Thirteen chapter

Zia memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah,dia menatap jam yang melingkar di tangannya.Hari sudah mulai gelap,Zia menyadari,dia pergi terlalu lama.

Zia terlalu asik mengobrol dengan Caca sampai dia lupa waktu,banyak hal yang harus mereka bahas mengenai sahabat lamanya.

Satu persatu masalah berdatangan menghampirinya,disaat kebahagiaannya mulai datang permasalahan itu harus muncul kembali di hadapannya.

Zia menghembuskan napasnya kasar,dia menutup pintu mobil dengan keras,"Victhor?"tanya Zia menghampiri pria itu.

Victhor mengangguk,dia berdiri di depan pintu,"Baru pulang non"sindirnya.

"Menurut lo?"saut Zia celingukan menatap kedalam rumah,"Kenapa nggak masuk?".

"Saya takut tuan marah,saya bisa menjadi sasarannya"jawab Victhor,dia berpikir lebih baik menjaga Gabriel dari luar daripada dia masuk,yang ada Victhor akan babak belur menjadi santapannya,"Karena nona sudah pulang,saya harus pergi,permisi"pamitnya buru buru pergi.

"Makasih"ucap Zia menggeleng gelengkan kepalanya,tidak habis pikir dengan Victhor,kenapa dia harus takut pada Gabriel lagi pula Victhor mungkin sudah lama bekerja dengannya.

"Gabriel?!"panggil Zia menaruh tas nya di atas meja.

Tok tok tok

Zia membuka pintu kamar Gabriel dan menghampiri pria tersebut.Gabriel tidur tengkurap memeluk sebuah guling.

"Ish Gabriel jangan gitu tidurnya,jahitannya belum kering!"teriak Zia khawatir.

Zia menyugar rambutnya kebelakang,menghembuskan napasnya kasar,"Nangis lagi nih pasti"batinnya mendekati Gabriel.

Zia duduk di samping ranjang,dia menarik guling yang dipeluk Gabriel,dia mendekatkan dirinya sebagai gantinya.

Zia menarik tangan Gabriel agar memeluk pinggangnya,Zia merasakan tubuh Gabriel yang bergetar.

Gabriel terisak menahan tangisnya menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Zia.Isakan Gabriel semakin kencang di telinga Zia,baju yang dipakai Zia basah akibat air mata Gabriel.

"Maaf deh gue salah,gue tadi beneran ada urusan penting banget"ucap Zia mekan kata 'penting'.

"Yang kamu maksud penting itu,lelaki tadi?"tuduh Gabriel melepaskan pelukannya,menatap Zia.

"Enggak,bukan dia, gue ada urusan sama Caca"jelas Zia merapikan rambut Gabriel yang acak acakan,"Lo salah paham,Fello itu cuma temen gue nggak lebih"lanjut Zia lalu mencium kening Gabriel dan membuat Gabriel tertegun ditempat.

Gabriel langsung memeluk tubuh mungil Zia,dia menyembunyikan senyumnya di lekukan leher Zia.Padahal dia ingin sekali mendiamkan Zia untuk beberapa saat,mengapa tidak bisa?,bukankah itu hal yang mudah.

Zia mengecup pucuk rambut Gabriel dan mengelusnya,"Sekarang makan ya,gue masakin bentar,trus minum obat?"ajak Zia.

Gabriel menggeleng gelengkan kepalanya,dia memejamkan kedua matanya,lalu tertidur dalam sekejab.

"Ayo makan dulu,lo tidur jam segini,mau bangun jam berapa!"sentak Zia mencoba melepaskan pelukan Gabriel.

Zia mendengar dengkuran halus Gabriel,"Cih dasar bayi"dengus Zia menarik selimutnya sebatas dada dan mengelus punggung Gabriel.

................

"Makasih ya udah anterin aku,ayo masuk dulu"ajak Shera menatap Kai yang jauh lebih tinggi darinya.

Setelah pulang dari rumah sakit,Gabriel menyuruh Kai mengantarkan Shera pulang.Gabriel khawatir jika adiknya itu pulang sendirian,dia tahu Shera yang keras kepala itu memilih tinggal di apartemen milik Gabriel daripada tinggal di mansion keluarga mereka.

"Saya masih ada banyak urusan"jawab Kai dingin,dia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku lalu beranjak pergi.

"Sebentar aja kok,mau ya"balas Shera menarik narik tangan Kai agar masuk kedalam apartemennya,"Ayolah kak!"

"Tidak,kakakmu bisa marah nantinya"tolak Kai datar.

Gabriel benar benar selalu membuat Shera kesal,dia selalu membatasi siapapun yang berteman dengan Shera,Gabriel selalu lebih dulu mencari tahu siapa teman teman Shera dan keluarganya.

Gabriel juga membatasi waktu Shera untuk bermain,disitulah Shera menjadi tidak punya banyak teman.Terlebih lagi teman lelaki,Gabriel begitu menyeramkan ketika melihat adiknya bersama dengan lelaki.

Walau bagaimana pun Gabriel tetap lah kakak satu satunya yang sangat dia sayangi,mendengar kabar bahwa Gabriel kecelakaan dia langsung memesan tiket.

Shera tahu,semua itu juga demi kebaikannya,demi keselamatannya.Gabriel tidak ingin kejadian itu terulang lagi,dan Shera memahaminya.

"Aku nggak ada temennya tau,kakak nggak akan tau kalo nggak ada yang bilang!"sentak Shera menarik tangan Kai untuk masuk kedalam apartemennya.Kai hanya diam dan menurut dengan pasrah.

"Duduk situ kak aku buatin minum"ucap Shera menuju dapur,membuat dua gelas teh hangat menaruhnya di atas nampan,dan memberikan salah satunya pada Kai.

Shera duduk di sova panjang,bersebelahan dengan Kai,"Kak aku mau tanya deh,cewek yang selalu sama kak Gabriel itu bener pacarnya?"tanya Shera penasaran,dia takut jika bertanya langsung pada Gabriel.

"Haruskah saya menjawab pertanyaan yang sama sekali tidak penting?"balas Kai menaik turunkan alisnya.

"Harus banget,kasih tau aku dari awal,gimana pertama kali mereka ketemu,gimana sifat cewek itu dan secinta apa kak Gabriel sama dia?!"tanya Shera panjang lebar.

"hmmm"dehem Kai menaruh gelasnya di atas meja.

Shera memposisikan tubuhnya menghadap Kai,dia menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga,Shera bersunguh sunguh untuk mendengarkan kisah kakaknya dengan Zia.

"Baik,saya bisikkan"ucap Kai menggulung senyumnya,dia mendekatkan wajahnya dengan wajah Shera,"Apa kamu cemburu?"selidik Kai menahan tawanya yang akan meledak.

Telinga Shera merah,dia mengambil bantal yang ada di sampingnya lalu melemparkannya pada Kai,dia memukul pundak Kai"Hiiih ngeselin banget si-"

Brakk

cup

Shera tergelincir oleh lantai yang licin,dia terjatuh di lantai,dia menatap Kai yang berada di atasnya menindihinya.Satu tangan Kai ada di atas kepala Shera,mencegah agar Shera tidak terbentur.

Bibir mereka tidak sengaja bergesekan dan saling menempel,jarak antara mereka berdua sangat dekat,mereka saling menatap satu sama lain.

Hembusan napas Kai membuat Shera merinding,dia memejamkan matanya ketika sebuah mulut melumat bibirnya.

Shera menggantungkan kedua tangannya di leher Kai,dia membuka mulutnya lebar,melihat hal itu Kai tersenyum,dia menautkan lidahnya.

Kai mengungkung tubuh Shera,dan mengunci pergerakannya.Satu tangan Kai mengelus leher putih Shera,dia melumat bibir Shera dengan lembut.

Episodes
1 one chapter
2 Two chapter
3 Three chapter
4 Four chapter
5 Five chapter
6 Six chapter
7 Seven chapter
8 Eigh chaapter
9 Nine Chapter
10 Ten chapter
11 Eleven chapter
12 Twelve chapter
13 Thirteen chapter
14 Fourteen chapter
15 Fiften chapter
16 Sixteen chapter
17 seventeen chapter
18 Eighteen chapter
19 Nineteen
20 Twenty chapter
21 Twenty one chapter
22 Twenty two chapter
23 Twenty three chapter
24 Twenty four chapter
25 Twenty five chapter
26 Twenty six chapter
27 Twenty seven chapter
28 Twenty eigh chapter
29 Twenty nine chapter
30 Thirty chapter
31 Thirty one chapter
32 Thirty two chapter
33 Thirty three chapter
34 Thirty four chapter
35 Thirty five chapter
36 Thirty six chapter
37 Thirty seven chapter
38 Thirty eight chapter
39 Thirty nine chapter
40 Forty chapter
41 Forty one chapter
42 Forty two chapter
43 Forty three chapter
44 Forty four chapter
45 Forty five chapter
46 Forty six chapter
47 Forty seven chapter
48 Forty eight chapter
49 Forty nine chapter
50 Fifty chapter
51 Fifty one chapter
52 Fifty two chapter
53 Fifty three chapter
54 Fifty four chapter
55 Fifty five chapter
56 Fifty six chapter
57 Fifty seven chapter
58 Fifty eight chapter
59 Fifty nine chapter
60 Sixty chapter
61 Sixty one chapter
62 Sixty two chapter
63 Sixty three chapter
64 Sixty four chapter
65 Sixty five chapter
66 sixty six chapter
67 Sixty seven chapter
68 Sixty eight chapter
Episodes

Updated 68 Episodes

1
one chapter
2
Two chapter
3
Three chapter
4
Four chapter
5
Five chapter
6
Six chapter
7
Seven chapter
8
Eigh chaapter
9
Nine Chapter
10
Ten chapter
11
Eleven chapter
12
Twelve chapter
13
Thirteen chapter
14
Fourteen chapter
15
Fiften chapter
16
Sixteen chapter
17
seventeen chapter
18
Eighteen chapter
19
Nineteen
20
Twenty chapter
21
Twenty one chapter
22
Twenty two chapter
23
Twenty three chapter
24
Twenty four chapter
25
Twenty five chapter
26
Twenty six chapter
27
Twenty seven chapter
28
Twenty eigh chapter
29
Twenty nine chapter
30
Thirty chapter
31
Thirty one chapter
32
Thirty two chapter
33
Thirty three chapter
34
Thirty four chapter
35
Thirty five chapter
36
Thirty six chapter
37
Thirty seven chapter
38
Thirty eight chapter
39
Thirty nine chapter
40
Forty chapter
41
Forty one chapter
42
Forty two chapter
43
Forty three chapter
44
Forty four chapter
45
Forty five chapter
46
Forty six chapter
47
Forty seven chapter
48
Forty eight chapter
49
Forty nine chapter
50
Fifty chapter
51
Fifty one chapter
52
Fifty two chapter
53
Fifty three chapter
54
Fifty four chapter
55
Fifty five chapter
56
Fifty six chapter
57
Fifty seven chapter
58
Fifty eight chapter
59
Fifty nine chapter
60
Sixty chapter
61
Sixty one chapter
62
Sixty two chapter
63
Sixty three chapter
64
Sixty four chapter
65
Sixty five chapter
66
sixty six chapter
67
Sixty seven chapter
68
Sixty eight chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!