...************...
Dua hari sudah Nika lewati di dunia ini, dia semakin baik dalam beradaptasi, dia harus terbiasa menggunakan kata-kata formal yang terdengar asing untuknya manusia abad 21 yang gaul.
Satu chapter sudah Nika lewati tanpa bertemu dengan Kaisar Xander, seingat Nika pada chapter ini Nimonia bersiteru dengan Selir Irana. Selir Irana yang merupakan salah satu selir yang diagungkan, terlibat perang dingin dengan Nimonia, karna dia ingin gaun yang sama. Nimonia merancang sebuah gaun yang sangat indah, dan diberikan pada desainer pilihannya, Irana yang iri dan ingin memiliki baju itu merampas desain dan desainer langganan Nimonia. Makanya sampai saat ini, Nimonia dan Irana terlibat perang dingin, dengan Irana yang merasa menang, dengan uang, kekuasaan, dan nama keluarga besar yang dia sandang, dia bisa dengan mudah mengambil Desainer Nimonia.
"Artinya sisa 2 chapter lagi, sampai aku Vinaika terbelah dua. Oke, itu gak akan terjadi karna aku tau alurnya."
Nika memijit kepalanya yang agak sakit. Dia menatap taman dari balkon kamarnya, dibawah cukup ramai ksatria biasa yang menjaga. Ah seragam hitam-biru itu mengingatkan Nika pada ksatria sombong tidak tau sopan santun yang dia temui hari itu, ksatria yang tidak memiliki etika salam padanya yang adalah seorang selir walau figuran, tapi tetap saja gelarnya selir dan istri kaisar.
Kalau mengingat itu rasanya Nika masih sangat kesal, harga dirinya berkurang, bagaimana bisa ksatria biasa sepertinya bersikap begitu santai pada dirinya yang merupakan istri Kaisar?
Kalau chapter selanjutnya ...
Nika mengingat satu chapter ke depan, itu adalah hari pesta. Hari pesta semua mata tertuju pada Nimonia, Irana yang sudah merasa menang seolah terbang, dipaksa jatuh ke tumpukkan berduri saat matanya melihat gaun indah milik Nimonia, yang dia rancang dan buat sendiri. Bukan hanya Irana yang kesal, Desha Selir pertama, dan Vanesha selir kedua pun menaruh rasa benci pada Nimonia, mereka gigit jari karna bukan mereka topik utama pesta dansa musim gugur kali ini. Padahal, mereka bertiga adalah perempuan terpandang dari keluarga hebat di kekaisaran ini. Harusnya calon permaisuri berasal dari mereka bertiga.
"Oh iya, gaun ya. Aku pake apaan?!" Nika langsung bangkit, berlari kecil membuka lemari pakaiannya. Dia terlalu santai, sampai dia lupa ada banyak hal yang perlu disiapkan. Kedatangannya memang dadakan, atau event ini yang terlalu dadakan.
"Gimana bisa aku lupa sama event penting ini." Nika melihat secara detail, baju-bajunya dari yang paling kanan, sampai yang paling kiri.
Nika bingung!
Semua baju ini terlalu bagus! Dia sampai bingung harus pilih yang mana.
"Aelah, baju banyak gini ngapa bingung coba pakenya, milih tutup mata juga aku ga bakal nyesel, semuanya cantik-cantik."
Nika menutup lemari itu dengan santai, dengan wajah tenang dan penuh senyum dia kembali ke balkon untuk menikmati dessert, teh, dan udara yang segar, serta pemandangan indah yang tidak mungkin ia lihat di dunianya.
"Gila ya, jadi orang kaya mah enaknya ga ketulungan, santai doang dikasih beraneka ragam dessert yang creamy dan lembut, coba kalo aku yang dulu di dunia nyata, beli ini tuh nunggu nabung dulu, atau ga pas ada hari-hari berkesan."
Nika kembali bersantai sebelum dia memulai semua rencananya, dia ingin menikmati semua hal yang bisa dia nikmati, contoh kecilnya aja makanan yang luar biasa enak dan lembut ini.
......................
Pagi hari matahari naik, udara murni dan segar masuk ke dalam kamar Nika dari sela-sela ruangan itu. Rasanya begitu damai dan nikmat, ini yang dinamakan nikmat pagi hari.
