SWEET REVENGE 5

Jari telunjuk Kira diketuk-ketuk di atas meja belajar. Matanya kembali menatap layar laptopnya. Merasa lelah mengerjakan tugasnya, dia beralih membuka facebook nya. Orang pertama yang dia cari adalah Apin, namun sayangnya tidak ada tanda-tanda kalau lelaki itu sedang online.

Matanya terpaku pada status seseorang yang dikenalnya. Rizky. Teman lamanya ketika di SMP dan juga mantan pacarnya.

'It hurts me the most when you didn't recognice me.' 

Bedanya Rizky ini dengan Rizky yang dia kenal minggu lalu adalah karena Rizky ini pernah memeperlakukannya dengan istimewa, tidak seperti KEPONAKAN Pak Anwar itu.

Kira meringankan tangan memberi komen pada status lelaki itu.

'Lebih sakit lagi kalau kita tidak dihiraukan dengan orang yang kita kenal.'

Semenit kemudian, komen kira dibalas.

Rizky : Hai kira. Long time no see.

Kira : Haha. Busy study.

Rizky : So how was it?

Kira : Okay so far.

Rizky : Mind me to get your number?

Kira : Wait.

Tidak  lama kemudian, ada Whatsapp masuk.

Ikon nya hanya sebuah gitar.

Rizky : It's me. Rizky.

Kira : Ouh. Hai Rizky.

Rizky : Haha. Hai Kira.

Kira  : Sekarang dimana?

Rizky : Rumah.

Kira : Udah kerja?

Rizky : Belum. Besok baru mulai kerja.

Kira : Nervous?

Rizky : Lumayan

Kira : Banyak-banyak berdoa.

Rizky : Allright :)

Kira : Kamu pindah kemana setelah lulus SMP?

Rizky : I've been dumped. Gak mungkin mau tetep sekolah di daerah itu. Malu lah

Kira : Sorry :)

Kira jadi serba salah. Lama Kira menunggu balasan Rizky namun laki-laki itu tidak membalas pesan kira. Akhirnya Kira mengalah

Kira : Aku ketemu orang kayak kamu 

Rizky : Really?

Kira : Sama nama kalo muka gak tau soalnya udah lama gak ketemu sama kamu

Rizky : Interesting.

Kira : Tapi kelakuan nya jauh beda kayak langit sama bumi

Rizky : Haha. Kenapa? Which one is better?

Dyla : Entah? kayaknya kamu. Dia itu dih mit-amit pokoknya.

Rizky : Jadi pengen ketemu sama orangnya. Kira-kira muka kita sama gak ya?

Kira : Entah

Rizky : Siapa yang lebih tampan?

Kira : You. 

Rizky : #Blushed.

Kira : Hahah. Rizky, Aku mau ngerjain tugas dulu. Nanti kita Whatsapp lagi.

Rizky : Allright. Kalau ketemu sama dia bilang dapet salam dari aku.

Kira : Ahhh! Please. Aku gak mau lagi ketemu sama dia, dia itu ngeselin tau nggak. Tarik balik salam kamu. Nanti dia tau kalo aku cerita sama kamu.

Rizky : Hahah. Allright then.

Kira : By the way. I'm sorry for the past.

Rizky : It's okay. Kalau jodoh gak akan kemana.

Kira : Hmm.. :) Semoga Allah memberi yang terbaik.

Rizky : Just one more thing Kira, no more fighting.

Kira : Bahahah. Kira yang sekarang bukan yang dulu lagi. Kira yang sekarang lebih cantik dan imut :) 

Rizky : Hahah. Udah kerjain tugasnya.

Kira : Ok ok

Kira tersenyum. Awalnya memang ada rasa malu, tapi kalau sudah ngobrol seperti ini rasanya kayak udah ngobrol tiap hari.

Flashback On

"*Maaf." Kira menyerahkan kotak besar pada Rizky. Rizky memandang kira dengan tatapan kecewa.

"Apa harus sekarang?" Tanya Rizky

"Aku gak bisa bohongin diri aku sendiri. Dari awal aku emang gak ada perasaan apa-apa sama kamu." Jawab Kira

"Kalo gak ada perasaan kenapa kamu terima?" Tanya Rizky lagi

"Aku cuma mau ngasih kamu kesempatan jadi pacar aku." jawab Kira jujur.

"Kenapa baru sekarang kamu kasih tau aku yang sebenarnya?" Tanya Rizky lagi

Kira yang sedari tadi menunduk terus mengangkat kepala.

"Karena kira suka dengan orang lain." Jawab Kira

"Sincerely?" Duga Rizky.

"Ya." Jawab Kira

"Kamu tau kan aku gak pernah melirik cewek lain? You're my first love!" Tegas Rizky.

"Tapi kamu bukan first love Aku. Manusia berubah. Hati ini mudah berubah." Jawab Kira

"Tapi hati aku gak berubah. Gak sedikit pun berubah!" Tegas Rizky

"Itu Kamu. Bukan aku." Jawab Kira dingin

"Waktu aku mau ujian, kenapa baru sekarang kamu kasih tau aku? Kamu memang gak pernah mikir tentang perasaan aku kan?" Duga Rizky.

