Benua Kekacauan
“Dewa Kelas 2 tahap awal! Jangan gegabah, mungkin dia bukanlah seseorang yang bisa diajak berbicara!” ucap Xun Hai saat ia bersiap-siap terhadap kemungkinan terburuk.
Ren Jie mengangguk kecil dan melirik ke arah pasukannya yang sudah berpindah di sisi lain cukup jauh. Ia tau bahwa Samurai mungkin ahli dalam kekuatan spiritual sehingga ia mengkhawatirkan mereka semua karena mungkin Samurai itu sudah mendeteksi pasukannya.
Samurai yang tampak muda menatap ke arah kelompok Ren Jie dengan mata sedikit menyipit. Tatapannya terfokus pada Yu Mei karena Yu Mei adalah Dewa Kelas 2 tahap awal sama seperti dirinya.
Ctak!
Samurai muda itu menyimpan pedangnya ke sarung pedang yang ada di pinggangnya. Aura bewarna biru menyelimutinya dan ia perlahan melayang ke arah tempat kelompok Ren Jie berada.
“Penggunaan qi yang sangat aneh. Ini tidak seperti para kultivator pada umumnya!” Batin Ren Jie. Ia melirik ke arah Yu Mei dan Yu Mei juga melirik ke arahnya. Keduanya saling menangguk karena sudah memutuskan jika Samurai itu melakukan gerakan mencurigakan, mereka akan langsung membereskannya di tempat.
Tap!
Samurai itu masih memegang gagang pedang miliknya, menatap Ren Jie dan yang lainnya dengan mata setajam pisau.
“Siapa kalian? Apakah kalian bawahan dari para Orc?” Tanya Samurai itu sambil memancarkan aura yang sangat tajam, dan itu tidak lain adalah niat pedang.
“Apakah menurutmu para Orc sesuatu yang dapat menjadikan kami bawahannya?” Yu Mei berkata dingin sambil mengeluarkan auranya. Semua tempat tampak hendak meleleh, tetapi auranya hanya menargetkan Samurai tersebut.
“Banyak kultivator yang mengatakan hal yang sama. Banyak dari mereka yang tampak jijik terhadap Orc, tetapi nyatanya mereka memeluk paha Orc sebagai tempat perlindungan! Katakan identitas kalian, Tebing Kematian hanya bisa diakses oleh Samurai dan Orc, dan kami Samurai tidak pernah bekerja sama dengan kultivator dan para binatang roh, yang artinya kalian pasti masuk ke sini dengan bantuan para Orc!” ucap Samurai tersebut lalu mencabut pedangnya perlahan.
Saat bilah pedang keluar setengah, tekanan mengerikan meletus, membuat banyak permukaan tanah retak seperti jaring laba-laba seolah-olah qi meletus dari dalamnya.
Zhep!
Yu Mei mendengus dingin dan langsung melesat seperti meteor ke arah Samurai tersebut.
Sraing!
Crang!
Blar!
Niat pedang bersama dengan qi dan konsep meletus ke segala arah disaat Senjata Yu Mei bentrok dengan pedang Samurai.
Zhep!
Ren Jie, Xun Hai, Huan Caiyi, Xiao Yuu dan Lan Qinzhu, mehilang seketika, menyerang dari lima arah yang berbeda ke arah Samurai.
“Teknik Satu Pedang, Pusaran Badai!”
Sraing!
Meksipun Samurai tersebut menahan tekanan dari Yu Mei, dia masih bisa melancarkan tekniknya menggunakan pedang di tangannya. Ini membuktikan bahwa para Samurai memang sangat luar biasa, cukup mengerikan dalam hal kekuatan tempur dan pengalaman bertarung.
Bussssh!
Pusaran badai niat pedang meletus, langsung menghempaskan Ren Jie dan yang lainnya. Hanya Yu Mei yang tetap bertahan di tempat.
Badai niat pedang mencoba merobek-robek mereka tetapi Ren Jie dan yang lainnya bukanlah Dewa Kelas 3 yang lemah, terutama untuk Xun Hai yang cukup kuat bersaing dengan Dewa Kelas 3 tahap akhir.
“Kalian semua mundur! Aku akan menghabisinya secara pribadi!” ucap Yu Mei karena ia tau bahwa Ren Jie dan yang lainnya belum mampu melawan Dewa Kelas 2.
Kilatan merah meletus di mata Yu Mei, semua tempat bergetar keras, angin yang merupakan niat pedang yang berada di semua tempat langsung dibakar habis oleh suhu panas yang mendekati suhu permukaan Matahari.
