Episode 11 Dampingi siswa ke Pangandaran

Setelah wisuda Tahnia lebih fokus pada ngajarnya, para siswa sebagian besar merasa senang belajar matematika dan kimia dengan Tahnia. Meski ada siswa yang belum memaksimalkan kemampuannya, namun ia relatif mengikuti kesepakatan belajar yang sudah dibuat.

Ujian Sekolah pun telah tiba, Tahnia menyusun instrumen ujian praktik dan tes tulis untuk ujian sekolah. Ujian praktik dilakukan perorangan dengan menggunakan alat dan bahan seadanya. Tahnia memberikan waktu 30 menit untuk menyelesaikan rangkaian kegiatan praktik kimia. Siswa diberikan Lembar Kerja berisi tahapan pengerjaan praktik dan format isian hasil praktik.

Tahnia memanggil setiap siswa satu persatu sesuai urutan pada daftar hadir siswa. Ujian dilaksanakan dari pagi sampai siang hari. Stelah ujian praktik selesai Tahnia memeriksa hasilnya, merekap nilainya dan menyusun nilai Ujian Praktik pada format yang sudah disediakan.

Ujian praktik selesai begitupun dengan ujian tulis.

Terakhir siswa mengikuti ujian nasional.

Hasil ujian nasional pun sudah ada dan semua siswa dinyatakan lulus.

Siswa mengusulkan untuk mengadakan perpisahan yang tempatnya diluar sekolah yaitu ke Pangandaran. Sekolah mempertimbangkannya dan mendiskusikannya, dan akhirnya keinginann teraebut mendapatkan izin dari ketua yayasan.

Beberapa minggu berselang sekarang saatnya siap-siap untuk pergi ke Pangandaran. Tahnia sedang bersiap mengepak pakaian yang akan dibawanya. Siswa dan guru berkumpul di sekolah pukul 16.00 WIB. pukul 15.45 WIB Tahnia diantar ojeg pergi ke sekolah. Kendaraan yang digunakan adalah sebuah bis.

Delapan jam perjalanan sudah dilalui dan bis pun sampai di Pangandaran. Sesampainya di Pangandaran segera mencari penginapan. Dua rumah disewa, satu untuk guru, satu untuk siswa. Ibu-Ibu tidur di kamar, Bapak-Bapak di ruang tengah. Setelah sholat subuh, mereka segera bergegas ke pinggir pantai untuk melihat sunrice ditepi pantai nan indah. kemudian Tahnia bersama teman-temannya menelusi pantai mencari sarapan.

Mereka menikmati sarapan dan sebagian bekal dengan senda gurau. Mereka menikmati pantai dengan menjelajahi objek yang ada di Pangandaran. Setelah selesai mereka sibuk mencari cenderamata untuk keluarganya masing-masing. Setelah bada asyar mereka bersiap untuk kembali. Guru maupun murid sudah duduk pada kursinya masing-masing.

"Silahkan cek teman-temannya apakah sudah lengkap? Sudah ada semuanya? " Tanya seorang guru.

"Sudah Pa.... " Jawab para murid.

Bispun mulai melaju menuju kota kembang.

Beberapa kilo meter sudah dilalui, namun tiba-tiba seorang murid berteriak.

"Pak Bu si Asep belum ada di bis" Sahut Cecep.

Suami Kepala sekolah segera memeriksanya dan ternyata Asep memang belum ada...

"Dikira tadi dibelakang duduknya Pa karena waktu pergi juga Asep duduknya kadang dibelakang" Cecep menjelaskan lagi...

"Ya sudah kita balik lagi saja, kasian Asep pasti nyari-nyari bis dan temannya" Jawab suami kepala sekolah.

Bispun langsung balik kanan, menuju tempat parkir dimana Bapak Ibu naik bis. Sesampainya dilokasi dilihat Asep sedang kebingungan mencari teman-temannya.

Wajah Asep langsung bersinar kembali setelah melihat bis kembali.

"Hey Asep, kemana saja atu tadi, dikiria dusuk dibelakang... " teriak Cecep ketika pintu bis dibuka...

Asep segera berlari menuju pintu bis disambut sorakan teman-temannya.

