Di pagi hari,Zia sedang duduk sembari makan snack dan melihat berita yang menayangkan penangkapan Elvano.
"Sialan memang"gumam Zia.
Zia senang,akan tetapi dia masih merasa bahwa ada sesuatu yang janggal di pikirannya.
Zia melihat jam di ponselnya yang menunjukkan pukul sembilan bagi,dia bersiap-siap untuk bertemu dengan Jeffan.
Setelah bersiap-siap,Zia melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.
Tidak membutuhkan waktu lama,Zia sampai di restoran pelangi,tempat dirinya bertemu dengan Jeffan.
Jeffan melambaikan tangannya dan menatap Zia,"Disini sayang"sambut Jeffan tersenyum menggoda.
Zia berdiri dan melepas sepatunya,hendak melemparkannya kepada Jeffan.
"Baik maaf,maksudku Zia!"
"Duduk!".
Zia duduk di hadapan Jeffan sambil menggenakan sepatu,"Sayang sayang lagi,gue potong bibir lo!"ancam Zia.
"Sudah lama sekali,aku tidak melihatmu seperti ini"tutur Jeffan bersedekap dada.
Zia menghela napas kasar,"Thanks udah bantuin gue tangkap lelaki itu"cetus Zia menyeruput segelas jus yang sebelumnya telah Jeffan pesan.
"Semudah itu?"tanya Jeffan tidak habis pikir,"Dasar lelaki bodoh"hina Jeffan.
"Benar juga,kok bisa semudah itu?"sambung Zia.
"Pasti akan ada sesuatu"sahut Jeffan mengunyah steak.
Ting
Ponsel Zia berbunyi,terdapat sebuah pesan masuk.
Dia mengambil ponselnya di atas meja,lalu membuka pesan tersebut.
...+62...
Send video
Zia membuka video tersebut,lalu tubuhnya membeku di tempat.
Jeffan meletakkan pisau nya di atas piring dan menatap Zia,"Ada apa?".
"Zia?"tanya Jeffan lagi karena tidak mendapatkan jawaban dari Zia.
Jeffan berdiri di samping Zia dan merebut ponsel yang Zia genggam,lalu melihat video yang dikirim oleh nomor tidak dikenal.
Jeffan melihat video nya sekilas dan mematikan kembali ponsel Zia.
Jeffan berdiri sambil memeluk tubuh mungil Zia,"Sudah-sudah,jangan dilihat lagi,lupakan itu"pinta Jeffan mengelus punggung Zia.
Zia duduk sambil memeluk Jeffan,dia menumpahkan air matanya di kemeja Jeffan,"Hiks hiks".
Drtt drtt
Caca is calling
Jeffan membuka ponsel Zia lalu mengangkat telfon itu dan menempelkannya di telinga.
"ZIA LO UDAH LIHATKAN VIDEO ITU?!".
"VIDEO MELODI HIKS".
"NGGAK CUMA KITA YANG DIKASIH VIDEO ITU,TAPI SATU KAMPUS!".
"APA JANGAN-JANGAN LO YANG SEBAR VIDEO ITU?!".
Tut tut..
Jeffan mematikan ponsel Zia dan memasukkan nya kedalam saku celana.
Zia mendengar ucapan Caca dan membuatnya menangis semakin kencang"Hiks hiks hiks".
"Tenanglah".
"Aku tidak bisa melakukan apapun,jika kamu seperti ini".
Jeffan berjongkok di depan Zia dan menghapus air matanya,"Kamu tahu siapa yang mengirim video itu?".
Zia menggeleng,"E-enggak".
"Kamu mencurigai seseorang?"sambung Jeffan.
"Elvano-".
"Tetapi?"tanya Jeffan lagi.
"Dia udah masuk penjara".
"Ada orang lain yang terlibat?".
"Davin".
"Mengapa kamu bisa menuduh orang itu?".
"Melodi cinta sama Davin dan Davin benci sama Melodi".
"Dia lelaki yang menampar kamu?"cetus Jeffan.
Zia mengangguk,"Hm".
"Mengapa kamu tidak pernah bercerita jika ada yang menyakiti kamu?".
"Karena-"
"Tidak ingin membuatku kerepotan? Tidak ingin bergantung kepadaku?".
"Hm iya".
"Dan sekarang?".
"Semua masalah datang bersamaan tanpa ada titik terang".
"Mengapa bisa seperti itu?".
"Karena gue nggak punya keberanian buat menangani semuanya,sedangkan gue takut kalau cerita sama lo,gue takut kalau harus minta tolong lo"ungkap Zia menunduk.
Jeffan menghela napas kasar sambil berdiri,"Ayo kita bereskan semua masalahnya"ajak Jeffan mengacak-acak rambut Zia,gemas.
"Beneran?"tanya Zia mendongak menatap Jeffan.
