...⚠️ WARNING⚠️...
"GABRIEL!"
Gabriel berlari kecil dan menarik pergelangan tangan Zia,lalu menggendong Zia seperti sebuah kayu.
"GABRIEL!"teriak Zia dengan rambutnya yang menyapu jalanan.
Zia memukul punggung Gabriel,"TURUNIN GUE!".
"GUE BENCI SAMA LO!".
Gabriel menurunkan Zia di bangku mobil,dan memasangkan sabuk pengaman Zia.
Zia bersedekap dada dan menatap lurus kedepan,tanpa memperhatikan wajah Gabriel.
Setelah memasangkan sabuk pengaman Zia,Gabriel masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.
Tidak ada salah satu dari mereka yang memulai pembicaraan.Keheningan di dalam mobil pun terjadi hinga mereka sampai di rumah Zia.
Sesampainya di depan rumah Zia,Gabriel engan untuk turun dari mobil dengan pandangannya lurus kedepan.
Zia melirik Gabriel sekilas dan menghela napasnya kasar.Dia keluar dari mobil,lalu menutup mobilnya kembali dengan kasar.
Gabriel melajukan mobilnya dan pergi meninggalkan Zia,tanpa sepatah kata.
"Cuma gitu aja?!"gerutu Zia melihat mobil Gabriel yang menjauh.
"Dia nggak tanya keadaan gue apa?Paling nggak basa basi gitu!".
"Apa dia marah?!".
"Kan harusnya gue yang marah!".
"Udahlah,gue nggak peduli!"putus Zia menutup gerbang rumah.
Gabriel melihat Zia sekilas dari kaca spion,lalu dia mengalihkan pandangannya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.
Kemudian,Gabriel sampai di tempat tujuan,yaitu kantornya.
Gabriel membuka pintu ruangannya lalu dia menghela napas karena melihat Morga yang sedang duduk di sova.
"Saya tidak ada waktu untuk berbicara dengan anda"celetuk Gabriel memasukkan kedua tangannya kedalam saku.
Morga menyeruput segelas kopi,"Dimana putriku,kamu yang menjemputnya bukan?"tanya Morga.
Gabriel berbalik badan menatap Morga,"Dia adik saya,saya yang akan merawatnya.Dan anda tidak perlu ikut campur!".
"Dimana dia sekarang?!"marah Morga,"Aku harus bertemu dengannya!".
"Saya tidak peduli"putus Gabriel melangkahkan kakinya keluar dari ruangan.
"Ikutlah makan malam hari ini"pinta Morga.
"Juga,aku ingin bertemu dengan putriku".
...𓂃🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋𓂃...
Tok tok
"Kak Gabriel?!"seru shena membuka pintu apartemennya.
Saat di NY Gabriel mengerjakan beberapa pekerjaannya sekaligus menjemput Shena,adiknya,setelah sekian lama tidak bertemu.
Gabriel masuk kedalam apartemen sambil membawa beberapa cemilan untuk Shena.Dia meletakkan makanan tersebut di atas meja.
"Kakak mau minum apa?"tanya Shena duduk berhadapan dengan Gabriel.
"Bersiap-siaplah,nanti malam ada acara makan malam"celetuk Gabriel menatap Shena.
"Kok tiba-tiba banget,memangnya sama siapa?"tanya Shena.
"Kamu ingin bertemu dengan Papa kamu,bukan?".
...𓂃🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋𓂃...
Zia merebahkan tubuhnya di atas ranjang setelah menyelesaikan rutinitas mandinya.Dia bermain ponsel,sambil mengunyah cemilan.
Zia melihat jam di ponselnya,"Apa dia masih marah sama gue?"tanya Zia pada dirinya sendiri.
Drtt drtt
Jeffan is calling
"Kenapa!"kesal Zia dari sambungan telfon.
"Apakah kamu sudah menyampaikan pesanku kepada mereka?"tanya Jeffan.
Zia merubah posisi tidurnya menjadi duduk di atas ranjang,"Gue udah bilang sama anggota draxlionz,tapi sampai sekarang,nggak ada salah satu dari mereka yang beritahu gue mengenai keputusan mereka".
"Kamu bisa mengumpulkan semua anggota besok?"sambung Jeffan.
"Bisa,kalau mereka mau".
"Dan bisakah kamu memberitahuku siapa saja anggota draxlionz?,selain anggota inti yang pernah aku lihat".
"Juga anggota draxlionz yang sudah keluar"
"Untuk?".
"Kamu ingat ketika kamu di serang di caffe pelangi?"
"Kok lo tau?,lo ngikutin gue?!".
"Aku akan menjelaskan semuanya besok,jika kamu memberikan biodata anggota draxlionz dan mengumpulkan semua anggota".
...𓂃🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋𓂃...
"Aku sudah lama sekali tidak melihat calon menantuku,wajahnya masih sama,terlihat begitu tampan"celetuk Sora duduk bersebelahan dengan Lili.
Morga tertawa dan menatap Gabriel sekilas,"Maafkan saya,acara makam malam ini sempat tertunda,karena Gabriel harus menjemput adiknya di NY"kata Morga.
"Itu tidak akan menjadi masalah besar"sahut Sora,"Saya salut dengan Gabriel,karena sangat mencintai keluarganya".
Gabriel duduk bersebelahan dengan Shena,dia mengenggam jari jemari nya sambil menatap lurus kedepan.
"Oh iya,sebentar lagi adalah pernikahan kalian.Apakah kalian sudah mempunyai gaun dan jas pengantin?"tanya Rosa.
"Benar,aku lupa"celetuk Lili menggenakan dress merah,"Gabriel besok sibuk tidak?,jika tidak,besok kita ke butik ya?"ajak Lili semangat.
Shena menatap Gabriel sekilas dan menghela napasnya kasar.
...𓂃🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋𓂃...
Zia menuruni tangga dan mengambil segelas air mineral di dapur.Kemudian dia meneguknya hinga tandas.
Pyar
Zia berbalik badan dan terkejut dengan kedatangan Gabriel yang tiba-tiba.Gabriel berdiri di hadapannya sambil menatapnya tajam
Zia menelan salivnya kasar dan mundur perlahan,"Sejak kapan lo disini?"tanya Zia dengan nada gemetar.
Gabriel mengulung lengan kemejanya,dia menatap Zia dari atas sampai bawah.
Zia menggenakan kemeja putih dengan celana pendek,juga rambut Zia yang di ikat dan memperlihatkan leher jenjangnya.
Gabriel melangkahkan kedua kakinya mendekati Zia,Zia mundur perlahan dia menabrak meja makan dan membuatnya terjatuh di atas meja.
Zia terlentang di atas meja dengan Satu kakinya yang menumpu di atas meja.
Satu tangan Gabriel melindungi kepala Zia dari benturan meja,sedangkan satu tangannya lagi mengelus pa*a mulus Zia.
Hembusan napas Gabriel membuat Zia merinding,dia memiringkan kepalanya dan memejamkan kedua mata.
"Shhh"
Gabriel menji**** leher jenjang Zia dan membuat sebuah tanda merah di lehernya.
"Gabriel!"
Zia memberontak dan mendorong pundak lebar Gabriel supaya Gabriel menjauh.Namun,Gabriel lebih kuat darinya,dan membuat kedua tangannya dicekal oleh Gabriel keatas.
"GABRIEL MAAFIN GUE,GUE UDAH MENUDUH LO YANG ENGGAK-ENGGAK!.GUE UDAH NAMPAR PIPI LO,PADAHAL LO NGGAK TAHU APA YANG SEBENARNYA TERJADI!"sentak Zia,panik.
Gabriel memberhentikan aksinya dan menatap Zia dalam,"Hanya itu?".
"Te-terus apalagi? Lo marah sama gue karena itu kan?!.Gue udah minta maaf,sekarang lepasin gue!".
"Benarkah?,namun saya belum merasakan bibirmu"balas Gabriel tersenyum tipis,"Saya akan melepaskanmu setelah itu"lanjut Gabriel mendekatkan bibirnya ke mulut Zia.
Zia menolehkan kepalanya ke sisi kiri,"Gabriel please,gue besok harus ke kampus!.Ada banyak hal yang harus gue selesaikan!".
"Salah satunya,bertemu Pria itu?"tanya Gabriel.
Zia menatap Gabriel,"Siapa-?!"
"Eummm!".
Kesempatan bagi Gabriel untuk mencium bibir Zia dia melumat bibir Zia dan memasukkan lidahnya kedalam mulut gadisnya.
"Eummhhh!".
"Balas baby"
Gabriel meremas pa***t Zia dan membuat Zia membalas ciumannya.Lidah Gabriel mengabsen satu persatu gigi Zia,kedua lidah mereka menari nari dan saling terikat.
Gabriel membuka kancing kemejanya dan membuang kemejanya sembarangan.Dia memperlihatkan perut sixpack nya dengan pinggangnya yang ramping dan terlihat mempesona.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments