.

Dia melambaikan tangannya saat mobil kira berlalu dari hadapannya. Sementara Kira kembali ke rumah kontrakan nya dengan perasaan bahagia karena bisa menghabiskan waktu bersama Apin.

Hari ini terasa sangat membahagiakan bagi Kira.

Terima kasih sudah mau membaca novel saya.

Mohon maaf jika masih terdapat banyak kesalahan dalam novel saya karena saya masih belajar.

Terima kasih

Terpopuler

Comments

Bundew

Bundew

kak, aku koreksi dikit.. pas nulis nama orang biasakan pake huruf kapital di awal 🙏
sudah aku like
tetap semangat berkarya ya kak 😊

2020-07-16

2

Raindse Praintzesa

Raindse Praintzesa

lanjut thor... dah dilike juga nih yang ketinggalan😉

2020-07-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!