jangan pedulikan mereka

"kenapa kamu gak ngabarin aku selama dua hari ini?" tanya pria itu lembut pada wanita yang sedang dusuk disampingnya.

 Dia hanya terdiam sambil menyandarkan kepalanya di bahu pria itu. Tentu saja hal itu membuat nya sedikit kaget karna, jarang 8 inisiatif sendiri Seira mau sedekat itu dengannya.

"apa kamu baik baik saja?"tanyanya mencoba merangkul bahunya.

Dia hanya menjawab pertanyaan itu dengan buliran air mata sambil mendekatkan wajahnya ke dada bidang Ryan.

Merasakan sesuatu basah di dada, dia mengangkat dagu wanita itu melihat ke arahnya dan betul saja wajahnya sudah sangat basah dialiri air mata.

"hei.... Apa ini??? Kenapa?"tanya nya merasa iba sambil menghapus air mata itu dengan tangannya.

Karna tidak ada jawaban sama sekali,akhirnya dia memeluk wanita itu dengan erat dan membiarkannya menangis di bahunya dan menunggu sampai dia benar benar tenang.

"ryan......"ucapnya serak menghentikan tangisnya tapi tak ingin melepas pelukan itu.

"iya... Bicaralah..." jawabnya selembut yang dia bisa.

"apa kau punya hubungan dekat dengan adikku Diandra?"

"Diandra?? iya tentu saja! Hubungan guru dan murid itu harus dekat bukan? Kenapa bertanya seperti itu?"

"Maksudku... Bukan hanya sekedar hubungan guru dengan murid ryannn......... Apa lebih dari itu??"

"aku gak tau apa yang membuatmu bertanya seperti ini. But, you know? Hubungan ku dengan adikmu tidak lebih dari hubungan guru dan murid dan itu tidak akan pernah lebih... Karna...."

"karna apa??"tanyanya melepas pelukannya.

Pria itu kembali mengangkat dagunya untuk melihat ke arahnya.

"karna...... Yang di hadapanku aja udah lebih dari cukup untuk disia siakan." bisiknya ke telinganya.

Tentu saja kata kata itu sedikit meluluhkan hatinya dan membuat wajahnya merah seperti tomat.

"apakah aku bisa mempercayaimu??"tanyanya kembali merasa telinganya geli di bisiki se dekat itu.

"apa kamu perlu bukti??"

"hmmm......."

Belum sempat bicara, pria itu sudah mengecup dahinya dengan lembut dan penuh perasaan. Dia bengong tak percaya masih membiarkan bibir itu menempel di dahinya.

"apa kamu mempercayaiku nona?" tanyanya melepas kecupannya sambil menyentuh pipi wanita yang masih belum bergerak itu.

"hei.... Apa kamu masih menginginkan yang lebih dari itu???" godanya tiba tiba untuk menyadarkannya."

"ahhhh tidak tidak.... Jangan harap!!" jawabnya gelagapan sambil mengalihkan pandangannya.

 Melihat wanita di depannya yang sedari tadi menangis gak jelas seketika berubah malu malu seperti kucing manis membuat pria itu tertawa geram ingin mencubit pipi gemoy itu.

"apa itu tadi??? Kenapa ciuman itu begitu hangat dan menenangkan?"tanyanya dalam hati masih bengong.

"hhhh udah udah jangan terlalu dipikirkan loh... Toh juga kalo kamu mau aku kecup kan tinggal minta sih...."godanya lagi sambil mengangkat salah satu alisnya.

"ishhh.....hei... Jangan mentang mentang aku lagi sedih kamu curi curi kesempatan yah!!! Dasar pria mesum!!" jawabnya memukul dadanya.

"mesum??? Biar mesum kamu suka kan?" katanya lagi semakin membuat Seira sala tingkah antara sedih, malu,senang,gak percaya,semua diaduk didalam dirinya saat ini.

"hhhh yaudah maaf maaf gak minta persetujuan dulu sebelum di kecup....... Lagian tiba tiba nangis trus nanya yang aneh gitu sih..." berusaha menunjukkan mukanya se manis mungkin.

"hhhhh....... Makasih yah udah ngehibur aku!!" jawabnya sambil tersenyum ke arah pria itu

"hei rewel... Ingat yah selama kamu masih berstatus pacar ku, jangan pernah mengira aku hanya bermain main dan jangan pernah pedulikan kata kata orang bahkan orang terdekatmu sendiri yang membuatmu ragu untuk melanjutkan hubungan ini.. Mengerti??"

seketika nadanya berubah menjadi tegas dan dingin.

