Aku percaya diri!

Nika memejamkan matanya, barangkali ada ingatan Vinaika yang sudah memesan gaun untuk dipakai malam ini sebelum Nika ke tubuhnya.

"Ti-dak sama sekali."

Tidak ada! Baik Nika, maupun Vinaika asli, tidak ada memesan gaun untuk ini.

Habislah Aku!

Ting!

Tiba-tiba jendela sistem muncul di depan Nika. Nika benar-benar akan mengamuk kalau jendela sistem ini mengatakan hal yang menyebalkan.

Sistem :

Nika menarik senyuman tipis, ada gunanya juga sistem-sistem seperti ini dalam hidupnya. Bukan hanya tulisan, sistem bahkan memberikan contoh gampar untuk menjadi referensi Nika.

"Lien, ambil gaun yang paling kanan tadi, lalu ambil dua gaun lainnya. Henza ambil alat-alat untuk menjahit, juga ambil manik-manik, perhiasan, mutiara, dan bubuk kerang laut kering yang ada di laci ku. Ayo kita buat gaun."

"Baik Nyonya!" Lien dan Henza sama-sama langsung mengambil semua barang-barang yang Nika perintahkan.

Nika tersenyum lega, setidaknya sistem terkutuk ini punya guna juga. Nika, Lien, dan Henza, ketiganya mulai membuat gaun dengan petunjuk Nika, sedangkan Nika sendiri mendapat penjelasan dari sistem.

Empat jam berlalu, dan akhirnya Nika selesai dengan sebuah gaun cantik dan sangat-sangat cantik, dari tiga gaun cantik dan mahal lainnya.

Nika bertolak pinggang, menatap gaun berwarna coklat dan hitam yang dia kenakan, tampak begitu cantik dan elegan, terlihat mahal dan bersinar. Nika mengusap hidungnya, sangat percaya diri bahwa dengan gaun sebagus ini dia akan menjadi pusat perhatian di pesta, apalagi rambut pirang dan mata birunya ini sudah terlihat sangat cantik dan menawan, apa lagi yang kurang? perpaduan ini sempurna!

Ini diajak taruhan 1 m juga aku mau, aku yang paling cantik ini mah, emang ya kekuatan orang modern bisa ciptain baju se-elegan, semanis, dan sesimpel ini. ini sempurna! Beneran sempurna!

Ini mah baju buatan Nimonia juga bakal kalah, aelah, Nimonia apaa. Baju ini baju paling bagus nanti malam, liat aja. Aku yang bakal jadi pusat perhatian semua orang, dan berhasil mengambil perhatian dan daya tarik Xander.

Nika sangat percaya diri akan hal itu, dia sudah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk membuat gaun yang sangat bagus ini.

"Nyonya, bagaimana kalau anda mandi sekarang, akan memakan banyak waktu untuk anda bersiap-siap. Hanya beberapa jam lagi sebelum pesta di mulai." Kata Lien, yang langsung menyadarkan Nika dari lamunan percaya dirinya.

"Oh iyaa, ayo, aku harus mandi dan siap-siap, nanti telat." Nika setuju, dia dengan sangat semangat menuju kamar mandi.

"Akan saya persiapkan wewangian dan bunga untuk anda mandi." Kata Henza, setelahnya dia mulai sibuk kesana-kemari.

Nika semangat untuk mandi, dia tidak sabar untuk memakai gaun buatannya yang menurutnya sangat-sangat cantik itu. Gaun buatannya adalah karya seni, dia percaya itu.

Gaun itu bakal jadi sejarah sih, bakal jadi referensi dan inspirasi setiap desainer di kekaisaran ini. Modelnya akan langsung jadi trend dan buat lady lain iri, aku mah emang jago.

Nika menikmati berendam di air hangat yang wangi itu, ada bunga di sekelilingnya.

Gaun cantik, agar tampak lebih sempurna, harus dipakai sama aku yang cantik ini. Vinaika cantik banget sih.

......................

Nika sudah berada di lorong pesta, karna selir Kaisar, dia tidak butuh pendamping yang akan membawanya kesana, itu adalah peraturannya, saat sudah menjadi selir tidak boleh pergi ke pesta dengan pria lain. Tapi tetap, Nika pergi ke pesta dengan dua ksatria di belakangnya yang terus mengikuti jalannya sejak tadi.

Nika tidak mau melihat ke belakang, rasanya menyebalkan kalau melihat seragam itu, rasanya jadi terus teringat pada ksatria biasa di bawah pohon yang sombong waktu itu.

Nika sudah bisa melihat pintu masuk ke ruangan pesta itu. Semakin dekat di ke pintu, semakin melambat jalannya, Nika sedikit gugup, pasalnya dia yakin sangat mempesona sekarang.

Nika memperlambat jalannya sambil menyiapkan diri, dia menarik napasnya menghelanya secara perlahan, mungkin saja saat di dalam nanti dia tidak bisa bernapas se-lega ini karna akan dikelilingi oleh orang-orang, dan para lady yang akan bertanya desainer mana yang sudah membuat gaun sebagus itu.

Tapi Nika juga agak gugup, kalau dia menjadi pusat perhatian semua orang, itu termasuk tiga selir tinggi dan juga Nimonia. Kalau Nika menjadi pusat perhatian sudah jelas mereka berempat akan sangat membenci Nika. Karena itu saat ini Nika sudah menyiapkan hati, dan jiwanya untuk menerima tatapan benci dan iri dari keempat pemeran utama itu.

Oke aku siap! Siapapun itu ayo benci aku! Nimonia! Desha! Vanesha! Atau Irana! Maju sini semuanya!

Nika melirik dirinya lagi di cermin saat berada di luar ruangan. Dia menatap dirinya di cermin yang disediakan disana, cermin panjang dan cukup besar untuk bisa melihat Nika dari atas sampai bawah.

Bahkan sudah sejauh ini, kepercayaan diri Nika tidak runtuh, wajah cantik yang kecil, dagu yang panjang, leher yang panjang, mata biru yang berkilau dengan rambut pirang yang sudah di tata sedemikian rupa agar mempercantik dirinya, sudah tampak begitu sempurna.

"Buka pintunya, aku akan masuk." Kata Nika pada ksatria penjaga pintu.

Pintu terbuka, nama Nika disebutkan.

"Selir ke Dua puluh satu, Selir Vinaika memasuki ruangan."

Nika masuk ke dalam ruangan itu diiringi suara sambutannya, dia sudah tersenyum manis dan hangat untuk menyambut siapapun yang datang untuk memuji dirinya dan gaunnya.

5 menit berlalu ....

10 menit berlalu ....

20 menit berlalu ...

Tidak ada satupun yang datang untuk menyapa Nika! Apalagi untuk memuji kecantikan dan gaun buatannya! Nika kesal sekali! Sejak dia masuk sampai sekarang Tidak ada perhatian yang dia terima!

"Selir ke Empat puluh tujuh! Selir Nimonia memasuki ruangan!"

Semua mata tertuju hanya pada Nimonia, gaun birunya yang bersinar, bersamaan dengan satu set perhiasan emerald yang tak kalah bersinar. Rambut hitam panjangnya yang lebat tergerak sempurna.

Semua perhatian hanya tertuju pada Nimonia! Bisik-bisik terdengar rusuh, bertanya siapa penata rambut Nimonia, siapa pembuat gaunnya!

Tapi yang lebih menyita perhatian semua orang adalah, kedatangan Nimonia bersama Jendral besar Zeanda. Jendral kebanggan Xander, Jendral tak terkalahkan, ketika Kekaisaran Archerian berperang, maka hanya akan ada kemenangan saat Zeanda yang memimpin.

Kedatangan Nimonia yang dituntun Zeanda mengundang banyak bisikan dan lirikan, yang bertanya, menghardik, penasaran, tatapan iri dan dengki lebih banyak.

Karna seorang Selir, tidak boleh pergi ke pesta dengan pria manapun.

"Semuanya tenang, saya mengantar Selir Nimonia sudah atas izin sang Kaisar, karna Selir Nimonia adalah teman saya." Kata Zeanda dengan suara cukup lantang, menjawab segala tatapan para hadirin yang datang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!