"Hm".
...ミ🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰ミ...
Jeffan menemani Zia ke kantor polisi dan menemui Elvano di penjara.
Zia masuk terlebih dahulu,untuk menemui Elvano.Sedangkan Jeffan,masih di luar sedang berbicara pada anggota polisi.
"Sa-saya minta maaf Tuan,saya tidak tahu bahwa perempuan tadi adalah adik Tuan"sesal Reno menunduk.
"Anda yang menangani kasus seorang perempuan yang bunuh diri itu?"tanya Jeffan memasukkan kedua tangannya kedalam saku.
"Benar sekali Tuan,kami masih dalam penyelidikan sebab sepertinya ada seseorang yang sengaja melakukannya"balas Reno.
"Bagaimana pelakunya?".
"Pelakunya sudah kami tangkap,tetapi karena tidak ada bukti kuat,kami terpaksa melepaskannya setelah empat puluh delapan jam".
Jeffan mengangguk dan menepuk pundak detektif tersebut,"Lakukan seperti biasanya"pinta Jeffan kemudian meninggalkan detektif tersebut.
...ミ🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰ミ...
Di dalam sel penjara,Elvano duduk berhadapan dengan Zia.
"Bagaimana kejutan yang saya berikan?"tanya Elvano tersenyum meremehkan,"Kamu sudah melihat video nya kan?".
"Haruskah saya memberi tahu kamu,bagaimana suasana saat itu?".
Elvano duduk di atas meja,"Ketika aku tidur di atasnya dan menggoy*** kan tubuhnya dia mende***.Ahh aku masih membayangkan suaranya".
Zia duduk di bangku,sambil mengepalkan tangannya kuat.
"Tapi dia sudah mati".
"Bagaimana jika,kamu saja sebagai penggantinya?!".
Bug.
"Ash aku sudah menahannya sembari tadi"geram Jeffan berkacak pinggang menatap Elvano yang tersungkur di lantai.
Elvano menghapus sudut bibirnya yang berdarah lalu mendongak menatap Jeffan.Dia menelan salivnya kasar.
"Kamu ingin bermain-main denganku?"marah Jeffan mendekati Elvano.
Zia berdiri di samping Jeffan,"Udah"pinta Zia mencekal lengan Jeffan,"Kita disini bukan mau berantem".
"Tuan,sa-saya".
"Kamu pelakunya?!"lanjut Jeffan.
"Bu-bukan Tuan"jawab Elvano terbata-bata.
"Aku sudah mengeluarkanmu dari perusahaan,jadi perusahaan kami tidak akan bertanggung jawab".
"Jangan Tuan,saya hanya menuruti klien".
"Tugas itu bukanlah tugas perusahaan kami dan kamu sudah tahu sendiri akibatnya".
"Itu di luar kendali"lanjut Jeffan.
Jeffan mengandeng tangan Zia,"Kita pergi sekarang".
"Tapi kita belum tahu siapa yang menyebar video itu!"
"Biarkan lelaki bodoh itu di manfaatkan,kita tidak perlu membantunya".
"SAYA AKAN BERITAHU PELAKUNYA,AKAN TETAPI LINDUNGI SAYA DARI PERUSAHAAN KLIEN DAN JANGAN MENGELUARKAN SAYA DARI PERUSAHAAN TUAN!".
...ミ🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰ミ...
Davin berjalan keluar kampus sembari tersenyum bermain ponselnya.
"Lo kenapa?!"tanya Arlon kebinggungan.
"Aku sudah muak melihat wajah brengsek itu!".
Bug
Jeffan melayangkan tonjokannya kepada Davin dan membuat Davin mundur beberapa langkah.
Jeffan menarik kerah Davin lalu menendang perutnya,"Lemah".
"Shh".
"Kamu pelaku yang membunuh Melodi bukan? Dan kamu malah bersembunyi di belakang Zia dan menuduhnya?"
"Siapa yang bilang?!"sentak Davin.
"Elvano"balas Jeffan.
"Apa?".
"Jadi bukan Zia?"gumam Caca menatap Davin.
"Tapi ada yang bilang kalau Zia pelakunya".
"Apa itu pembelaan?".
"Polisi akan datang menjemputmu"kata Jeffan.
"Jadi itu bener?"seru mahasiswa.
"KALIAN SEMUA SUDAH MENUDUH ADIKKU,SEKARANG MINTA MAAF PADA ADIKKU SEKARANG,JIKA TIDAK,AKU AKAN MELAPORKAN KALIAN KE POLISI ATAS TUDUHAN PENCEMARAN NAMA BAIK!"ancam Jeffan sambil merangkul pundak Zia.
"Nggak perlu Jeffan"cicit Zia.
"Zia punya kakak?".
"Ganteng banget kakaknya".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments