seventeen chapter

...⚠️ Warning⚠️...

Flash back on

Drtt drtt drtt

Ponsel Davin berdering,dia merogoh sakunya dan mengangkat panggilan tersebut.

"Ada apa?"tanya Davin.

"ANGGOTA INTI HARUS DATANG!".

"kenapa,ada apa?".

"MARKAS UTAMA KEBAKARAN!".

"A-apa?"

"SEMUA ANGGOTA DIKEROYOK DAN SEKARANG LAGI DIBAWA KE RUMAH SAKIT!".

"KITA NGGAK TAHU SIAPA MEREKA,MEREKA MEMAKAI JAS!".

"MENCARI LO,DAN ANGGOTA INTI!".

"Gue kesana sekarang"putus Davin.

Davin dengan anggota ini bergegas ke markas draxlionz.

Sesampainya di markas,Davin dan anggota inti terkejut dengan keadaan markas mereka yang sudah hancur lebur.

Davin terkejut lagi ketika melihat anggota nya dimasukkan kedalam ambulan karena luka bakar dan lebam.

"Sebagian anggota inti ikuti mereka ke rumah sakit,dan sebagiannya bersihkan markas"perintah Davin.

"Siapa yang melakukan semuanya?"tanya Davin pada salah satu anggota.

"Mereka sempat bilang,bahwa mereka adalah anggota mafia".

Davin menghela napas kasar,"Apa ada yang luka parah?".

"Nggak ada,mereka cuma luka lebam dan luka bakar di bagian tangannya karena mencoba memadamkan apinya".

"Semuanya udah hancur Davin,kita harus gimana sekarang?"tanya Arlon datang menghampiri Davin.

Davin berkacak pinggang dan menatap sekitar,"Jangan pedulikan yang lain,pastikan mereka semua di obati".

"Dan untuk markas,gue akan cari tempat lain".

"Lo mau kemana?"tanya Arlon lagi,menatap punggung Davin.

"Gue nggak bisa menangani ini dengan keadaan sadar".

...🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱...

Davin duduk di sebuah bar sambil meneguk segelas whine.Dia menghabiskan hinga satu botol whine.

"Sialan dasar brengsek".

"Ini semua nggak akan terjadi kalau Zia nggak putusin gue".

"Kenapa gue jadi kelepasan dan main fisik sama Zia?".

Davin mengacak-acak rambutnya frustasi,"Arghh!".

"Semua terjadi karena Melodi".

"Yah benar,semua anggota nggak akan terluka kalau bukan karena Melodi".

Dengan keadaan setengah sadar,Davin buru-buru keluar dari bar dan pergi menuju apartemen Melodi.

...🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱...

Tok tok tok tok

"Sebentar"

Melodi membuka pintu apartemen nya,"Siapa-?"

"Davin?".

"MMMM"

Davin membungkam mulut Melodi dengan kain dan membuat Melodi kesusahan bernapas lalu pingsan.

Davin menggendong Melodi keluar dari apartemen dengan menutupi seluruh wajah Melodi agar tidak dikenali.

Davin menurunkan Melodi di bangku belakang,kemudian dia melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Davin berhenti di sebuah hotel yang jaraknya tidak jauh dari markas.Hotel tersebut juga sudah sepi akan pengunjung karena terletak di tengah-tengah perumahan.

Dia menggendong Melodi masuk kedalam hotel,dan menurunkan Melodi di atas ranjang.

Bruk

Melodi sadar dan membuka kedua matanya perlahan,dia merasakan kepalanya pusing.

"Gimana tidurnya?".

Davin melepas pakaian yang melekat pada tubuhnya,dia meni***** tubuh Melodi,"Bisa kita mulai sekarang sayang?".

"ENGGAK!".

"GUE NGGAK MAU DAVIN!"

"LEPASIN GUE!"

"JA-JANGAN!"

"AARGGHH".

Davin mencium bibir Melodi dengan kasar,dia menarik rambut Melodi karena Melodi berusaha untuk menolak ciumannya.

Davin mencium bibirnya sambil merobek pakaian yang Melodi kenakan.

"Da-Davin jangan".

"Kamu bilang,kamu menyukaiku?"celetuk Davin masih dengan posisi yang sama.

"Ta-tapi ahhh".

Davin mer**** kedua gundu*** tersebut hinga merah,dia menggoy***-goy*** kan tubuhnya di atas Melodi.

