Kabar sesuai alur!

...***********...

"Nyonya, ayo bangun, ini sudah terlalu siang, anda harus bangun dan makan." Lien menggoyang tubuh Nika perlahan, Lien sudah menyiapkan semua makanan yang biasa Nika makan.

Soalnya ini sudah jam dua siang, Nika harus makan sesuatu kalau tidak dia akan sakit, makanya Lien mencoba membangunkan nyonya itu.

Nika bangun karna dibangunkan oleh Lien pelayannya. Dia membuka mata secara perlahan, tepat di depannya ada Lien yang sedang membangunkannya dengan sopan dan lembut.

Awalnya pandangan Nika buram, dia mengedipkan matanya beberapa kali guna memperjelas pandangannya.

Nika akhirnya sadar, dia terlalu asyik bermain sihir air semalaman, hingga dia bangun kesiangan. Dia merasa sangat senang karena bisa bermain air, sihir air itu benar-benar nyata, Nika merasa itu seperti mimpi, tapi kenyataannya itu memang milik Nika, Nika bisa sihir berkat peri itu, itu mengobati luka hatinya saat tidak bisa mendapatkan pedang terkutuk dan hadiah tersembunyinya.

"Maaf sudah membangunkan anda Nyonya, tapi saya sangat khawatir, khawatir jika anda sakit tidak makan dari pagi, karna itu lebih baik anda makan sekarang, saya sudah siapkan makanan hangat dam dessert." Lien sudah membuka tutup makanan itu, tampak beberapa menu yang menggiurkan, terutama daging sapi dan dessert yang keliatan lembut dan lumer itu.

Nika sangat senang, tidak sia-sia dia menjadi seorang selir. Saat bangun sudah ada banyak makanan enak yang ada di depan matanya.

"Iya, terimakasih yaa. Oh ya Lien, terimakasih juga telah membawa ku jauh-jauh dan bersusah payah kemarin dari taman belakang." Nika menyantap soup yang terlihat segar itu dulu. Dia memejamkan matanya, menikmati betapa enak soup dan kehidupannya sekarang, rasanya tenaga Nika seperti pulih kembali.

"Ah yang kemarin itu, bukan saya yang membawa anda nyonya, tapi seorang ksatria biasa yang berpatroli membawa anda kemari, lalu saya merasa tubuh anda panas, saya mencoba mengompresnya, untung saja pagi ini sudah turun waktu saya cek lagi. Kalau tidak, dokter akan dipanggil, tapi kan Nyonya tidak suka obat dan dokter, jadi saya sangat bersyukur demam anda turun pagi ini." Jelas Lien panjang lebar, namun setelahnya ada senyuman manis dan tulus yang Lien pancarkan, dia sungguh serius, dia benar-benar merasa lebih lega setelah melihat nafsu makan Nika tidak kurang.

Tapi Nika sendiri diam sebentar, namun masih dengan menjaga ekspresinya, tersenyum sedikit, tidak ingin membuat Lien atau Henza khawatir lagi.

Dia benar-benar tidak ingat setelah dia tidur apa yang terjadi, dan siapa ksatria yang membawanya itu. Tapi yang pasti itu sudah terjadi, Nika berjanji pada dirinya sendiri, kedepannya dia akan lebih berhati-hati lagi, agar tidak tertidur sembarang tempat, jika orang-orang tau akan hal ini, ini bisa menjadi salah satu kelemahan Nika yang akan terus dibahas dan disindir sampai Nika kena mental, mungkin?

"Baiklah, aku paham, terimakasih sudah merawat ku."

"Oh iya Nyonya, selama anda tidur, ada beberapa hal yang terjadi. Selir Nimonia menemukan sebuah pedang terkutuk di paviliun tua yang tidak terpakai, dan terbengkalai di halaman belakang. Bahkan Yang mulia Kaisar Xander langsung memberikan gelar pemimpin para selir pada Nimonia sebagai ganti pedang itu untuk Kaisar Xander. Karna itu, saat ini istana selir ini dipimpin oleh Selir Nimonia. Pangkat Selir Nimonia yang tertinggi diantara para selir lainnya." Lien memberikan kabar bahwa Nimonia menemukan sebuah pedang terkutuk yang hebat di ruangan tua tak terpakai. serta hadiah besar yang Kaisar Xander berikan karna Nimonia telah berjasa memberikan pedang yang sangat hebat itu pada Kaisar Xander.

