Episode 6 Meski Sedikit Semoga Berkah

Sebulan tak teras berlalu, Tahniah menikmati kesibukannya membuat jajanan dan menjadi guru tidak tetap. Semua dijalani dengan keikhlasan demi mengumpulkan sepeser dua peser untuk ongkos kuliah dan sesuap nasi diperjalanan.

Kepala sekolah memanggil Tahnia, dan memberikan uang honor ngajar.

"Bu Tahnia, honor Ibukan harusnya kan 99.000 ya Bu, tapi karena hanya dua minggu ngajarnya jadi yang diterima hanya setengahnya, ini 50.000 ya" sahut Bu Kepala Sekolah.

"Terimakasih Bu" jawab Tahnia dengan sukacita menerima penghasilan pertamanya dari ngajar meski tidak seberapa.

Pulang sekolah Tahnia langsung memberikan 30.000 ke Uminya untuk membayar bekas ongkos yang digunakan sebelumnya. Uang yang dimilikinya tinggal 20.000 untuk bekal kuliahnya. Aku tetap harus semangat Alloh pasti menolong dan memberikan jalan yang baik untuk pendidikan, ucap Tahnia dalam hatinya.

Tahnia harus menanggung semua keperluannya sendiri karena tidak ingin membebani Umi. Untuk kehidupan keseharian saja yang hanya beli teman nasi sudah susah apalagi untuk yang lainnya.

Suatu saat pernah kaka pertamanya yang bekerja di perusahaan BUMN bilang, "jika ada keperluan ngomong saja Neng". Namun Tahnia ragu dengan ucapannya karena tau karakter dan prilaku kakanya selama ini seperti apa. Dia selalu menjadikan umi dan bah haji sebagai pelarian jika ada masalah ekonomi di keluarganya meski tidak seberapa.

Teringat omongan kakanya itu, ketika kakanya datang kerumah, lantas Tahnia bilang "Ka, besok mau kekampus tapi ga punya ongkos". Kakanya menjawab " Euh gimana atu da sekarang mah lagi ga punya, kalo kemarin-kemarinmah ngomongnya".

Tahnia hanya senyum mendengar ucapan kakanya itu karena dia tau ucapan kakanya itu hanya basa basi.

Suatu hari Tahnia harus kekampus, tapi ia hanya memiliki uang yang cukup hanya untuk berangkat saja. Tahnia bingung harus bagaimana. Lantas ia pergi ke sekolah dan melaksanakan tugasnya.

Ketika istirahat, Bagian Tata Usaha yang adiknya sekolah disana bilang " Kalo mau ada pelajaran Bu Tahnia adik saya malamnya pasti buka buku dan mengerjakan tugas, selain itumah ga pernah"

Tahnia hanya senyum mendengar ucapan temannya itu. Disekolah Tahnia terkenal sebagai guru yang disiplin namun dalam menerangkan membuat siswa menjadi faham, sehingga siswa merasa mudah dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. Tahnia juga suka memberikan semangat kepada muridnya bahwa mereka pasti bisa dan memiliki kemampuan jika terus belajar.

Meski bertubuh mungil, Tahnia disegani oleh murid-muridnya.

Kemudian Suami Kepala sekolah memanggil Bu Tahnia. "Bu sini sebentar, ini ya insentif untuk Ibu, dapatnya cuma segini ya karena dibagi-bagi dengan yang tidak terdaftar. " Ucapnya sambil menyodorkan uang 100rb.

"Alhamdulillah, terimakasih Pa" jawab Tahnia dengan mata yang berkaca-kaca. Ya Tahnia merasa sangat senang dapat uang insentif tersebut karena ia bisa kekampus.

"Ya Alloh terimakasih, alhamdulillah, Engkau telah membantu hamba" ucap rasa syukur Tahnia setelah menerima uang tersebut.

Setelah selesai mengajar Tahnia langsung pergi ke kampus untuk bimbingan dan mencari bahan tugas akhirnya. Pulang dari kampus ia mampir ke sebuah supermarket untuk membeli buah dan keperluannya menggunakan uang insentif yang diterimanya. Setelah selesai, bergegas Tahnia ke terminal dan naik bus untuk pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah diantar Pa Ojeg langganan, Umi heran darimana Tahnia dapat berbelanja. Tahnia menyampaikan bahwa tadi dia mendapatkan uang insentif. Umi pun turut senang.

Untuk membuka usaha lainnya, Tahnia meminta izin umi untuk menjual kalung dan lionyin yang dipakainya sebagai modal usaha spatu dan tas. Umipun mengizinkannya.

Uang hasil penjualan kalung dan liontin sebesar 250rb. Pulang dari kampus Tahnia mampir ke pusat spatu di Bandung, daftar menjadi reseller, dan mendapatkan brosur spatu dls. Brosur itu ia bawa ke sekolah untuk ditawarkan Keteman-temannya. Tahnia juga meminta adiknya untuk menawarkan ke yang lainnya dan dapat bonus 10% jika berhasil mendapatkan pesanan.

Alhamdulillah ada beberapa teman dan tetangganya yang pesan, sehingga ketika pulang kampus Tahnia membeli pesanan tersebut dan sesampai dirumah didistribusikan. Sistemnya sistem kredit, selama 3 bulan, ada yang menggunakan DP namun banyaknya tidak menggunakan DP. Teman ngajarnya ada juga yang kerjasama dengan Tahnia menjadi reseller dan mendapatkan bonus 10%.

Beberapa bulan berlalu, usaha Tahnia terus berjalan meski tidak begitu banyak. Tahnia menuliskan setiap pengeluaran dan pemasukan untuk setiap bulannya. Suatu hari ia mengkalkulasi pemasukannya dari honor dan usahanya sekitar 250rb, untuk modal spatu dan dll sebesar 350rb, namun anehnya uang masih sisa sebesar 45rb.

Tahnia berfikir uang apa ini ya karena seingatnya tidak ada lagi pemasukan yang ia peroleh dan pengeluaran sampai ke parkir 1rb saja sudah ia tulis.

Hal ini ia temukan juga di bulan berikutnya, sampai ketika dia bertemu dengan sobatnya, ia menceritakan pengalamannya itu. dengan santai dan rendah hati sobatnya menjawab "rizki dari Alloh tidak bisa dikalkulasi" sahutnya.

Tahnia pun menjawab "semoga berkah".

Tahnia selalu menyisihkan infaq shodaqoh dari uang yang diterimanya jauh sebelum Abah haji meninggal, dengan memberikannya ke anak yatim piatu di sekitar rumahnya. Kebiasaan itu selalu ia lakukan setiap bulannya apalagi setelah belajar wirausaha.

Terpopuler

Comments

Imas Rahayu

Imas Rahayu

perjuangan

2023-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Masa Kuliah
2 Episode 2 Abah dan Umi Naik Haji
3 Episode 3 Abah Haji Tabrakan
4 Episode 4 Abah Haji Eneng Ikut...
5 Episode 5 Mulai Ngehonor
6 Episode 6 Meski Sedikit Semoga Berkah
7 Episode 7 Kaka yang Tidak Bisa Bantu Adiknya
8 Episode 8 Sidang Tugas Akhir
9 Episode 9 Sidang Skripsi
10 Episode 10 Wisuda
11 Episode 11 Dampingi siswa ke Pangandaran
12 Episode 12 Melamar Ngajar di Almamater
13 Episode 13 Diklat School Grand Matematika SMK
14 Episode 14 Mengajar di Pondok Pesantren
15 Episode 15 Tahun Ajaran Baru
16 Episode 16 Guru Favorit
17 Episode 17 Adiku Tunangan
18 Episode 18 Tes CPNS
19 Episode 19 Bestiku Melepas Masa Lajangnya
20 Episode 20 Murid Andalan Pindah
21 Episode 21 Upaya Perjodohan
22 Episode 22 Adiku Menikah
23 Episode 23 Mengajar di Lima Sekolah
24 Episode 24 Tamu yang Tidak Disangka
25 Episode 25 Guru Baru Penasaran dengan Tahnia
26 Episode 26 Mimpi yang Aneh
27 Episode 27 Derita Menjadi Cambuk Tahnia
28 Episode 28 Uwanya kapan Menikah?
29 Episode 29 Persiapan Ujian Nasional
30 Episode 30 Petualangan Ke Kota Garut
31 Episode 31 Menjemput Rizki di Wilayah Sendiri
32 Episode 32 Petualangan ke Karawang
33 Episode 33 Mengikuti Seleski Beasiswa Kuliah S-2 di Perguruan Tinggi Ternama
34 Episode 34 Umi Menikah
35 Episode 35 Konsekuensi Hidup Sendiri
36 Episode 36 Lulus Seleksi Beasiswa Magister
37 Episode 37 Persiapan Kuliah Magister
38 Episode 38 Nikmatnya Kuliah Beasiswa Magister
39 Episode 39 Silaturohim Murid ke Gurunya
40 Episode 40 Kecopetan di Bis
41 Episode 41 Program yang Error Menjelang Ujian
42 Episode 42 Ujian...
43 Episode 43 Dilema Judul Tesis
44 Episode 44 Mengistikhorohi Judul Tesis
45 Episode 45 Kuasa Allohu Robbi
46 Episode 46 Kehendak Alloh Ujian Kesabaran
47 Episode 47 Tiga Tawaran Mengajar di Perguruan Tinggi
48 Episode 48 Ajakan Ta'aruf
49 Episode 49 Wisuda Magister
50 Episode 50 Hasil Istikhoroh Mengajar di Perguruan Tinggi
51 Episode 51 Luluh
52 Episode 52 "Bukankah sekarang ada yang sedang dekat? "
53 Episode 53 Diwawancarai
54 Episode 54 Pertemuan Pertama
55 Episode 55 Istikhoroh yang Tiada Hasil
56 Episode 66 Inikah PetunjukNya???
57 Episode 57 Bayi itu Ditimang oleh Ayahnya
58 Episode 58 Kontradiktif...
59 Episode 59 Belum Ada Hasil Juga
60 Episode 60 Penetapan Hati Pengambilan Keputusan
61 Episode 61 Berjalan Bersama
62 Episode 62 Tahnia Tahnia Tahnia
63 Episode 63 Bersama Keluarga Deni
64 Episode 64 Mimpi yang Sama
65 Episode 65 Hasil Istikhiroh Tak Tersampaikan
66 Episode 66 Respon Mama Deni
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Episode 1 Masa Kuliah
2
Episode 2 Abah dan Umi Naik Haji
3
Episode 3 Abah Haji Tabrakan
4
Episode 4 Abah Haji Eneng Ikut...
5
Episode 5 Mulai Ngehonor
6
Episode 6 Meski Sedikit Semoga Berkah
7
Episode 7 Kaka yang Tidak Bisa Bantu Adiknya
8
Episode 8 Sidang Tugas Akhir
9
Episode 9 Sidang Skripsi
10
Episode 10 Wisuda
11
Episode 11 Dampingi siswa ke Pangandaran
12
Episode 12 Melamar Ngajar di Almamater
13
Episode 13 Diklat School Grand Matematika SMK
14
Episode 14 Mengajar di Pondok Pesantren
15
Episode 15 Tahun Ajaran Baru
16
Episode 16 Guru Favorit
17
Episode 17 Adiku Tunangan
18
Episode 18 Tes CPNS
19
Episode 19 Bestiku Melepas Masa Lajangnya
20
Episode 20 Murid Andalan Pindah
21
Episode 21 Upaya Perjodohan
22
Episode 22 Adiku Menikah
23
Episode 23 Mengajar di Lima Sekolah
24
Episode 24 Tamu yang Tidak Disangka
25
Episode 25 Guru Baru Penasaran dengan Tahnia
26
Episode 26 Mimpi yang Aneh
27
Episode 27 Derita Menjadi Cambuk Tahnia
28
Episode 28 Uwanya kapan Menikah?
29
Episode 29 Persiapan Ujian Nasional
30
Episode 30 Petualangan Ke Kota Garut
31
Episode 31 Menjemput Rizki di Wilayah Sendiri
32
Episode 32 Petualangan ke Karawang
33
Episode 33 Mengikuti Seleski Beasiswa Kuliah S-2 di Perguruan Tinggi Ternama
34
Episode 34 Umi Menikah
35
Episode 35 Konsekuensi Hidup Sendiri
36
Episode 36 Lulus Seleksi Beasiswa Magister
37
Episode 37 Persiapan Kuliah Magister
38
Episode 38 Nikmatnya Kuliah Beasiswa Magister
39
Episode 39 Silaturohim Murid ke Gurunya
40
Episode 40 Kecopetan di Bis
41
Episode 41 Program yang Error Menjelang Ujian
42
Episode 42 Ujian...
43
Episode 43 Dilema Judul Tesis
44
Episode 44 Mengistikhorohi Judul Tesis
45
Episode 45 Kuasa Allohu Robbi
46
Episode 46 Kehendak Alloh Ujian Kesabaran
47
Episode 47 Tiga Tawaran Mengajar di Perguruan Tinggi
48
Episode 48 Ajakan Ta'aruf
49
Episode 49 Wisuda Magister
50
Episode 50 Hasil Istikhoroh Mengajar di Perguruan Tinggi
51
Episode 51 Luluh
52
Episode 52 "Bukankah sekarang ada yang sedang dekat? "
53
Episode 53 Diwawancarai
54
Episode 54 Pertemuan Pertama
55
Episode 55 Istikhoroh yang Tiada Hasil
56
Episode 66 Inikah PetunjukNya???
57
Episode 57 Bayi itu Ditimang oleh Ayahnya
58
Episode 58 Kontradiktif...
59
Episode 59 Belum Ada Hasil Juga
60
Episode 60 Penetapan Hati Pengambilan Keputusan
61
Episode 61 Berjalan Bersama
62
Episode 62 Tahnia Tahnia Tahnia
63
Episode 63 Bersama Keluarga Deni
64
Episode 64 Mimpi yang Sama
65
Episode 65 Hasil Istikhiroh Tak Tersampaikan
66
Episode 66 Respon Mama Deni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!