Nika membuka matanya, menggerakkan sedikit tubuhnya melakukan peregangan. Dia benar-benar menikmati tidur dan bangunnya, dia percaya bahwa tidurnya tadi malam adalah tidur berkualitas.
Itu yang namanya tidur berkualitas, bangun sesuka hati dan sebebasnya, habis bangun ga sibuk kerja, ga lari-larian takut terlambat, ga pusing mikirin makan, bangun tidur tinggal santai.
Setelah dipikir-pikir ga buruk juga hidup jadi Vinaika, walau figuran tapi makan dan tidur terjamin, yang ga enaknya cuma bagian mati terbelah dua aja.
Setelah mengingat itu rasanya nikmat pagi yang baru saja menghampiri Nika langsung hilang seketika. Wajah Nika yang tadi penuh senyum berubah datar, namun itu hanya sekejap saja.
Karna senyuman tipis kembali terbit dari wajah Nika, setelah dia melihat kedua pelayannya membawakannya air cuci muka, dan sarapan yang terlihat menggiurkan.
Ini dia nikmatnya jadi orang kaya walau cuma selir figuran, tetap dilayani sepenuhnya, air cuci muka, airnya yang datang, mau makan, makanannya yang datang, ga perlu nyari kaya dulu.
Sempurna! Lebih sempurna lagi karna sistem itu udah ga muncul dua hari ini, jadi aku ga perlu milih dan pusing-pusing!
Figuran pun figuran lah, asal kaya dan punya pelayan.
Nika membasuh wajahnya perlahan, dia merasa sangat segar saat ini, badannya tidak banyak bergerak. Dia juga rasanya bebas, karna sistem tidak muncul dua hari terakhir. Mungkin itu efek pilihan Nika tiga hari lalu, dimana saat Sistem memberinya empat pilihan saat kaisar datang, Nika memilih sendiri dan jauh dari kata cari perhatian Kaisar. Mungkin dampak yang lain akan terjadi jika Nika memilih pilihan lain saat itu.
"Nyonya, Gaun mana yang ingin anda kenakan untuk acara pesta dansa nanti malam." Tanya salah satu pelayan Nika, Lien namanya. Lien membuka lemari pakaian Vinaika yang lumayan besar.
Nika melirik ke arah lemari pakaian itu, dengan tangannya yang sudah siap menyendok sup segar pagi hari itu.
"Warna coklat itu saja yang paling kanan." kata Nika menunjuk gaun yang paling kanan.
"Maaf Nyonya, tapi gaun ini sudah anda pakai di pesta keluarga Marquess Kloth satu bulan yang lalu." Jawab Lien.
"Kalau gitu yang disebelahnya." Nika tidak mau ambil pusing, sudah dibilang semuanya cantik-cantik, yang mana saja pun tak apa, dipilih asal juga pasti tidak akan menyesal.
"Ini anda pakai di acara pesta dans tahunan kekaisaran dua bulan lalu." Jelas Lien.
"Ya terus kenapa? Itu kan dipakai dua bulan lalu."
Lien tampak bingung harus jawab apa, pelayan itu melirik salah satu rekannya, kalau Nika ingat nama pelayan satu lagi berambut hijau pendek itu-Hanza.
Lien dan Hanza saling bertatapan bingung.
"Anu nyonya, umumnya selir Kaisar tidak boleh memakai pakaian yang sama saat menghadiri satu pesta di sepanjang tahun. Intinya selir Kaisar tidak boleh memakai pakaian yang sama untuk satu pesta di pesta lainnya." Jelas Hanza.
Shitt!
Nika benar-benar tidak tau ada peraturan seperti ini! Tidak ada penjelasan soal ini di dalam gamenya!
"Terus apa gak ada pakaian aku yang belum aku pake di pesta manapun?" Nika ikut bingung.
Lien dan Hanza sama-sama menggeleng.
Nika kecewa! Ada banyak pakaian cantik, tapi tidak ada yang bisa dia pakai?!
"Lalu aku pakai apa?" Nika melirik Lien dan Hanza yang sama bingungnya.
"Apa nyonya tidak ada memesan gaunnya?"
Nika memejamkan matanya, barangkali ada ingatan Vinaika yang sudah memesan gaun untuk dipakai malam ini sebelum Nika ke tubuhnya.
"Ti-dak sama sekali."
Tidak ada! Baik Nika, maupun Vinaika asli, tidak ada memesan gaun untuk ini.
Habislah aku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments