Elvano menutup pintu toilet,Lalu dia menonjok wajah Fello sampai tidak sadarkan diri.
...⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆...
Davin masuk kedalam rumah sakit,setelah memastikan bahwa Zia dan Caca masih di luar.Dia yakin,mereka akan mengira bahwa Davin akan menjenguk anggotanya yang terluka.
Davin menaiki tangga dan menuju ruangan Melodi dirawat.
Dia melihat sekeliling ruangan dan tidak menemukan keberadaan Elvano.
"Mama?"gumam Melodi bangun dari tidurnya.
Davin mengunci pintu ruangan dan menghampiri Melodi,"Kamu udah bangun sayang?"tanya Davin.
"Da-Davin?".
"Gimana sama bodyguard kamu kemarin?"lanjut Davin sambil terkekeh.
"Da-Davin?".
Davin menaiki ranjang dan menin**** Melodi,"Yang kita lakukan kemarin belum selesai"ucap Davin.
"Da-Davin?"ucap Melodi dengan kedua tangannya yang gemetar.
Davin membuka satu persatu kancing baju Melodi,"Iya sayang?"balas Davin sambil mencium leher Melodi.
"Aku mulai ya?"ucap Davin mengelus br* milik Melodi.
ceklek
Elvano keluar dari toilet dan mengunci pintu toilet tersebut dari luar setelah menonjok wajah Fello hinga tidak sadarkan diri.
Kemudian dia duduk di sova sambil meneguk air mineral,"Lelaki brengsek itu mengapa bisa di sini?!"sentak Elvano.
Davin menghembuskan napasnya kasar,"Lo selalu aja datang di saat yang tidak tepat"kata Davin,masih dengan posisi yang sama.
"Jika aku tidak datang,kamu akan bertemu lelaki brengsek itu"jelas Elvano.
"Siapa?"tanya Davin.
"Lihatlah di toilet,aku sudah memukulinya"balas Elvano.
Davin turun dari ranjang dan mengecek siapa yang telah Elvano hajar.
Dia tersenyum smirk saat melihat Fello yang babak belur,"Bangunin dia"pinta Davin.
"Aku sudah memukulinya susah payah!".
"Lo bilang cuma mau main-main sama Melodi dan buat mentalnya hancur biar perusahaan bokapnya juga hancur.Kenapa kita nggak gunakan Fello aja?!"sambung Davin.
"Maksudnya?".
"Bantuin gue bawa Fello!".
Elvano berdiri dan menggotong Fello bersama Davin.Mereka menurunkan Fello di atas ranjang dengan bersebelahan dengan Melodi.
Elvano melepaskan kaos yang Fello gunakan,"Bagus juga"cetus Fello.
Davin memotret Fello yang sedang pingsan bersama dengan Melodi.Dia pintar menggunakan kameranya dengan membuat Fello dan Melodi terlihat mesra dalam foto.
Melodi terkejut melihat Davin dan Elvano tertawa,dia tidak bisa melakukan apapun dengan keadaannya saat ini.
"Cocok nih di unggah di media sosial"ujar Davin memperlihatkan fotonya kepada Melodi.
"Shh"ringis Fello terbangun dari pingsannya.
Fello melihat kesekeliling ruangan,lalu dia melihat Melodi tidur di sampingnya,dan membuatnya terkejut.
Dengan cepat Fello berdiri dan menggenakan kembali bajunya,"MELODI,GUE NGGAK NGELAKUIN APAPUN!"paniknya.
"Hahaha"tawa Davin.
Fello menatap Davin dan Elvano bergantian,"Ini semua kelakuan kalian kan? Kalian sengaja?!"sentak Fello.
"Mel,gue nggak ngelakuin hal aneh kan?".
Melodi menggenakan kembali bajunya lalu turun dari atas ranjang,"Gue mau pulang aja"ucap Melodi,melepas infusnya.
Davin membuka ponselnya dan menunjukkan video panas Melodi,"Fello,lo harus lihat ini.Bagus kan?".
Bug
"Pasti kalau gue upload langsung viral"lanjut Davin.
Fello menonjok wajah Davin,"BAJINGAN!"umpat Fello.
Melodi menunduk dengan kedua tangannya yang gemetar.
Davin dan Fello berkelahi,sedangkan Elvano hanya duduk sambil menonton mereka.
Melodi mundur perlahan,kemudian Fello mendorong Davin dan membuat Davin menabrak tubuh Melodi.
Kebetulan,kaca di ruangan Melodi terbuka dan membuat Melodi terjatuh dari lantai lima.
