Four chapter

Flash back on

Melodi menunggu Zia dan Caca yang tak kunjung datang.Karena mereka berdua terlalu lama,Melodi memutuskan untuk memulai acaranya.

Melodi memilih sebuah klub malam yang begitu terkenal,untuk merayakan ulang tahunnya.Dia mengundang semua teman-temannya begitu juga dengan Davin yang menjadi teman sekelas.

"Baiklah,sambil menunggu yang lain gimana kalau kita main truth or dare?"ajak Melodi menggenakan gaun yang cukup terbuka.

"BOLEH!"

"GUE SETUJU!"seru teman-teman Melodi.

Davin membuka ponselnya,dia sudah memberi pesan pada Zia beberapa kali dan bertanya mengapa dia belum sampai juga.

Sebelumnya,Davin sudah menawarkan diri untuk menjemput Zia.Namun,Zia tetap keras kepala dan ingin berangkat bersama Caca.

"Davin ayo!"ajak Melodi.

"Kalian aja".

"Lo nggak seru ish,ayo Davin!"ujar Melodi menarik tangan Davin.

"Gue mau nunggu Zia".

"Ish bentar lagi juga datang!".

"Ayo Davin!"

Permainan tersebut dimulai dengan Davin yang memutar sebuah botol,lalu berhenti di salah satu teman Melodi.Dimana botol itu berhenti,dialah yang harus memilih truth or dare.

Melodi dan yang lainnya bersorak gembira,tidak dengan Davin yang gelisah memikirkan Zia yang tak kunjung datang.

Davin beranjak dari duduknya,dia berjalan bolak balik sambil meneguk segelas whine.Bukannya menenangkan dirinya,dia malah merasakan sesuatu yang tidak enak dalam tubuhnya setelah minum whine tersebut.

Botol diputar kembali,dan saat itulah botol tersebut berhenti dan menunjuk Melodi.

"Melodi truth or dare?"tanya teman sekelas Melodi.

"Karena belum ada yang Dare,gue Dare aja deh!"cetus Melodi bersemangat.

"Kalau gitu,dansa sama Davin di depan kita semua lalu cium bibirnya".

"Hah enggak,lo gila?!".

"Kalo lo berani sih".

"Lo nggak bisa minta sesuatu yang lain?!".

"Yah Melodi nggak seru,lo takut sama Zia?".

"Iya ih,bukannya setau gue lo suka sama Davin ya?!".

"Siapa takut"balas Melodi tersenyum,dia berdiri dan menarik tangan Davin.

Davin berbalik badan lalu Melodi mencium bibir Davin dengan gairahnya.Davin terkejut dengan perlakuan Melodi yang tiba-tiba,dia tidak dapat menumpu berat badannya sendiri dan keduanya terjatuh di lantai.

Davin mendorong Melodi agar menjauh darinya,namun setelah mendengar bisikan Melodi,dia tidak bisa menolaknya,dia hanya diam tanpa membalas ciuman tersebut.

Flash back of

Zia berlari menerobos kerumunan,dia menunduk menghapus kasar air matanya,"Hiks hiks kalian semua brengsek!".

"Zia!"panggil Davin mengejar Zia.

"Zia please"teriak caca.

Melodi menarik tangan Davin dan mencegahnya supaya tidak mengejar Zia,"CUKUP DAVIN!".

Brak

Zia berlari tergesa-gesa sambil menangis,dia tidak menyadari ada seseorang di depannya,dan membuat dirinya menabrak seseorang tersebut.

Pria itu berbalik badan,Zia mendongak ke atas dan keduanya saling bertatapan.

Zia menghamburkan pelukannya memeluk Gabriel,dia menumpahkan semua tangisannya di kemeja putih Gabriel,"Hiks hiks hiks".

Gabriel terkejut karena Zia memeluknya secara tiba-tiba,dengan keadaan Zia yang sedang menangis.Begitu juga dengan teman-teman Gabriel,mereka saling melempar pandangan.

"Gabriel,anda mengenalnya?"tanya Declan.

Gabriel meletakkan segelas wiski nya di atas meja,dia menunduk dan mengelus rambut Zia,sesekali menciumnya"Ada apa hm?"tanya Gabriel lembut.

Melihat sikap Gabriel yang begitu lembut,membuat ketiga teman Gabriel heran serta kebinggungan.

Zia menggeleng gelengkan kepalanya,"Hiks a-ayo pulang,mau pulang"pinta Zia memeluk tubuh kekar Gabriel.

"Gabriel?!"panggil Kai,teman Gabriel.

Gabriel melirik Kai,lalu Kai memberi kode Gabriel dengan lirikan matanya supaya melihat tangan Zia.

Gabriel yang paham,langsung menarik tangan Zia dan menatap pergelangan tangannya yang terluka.

Dengan cepat,Gabriel menghisap darah tersebut dan memuntahkannya sembarangan.Setelah itu,dia merobek ujung kemejanya dan mengikatnya pada telapak tangan Zia yang robek.

"Kita harus ke dokter"celetuk Gabriel menggandeng tangan mungil Zia yang tidak terluka.

"Hiks nggak mau"tolak Zia.

Gabriel menghembuskan napasnya kasar,"Apa tidak bisa,menuruti perkataan saya sekali saja?!"tanya Gabriel menatap Zia tajam.

"Gabriel,bagaimana dengan meeting kita?!"sentak Elion bersedekap dada.

"Meeting tidak penting,kita bisa menjadwalkan ulang!"jawab Gabriel dengan kesal.

Zia menunduk mengamati pergelangan tangannya,dia terlalu takut untuk menatap Gabriel,"Enggak hiks hiks"lirih Zia.

"Ash terserah!"sentak Gabriel menggendong Zia ala bridal style.

"Gila,ini gila"ujar Kai melihat punggung Gabriel yang menjauh.

"Gadis itu,bagaimana bisa Gabriel bertemu gadis secantik dirinya?"tanya Elion menggeleng gelengkan kepalanya.

"Diamlah,Gabriel bisa menghabisi kalian berdua"sahut Declan.

"Jika yang bersamanya bukan Gabriel,saya pasti sudah merebut gadis itu"balas Kai.

"Jika dia ingin"kekeh Declan.

...꒰🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷꒱...

Gabriel menurunkan Zia di bangku mobil,dan memasangkan sabuk pengaman untuknya.Setelah itu,Gabriel melajukan mobilnya dengan kecepatan rata rata.

Zia mengangkat kedua kakinya di atas bangku mobil dia melipat kedua tangannya sebagai bantalan kepala.Rambutnya yang panjang menutupi wajahnya,seperti hantu.

"Jika terus seperti itu,kepalamu akan sakit"ujar Gabriel.

Gabriel menggambil ponselnya dari saku celana,dan menghubungi sekretaris sekaligus anak buahnya.

"Ada yang bisa saya bantu,Tuan?"tanya Victhor.

"Hubungi dokter keluarga,dan minta beliau datang ke alamat rumah yang sudah saya kirim"pinta Gabriel.

"Tuan terluka?!".

"Bukan saya,cepat saya tunggu"putusnya mematikan ponsel.

Gabriel melirik Zia yang sembari tadi diam,dia merapikan rambut Zia yang menghalangi wajah cantiknya.

Dia tersenyum melihat Zia yang sudah tertidur.Gabriel memberhentikan mobilnya dan membenarkan posisi Zia supaya tidur lebih nyaman.

Setelah beberapa menit,Gabriel sampai dirumah Zia.Dia melihat Victhor dan dokter keluarga sudah menunggu di depan Gerbang.

Victhor membukakan gerbang rumah,lalu Gabriel memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah.

"Mari masuk,Dok"ujar Gabriel menggendong Zia ala bridal style.

Gabriel menaiki tangga dan menurunkan Zia yang tertidur nyenyak di atas ranjang.

"Apa ada bagian lain yang terluka,selain tangannya?"tanya Dokter.

"Tidak".

Dokter tersebut menghela napas kasar,tidak habis pikir dengan Gabriel,"Itu hanya-".

"Dokter bilang,hanya?!"potong Gabriel.

"Ba-baiklah saya akan mengobatinya"dengus sang dokter,mengambil gunting untuk membuka kain yang terikat di tangan Zia.

"Jangan sampai Anda membuat kesalahan"

"Baik!"

"Jika anda menyentuhnya sedikit saja,Anda habis di tangan saya".

"Anda bisa mengobatinya sendiri,ini hanya luka sobek,Tuan!".

"Bagaimana jika terjadi infeksi,Anda akan bertanggung jawab?!".

Victhor yang sembari tadi berdiri di depan pintu,memilih pergi karena tidak sanggup dengan drama mereka berdua,"Tugas saya sudah selesai,saya permisi"pamitnya.

"Tunggu,ada satu tugas lagi untukmu"balas Gabriel melirik Victhor.