"Waktu sekolah kan cuma cinta monyet. Kamu seharuaya udah tau kalo hal kayak gini bakal tahan lama." Jawab Kira

"Setidaknya kamu kasian sama aku. Aku sebentar lagi ujian. Apa gak bisa kita tahan dulu sampe aku selesai ujian baru kita ngomongin masalah ini?" Kata Rizky dengan mata yang memerah menahan air matanya agar tidak tertumpah.

Kira menghela nafas kasar.

"Rizky sama Kira udah selesai. Maaf kalo ini menyakiti hati kamu tapi dari awal memang aku gak ada perasaan apa-apa sama kamu." Tegas Kira sambil menyerahkan kotak besar kepada Rizky

Rizky belum mengambil kotak yang diberikan Kira. Kira lalu meletakkannya di atas rumput di tempat mereka berdiri. Kira langsung masuk kedalam kelas.

Air mata laki-laki itu menetes. Selama ini dia belum pernah merasakan jatuh cinta. Hanya sekali ini. Kali ini hatinya benar-bemar terluka karena cinta. Kotak besar yamg berada di depannya di buka perlahan. Barang-barang yang pernah diberikan nya kepada Kira semuanya ada di dalam kotak itu. Dia menyadari satu hal, dia hanya menerima satu barang dari Kira. Hanya topi hitam kado ulang tahun dari kira beberapa bulan yang lalu*.

Flashback Off

Kira sadar salahnya. Memberi harapan kepada orang lain, sedangkan hatinya tidak merelakan. Satu tindakan bodoh yang hanya membuat luka. Dia hanya menerima cinta dan tidak pernah memberi cinta.

Rasa sakit yang dulu dirasakan Rizky kini dirasakannya. Memberi cinta pada Apin tapi tidak pernah menerima balasan untuk cintanya. Mungkin ini adalah karmanya.

"Daniel." Rizky memanggil asisten nya. Laki-laki itu seperti robot. Dia patuh terhadap perintah apa pun yang diberikan tuan nua kepada dirinya.

"Ya tuan." Jawab Daniel dengan hormat meskipun sebenarnya usia mereka sama.

Rizky termenung sebentar. "Tolong kamu cari tau latar belakang Kira. Semuanya. Termasuk hubungan nya dengan laki-laki bernama Apin." 

Perintah rizky pada asisten nya

"Baik Tuan." Jawab Daniel lalu meninggalkan tuannya

Rizky mengetuk meja dengan jarinya. Apin kelihatan istimewa di mata Kira. Dia ingin mengetahui seberapa penting orang itu bagi Kira

"Rizky." Panggil Lena kakak ipar Rizky

"Kenapa?" Rizky bangun dari sandaran nya dan langsung duduk.

 "Kamu di panggil abang kamu." Kata Lena

Rizky diam. "Sebentar lagi aku turun kak." Lena mengerti dan menutup kembali pintu kamar Rizky.

Rizky bangkit dan keluar kamarnya. Langkahnya dipercepat menuruni anak tangga.

"Kenapa bang?" Tanya Rizky setelah sampai di lantai dasar

"Duduk dulu." Alif memanggil adiknya untuk duduk di samping nya. Rizky akur

"Bessok abang kenalin kamu sama semua pemegang saham perusahaan. Tadi kamu sudah ketemu sabagian dari mereka waktu kita makan malam. Tapi besok semua akan hadir. Are you ready?" Tanya Alif pada adiknya.

"Hm. Insya Allah bang." Jawab Rizky

"Satu lagi. Sebelum mama sama papa meninggal mereka ada pesen sama abang...." Alif menggantung kan kalimatnya memancing minat Rizky untuk lebih banyak mengobrol dengan nya.

"Apa?" Tanya rizky

"Mereka bilang abang harus membimbing kamu dan mencarikan kamu istri." Lanjut Alif.

Rizky tertawa mendengar ucapan abangnya.

"Kenapa ketawa? Apa mungkinkamu sudah ada calon nya?" Tanya Alif memastikan

"Udah ada." Jawab Rizky sambil tersenyum

"Surprise. Surprise. Kenapa gak pernah cerita sama abang kalo kamu udah ada calon istri?" Tanya Alif penasaran

"Aku baru beremu dengan nya satu minggu kemarin." Jawab Rizky santai

"Cinta pandangan pertama?" Soal Alif

"Mungkin." Jawab Rizky

"Kapan abang bisa datang untuk melamar?" Gesa Alif karena usia Rizky sudah lebih dari cukup untuk menikah.

"Nanti aku kasih tau abang kalo waktunya sudah tiba." Jawab Rizky

"Abang gak peduli tentang status keluarga nya. Ini bukan tentang status sosial belaka. Abang juga nikah sama kakak mu yang notaben nya orang biasa, bukan dari keluarga terpandang." Jelas Alif sambil tertawa mengingat awal pernikahan nya dengan Lena istrinya.

Bagaimana tidak, biasanya orang yang berstatus tinggi yang akan menolak tentang pernikahan itu. Tapi beda cerita dengan kisah Alif. Keluarga Lena jelas-jelas menolak percintaan mereka berdua. Mungkin mereka terlalu berfikir bahwa orang kaya tidak akan menghargai orang biasa seperti mereka.

"Nanti aku bawa pulang dia untuk bertemu dengan abang dan kak lena." Ucap Rizky dengan senyum penuh agenda.

Terima kasih sudah mau membaca novel saya.

Mohon maaf jika masih terdapat banyak kesalahan dalam novel saya karena saya masih belajar.

Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!