Benua Kekacauan
“Bagus, sangat bagus!” Amarah Cang Wen sudah mencapai puncaknya. Ia menekan amarahnya karena tau bahwa ia akan tewas jika tidak berhati-hati. Melalui bentrokan singkat sebelumnya, ia menyadari bahwa kekuatan Ren Jie tampaknya hanya sedikit lebih lemah darinya. Dengan kombinasi bersama Huan Caiyi dan Pasukan Bayangan, mungkin ia akan kalah jika tidak berhati-hati.
“Cahaya Matahari!”
Drrrrtttt!
Aura Cang Wen tempat berubah. Yang awalnya ia mengandalkan kecepatan, kali ini ia mengubah konsep Cahaya menjadi suhu yang sangat tinggi. Kecepatannya memang menurun sedikit, tetapi daya serangannya meningkat hampir tiga kali lipat.
Mata Ren Ren Jie dan Huan Caiyi sedikit menyipit karena Cang Wen sangat ahli mengendalikannya kekuatannya.
“Domain Cahaya Matahari!”
Bussssh!
Semua tempat langsung di tutupi oleh cahaya yang akhirnya berubah menjadi medan yang sangat panas layaknya permukaan matahari.
“Bintang Jatuh!”
Bussssh!
Layaknya sebuah komet, Cang Wen melesat dengan kecepatan tinggi. Sebuah pedang berwarna oranye menyala layaknya warna matahari muncul.
“Bilah Cahaya Suhu Matahari!”
Sraing!
Ren Jie tau bahwa serangan Cang Wen sangat kuat tetapi ia tidak takut sama sekali dan mengayunkan pedangnya dari belakang ke depan.
“Belitan Qi Raja!”
Sraing!
Crang!
Blar!
“Tombak Bayangan!”
Huan Caiyi yang menjaga jarak, langsung meluncurkan serangannya. Bayangan di bawah kakinya melesat ke arah Cang Wen yang mencoba mendorong Ren Jie.
Merasakan bahaya datang, Cang Wen tidak berdiam diri. Suhu di tubuhnya naik dengan pesat lalu memancarkan cahaya yang berubah menjadi api.
“Suhu Matahari!”
Bussssh!
Ren Jie yang paling dekat, menyipitkan matanya sedikit karena jika ia tidak menggunakan konsep Kehancuran tingkat ketiga di seluruh tubuhnya, mungkin ia akan ikut dibakar hingga garing seperti serangan Huan Caiyi.
Serangan Huan Caiyi langsung dibakar habis tetapi itu tidak berpengaruh padanya sama sekali.
“Teleportasi!”
“Waktu Kilat!”
Ren Jie langsung menghilang lalu mengayunkan pedangnya ketika ia muncul di jarak yang tidak terlalu jauh dari Cang Wen.
“Seni Rahasia, Teleportasi Bilah Kekacauan!”
Sraing!
Dari segelas arah, bilah yang sangat banyak muncul dan mencoba membelah Cang Wen.
“Keterampilan ruang yang merepotkan!” Batin Cang Wen. Meskipun suhu panas disekitarnya mampu membakar serangan, jika itu bertubi-tubi, mungkin ia akan kehabisan qi dan konsep sangat cepat.
“Refleks Cahaya!”
Sinar cahaya di tembakkan dan tubuh Cang Wen langsung ikut bergerak ke arah cahaya dilepaskan. Ia muncul di udara cukup jauh lalu menyilangkan kedua pedangnya yang satu lagi baru saja ia ambil dari cincin ruang.
“Hujan Bilah Cahaya Matahari!”
Sraing!
Bilah cahaya kecil yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah Ren Jie dan Huan Caiyi. Walaupun jarak keduanya cukup jauh, serangan Cang Wen masih menyelimuti ruang lingkup tersebut.
“Serahkan kepadaku!” ucap Huan Caiyi saat ia mendarat ke permukaan tanah lalu menyentuh permukaan tanah.
Bayangan di bawah kakinya menggeliat keras lalu menutupi semua permukaan tanah dalam radius beberapa km. Dalam wilayah itu, permukaan tanah terlihat seperti dinodai oleh tinta hitam.
“Kelelawar Bayangan!”
Bussssh!
Dari permukaan tanah yang seperti tinta, Kelelawar tak terhitung jumlahnya melesat ke arah langit lalu langsung bertabrakan dengan semua serangan Cang Wen.
Duar! Duar! Duar!
Ratusan ledakan terdengar seketika dan Cang Wen yang berada di langit memasang wajah semakin marah.
“Jangan alihkan perhatianmu!” Ren Jie muncul di belakang Cang Wen lalu memanyunkan pedangnya.
“Seni Rahasia, Tebasan Kecepatan Teleportasi!”
“Waktu Kilat!”
Cang Wen yang sudah menyadari keberadaan Ren Jie, mendengus dingin. Tetapi, matanya tiba-tiba melebar karena Ren Jie tiba-tiba lenyap, hanya kilatan berwarna hitam yang terlihat dimatanya.
Sraing!
Jrezzh!
Ren Jie melewati Cang Wen dan memberikan luka yang cukup dalam tepat di bawah leher Cang Wen. Jika saja kekuatan Cang Wen hanya setingkat Hang Song, pertahanan qi dan konsep yang merubah lintasan serangannya tidak akan ada dan itu langsung membelah leher Cang Wen.
Cang Wen memegang dadanya, menahan rasa sakit luar biasa.
“Refleks Cahaya!”
Zhep!
Menahan sakit di tubuhnya, Cang Wen muncul di belakang Ren Jie dalam sekejap lalu mengayunkan kedua pedangnya secara bergantian sambil memutar tubuhnya.
“Pusaran Badai Cahaya!”
Sraing!
Ren Jie yang merasakan bahaya, langsung menggunakan tekniknya.
“Seni Kehancuran, Perisai Yin-Yang!”
Bussssh!
Pusaran cahaya yang bisa membelah apa saja selain dari melelehkannya karena panas, langsung bentrok dengan Perisai Yin-Yang.
Crang! Crang! Crang!
Perisai Yin-Yang terus-menerus dibombardir oleh pusaran cahaya itu tetapi tidak bisa menembusnya sama sekali yang membuat Cang Wen terkejut.
Wusssh!
Huan Caiyi dan dua Bayangan terkuat miliknya muncul di tiga arah yang berbeda lalu menyerang ke arah Cang Wen menggunakan pedang berwarna hitam legam masing-masing di tangannya.
“Pembekuan Waktu!”
Ren Jie melepaskan konsep Waktu dalam jumlah yang sangat besar lalu membekukan ruang di tempat Cang Wen berada.
Cang Wen membeku seketika, matanya menunjukkan ketakutan karena sudah menebak kemampuan apa yang digunakan oleh Ren Jie. Ia mencoba melepaskan diri secara paksa menggunakan kekuatan mutlak tetapi itu hanya bisa membuatnya bergerak lambat, mungkin hanya sekitar 40% kecepatan terbaiknya.
“Tebasan Bayangan!”
Sraing!
Jrezzh!
Darah yang sangat banyak muncrat seketika di saat ketiga pedang itu mencoba merobek tubuh Cang Wen yang hanya dilindungi oleh qi dan konsep Cahaya murni tanpa perubahan bentuk.
Ren Jie juga langsung berbalik di tangan kirinya Tombak Pembunuh Naga muncul, ia pun langsung menusuknya ke arah kepala Cang Wen.
“Sial!” Cang Wen merasa sangat tidak berdaya. Ia pun buru-buru menghindar karena sudah lepas dari kemampuan Waktu Pembekuan Ren Jie.
Srak!
Bilah tombak Ren Jie langsung melewati kepala Cang Wen dan itu membelah telinganya.
“Penjara Bayangan!”
Wusssh!
Bayangan Huan Caiyi langsung melepaskan diri dari tubuhnya lalu menyelimuti Cang Wen disaat Cang Wen sedang proses menghindari serangan Ren Jie.
“Bajingan!” Cang Wen sangat marah karena kombinasi Ren Jie dan Huan Caiyi hampir tidak memberikannya waktu untuk bernafas.
“Tubuh Cahaya, Butiran Cahaya!”
Sebelum penjara bayangan terbentuk sepenuhnya, Cang Wen berubah menjadi bintik-bintik cahaya dan mencoba melarikan diri.
Tetapi Ren Jie sudah menebak hal itu. Inilah sebabnya dari awal ia memegang Pedang dan tombak di saat bersamaan.
“Seni Rahasia, Penghancuran Ilahi!”
“Waktu Kilat!”
Sraing!
Blar!
Petir berhamburan seketika, menghempaskan bintik-bintik cahaya, melewati sisi kanan Huan Caiyi tanpa mengenainya sama sekali.
“Ugh...” Tubuh Cang Wen memadat kembali karena terkena serangan. Giginya terkatup dan mengeluarkan sedikit darah saat tubuhnya terhempas.
Wusssh!
Ren Jie dan Huan Caiyi menghilang seketika dan muncul di dua arah yang berbeda lalu menyerang menggunakan pedang masing-masing sekali lagi, membidik leher Cang Wen yang hampir kehilangan kesadarannya karena qi Raja yang digabungkan dalam teknik Penghancuran Ilahi sebelumnya.
“Seni Rahasia, Tebasan Kecepatan Teleportasi!”
“Tebasan Pergerakan Ilusi Bayangan!”
Sraing! Sraing!
Ren Jie dan Huan Caiyi melewati sisi depan dan belakang Cang Wen secara bersamaan setelah mengayunkan pedang masing-masing.
Crash!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Loly 💃
lanjut
2024-10-10
0
herry bjb
kepanjangan sebut jurusnya...
2024-06-10
1
Kang Anton
keren
2024-05-28
1