"Hm baiklah,tugas apa itu?".

Terpopuler

Comments

Anrai Dela Cruz

Anrai Dela Cruz

Wah, ceritamu bikin saya baper, sukses terus thor!

2023-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 One chapter
2 Two chapter
3 Three chapter
4 Four chapter
5 Five chapter
6 Six chapter
7 Seven chapter
8 Eigh chaapter
9 Nine Chapter
10 Ten chapter
11 Eleven chapter
12 Twelve chapter
13 Thirteen chapter
14 Fourteen chapter
15 Fiften chapter
16 Sixteen chapter
17 seventeen chapter
18 Eighteen chapter
19 Nineteen chapter
20 Twenty chapter
21 Twenty one chapter
22 Twenty two chapter
23 Twenty three chapter
24 Twenty four chapter
25 Twenty five chapter
26 Twenty six chapter
27 Twenty seven chapter
28 Twenty eigh chapter
29 Twenty nine chapter
30 Thirty chapter
31 Thirty one chapter
32 Thirty two chapter
33 Thirty three chapter
34 Thirty four chapter
35 Thirty five chapter
36 Thirty six chapter
37 Thirty seven chapter
38 Thirty eight chapter
39 Thirty nine chapter
40 Forty chapter
41 Forty one chapter
42 Forty two chapter
43 Forty three chapter
44 Forty four chapter
45 Forty five chapter
46 Forty six chapter
47 Forty seven chapter
48 Forty eight chapter
49 Forty nine chapter
50 Fifty chapter
51 Fifty one chapter
52 Fifty two chapter
53 Fifty three chapter
54 Fifty four chapter
55 Fifty five chapter
56 Fifty six chapter
57 Fifty seven chapter
58 Fifty eight chapter
59 Fifty nine chapter
60 Sixty chapter
61 Sixty one chapter
62 Sixty two chapter
63 Sixty three chapter
64 Sixty four chapter
65 Sixty five chapter
66 sixty six chapter
67 Sixty seven chapter
68 Sixty eight chapter
69 Sixty nine chapter
70 Seventy chapter
71 Seventy one chapter
72 Seventy two chapter
73 Seventy three chapter
74 Seventy four chapter
75 Seventy five chapter
76 Seventy six chapter
77 Seventy seven chapter
78 Seventy eight chapter
Episodes

Updated 78 Episodes

1
One chapter
2
Two chapter
3
Three chapter
4
Four chapter
5
Five chapter
6
Six chapter
7
Seven chapter
8
Eigh chaapter
9
Nine Chapter
10
Ten chapter
11
Eleven chapter
12
Twelve chapter
13
Thirteen chapter
14
Fourteen chapter
15
Fiften chapter
16
Sixteen chapter
17
seventeen chapter
18
Eighteen chapter
19
Nineteen chapter
20
Twenty chapter
21
Twenty one chapter
22
Twenty two chapter
23
Twenty three chapter
24
Twenty four chapter
25
Twenty five chapter
26
Twenty six chapter
27
Twenty seven chapter
28
Twenty eigh chapter
29
Twenty nine chapter
30
Thirty chapter
31
Thirty one chapter
32
Thirty two chapter
33
Thirty three chapter
34
Thirty four chapter
35
Thirty five chapter
36
Thirty six chapter
37
Thirty seven chapter
38
Thirty eight chapter
39
Thirty nine chapter
40
Forty chapter
41
Forty one chapter
42
Forty two chapter
43
Forty three chapter
44
Forty four chapter
45
Forty five chapter
46
Forty six chapter
47
Forty seven chapter
48
Forty eight chapter
49
Forty nine chapter
50
Fifty chapter
51
Fifty one chapter
52
Fifty two chapter
53
Fifty three chapter
54
Fifty four chapter
55
Fifty five chapter
56
Fifty six chapter
57
Fifty seven chapter
58
Fifty eight chapter
59
Fifty nine chapter
60
Sixty chapter
61
Sixty one chapter
62
Sixty two chapter
63
Sixty three chapter
64
Sixty four chapter
65
Sixty five chapter
66
sixty six chapter
67
Sixty seven chapter
68
Sixty eight chapter
69
Sixty nine chapter
70
Seventy chapter
71
Seventy one chapter
72
Seventy two chapter
73
Seventy three chapter
74
Seventy four chapter
75
Seventy five chapter
76
Seventy six chapter
77
Seventy seven chapter
78
Seventy eight chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!