"Iya tadi saya sudah masuk bis, namun kebelet ingin buang air kecil, jadi turun lagi terus membeli kaos, pas kembali ternyata bisnya sudah tidak ada... Saya sudah hawatir gimana kalo yang di bis ga menyadari saya tertinggal, Saya jadi orang pangandaran atu... " Canda Asep ketika ditanyai teman-temannya...

"Sudah tidak ada yang tertinggal lagi ya? jangan sampai kita bolak balik karena ada yang ketinggalan, nanti ga akan sampe-sampe kerumahnya" kata suami kepala sekolah.

"Tidak Pa.... Lengkap Pa" jawab murid-murid.

"Baca do'a lagi semoga perjalanan kita lancar selamat sampai rumah" pimpin salah seorang guru.

Merekapun berdo'a kembali dan bis melaju menuju kota kembang.

Setelah delapan jam bis sampai di sekolah. Semua siswa dan guru turun dari bis. Murid-murid ada yang dijemput dan ada juga yang menginap dirumah temannya yang dekat. Setelah memastikan murid-murid memiliki tempat singgah dan pulang kerumahnya, Tahnia pulang bersama dua temannya yang akan menginap d rumah Tahnia. Rumah kedua temannya jauh, danntidak ada yang menjemput serta tidak ada kendaraan umum karena sudah tengah malam.

Mereka bertiga jalan menelusuri, jembatan dan jalan raya, kemudian masuk jalan kampung yang gelap gulita tiada penerangan sedikitpun. Kedua teman Tahnia baru pertama kali melalui jalan itu sehingga mereka asyik ngobrol bertiga.

Di jalan raya yang sepi itu, Tahnia melihat dibelakang mereka ada dua laki-laki yang berjalan dengan cepat menuju mereka. Ada rasa khawatir dalam diri Tahnia, takut jika orang tersebut orang jahat, apalagi mereka akan melalui jalan Kampung menuju rumah Tahnia. Jalan yang akan dilalui dikenal sebagai jalan yang angker.

Tahnia mengajak temannya untuk berjalan agak cepat, sampai akhirnya mereka masuk jalan Kampung. Tahnia menengok lagi ke belakang hawatir dua laki-laki itu mengikuti, ternyata tidak. Yahnipun meresa lega meski dia was-was takut melihat sesuatu yang menakutkan.

Jalan nan sepi dan gelap pun sudah dilalui, alhamdulillah tidak ada sesuatupun yang dikhawatirkan terjadi. Tahnia mengetuk pintu rumah dan dibuka oleh umi.

"Assalamu'alaikum" sahut Tahnia dan teman-temannya.

"Mi ini teman ngajar Tahnia mau menginap disini karena tidak ada kendaraan umum dan tidak ada yang menjemput" sahut Tahnia

"Silahkan Neng cuma disinimah begini adanya" jawab umi dengan rendah hati...

"Barusan dari sekolah kesini dianter atau jalan? " Tanya umi

"Jalan Mi, karena bis ga bisa masuk kalo kesini mah" Jawab Tahnia

"Silahkan istirahat" Sahut umi kembali dan masuk kamar.

Tahnia membuatkan dulu minuman hangat untuk temannya ditemani kue seadanya. Setelah berbincang sebentar, merekapun masuk kamar dan terlelap menikmati heningnya malam.

Sebelum adzan subuh berkumandang mereka sudah bangun dan bergantian mengambil wudhu serta sholat subuh. Umi Seperti biasa pergi ke mesjid untuk sholat subuh berjamaah dan mengaji.

Setelah sholat subuh Tahnia bergegas menyiapkan sarapan untuk kedua temannya. Tahnia membuat nasi goreng kampung. Kedua temannya ber siap-siap untuk pulang.

Setelah selesai membuat sarapan Tahnia menyajikannya, dan mengajak kedua temannya untuk sarapan terlebih dahulu. Setelah selesai sarapan Tahnia ber siap-siap untuk ke sekolah.

Setelah pamit pada umi mereka bertiga berangkat bersama. Mereka susuri jalan yang malam mereka lalui.

"Bu Tahnia malam itu kita melalui oemakaman besar ini? " Tanya salah satu temannya dengan kagetnya karena baru tau bahwa tadi malam mereka berjalan melalui pemakaman yang sangat besar.

"Ia Bu, malam kita melalui jalan ini, emang Ibu baru tau ya kalo dipinggir jalan ini pemakaman yang besar? " Jawab Tahnia

"Saya baru tau Bu kalo ini pemakaman besar, karena tadi malam sikap Bu Tahnia juga biasa saja ga kaya takut, padahal kita melalui jalan ini hampir tengah malam ya" Jawab teman Tahnia

"Kalo tau jalan yang dilalui seperti ini kayanya tadi malam saya pasti ga akan ikut kesini, takut... " Sahut teman Tahnia sambil menurut mulutnya.

Tahnia hanya tersenyum melihat tingkat kedua temannya.

Sesampainya dijalan raya, Tahnia menunggu temannya mendapatkan kendaraan. Setelah kedua temannya mendapatkan kendaraan, Tahnia meneruskan perjalanannya menuju sekolah karena ia harus mengajar di kelas dua dan kelas satu. Tahnia seorang pribadi yang bertanggung jawab sehingga ia akan melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan.

Terpopuler

Comments

Imas Rahayu

Imas Rahayu

di makam itu sinyal komunikasi pake hp paling top

2023-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Masa Kuliah
2 Episode 2 Abah dan Umi Naik Haji
3 Episode 3 Abah Haji Tabrakan
4 Episode 4 Abah Haji Eneng Ikut...
5 Episode 5 Mulai Ngehonor
6 Episode 6 Meski Sedikit Semoga Berkah
7 Episode 7 Kaka yang Tidak Bisa Bantu Adiknya
8 Episode 8 Sidang Tugas Akhir
9 Episode 9 Sidang Skripsi
10 Episode 10 Wisuda
11 Episode 11 Dampingi siswa ke Pangandaran
12 Episode 12 Melamar Ngajar di Almamater
13 Episode 13 Diklat School Grand Matematika SMK
14 Episode 14 Mengajar di Pondok Pesantren
15 Episode 15 Tahun Ajaran Baru
16 Episode 16 Guru Favorit
17 Episode 17 Adiku Tunangan
18 Episode 18 Tes CPNS
19 Episode 19 Bestiku Melepas Masa Lajangnya
20 Episode 20 Murid Andalan Pindah
21 Episode 21 Upaya Perjodohan
22 Episode 22 Adiku Menikah
23 Episode 23 Mengajar di Lima Sekolah
24 Episode 24 Tamu yang Tidak Disangka
25 Episode 25 Guru Baru Penasaran dengan Tahnia
26 Episode 26 Mimpi yang Aneh
27 Episode 27 Derita Menjadi Cambuk Tahnia
28 Episode 28 Uwanya kapan Menikah?
29 Episode 29 Persiapan Ujian Nasional
30 Episode 30 Petualangan Ke Kota Garut
31 Episode 31 Menjemput Rizki di Wilayah Sendiri
32 Episode 32 Petualangan ke Karawang
33 Episode 33 Mengikuti Seleski Beasiswa Kuliah S-2 di Perguruan Tinggi Ternama
34 Episode 34 Umi Menikah
35 Episode 35 Konsekuensi Hidup Sendiri
36 Episode 36 Lulus Seleksi Beasiswa Magister
37 Episode 37 Persiapan Kuliah Magister
38 Episode 38 Nikmatnya Kuliah Beasiswa Magister
39 Episode 39 Silaturohim Murid ke Gurunya
40 Episode 40 Kecopetan di Bis
41 Episode 41 Program yang Error Menjelang Ujian
42 Episode 42 Ujian...
43 Episode 43 Dilema Judul Tesis
44 Episode 44 Mengistikhorohi Judul Tesis
45 Episode 45 Kuasa Allohu Robbi
46 Episode 46 Kehendak Alloh Ujian Kesabaran
47 Episode 47 Tiga Tawaran Mengajar di Perguruan Tinggi
48 Episode 48 Ajakan Ta'aruf
49 Episode 49 Wisuda Magister
50 Episode 50 Hasil Istikhoroh Mengajar di Perguruan Tinggi
51 Episode 51 Luluh
52 Episode 52 "Bukankah sekarang ada yang sedang dekat? "
53 Episode 53 Diwawancarai
54 Episode 54 Pertemuan Pertama
