Benua Kekacauan
“Gerbang teleportasi telah dihancurkan secara otomatis. Apakah kita akan pergi dari tempat ini menuju lokasi lainnya jauh dari kekuatan tingkat kedua?” Tanya Lin Ming, menatap ke arah Ren Jie.
“Tidak. Kita akan tinggal di pinggiran Wilayah Samurai untuk membuat pijakan di pusat Benua Kekacauan.” jawab Ren Jie.
Keputusan Ren Jie tidak dikomentari oleh siapapun yang ada di sana.
Ren Jie menatap sekilas ke arah jurang yang ditempati oleh Pelahap Kuno. Ketika ia mencapai tingkat Dewa Kelas 1, ia berencana untuk menghabisi Pelahap Kuno itu dan mengambil intinya.
“Zhan Ming, coba tetapkan lokasi yang cocok untuk kita tempati agar pasukan kita dapat berkembang dengan cepat.” ucap Ren Jie.
Zhan Ming mengangguk kecil dan langsung mengeluarkan peta pusat Benua Kekacauan yang ia simpan sedari dulu.
Di peta itu, tidak tercatat keberadaan Samurai karena mereka cukup tersembunyi. Dan siapapun yang masuk ke dalam tempat para Samurai berada, mereka mungkin tidak akan bisa kembali dengan mudah jika memiliki sedikit saja pergerakan mencurigakan. Dan siapapun yang bisa keluar, mereka tidak berani membocorkan keberadaan para Samurai karena mereka takut diburu.
Setelah memperhatikan semua tempat di Wilayah Samurai, Zhan Ming pun menemukan lokasi yang cukup cocok agar mereka dapat berkembang dengan cepat. Walaupun tempat itu tidak memiliki sumber daya besar, itu lebih baik karena tidak akan ada gangguan dari luar. Dan juga, untuk sumber daya sementara, Ren Jie mengatakan bahwa itu tidak masalah sama sekali.
“Tuan Muda, wilayah ini sangat cocok untuk kita menetap dalam jangka panjang. Di sekitar wilayah ini, terdapat dua kekuatan tingkat ketiga yang mungkin sedikit lebih kuat dari Sekte Langit. Tetapi itu bukan ancaman bagi kita. Selain dari itu, dari tempat biasa itu, kita bisa mengakses jalur perdagangan pusat Benua Kekacauan. Walaupun tempat itu cukup berbahaya karena berada di dekat Klan Samurai dan Orc, jika kita tidak membuat gerakan besar, kita akan tetap aman sampai pasukan kita menetapkan diri menjadi kekuatan Tingkat ketiga yang sangat dekat dengan kekuatan tingkat kedua.” Zhan Ming menunjuk ke arah tertentu di peta sambil menjelaskan apa yang ia pikirkan.
Ren Jie cukup kagum dengan pemikiran Zhan Ming. Mungkin karena Zhan Ming pernah mengelola Organisasi Kegelapan sebagai pemimpin, dia dapat memikirkan banyak hal yang dapat membuat pasukan mereka bisa berkembang. Ia juga pernah mendengar bahwa Zhan Ming mendirikan Organisasi Kegelapan dari nol, pada akhirnya berhasil menjadi salah satu kekuatan terbesar di Pegunungan Para Raja hanya dalam waktu kurang dari 20 tahun. Bisa dipastikan bahwa kemampuan memimpin Zhan Ming sangat luar biasa.
“Baik, kita akan mencoba memeriksa tempat yang kau katakan. Berapa lama mencapai tempat itu?” Tanya Ren Jie.
“Sekitar dua minggu dari tempat ini.” jawab Zhan Ming.
“Ayo pergi. Kita tidak bisa membuang waktu di sini. Mungkin para Orc akan datang dan membuat masalah dengan kita yang berujung pada penundaan mendapatkan wilayah tetap di pusat Benua Kekacauan.” ucap Ren Jie.
Setelah Ren Jie berbicara, yang lainnya juga langsung mengambil komando untuk memberitahu bahwa mereka akan segera berangkat.
Samurai muda yang masih duduk di tempat, terus mengawasi dengan seksama. Ketika Ren Jie dan pasukannya pergi, ia juga langsung bergerak untuk memastikan bahwa mereka tidak pergi ke Klan Orc. Juga, ia ingin tau di mana pasukan Ren Jie menetap sehingga para Samurai bisa mengawasinya.
