Episode 7 Kaka yang Tidak Bisa Bantu Adiknya

Tahnia memiliki seorang adik perempuan yang bernama Devi. Ia memiliki cita-cita menjadi seorang perawat. Abah Haji meninggal ketika Ujian Nasional telah selesai. Devi menjadi patah semangat karena tiada lagi yang akan mendukung cita-citanya itu. Jangankan untuk nambah biaya kuliah, untuk biaya menyelesaikan kuliah Kakanya saja tidak tau dari mana. Jangankan untuk biaya kuliahnya, untuk biaya perpisahan saja tidak ada. Namun karena kasih sayang dan kepedulian teman sekelasnya Devi dapat ikut acara perpisahan kelas ke Pangandaran.

Meski tidak tau kedepannya Seperti apa, sebagai seorang kaka Tahnia mensupport Devi untuk tetap mengikuti tes masuk perawat. Sampai suatu saat Tahnia mengantar adiknya itu mengikuti tes tulis di Pajajaran.

Tahnia dan adiknya pergi naik Bis madona yang berujung di terminal Ciroyom. Di pagi hari yang dowarnai bau sayuran busuk mereka naik angkot dan turun di perempatan Pajajaran. Mereka lalu berjalan sambil ngobrol, dan Tahnia tetap menyemangati adiknya itu.

"Jangan banyak fikiran, ikuti saja tes sebaik mungkin, in syaa Alloh, Alloh Akan memberikan jalan yang terbaik, akan banyak jalan yang tak disangka" ucap Tahnia.

Devi hanya mengangguk saja.

Setelah jalan beberapa menit, merekapun sampai di tempat tujuan. Tahnia membantu Devi mencari ruangan tesnya.

Setelah Devi masuk, Tahnia menunggu adiknya yang sedang Tes. Tahnia mencari toilet dan bergegas ke Mushola. Dengan penuh khusus dan pengharapannya Tahnia menunaikan sholat Dhuha, setelah selesai dia panjatkan untaian do'a terbaik untuk adiknya satu-satunya itu, semoga diberikan kemudah, kelancaran dan dibimbing untuk memilih jawaban yang benar sesuai kunci jawaban, semoga Alloh memberikan yang terbaik untuk penghidupan dunia akhirat.

Setelah selesai memanjatkan do'a, diambilnya mushaf kecil yang selalu ada di dalam tasnya. dibukanya pembatasnya dan Tahnia mulai membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an.

Satu jampun telah berlalu, Tahnia sudah ada di area sekitar tempat tes adiknya. Ia dengan setia menunggu adiknya dengan memandangi halaman sekitar.

Sampai satu jam berikutnya, pesertapun pada keluar setelah menyelesaikan tesnya. Devi segera menuju Tahnia. Ketika Devi menghampiri, Tahnia bertanya "Gimana?"

Devi hanya tersenyum dan bilang "Ya gitu saja".

" Kitamah hanya berusaha, hasilnya kita serahkan kepada Alloh, apapun hasilnya in syaa Alloh yang terbaik "sahut Tahnia, sembari mengajak adiknya untuk mengikutinya.

Tahnia dan Devi menuju ke terminal kembali untuk kembali pulang. Diperjalanannya tak banyak yang mereka obrolan, masing-masing sibuk dengan fikirannya sendiri.

Beberapa waktu kemudian, sampailah waktu nya pengumuman, dan ternyata Devi tidak lulus masuk sekolah keperawatan. Ia merasa bersedih dan berkata "Waktu aku mengerjakan soal-soal yang ada difikiran ini hanyalah kata-kata umi, dari mana biayanya kalo Mpi kuliah..., dannitu semua yang membuat Mpi ga bisa mengerjakan dengan konsentrasi sehingga mengerjakannya asal saja..."

Tahnia sebagai satu-satunya kaka perempuan sangat merasa bersalah, dalam fikirannya "andai aku sudah selesai kuliah dan aku sudah bekerja, tentubaku akan bantu adikku untuk menggaoai cita-citanya"

Tahnia hanya diam mendengar perkataan adiknya itu, namun tetap berusaha menghibur adiknya "Ya Gapapa nanti kalo ada kesempatan dicoba lagi, Tetehkan sudah bilang fokus ke cita-citanya kita, jangan fikirkan omongan orang lain yang dapat menghambat dan mempengaruhi semangat kita dalam meraihnya. Ini pasti yang terbaik menurut Alloh untuk semuanya. Maaf jika Teteh belum bisa membantu lebih, karena Teteh pun harus menyelesaikan kuliah Teteh."