55 Episode 55 Istikhoroh yang Tiada Hasil
56 Episode 66 Inikah PetunjukNya???
57 Episode 57 Bayi itu Ditimang oleh Ayahnya
58 Episode 58 Kontradiktif...
59 Episode 59 Belum Ada Hasil Juga
60 Episode 60 Penetapan Hati Pengambilan Keputusan
61 Episode 61 Berjalan Bersama
62 Episode 62 Tahnia Tahnia Tahnia
63 Episode 63 Bersama Keluarga Deni
64 Episode 64 Mimpi yang Sama
65 Episode 65 Hasil Istikhiroh Tak Tersampaikan
66 Episode 66 Respon Mama Deni
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Episode 1 Masa Kuliah
2
Episode 2 Abah dan Umi Naik Haji
3
Episode 3 Abah Haji Tabrakan
4
Episode 4 Abah Haji Eneng Ikut...
5
Episode 5 Mulai Ngehonor
6
Episode 6 Meski Sedikit Semoga Berkah
7
Episode 7 Kaka yang Tidak Bisa Bantu Adiknya
8
Episode 8 Sidang Tugas Akhir
9
Episode 9 Sidang Skripsi
10
Episode 10 Wisuda
11
Episode 11 Dampingi siswa ke Pangandaran
12
Episode 12 Melamar Ngajar di Almamater
13
Episode 13 Diklat School Grand Matematika SMK
14
Episode 14 Mengajar di Pondok Pesantren
15
Episode 15 Tahun Ajaran Baru
16
Episode 16 Guru Favorit
17
Episode 17 Adiku Tunangan
18
Episode 18 Tes CPNS
19
Episode 19 Bestiku Melepas Masa Lajangnya
20
Episode 20 Murid Andalan Pindah
21
Episode 21 Upaya Perjodohan
22
Episode 22 Adiku Menikah
23
Episode 23 Mengajar di Lima Sekolah
24
Episode 24 Tamu yang Tidak Disangka
25
Episode 25 Guru Baru Penasaran dengan Tahnia
26
Episode 26 Mimpi yang Aneh
27
Episode 27 Derita Menjadi Cambuk Tahnia
28
Episode 28 Uwanya kapan Menikah?
29
Episode 29 Persiapan Ujian Nasional
30
Episode 30 Petualangan Ke Kota Garut
31
Episode 31 Menjemput Rizki di Wilayah Sendiri
32
Episode 32 Petualangan ke Karawang
33
Episode 33 Mengikuti Seleski Beasiswa Kuliah S-2 di Perguruan Tinggi Ternama
34
Episode 34 Umi Menikah
35
Episode 35 Konsekuensi Hidup Sendiri
36
Episode 36 Lulus Seleksi Beasiswa Magister
37
Episode 37 Persiapan Kuliah Magister
38
Episode 38 Nikmatnya Kuliah Beasiswa Magister
39
Episode 39 Silaturohim Murid ke Gurunya
40
Episode 40 Kecopetan di Bis
41
Episode 41 Program yang Error Menjelang Ujian
42
Episode 42 Ujian...
43
Episode 43 Dilema Judul Tesis
44
Episode 44 Mengistikhorohi Judul Tesis
45
Episode 45 Kuasa Allohu Robbi
46
Episode 46 Kehendak Alloh Ujian Kesabaran
47
Episode 47 Tiga Tawaran Mengajar di Perguruan Tinggi
48
Episode 48 Ajakan Ta'aruf
49
Episode 49 Wisuda Magister
50
Episode 50 Hasil Istikhoroh Mengajar di Perguruan Tinggi
51
Episode 51 Luluh
52
Episode 52 "Bukankah sekarang ada yang sedang dekat? "
53
Episode 53 Diwawancarai
54
Episode 54 Pertemuan Pertama
55
Episode 55 Istikhoroh yang Tiada Hasil
56
Episode 66 Inikah PetunjukNya???
57
Episode 57 Bayi itu Ditimang oleh Ayahnya
58
Episode 58 Kontradiktif...
59
Episode 59 Belum Ada Hasil Juga
60
Episode 60 Penetapan Hati Pengambilan Keputusan
61
Episode 61 Berjalan Bersama
62
Episode 62 Tahnia Tahnia Tahnia
63
Episode 63 Bersama Keluarga Deni
64
Episode 64 Mimpi yang Sama
65
Episode 65 Hasil Istikhiroh Tak Tersampaikan
66
Episode 66 Respon Mama Deni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!