Ren Jie dan yang lainnya tidak peduli dengan Samurai yang mengikuti mereka dari belakang. Mereka tidak khawatir bahwa Samurai mengetahui di mana mereka akan menetap nantinya. Walaupun beresiko jika Samurai mengetahui di mana mereka berada, itu tidak menghalangi Ren Jie dan yang lainnya untuk membangun kekuatan mereka sendiri.
**
Pegunungan Para Raja, Kerajaan Di
Setelah sehari Ren Jie dan yang lainnya menggunakan gerbang teleportasi. Beberapa sosok pun datang ke Kerajaan Di.
Jika Ren Jie dan yang lainnya melihat pendatang tersebut, mereka akan terkejut karena mereka adalah anggota Klan Manusia Ular.
“Di tempat inilah mereka terakhir kali datang!” Salah satu Manusia Ular berbicara dan menatap ke arah samping.
“Cari dia! Aku akan menyiksanya secara pribadi nanti!” ucap Manusia Ular tua tersebut yang tidak lain adalah Hang Mo, Tetua Klan Manusia Ular.
Beberapa Manusia Ular lainnya langsung menghilang dan mencari informasi tentang seseorang yang mereka ketahui menghabisi Hang Song, yaitu Ren Jie.
Penampilan Ren Jie telah mereka ketahui menggunakan giok Kehidupan Hang Song yang telah hancur. Dan mereka telah mengetahui bahwa Ren Jie terlihat di Pegunungan Para Raja.
Tidak sampai 10 menit kemudian, semua Manusia Ular yang mencoba melacak Ren Jie kembali dengan wajah sedikit gelap.
“Apakah kalian tidak menemukannya?” Tanya Hang Mo dingin.
“Tidak, Tetua Mo. Mereka semua telah pergi menggunakan gerbang teleportasi. Tetapi gerbang teleportasi itu telah dihancurkan!” jawab anggota Manusia Ular tersebut.
“Apa?” Hang Mo memasang wajah sangat dingin dan auranya bocor sedikit. “Pimpin jalan!”
Semua anggota Manusia Ular sedikit takut lalu langsung memimpin jalan menuju bawah istana Kerajaan Di.
Ketika Hang Mo memasuki tempat itu, wajahnya sangat muram saat melihat pecahan gerbang teleportasi. Bagian penting dari gerbang teleportasi telah dihancurkan.
Jika bagian penting gerbang teleportasi masih bisa digunakan, Hang Mo pasti akan bisa membuatnya kembali walaupun harga yang ia bayar cukup mahal. Tetapi itu masih sepadan jika bisa mengejar pembunuh putranya.
“Bajingan! Bajingan!” Hang Mo meraung keras. Aura Dewa Kelas 2 tahap menengah meletus dahysat yang membuat semua Manusia Ular dengan kekuatan Dewa Kelas 2 tahap awal sedikit berkeringat.
Meskipun Hang Mo sudah sangat tua, kekuatannya belum menurun sedikitpun. Selain dari itu, Hang Mo memiliki banyak senjata luar biasa yang bahkan bisa membuat Hang Mo berhadapan secara langsung melawan Dewa Kelas 2 tahap akhir.
Jika saja Ren Jie dan yang lainnya tidak pergi lebih dulu, mungkin mereka akan mendapatkan masalah dengan melawan satu Dewa Kelas 2 tahap menengah dan beberapa Dewa Kelas 2 tahap awal. Kemungkinan mereka juga akan kalah melawan barisan seperti itu.
Setelah ledakan aura yang membuat istana tersebut hancur berantakan, Hang Mo menenangkan dirinya tetapi wajahnya masih garang dan niat membunuhnya masih terus keluar.
“Kau tidak akan pernah bisa lolos dari tanganku! Cepat atau lambat, aku akan menghabisimu karena membunuh putraku!” ucap Hang Mo dingin lalu ia langsung pergi dan bawahannya hanya mengikutinya dengan wajah lelah.
**
Sementara itu, Ren Jie dan yang lainnya telah bergerak hampir dua minggu, tidak mengetahui bahwa Hang Mo telah mengincarnya. Walaupun ia tau, ia tidak akan takut sama sekali.
Tidak sampai beberapa jam kemudian, Ren Jie dan yang lainnya pun berhenti di udara dan menatap ke arah wilayah yang cukup biasa, dengan hutan belantara dan beberapa sungai serta bukit dan ada satu danau yang cukup luas.
“Tempat ini akan menjadi titik awal kita di Pusat Benua Kekacauan!” ucap Ren Jie dengan senyum kecil diwajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Must Mbong
pasang patok...urus IMB
2024-01-27
4
Anonymous
🥎🏏🥎🏏
2023-12-11
0
Prefix13
Ggwp
2023-11-29
0