Tahnia teringat akan mimpinya, akan amanah Abah Haji untuk menjaga Adik dan umi. Tahnia merasa gagal dan tak berguna karena tidak dapat membantu adik semata wayangnya. Bukan karena tidak ingin namun karena untuk keperluan kuliahnya saja dia harus banting tulang sendiri, karena tidak ingin membebani umi ataupun yang lainnya.

"Robbi Kepadamu hamba hanya berlabuh, hanya bergantung dan memohon pertolongan, berikanlah kemudahan dalam segala urusanku, bantulah hamba untuk dapat menyelesaikan kukiah hamba untuk membahagiakan orang tua hamba, Jadikanmah hamba menjadi putri sholih yang dapat berbakti kepada kedua orang tua hamba dan dapat membahagiakan hamba. Ya Robb, bimbinglab agar pendengaran, penglihatan, lisan dan hati hamba senantiasa berada dalam bimbingan dan petunjuk Mu, aamiin YRA... "

Salah satu untaian do'a Tahnia diantara sinar bintang yang menerangi malam nanti gelap.

Episodes
1 Episode 1 Masa Kuliah
2 Episode 2 Abah dan Umi Naik Haji
3 Episode 3 Abah Haji Tabrakan
4 Episode 4 Abah Haji Eneng Ikut...
5 Episode 5 Mulai Ngehonor
6 Episode 6 Meski Sedikit Semoga Berkah
7 Episode 7 Kaka yang Tidak Bisa Bantu Adiknya
8 Episode 8 Sidang Tugas Akhir
9 Episode 9 Sidang Skripsi
10 Episode 10 Wisuda
11 Episode 11 Dampingi siswa ke Pangandaran
12 Episode 12 Melamar Ngajar di Almamater
13 Episode 13 Diklat School Grand Matematika SMK
14 Episode 14 Mengajar di Pondok Pesantren
15 Episode 15 Tahun Ajaran Baru
16 Episode 16 Guru Favorit
17 Episode 17 Adiku Tunangan
18 Episode 18 Tes CPNS
19 Episode 19 Bestiku Melepas Masa Lajangnya
20 Episode 20 Murid Andalan Pindah
21 Episode 21 Upaya Perjodohan
22 Episode 22 Adiku Menikah
23 Episode 23 Mengajar di Lima Sekolah
24 Episode 24 Tamu yang Tidak Disangka
25 Episode 25 Guru Baru Penasaran dengan Tahnia
26 Episode 26 Mimpi yang Aneh
27 Episode 27 Derita Menjadi Cambuk Tahnia
28 Episode 28 Uwanya kapan Menikah?
29 Episode 29 Persiapan Ujian Nasional
30 Episode 30 Petualangan Ke Kota Garut
31 Episode 31 Menjemput Rizki di Wilayah Sendiri
32 Episode 32 Petualangan ke Karawang
33 Episode 33 Mengikuti Seleski Beasiswa Kuliah S-2 di Perguruan Tinggi Ternama
34 Episode 34 Umi Menikah
35 Episode 35 Konsekuensi Hidup Sendiri
36 Episode 36 Lulus Seleksi Beasiswa Magister
37 Episode 37 Persiapan Kuliah Magister
38 Episode 38 Nikmatnya Kuliah Beasiswa Magister
39 Episode 39 Silaturohim Murid ke Gurunya
40 Episode 40 Kecopetan di Bis
41 Episode 41 Program yang Error Menjelang Ujian
42 Episode 42 Ujian...
43 Episode 43 Dilema Judul Tesis
44 Episode 44 Mengistikhorohi Judul Tesis
45 Episode 45 Kuasa Allohu Robbi
46 Episode 46 Kehendak Alloh Ujian Kesabaran
47 Episode 47 Tiga Tawaran Mengajar di Perguruan Tinggi
48 Episode 48 Ajakan Ta'aruf
49 Episode 49 Wisuda Magister
50 Episode 50 Hasil Istikhoroh Mengajar di Perguruan Tinggi
51 Episode 51 Luluh
52 Episode 52 "Bukankah sekarang ada yang sedang dekat? "
53 Episode 53 Diwawancarai
54 Episode 54 Pertemuan Pertama
55 Episode 55 Istikhoroh yang Tiada Hasil