Kedua kaki Melodi mengka****** di atas ranjang,dengan brutalnya Davin menghi*** bagian paling intim milik Melodi.

Melodi mendesah kesakitan,dia mencoba berdiri dan ingin melarikan diri.Akan tetapi,Davin mengambil gelas yang terletak di atas meja dan melemparkannya mengenai kepala Melodi.

"Kamu udah nggak suka sama aku?"tanya Davin memegang pipi Melodi.

"Gu-gue suka sama lo,gue masih cinta sama lo".

"Kalau gitu,lihat kemampuanmu"pinta Davin.

"Bukannya lo nggak suka sama gue,kenapa lo jadi kaya gini?".

"Siapa yang bilang nggak suka?".

"Jadi,lo juga cinta sama gue?".

"Aku cinta banget sama kamu,lebih dari cinta aku ke Zia".

"Se-serius?".

"Hm,jadi jangan menolak aku lagi".

Melodi mengangguk dan melingkarkan kedua tangannya di leher Davin.

Cup

Cup

Davin tersenyum lalu mencium bibir Melodi dengan gairahnya.

"Aku udah naruh kamera di sekitar sini,jadi perlihatkan wajahmu yang cantik!".

"A-apa lo bilang?"tanya Melodi syok.

Tok tok tok

"Ash cowok gila itu ganggu aja"cetus Davin menggenakan pakaiannya kembali dan membukakan pintu untuk tamunya.

"Lama!".

"Aku masih bersenang-senang"balas Davin.

Elvano masuk kedalam kamar dan melihat Melodi yang menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Hallo princess"sapa Elvano tersenyum dan duduk di samping Melodi.

Davin mengambil ponselnya yang merekam adegan panas nya dengan Melodi.Lalu dia memperlihatkannya kepada Elvano,"Lihat!".

"Boleh juga"kata Elvano merangkul pundak Melodi.

"Lo bodyguard Papa,ke-kenapa kalian bisa-!".

Elvano menarik rambut Melodi,"Dengar,aku hanya mata-mata di keluarga kalian.Aku sudah mendapatkan semua yang aku inginkan,jadi aku tidak membutuhkanmu lagi".

"Selamat kamu telah dibodohi"kekeh Elvano merangkul Melodi.

Davin mendekati Melodi dan mencium bibirnya sekilas,"Aku harus pergi sekarang,sayang.Bersenang-senanglah"putus Davin.

"Kamu benar-benar merelakan jalang ini?".

"Terserah,gue serahkan jalang itu sama lo"celetuk Davin keluar dari hotel.

"Baiklah,aku akan membunuhnya!".

Elvano berbalik badan dan mengambil ranselnya yang berisi pisau dan dadu.

Melodi gemetar dan menelan salivnya kasar.Dengan cepat,dia memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai,lalu memakainya.

Elvano menyadari hal itu,dia tersenyum tipis dam pura-pura membersihkan pisau yang dia bawa.

Melodi mengambil vas bunga dan melemparnya mengenai kepala Elvano.Kesempatan baginya,untuk melarikan diri.

Elvano mengelus kepalanya yang berdarah,dia mendengus kesakitan,"Kematianmu tidak hari ini"gumam Elvano tidak berniat mengejar Melodi.

Flash back off

"Begitulah ceritanya"kata Elvano.

"Oh iya,waktu dia mati,apa kita berdua harus menceritakannya juga?"timpal Davin duduk bersebelahan dengan Elvano.

"DASAR BRENGSEK!"teriak Abraham hendak menampar Davin,namun Zia mencekal tangan Abraham.

"Tenang dulu Om,ini di kantor polisi".

"Bagaimana saya bisa tenang?!"bentak Abraham menatap Zia.

Jeffan merangkul pundak Zia sambil melirik Abraham,"Bisa pelankan suara anda?"tanya Jeffan menatap Abraham dingin.

"Ekhm,lanjutkan"kata Abraham.

Flash back on

Saat itu,Elvano diberi tugas Abraham untuk menunggu Melodi dirumah sakit karena ada pekerjaan lain yang harus segera Abraham selesaikan.

Elvano masuk kedalam rumah sakit dengan pakaian serba hitam.Ketika dia menuju ke ruangan Melodi,dia bertemu dengan Fello.

"Lo bodyguard yang dimaksud Om Abraham?"tanya Fello memastikan.

"Ya".

"Oh,bagus deh"ujar Fello mengangguk sambil masuk kedalam toilet.

"Brisik"batin Elvano mencegah Fello menutup pintunya.

Fello menatap Elvano,"Lo mau ke toilet juga?toilet samping kan kosong?.

"Aku tunjukkan sesuatu padamu"

Episodes
1 One chapter
2 Two chapter
3 Three chapter
4 Four chapter
5 Five chapter
6 Six chapter
7 Seven chapter
8 Eigh chaapter
9 Nine Chapter
10 Ten chapter
11 Eleven chapter
12 Twelve chapter
13 Thirteen chapter
14 Fourteen chapter
15 Fiften chapter
16 Sixteen chapter
17 seventeen chapter
18 Eighteen chapter
19 Nineteen chapter
20 Twenty chapter
21 Twenty one chapter
22 Twenty two chapter
23 Twenty three chapter
24 Twenty four chapter
25 Twenty five chapter
26 Twenty six chapter
27 Twenty seven chapter
28 Twenty eigh chapter
29 Twenty nine chapter
30 Thirty chapter
31 Thirty one chapter
32 Thirty two chapter
33 Thirty three chapter
34 Thirty four chapter
35 Thirty five chapter
36 Thirty six chapter
37 Thirty seven chapter
38 Thirty eight chapter
39 Thirty nine chapter
40 Forty chapter
41 Forty one chapter
42 Forty two chapter
43 Forty three chapter
44 Forty four chapter
45 Forty five chapter
46 Forty six chapter
47 Forty seven chapter
48 Forty eight chapter
49 Forty nine chapter
50 Fifty chapter
51 Fifty one chapter
52 Fifty two chapter
53 Fifty three chapter
54 Fifty four chapter
55 Fifty five chapter
56 Fifty six chapter
57 Fifty seven chapter
58 Fifty eight chapter
59 Fifty nine chapter
60 Sixty chapter
61 Sixty one chapter
62 Sixty two chapter
63 Sixty three chapter
64 Sixty four chapter
65 Sixty five chapter
66 sixty six chapter
67 Sixty seven chapter
68 Sixty eight chapter
69 Sixty nine chapter
70 Seventy chapter
71 Seventy one chapter
72 Seventy two chapter
73 Seventy three chapter
74 Seventy four chapter
75 Seventy five chapter
76 Seventy six chapter
77 Seventy seven chapter
78 Seventy eight chapter
Episodes

Updated 78 Episodes

1
One chapter
2
Two chapter
3
Three chapter
4
Four chapter
5
Five chapter
6
Six chapter
7
Seven chapter
8
Eigh chaapter
9
Nine Chapter
10
Ten chapter
11
Eleven chapter
12
Twelve chapter
13
Thirteen chapter
14
Fourteen chapter
15
Fiften chapter
16
Sixteen chapter
17
seventeen chapter
18
Eighteen chapter
19
Nineteen chapter
20
Twenty chapter
21
Twenty one chapter
22
Twenty two chapter
23
Twenty three chapter
24
Twenty four chapter
25
Twenty five chapter
26
Twenty six chapter
27
Twenty seven chapter
28
Twenty eigh chapter
29
Twenty nine chapter
30
Thirty chapter
31
Thirty one chapter
32
Thirty two chapter
33
Thirty three chapter
34
Thirty four chapter
35
Thirty five chapter
36
Thirty six chapter
37
Thirty seven chapter
38
Thirty eight chapter
39
Thirty nine chapter
40
Forty chapter
41
Forty one chapter
42
Forty two chapter
43
Forty three chapter
44
Forty four chapter
45
Forty five chapter
46
Forty six chapter
47
Forty seven chapter
48
Forty eight chapter
49
Forty nine chapter
50
Fifty chapter
51
Fifty one chapter
52
Fifty two chapter
53
Fifty three chapter
54
Fifty four chapter
55
Fifty five chapter
56
Fifty six chapter
57
Fifty seven chapter
58
Fifty eight chapter
59
Fifty nine chapter
60
Sixty chapter
61
Sixty one chapter
62
Sixty two chapter
63
Sixty three chapter
64
Sixty four chapter
65
Sixty five chapter
66
sixty six chapter
67
Sixty seven chapter
68
Sixty eight chapter
69
Sixty nine chapter
70
Seventy chapter
71
Seventy one chapter
72
Seventy two chapter
73
Seventy three chapter
74
Seventy four chapter
75
Seventy five chapter
76
Seventy six chapter
77
Seventy seven chapter
78
Seventy eight chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!