"Iya, Lien pergilah, aku ingin lanjut istirahat." Nika tersenyum tipis, dia tidak ingin pelayannya melihat ekspresi kekesalan yang sudah tidak bisa dia tahan.

"Baik Nyonya, kalau begitu saya permisi, kalau ada apa-apa anda bisa memanggil saya memakai lonceng kecil seperti biasa." Lien menunduk sopan, dia pamit undur diri, secara perlahan keluar dari kamar Nika.

Nika agak kesal, padahal dia yakin dia sudah mengelilingi rumah tua itu, tapi tidak dapat menemukan pedang terkutuk itu. Tampaknya pedang itu memang ditakdirkan untuk Nimonia sang pemeran utama. Padahal jelas-jelas Nika sudah hampir lima jam ada disana, tidak ada tanda-tanda bahwa pedang itu berada disana, sementara Nimonia? Dia dengan mudah langsung mendapatkannya. Sementara Nika? Ah jangan ditanya.

"Jadi mau gimanapun aku coba rebut dan ubah alurnya, yang menjadi milik pemeran utam akan tetap menjadi miliknya, tidak peduli seberapa keras Figuran seperti aku mencobanya, itu tidak berpengaruh." Nika menghela napasnya, dia bersandar gun menenangkan pikirannya yang kacau, dan hatinya yang masih merasa kesal.

"Padahal kalau aku dapat pedang itu, aku tuh bisa jadi pemimpin para selir loh, pemimpinnya, dan hadiah tersembunyi dari sistem. Sayang bangett, tapi mau gimana lagi, kayaknya itu memang takdir Nimonia." Nika menghela napasnya kasar, cukup disayangkan dia tidak menjadi pemimpin selir. Dia tidak tau kalau chapter lanjutan setelah itu adalah hadiah dari Kaisar Xander untuk penemu pedang itu, sebagai pemimpin para selir di istana selir.

"Tapi, sistem sialan! Terkutuk lah sistem sesat! Kalau tau itu memang takdir Nimonia, dan cuma Nimonia yang bisa ambil, kenapa nyuruh aku kesana! Kenapa nyuruh aku buat cari dan nemuin pedang itu, man pake tawaran tersembunyi lagi! Aku kan jadi penasaran, tapi sekeras apapun aku mencoba, pedang itu maunya cuma sama Nimonia! Dasar sistem sialan! Kenapa nyuruh aku kesana coba! Aku kan jadi dapat capenya doang! Cape tau keliling Lima jam tuh!" Nika semakin kesal kalau diingat-ingat, soalnya itu perintah sistem, tapi Nika tidak berhasil menyelesaikannya, barangkali itu memang bukan takdirnya sebagai figuran, untuk menemukan pedang terkutuk itu.

Tapi Nika merasa cukup terobati karena sekarang dia punya sihir air, dia bisa mengendalikan elemen air, jadi rasanya tidak terlalu rugi sudah kesana kemarin.

"Eh bentar, jadi gimana? Bukannya Kaisar Xander dan Takhta Permaisuri itu adalah takdir pemeran utama wanita Nimonia di gamenya, apa dia juga bakal dapatin hati Kaisar Xander, dan jadi permaisuri sesuai takdirnya?"

Wah, Nika langsung mengubah ekspresinya menjadi dingin, kalau sampai itu benar-benar terjadi, apa gunanya dia tetap disini dan berjuang sampai mati, kalau sampai Nimonia yang jadi permaisuri hanya karna itu takdirnya sebagai pemeran utama.

"Agak ngeselin sih emang, ta--"

Ucapan Nika terhenti, saat dia baru sadar, dirinya memakai gelang warna hitam dengan sebuah safir yang bersinar di tengahnya.

Nika berusaha mengingatnya, dia coba dengan keras, dimana dia mendapatkan gelang itu, dan kapan dia memakainya! Padahal Nika ingat dengan jelas, dia tidak pernah memakai gelang seperti itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!