“Hm? Kekuatan ini...” Samurai itu menyipitkan matanya dengan tajam. Ia tau bahwa jika ia tidak menggunakan semua kekuatannya, maka ia akan tewas dalam pertempuran.
“Karena kau mencoba mengusik kami, maka kau akan mati hari ini juga!” Suara Yu Mei menggema di tempat tersebut.
Blar! Blar! Blar!
Magma meletus dari permukaan tanah di banyak tempat. Ini pertama kalinya Yu Mei menggunakan semua kekuatannya karena ia menyadari bahwa kekuatan tempur para Samurai memang satu tingkat di atas kultivator di level kekuatan yang sama.
Tumbuhan Mawar Api Surgawi tak terhitung jumlahnya menari-nari di udara seolah-olah mereka hidup ketika keluar dari dalam tanah. Kekuatan yang ditampilkan oleh Yu Mei sudah sama seperti bencana alam itu sendiri.
“Teknik Satu Pedang, Seni Pedang Tak Terbatas!”
Wusssh!
Di saat semua tumbuhan mawar itu melesat ke arah Samurai, ia langsung membuat gerakannya juga.
Sraing! Sraing! Sraing!
Samurai itupun terus-menerus bergerak sebab kecepatan tinggi. Pedang di tangannya membelah semua hal yang ditebas olehnya.
“Sinar Api Surgawi Pemusnah!”
Dari banyak tempat, tumbuhan Mawar itupun mengarahkan kelopaknya ke tempat Samurai berada.
Blar!
Sinar api layaknya sebuah kilatan cahaya, melesat ke satu titik.
Samurai itupun memasang ekspresi gelap. Ia masih sibuk memotong tumbuhan mawar tetapi ada serangan lainnya dari segala arah ke tempat ia berada.
“Domain Pedang!”
“Teknik Satu Pedang, Pemotongan Dunia!”
Sraing!
Samurai menebas sambil memutar tubuhnya. Bilah tak kasat mata pun langsung bertabrakan dengan serangan dari Yu Mei.
Jrezzh!
Blar! Blar! Blar!
Ledakan beruntun terjadi seketika dan disaat itu juga, banyak tumbuhan mawar terbelah menjadi dua bagian.
Zhep!
Yu Mei sudah menduga hal itu dan ia langsung muncul di belakang Samurai.
“Bilah Api Surgawi!”
“Apa?” Samurai itu terkejut bahwa Yu Mei muncul di belakangnya. Ia pun memusatkan Domain Pedang miliknya ke satu titik yaitu di belakangnya. Dan disaat itu juga, pedang yang sangat banyak terbentuk, membentuk balok-balok tersusun rapi agar menjadi perisai.
Sraing!
Jrezzh!
Perisai itu di belah oleh tebasan Yu Mei dan juga memotong punggung Samurai.
Merasakan sakit di punggungnya dan ancaman bahaya lainnya, Samurai itulah melompat beberapa kali menjauh dari Yu Mei sambil mengayunkan pedangnya.
“Teknik Satu Pedang, Tebasan Terbang!”
Sraing!
“Orang ini sangat tangguh!” Batin Yu Mei dan mengayunkan senjatanya dari belakang ke depan sekuat tenaga.
Blar!
Bilah serangan Samurai itupun langsung dihancurkan oleh Yu Mei.
Karena pertempuran antara Samurai dan Yu Mei, semua anggota pasukan Ren Jie setingkat Dewa Kelas 3 pun langsung datang.
Tap!
Samurai itupun mendarat di permukaan tanah. Wajahnya sedikit gelap karena baru kali ini ia melawan seseorang dengan tingkat yang sama tetapi ia tidak mendapatkan keuntungan sama sekali.
“Hm? Apa itu?” Samurai yang awalnya ingin menyerang lagi, menatap ke arah portal yang tiba-tiba muncul. Ia memasang wajah yang sangat waspada karena mengira bahwa para Orc telah datang.
Ketika Xiao Chen dan yang lainnya datang, Samurai itu menyipitkan matanya karena ia cukup bingung karena tidak ada Orc diantara mereka semua.
Xiao Chen yang memimpin pasukan kedua, memasang ekspresi serius karena merasakan aura luar biasa yang baru saja selesai bentrok.
Zhan Ming yang datang bersama dengan Xiao Chen, menatap ke arah Samurai yang sedang memegang pedangnya.
“Pengguna pedang? Tidak, itu adalah Katana, ciri khas para Samurai!” ucap Zhan Ming dan langsung menebak identitas pemuda yang tampaknya baru saja bentrok dengan Yu Mei.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Made Raponk
video ini
2024-11-11
0
Nur Tini
katana suzuki katana
2024-01-15
3
Vanny Candra
mantap thor
2024-01-15
0