Seira mengangguk berusaha mencerna kata kata itu.

"Tapi.... Ini hanya sementara bukan? bagaimana ketika kita akan menikah dengan pasangan masing masing ...... Kita akan saling menjauh dan melupakan segala sesuatu yang telah kita bangun saat ini yang mungkin akan menyakiti satu sama lain?"

"ssttttt..... Aku tidak peduli jika hari itu akan datang. Yang penting apa yang sudah kita mulai saat ini, harus kita jalani dan nikmati hingga waktu sendiri yang akan memisahkan kita." jawabnya berusaha melihat ke arah lain untuk menghindari wanita itu melihat air mata yang hampir terjatuh di matanya

"baiklah baiklahh....apakah kita akan terus duduk disini menunggu sampai matahari terbenam?" tanyanya untuk mengalihkan pembicaraan sekaligus mencairkan suasana.

"ohw.... Tentu tidak nona ku..... Kita beliin sesuatu yuk? Kamu pasti lapar deh habis nangis nangis kan?"jawabnya beranjak dari tempat mereka duduk.

"ryannnnn........"teriaknya sambil mengejar pria itu.

Setelah berusaha mengejar, barulah dia bisa mengimbangi langkah kaki yang sedikit lebar itu.

"tungguin napa?? Jalan kok serasa dikejar an...g gila sih!!!"ucap wanita itu kesal.

Pria itu melihat ke belakang dan menyadari wanita yang sedari tadi mengejarnya sedikit ngos ngos an.

"ayok..."tiba tiba jongkok mengarahkannya untuk naik ke pundaknya.

"ehh mau ngapain lo??"tanyanya kaget mengerem langkahnya.

"ayokk kaki ku kram ini lama lama!!"

Melihat tidak ada reaksi, pria itu mendekat dan menarik betis nya hingga wanita itu jatuh di punggungnya.

"ryannnnn...."lagi lagi teriak wanita itu sankin kagetnya.

"lain kali, jangan pernah nyebut pake kata lo!! Paham??"sambil berdiri dengan menggendongnya.

"trus apa??" tanyanya pura pura tidak mengerti.

"sayang.... Beb...atau honey atau yang lain kek biar enak gitu dengernya."

"hhhhh.... Dah mandi lo??? Ngarep yah??" ledeknya sambil memukul bahu pria itu.

"lagi???" kesal pria itu dan mencoba menghukumnya dengan melepas salah satu tangan yang menopang tubuh di punggungnya.

"ahhhhh" reaksinya terkejut sambil mengeratkan tangannya yang hampir mencekik leher pria itu.

"EHHH kamu mau membunuhku??"

"lagian ll........ Kamu sih kagetin aku gitu"jawabnya melonggarkan tangannya.

"maaf yah sayang ku yang rewel" jawab pria itu lagi.

"ihhhh...... Alay tau!!! Udah turunin aku..... tuh ada warung makan!!!"

"Trus kalo ada warung kenapa aku harus turunin kamu?? Kamu malu yah punya pacar se tampan ini????" godanya lagi.

"ihhh.... Bukan gitu...kamu pasti capek kan jalan bawa beban se berat ini?"

"berat apaan???? Eh tapi gak papa deh aku turunin, disana banyak tuh cewek cantik, **** lagi."

"what??? Ehh gak gak gak jangan turunin!!! Putar balik cari warung lain" ucap nya lagi mengurungkan niatnya untuk di turunkan ryan.

"lah kenapa??" jawabnya pura pura tidak mengerti tapi dalam hati dia tertawa sangat senang merasa bisa membuat wanita itu kalah.

"Pake nanya lagi!!!! Kamu mau dijewer kah?" ancamnya lagi semakin kesal.

Setelah merasa puas membuat wanita itu kesal, barulah ia mencari warung makan yang agak jauh dari warung yang pertama mereka lihat tadi.

Untuk saat ini, Seira benar benar menikmati saat saat kebersamaannya dengan Ryan. Dan mungkin dia menyadari sedikit bahwa ia mulai jatuh cinta dengan pria yang 3 tahun lebih tua dari nya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!