Flash back off
"Zia,sekarang Melodi udah nggak ada.Kita balikan ya?"ajak Davin berdiri memegang kedua tangan Zia.
Jeffan menepis tangan Davin dan mendorongnya,"Kamu akan membusuk di penjara!".
"Zia,aku lakuin ini buat kamu Zia!".
"Kamu lihatkan perjuangan aku?".
"Reno,bawa mereka kembali kedalam"pinta Jeffan dan di angguki oleh Reno.
"Se-sebentar pak!"pekik Davin.
Davin merebut ponselnya yang dibawa oleh Reno,dia menunjukkan sebuah foto Fello bersama Melodi.
"Kalian semua nggak akan semudah itu buat hapus video Melodi".
"Berikan ponselnya!".
Davin memposting foto Fello dan Melodi di media sosial,setelah terkirim,dia membanting ponselnya.
"DAVIN!"teriak Zia.
"Oh iya,dimana Fello?,dia kan juga ada di tempat kejadian"ujar Davin sambil tersenyum menatap Zia.
...⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆...
"Selamat datang Tuan Morga"sapa Victhor sambil menunduk.
Morga adalah Papa Gabriel,dia baru saja kembali dari dinasnya.
"Dimana Gabriel?"sahut Morga melihat sekeliling.
"Tuan Gabriel sedang ada pekerjaan di luar negeri"balas Victhor.
"Ah anak sialan itu,bukankah saya sudah bilang padanya supaya tidak pergi kemana pun!"sentak Morga berkacak pinggang.
"Sudah Pah,mungkin Gabriel memang ada pekerjaan yang harus segera di selesaikan"celetuk Rosa,ibu tiri Gabriel.
drtt drtt
Nyonya Sora is calling
"Hallo Tuan,apakah Tuan sudah kembali dari dinas?"tanya Sora dari sambungan telfon.
"Sudah Nyonya"
"Sebenarnya saya ingin mengundang anda untuk makan bersama keluarga.Tapi ternyata,Gabriel belum pulang dan masih berada di luar negeri"sambung Morga.
"Melihat Gabriel yang sangat bekerja keras,membuat saya tidak sabar untuk segera menikahkan Lili dengan Gabriel"balas Sora.
"Benarkah?".
"Tentu saja,siapa yang tidak menyukai Gabriel? Melihat ketampanan nya saja membuat saya ingin muda lagi haha".
"Nyonya bisa saja"
"Maaf ya Nyonya ya,saya harus memotong pembicaraan anda,ada banyak sekali pekerjaan yang harus saya selesaikan".
"Baiklah,saya akan mematikan telfonnya".
"Baik Nyonya"
Tut tut..
"Jika terus seperti ini,perusahaan kita tidak akan bisa berkembang"ujar Morga menghela napas kasar.
"Tenanglah sayang,jika Nyonya Sora membatalkan pernikahan anak kita dan membatalkan kerja sama kita.Kita bisa menjodohkan Gabriel dengan putri perusahaan lain"tutur Rosa.
"Kamu yang paling cerdas".
...⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆⋆...
"Makasih untuk semuanya"celetuk Zia mendongak menatap Jeffan.
Jeffan menyender di mobil sambil tersenyum,"Cih,jangan pernah menyembunyikan masalahmu lagi!".
"Walaupun kamu menyembunyikannya,aku akan tetap tahu".
"Tetapi aku lebih suka,jika kamu sendiri yang bercerita"lanjut Jeffan.
"Iya iya,pulang sana!"usir Zia.
"Aku tidak ingin kamu terluka lagi,jadi jika ada seseorang yang mengikutimu tolong beritahu"pinta Jeffan.
"Hah?"
"Jika kamu tidak melaporkan hal itu padaku,aku akan meminta anggota untuk menjagamu dua puluh empat jam".
"Lebay banget lo,ada apa sih?!".
"Oh atau tidak,kamu harus berlatih bela diri lagi dan menembak".
"Lo ngejek gue?"
"Sebenarnya aku tidak ingin memberitahu kamu,tetapi untuk berjaga-jaga,aku harus memberi tahu"tutur Jeffan serius.
"Cepat ada apa?!"
"Dia udah kembali".
Zia menelan salivnya kasar dan melihat arah lain.
Jeffan mencekal kedua tangan Zia,"Lihat aku"pinta Jeffan.
Zia mendongak dan menatap Jeffan,"Kamu harus tetap tenang jika ingin melawannya,jangan pernah takut padanya.Dan ingatlah tujuan kita"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments