Tahnia memiliki seorang adik perempuan yang bernama Devi. Ia memiliki cita-cita menjadi seorang perawat. Abah Haji meninggal ketika Ujian Nasional telah selesai. Devi menjadi patah semangat karena tiada lagi yang akan mendukung cita-citanya itu. Jangankan untuk nambah biaya kuliah, untuk biaya menyelesaikan kuliah Kakanya saja tidak tau dari mana. Jangankan untuk biaya kuliahnya, untuk biaya perpisahan saja tidak ada. Namun karena kasih sayang dan kepedulian teman sekelasnya Devi dapat ikut acara perpisahan kelas ke Pangandaran.
Meski tidak tau kedepannya Seperti apa, sebagai seorang kaka Tahnia mensupport Devi untuk tetap mengikuti tes masuk perawat. Sampai suatu saat Tahnia mengantar adiknya itu mengikuti tes tulis di Pajajaran.
Tahnia dan adiknya pergi naik Bis madona yang berujung di terminal Ciroyom. Di pagi hari yang dowarnai bau sayuran busuk mereka naik angkot dan turun di perempatan Pajajaran. Mereka lalu berjalan sambil ngobrol, dan Tahnia tetap menyemangati adiknya itu.
"Jangan banyak fikiran, ikuti saja tes sebaik mungkin, in syaa Alloh, Alloh Akan memberikan jalan yang terbaik, akan banyak jalan yang tak disangka" ucap Tahnia.
Devi hanya mengangguk saja.
Setelah jalan beberapa menit, merekapun sampai di tempat tujuan. Tahnia membantu Devi mencari ruangan tesnya.
Setelah Devi masuk, Tahnia menunggu adiknya yang sedang Tes. Tahnia mencari toilet dan bergegas ke Mushola. Dengan penuh khusus dan pengharapannya Tahnia menunaikan sholat Dhuha, setelah selesai dia panjatkan untaian do'a terbaik untuk adiknya satu-satunya itu, semoga diberikan kemudah, kelancaran dan dibimbing untuk memilih jawaban yang benar sesuai kunci jawaban, semoga Alloh memberikan yang terbaik untuk penghidupan dunia akhirat.
Setelah selesai memanjatkan do'a, diambilnya mushaf kecil yang selalu ada di dalam tasnya. dibukanya pembatasnya dan Tahnia mulai membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an.
Satu jampun telah berlalu, Tahnia sudah ada di area sekitar tempat tes adiknya. Ia dengan setia menunggu adiknya dengan memandangi halaman sekitar.
Sampai satu jam berikutnya, pesertapun pada keluar setelah menyelesaikan tesnya. Devi segera menuju Tahnia. Ketika Devi menghampiri, Tahnia bertanya "Gimana?"
Devi hanya tersenyum dan bilang "Ya gitu saja".
" Kitamah hanya berusaha, hasilnya kita serahkan kepada Alloh, apapun hasilnya in syaa Alloh yang terbaik "sahut Tahnia, sembari mengajak adiknya untuk mengikutinya.
Tahnia dan Devi menuju ke terminal kembali untuk kembali pulang. Diperjalanannya tak banyak yang mereka obrolan, masing-masing sibuk dengan fikirannya sendiri.
Beberapa waktu kemudian, sampailah waktu nya pengumuman, dan ternyata Devi tidak lulus masuk sekolah keperawatan. Ia merasa bersedih dan berkata "Waktu aku mengerjakan soal-soal yang ada difikiran ini hanyalah kata-kata umi, dari mana biayanya kalo Mpi kuliah..., dannitu semua yang membuat Mpi ga bisa mengerjakan dengan konsentrasi sehingga mengerjakannya asal saja..."
Tahnia sebagai satu-satunya kaka perempuan sangat merasa bersalah, dalam fikirannya "andai aku sudah selesai kuliah dan aku sudah bekerja, tentubaku akan bantu adikku untuk menggaoai cita-citanya"
Tahnia hanya diam mendengar perkataan adiknya itu, namun tetap berusaha menghibur adiknya "Ya Gapapa nanti kalo ada kesempatan dicoba lagi, Tetehkan sudah bilang fokus ke cita-citanya kita, jangan fikirkan omongan orang lain yang dapat menghambat dan mempengaruhi semangat kita dalam meraihnya. Ini pasti yang terbaik menurut Alloh untuk semuanya. Maaf jika Teteh belum bisa membantu lebih, karena Teteh pun harus menyelesaikan kuliah Teteh."
Tahnia teringat akan mimpinya, akan amanah Abah Haji untuk menjaga Adik dan umi. Tahnia merasa gagal dan tak berguna karena tidak dapat membantu adik semata wayangnya. Bukan karena tidak ingin namun karena untuk keperluan kuliahnya saja dia harus banting tulang sendiri, karena tidak ingin membebani umi ataupun yang lainnya.
"Robbi Kepadamu hamba hanya berlabuh, hanya bergantung dan memohon pertolongan, berikanlah kemudahan dalam segala urusanku, bantulah hamba untuk dapat menyelesaikan kukiah hamba untuk membahagiakan orang tua hamba, Jadikanmah hamba menjadi putri sholih yang dapat berbakti kepada kedua orang tua hamba dan dapat membahagiakan hamba. Ya Robb, bimbinglab agar pendengaran, penglihatan, lisan dan hati hamba senantiasa berada dalam bimbingan dan petunjuk Mu, aamiin YRA... "
Salah satu untaian do'a Tahnia diantara sinar bintang yang menerangi malam nanti gelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments