Karena hari ini Zia tidak ada mata kuliah,begitu juga dengan Davin.Mereka berdua menghabiskan waktu bersama.
Zia duduk bersebelahan dengan Davin dan menikmati steak yang dia pesan.
"Sayang,aku punya sesuatu buat kamu"kata Davin merogoh saku hoodienya,dan menggambil sebuah kotak kecil berwarna merah.
Zia menengok ke Davin lalu mengambil kotak merah tersebut,"Apa ini?"tanya Zia dengan tersenyum.
"Buka coba"jawab Davin.
Zia membuka kotak tersebut,dan tersenyum manis saat melihat sebuah gelang berbentuk hati yang dikelilingi mutiara putih.
"Wah bagus banget!"seru Zia langsung memeluk Davin dan mencium pipinya.
Davin tersenyum dan membalas pelukan Zia,"Kamu suka?"
"Tapi,kenapa lo jadi baik banget? Biasanya nggak kaya gini,"balas Zia mengerutkan keningnya menatap Davin.
Davin membantu Zia memakai gelang tersebut,"Permintaan maafku,karena kejadian kemarin"jawab Davin sambil mencubit pipi Zia yang semakin berisi.
"Biasanya,kalo baik gini,ada sesuatu yang di sembunyiin"tuduh Zia.
Davin merangkul pundak Zia,dan mencium keningnya,"Setelah ini,mau ke markas nggak? Teman- teman mau ketemu sama kamu".
"Boleh,tapi ke rumah sakit dulu,"sahut Zia.
"Ck.dia yang salah,kenapa harus aku yang minta maaf?!".
"Lo yang nyerang Fello,masa dia yang minta maaf!"kesal Zia.
Davin menghembuskan napasnya kasar,"Iya iya, aku yang minta maaf,aku yang salah"putusnya.
~𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳~
Sesuai dengan permintaan Zia,Davin menjenguk Fello yang masih dirawat di rumah sakit karena ulahnya.
Walaupun gengsinya tinggi,dia tetap meminta maaf kepada Fello karena permintaan dari Zia yang tidak pernah bisa dia tolak.
"Gue dan anggota minta maaf karena udah mengeroyok lo"ucap Davin dingin.
"Ada kesalahpahaman,jadi maafin Davin ya"timpal Zia.
Davin menggandeng erat tangan Zia,"Tapi bukan berarti gue akan biarin lo mendekati cewek gue lagi"
"Davin?!"gerutu Zia melirik menatap Davin.
"Sekali lagi lo deketin Zia,lo habis di tangan gue"ancam Davin menarik tangan Zia keluar ruangan.
"Fello bukan gitu,maaf ya".
"Gue baik baik aja,thanks"jawab Fello menatap Zia dan Davin yang pergi sambil bergandengan tangan.
"Davin!"teriak Zia berlari mengejar Davin,yang meninggalkannya.
"Jangan berteriak ya kak,ini rumah sakit"ucap suster yang lewat.
"Hehe maaf sus"balas Zia kikuk.
Zia berhenti sejenak,lalu melepas salah satu sepatunya dan melemparnya mengenai kepala Davin,"Rasain lo!".
"Ash!"ringis Davin mengambil sepatu tersebut lalu berbalik badan menatap Zia.
Zia menarik telinga Davin hinga merah,"Minta maaf lagi nggak!"sentak Zia.
"Shh sakit sayang"gerutu Davin.
"Apa bedanya coba,lo minta maaf abis itu ancam dia yang enggak enggak!".
"Siapa coba yang nggak marah kalau cewenya digoda? Dan sekarang disuruh minta maaf,harusnya dia yang minta maaf!"sentak Davin sembari menepis tangan Zia yang menarik telinganya.
"Siapa yang goda,dia cuma bantuin gue ngerjain tugas!".
"Bantuin ngerjain tugas kok setiap hari"sindir Davin sambil berjongkok membantu Zia memakai sepatu.
"Dih!".
"Kalian disini juga?"tanya Melodi menatap Zia dan menunduk menatap Davin yang sedang mengikat tali sepatu Zia.
"Kalian berdua mau jenguk Fello juga?"tanya Zia.
"Lo nggak lihat gue bawa buah buahan?"sahut Caca menunjukkan buah-buahan yang dia bawa untuk Fello.
"Dah,jangan marah lagi"kesal Davin menggandeng tangan Zia.
"Lo berdua lama sih-!".
"Ayo sayang"celetuk Davin memotong ucapan Zia.
~𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳~
Zia melambai lambaikan tangannya menatap kepergian Davin,"Hati hati"ucap Zia.
"Kamu masuk dulu"pinta Davin menaiki ninjanya.
"His,gue masuk sekarang.Hati hati ya!"seru Zia menutup gerbang rumahnya.
"Bye!".
"Siapa itu?"tanya Gabriel berdiri di belakang Zia.
Zia berbalik badan dan terkejut melihat Gabriel yang entah sejak kapan dia berdiri di belakangnya,"Bukan urusan lo!"sentak Zia meninggalkan Gabriel di luar.
Zia melempar ranselnya sembarangan,dan merebahkan tubuhnya di atas sova.
Menghabiskan waktu dengan Davin memang melelahkan,akan tetapi dia menyukainya.Dia jarang sekali bermain dengan Davin seharian,hanya di ajak makan dan bertemu anggota draxlionz sudah membuat dirinya bahagia.
Zia terus memandangi gelang pemberian Davin,dia tersenyum bahagia dan membayangkan wajah Davin.
Gabriel berdiri menyender tembok sambil bersedekap dada menatap Zia,"Hanya diberi gelang saja sudah seperti orang gila"celetuk Gabriel.
Zia merubah posisinya menjadi duduk,dia menatap Gabriel kesal,"Biarin,yang penting punya effort buat beliin!"sentak Zia.
Drtttdrttt
Zia mengambil ponselnya yang bergetar di atas meja,dia mendapatkan panggilan dari Caca.
"Zia,gue jemput sekarang ya? Lo udah siap-siap kan?"tanya Caca.
"Siap-siap,kemana?"tanya Zia binggung.
"Lo lupa sama birthday temen lo sendiri?!".
"Birthday-".
"Birthday party! Besok Melodi ulang tahun,lo lupa?".
"Argh iya gue lupa,jemput gue satu jam lagi!"putus Zia mematikan telepon.
Zia menghembuskan napasnya kasar dan raut wajahnya berubah dari ceria menjadi gelisah.Dia merenung sejenak.
"Ada apa?"tanya Gabriel yang menyadari perubahan raut wajah Zia.Dia ikut duduk di samping Zia.
"Hah enggak,gue harus siap-siap".
~𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳𖠳~
Pyar
"Aaaaaaa!"
Seorang gadis berdiri di depan mereka,dia mengepalkan tangannya kuat,dengan tatapan tajam kearah mereka dia melemparkan sebuah vas bunga ke arah dua insan yang sedang bercumbu.
"Sayang?".
"Enggak ini semua salah paham sayang,dengerin penjelasan aku dulu".
Plak
Plak
Zia menepis tangan Davin,dia menghampiri Melodi lalu menampar kedua pipinya secara bergantian.
"Zia dengerin aku dulu"ucap Davin mencekal kedua tangan Zia.
Zia berbalik badan,lalu menonjok wajah Davin berkali kali hinga sudut bibirnya berdarah.Tidak hanya itu,dia juga menendang perut Davin sampai Davin terjatuh di lantai.
Lalu,Zia mengacak acak semua property yang telah Melodi siapkan untuk acara birthday nya.
"Sayang?".
"JANGAN PANGGIL GUE DENGAN SEBUTAN ITU LAGI!"teriak Zia.
"Ini semua salah,kamu salah paham".
"Kita bicara di luar ya?".
"Zia?"panggil Caca.
"Gue muak sama kalian semua dasar brengsek!".
"Lo pasti tahu kan tentang semua ini hah?!"pekik Zia menunjuk wajah Caca.
"Kalian semua sembunyiin perselingkuhan mereka berdua,dari gue?!".
"Zia,gue nggak mungkin melakukan hal itu!"seru Melodi.
Plak
Zia menampar wajah Melodi untuk kesekian kalinya,"ITU TADI APA HAH,LO TEMEN GUE ANJING,BRENGSEK LO DASAR JALANG!"
"KALIAN BRENGSEK!"
"KITA PUTUS!"teriak Zia berbalik badan,dan melangkahkan kakinya dari klub tersebut.
"Enggak aku nggak mau Zia"
Melodi merubah raut wajahnya menjadi tersenyum penuh makna,"Bagus deh kalo kalian putus"batin Melodi.
"Semua rencana gue berjalan dengan lancar"lanjutnya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Jock◯△□
Thor, jangan biarin kami kelaparan. Update secepatnya 🥺
2023-09-16
0