56 Episode 66 Inikah PetunjukNya???
57 Episode 57 Bayi itu Ditimang oleh Ayahnya
58 Episode 58 Kontradiktif...
59 Episode 59 Belum Ada Hasil Juga
60 Episode 60 Penetapan Hati Pengambilan Keputusan
61 Episode 61 Berjalan Bersama
62 Episode 62 Tahnia Tahnia Tahnia
63 Episode 63 Bersama Keluarga Deni
64 Episode 64 Mimpi yang Sama
65 Episode 65 Hasil Istikhiroh Tak Tersampaikan
66 Episode 66 Respon Mama Deni
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Episode 1 Masa Kuliah
2
Episode 2 Abah dan Umi Naik Haji
3
Episode 3 Abah Haji Tabrakan
4
Episode 4 Abah Haji Eneng Ikut...
5
Episode 5 Mulai Ngehonor
6
Episode 6 Meski Sedikit Semoga Berkah
7
Episode 7 Kaka yang Tidak Bisa Bantu Adiknya
8
Episode 8 Sidang Tugas Akhir
9
Episode 9 Sidang Skripsi
10
Episode 10 Wisuda
11
Episode 11 Dampingi siswa ke Pangandaran
12
Episode 12 Melamar Ngajar di Almamater
13
Episode 13 Diklat School Grand Matematika SMK
14
Episode 14 Mengajar di Pondok Pesantren
15
Episode 15 Tahun Ajaran Baru
16
Episode 16 Guru Favorit
17
Episode 17 Adiku Tunangan
18
Episode 18 Tes CPNS
19
Episode 19 Bestiku Melepas Masa Lajangnya
20
Episode 20 Murid Andalan Pindah
21
Episode 21 Upaya Perjodohan
22
Episode 22 Adiku Menikah
23
Episode 23 Mengajar di Lima Sekolah
24
Episode 24 Tamu yang Tidak Disangka
25
Episode 25 Guru Baru Penasaran dengan Tahnia
26
Episode 26 Mimpi yang Aneh
27
Episode 27 Derita Menjadi Cambuk Tahnia
28
Episode 28 Uwanya kapan Menikah?
29
Episode 29 Persiapan Ujian Nasional
30
Episode 30 Petualangan Ke Kota Garut
31
Episode 31 Menjemput Rizki di Wilayah Sendiri
32
Episode 32 Petualangan ke Karawang
33
Episode 33 Mengikuti Seleski Beasiswa Kuliah S-2 di Perguruan Tinggi Ternama
34
Episode 34 Umi Menikah
35
Episode 35 Konsekuensi Hidup Sendiri
36
Episode 36 Lulus Seleksi Beasiswa Magister
37
Episode 37 Persiapan Kuliah Magister
38
Episode 38 Nikmatnya Kuliah Beasiswa Magister
39
Episode 39 Silaturohim Murid ke Gurunya
40
Episode 40 Kecopetan di Bis
41
Episode 41 Program yang Error Menjelang Ujian
42
Episode 42 Ujian...
43
Episode 43 Dilema Judul Tesis
44
Episode 44 Mengistikhorohi Judul Tesis
45
Episode 45 Kuasa Allohu Robbi
46
Episode 46 Kehendak Alloh Ujian Kesabaran
47
Episode 47 Tiga Tawaran Mengajar di Perguruan Tinggi
48
Episode 48 Ajakan Ta'aruf
49
Episode 49 Wisuda Magister
50
Episode 50 Hasil Istikhoroh Mengajar di Perguruan Tinggi
51
Episode 51 Luluh
52
Episode 52 "Bukankah sekarang ada yang sedang dekat? "
53
Episode 53 Diwawancarai
54
Episode 54 Pertemuan Pertama
55
Episode 55 Istikhoroh yang Tiada Hasil
56
Episode 66 Inikah PetunjukNya???
57
Episode 57 Bayi itu Ditimang oleh Ayahnya
58
Episode 58 Kontradiktif...
59
Episode 59 Belum Ada Hasil Juga
60
Episode 60 Penetapan Hati Pengambilan Keputusan
61
Episode 61 Berjalan Bersama
62
Episode 62 Tahnia Tahnia Tahnia
63
Episode 63 Bersama Keluarga Deni
64
Episode 64 Mimpi yang Sama
65
Episode 65 Hasil Istikhiroh Tak Tersampaikan
66
Episode 66 Respon Mama Deni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!