Benua Kekacauan
“Paviliun Dewa Kura-kura Hitam?” Wajah Zhan Ming tampak sangat bermartabat saat mendengar apa yang dikatakan oleh Xiao Zun. Ia tentu tidak asing dengan keluaran itu. Ia sangat ingat bahwa Paviliun Dewa Kura-kura Hitam di pimpin oleh Dewa Kelas 1 tahap awal yang sangat terkenal.
“Tidak peduli siapa mereka! Ketika mereka ikut campur dalam urusan kita, mereka adalah musuh. Suatu hari nanti kekuatan yang kita bentuk akan melampaui kekuatan tingkat kedua!” ucap Ren Jie. Nadanya cukup arogan tetapi itu memang kepercayaan dirinya.
“Yu Mei, aku menyerahkan kedua orang itu padamu!” Lanjut Ren Jie.
“Baik, aku akan menghapus mereka berdua secepat mungkin!” Balas Yu Mei dengan senyum di wajahnya.
“Zhan Ming, kau masih naif seperti biasa! Apa salahnya menyewa Mercenaries?” Balas Cang Wen dengan nada dingin.
“Kau...” Zhan Ming ingin berbicara tetapi ia hanya menelan kata-katanya. Ia hanya memiliki satu pemikiran saat ini yaitu menghancurkan Sekte Langit.
“Apa kalian Kerajaan Di ingin ikut campur? Aku memberi kalian kesempatan untuk pergi dari sini. Jika kalian ikut campur, maka kalian tidak akan luput dari pemusnahan!” ucap Ren Jie acuh tak acuh menatap ke arah Di Luo.
Kata-kata darat Ren Jie menurut Di Luo adalah ancaman telanjang sehingga amarahnya naik ke puncaknya.
“Hanya Dewa Kelas 3 tahap awal berani mengancamku? Terlalu dini 10.000 tahun bagimu untuk berbicara bocah!” Teriak Di Luo tidak mengindahkan peringatan Ren Jie. Ia pun memberi isyarat untuk Mercenaries untuk menyerang, sama halnya untuk Cang Wen karena keduanya tidak mau membuang waktu lagi.
Kedua Mercenaries itu hanya mendengus lalu bergerak untuk menghapus Ren Jie di tempat.
Namun, keduanya yang telah bergerak, tiba-tiba berhenti di tempat saat menatap wanita yang muncul secara tiba-tiba di hadapan keduanya.
“Kalian berdua adalah lawanku! Tolong jangan ikut campur pada perang ini. Aku juga memberikan kesempatan kepada kalian berdua untuk pergi, jika tidak, maka jangan salahkan aku bersikap kasar!” ucap Yu Mei meniru Ren Jie. Wajahnya tampak bangga saat mengatakan itu.
“Hanya kau?” Keduanya mendengus dingin lalu menyerang. Keduanya hanya berpikir bahwa Yu Mei yang menyembunyikan kekuatannya pasti setara dengan mereka.
Melihat itu, Yu Mei tidak berbicara lagi dan langsung menyeret keduanya ke sisi lain untuk mempermainkan keduanya beberapa waktu.
“Serang! Bunuh semua!” Perintah Ren Jie karena Di Luo tidak berniat mundur.
“Khaaa...” Para naga langsung melesat ke arah reruntuhan Sekte Langit, diikuti oleh semua binatang roh lainnya.
“Serang!” Zhan Ming juga memerintahkan bawahannya untuk menyerang saat ia bergerak.
“Kalian lawanlah mereka semua! Aku akan mengambil Cang Wen bersama kakak.” ucap Ren Jie dan ia langsung menghilang bersama dengan Huan Caiyi bergerak ke arah tempat Cang Wen berada.
“Serang!” Teriak Cang Wen dan Di Luo dan semua pasukan mereka yang masih berjumlah ratusan ribu juga langsung bergerak.
Zhan Ming langsung menyerang ke arah Di Luo karena keduanya tentu saja setara.
Sementara untuk Xiao Chen, Lin Ming, Xiao Yuu, Lan Qinzhu, Xun Hai, Xiao Zun dan Xiao Fang, mereka juga langsung melawan para kultivator tingkat Dewa Kelas 3.
Zhep!
Ren Jie dan Huan Caiyi muncul di Cang Wen untuk menghadangnya bergerak.
“Kau...” Mata Cang Wen sedikit memerah ketika melihat Huan Caiyi. Ia selalu merasa bahwa kematian putranya pasti berkaitan dengan Huan Caiyi.
“Lama tidak bertemu pak tua. Setelah hari ini, aku akan mengirimmu ke tempat Cang Yuedi berada!” ucap Huan Caiyi sinis dan disaat itu juga, ia mengangkat telapak tangannya ke arah udara lalu pasukan bayangan yang sangat banyak muncul.
Ada dua Pasukan Bayangan yang memiliki kekuatan tingkat Dewa Kelas 3, dan itu adalah Bayangan dari pasukan Hang Song sebelumnya yang dibawa oleh Ren Jie.
Hanya dua yang bisa dibangkitkan oleh Huan Caiyi karena kesulitan untuk membangkitkan level yang setara. Inilah betapa sulitnya mengendalikan sesuatu yang telah mencapai level Dewa Kelas 3 ke atas.
Sebelum Cang Wen berbicara, Ren Jie dengan murah hati mengeluarkan sebuah kepala lalu menendangnya ke arah Cang Wen. “Itu hadiah murah hati dariku.” ucap Ren Jie dengan senyum di wajahnya.
Cang Wen yang awalnya sangat marah, melihat ke arah kepala tersebut dengan tubuh gemetaran karena ia langsung tau bahwa itu adalah kepala putranya.
Ketika Cang Wen ingin menangkapnya, Ren Jie tersenyum sinis lalu bergumam kecil, “Meledaklah!”
Duar!
Cang Wen yang melihat kepala yang sudah berada di dekatnya meledak, tertegun di tempat. Matanya tampak kosong sesaat lalu digantikan oleh mata yang sangat ganas.
“Aku akan membunuhmu!” Teriak Cang Wen kehilangan akal sehatnya oleh amarahnya. Auranya naik dengan cepat, dan itu jelas lebih kuat dari aura milik Hang Song.
“Bintang Jatuh!”
Zhep!
Cang Wen bergerak dengan kecepatan sangat tinggi lalu muncul di depan Ren Jie sambil mengayunkan pedangnya sekuat tenaga.
Ren Jie tidak tinggal diam. Ia juga harus menggunakan semua kekuatannya karena Cang Wen termasuk dalam kategori Dewa Kelas 3 tahap menengah terkuat.
Trang!
Blar!
Ledakan energi dan konsep menyebar ke segala arah disaat kedua pedang bertemu. Namun Cang Wen terkejut karena ia hampir tidak mendapatkan keuntungan yang membuatnya sedikit ngeri.
Wusssh!
Huan Caiyi dengan wajah dingin, muncul di kiri Cang Wen dan dua Bayangan Dewa Kelas 3 tahap awal menyerang dari kanan dan belakang secara bersamaan.
“Cakar Bayangan Kematian!”
“Sial!” Cang Wen merasa bahwa ia kehilangan akal sehatnya sehingga mengabaikan Huan Caiyi dan Bayangannya.
“Refleks Cahaya!”
Zhung!
Sebuah sinar cahaya meledak dari tubuh Cang Wen dan itu langsung membawa tubuhnya ke arah sinar cahaya di tembakkan.
Ren Jie mendengus dingin ketika melihat itu dan langsung mengayunkan pedangnya.
“Seni Rahasia, Tebasan Dimensi!”
“Waktu Kilat!”
Jrezzh!
Sinar cahaya itu langsung di tebas oleh Ren Jie dan Cang Wen yang hendak menghindar, langsung berhenti di tempat.
Srak! Srak! Srak!
“Arrrrggh!” Suara erangan teredam terdengar di mulut Cang Wen saat ia menahan rasa sakit dari tiga cakar yang merobek kulitnya.
“Seni Kehancuran, Tinju Dewa Naga Kehancuran!”
Wusssh!
Dengan kecepatan sangat tinggi, Ren Jie mengayunkan tinju lengan kirinya. Petir tampak mengikuti jejak ayunan Serangan itu dan langsung mengenai dada Cang Wen.
Blar!
“Uhuk..” Cang Wen memuntahkan seteguk darah merah lalu melesat seperti meteror ke arah reruntuhan Sekte Langit.
“Ledakan Bayangan!”
Huan Caiyi bergumam kecil saat ia mengendalikan sangat banyak Bayangan tingkat Kaisar Abadi tahap puncak ke tempat Cang Wen melesat.
Bom!
Duar! Duar! Duar! Duar
Ketika Cang Wen menabrak reruntuhan, ledakan beruntun terdengar seketika dan ledakan itu berasal dari tubuh Pasukan Bayangan yang sangat banyak di ledakkan oleh Huan Caiyi.
“Bajingan!”
Suara Cang Wen bergema di langit dan disaat itu juga, pilar cahaya meletus ke arah langit dengan Cang Wen sebagai pusatnya.
Saat ini Cang Wen menerima banyak luka, pakaiannya robek di banyak tempat dengan wajahnya terlihat sangat gelap. Ia sangat menyesal meremehkan keduanya karena keduanya hanyalah Dewa Kelas 3 tahap awal. Tetapi ia yakin belum terlambat saat ini karena kekuatannya tidak berkurang walaupun ia memiliki luka.
“Akhirnya kau serius? Jika hanya selevel ini, maka aku akan kecewa dengan Dewa Kelas 3 tahap menengah.” ucap Ren Jie dengan senyum aneh.
Kata-kata Ren Jie pun berhasil menyulut amarah Cang Wen dan ia bersumpah akan menggunakan nyawanya untuk menghabisi Ren Jie dan Huan Caiyi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Loly 💃
lanjut terus
sehat selalu Thor
2024-10-10
0
Nur Tini
hajar
2024-01-07
3
Anonymous
🥲🥰🥲📵🚸
2023-12-05
0