"siapa yang ngantar kak Ira semalam?"tanya Diandra duduk disamping kakaknya.
"teman" jawabnya singkat.
"kakak gak lupa kan soal permintaan Dian? Dan kaka belum menjawab sama sekali!!"
"iya ingat!"
"kaka bakal gantiin Dian kan? Kaka gak bakal ngecewain aku kan kak?"
"iya aku akan gantiin kamu. Demi masa depan kamu."
"makasih kak!"
"Gantiin ngapain nih??" Sela Candra mendengar percakapan mereka.
"Gantiin kamu dong jadi kesayangannya kak Ira. Iya kan kak?"jawab Dian berbohong.
"wah wah wah gak boleh gitu lah.... Candra bakal tetap jadi kesayangannya kaka."jawab nya gak mau kalah.
"yah kalo nanti kakak dah punya suami, yang jadi kesayangannya suaminyalah...ia kali ingat lo!!"
"woi apaan sih suami...suami... Kaka tuh masih harus ngurus aku sampai aku siap kuliah baru dia boleh nikah!!" agak emosi bercampur cemburu.
"ehhh kalian berdua!! Stop!!! Jangan ribut!! Sana ke sekolah!!"lerai Seira sambil memikirkan perkataan Dian tadi.
"Ini hari libur kaka ku yang manis,comel,rajin menabung" kata Candra mencoba membuat kakaknya tertawa.
"yaudah kalian ngobrol aja yah...Dian mau keluar dulu!! Pamit meninggalkan kedua saudaranya.
"kak Ira, aku heran sama kata kata nya tadi. Bilang kakak punya suami lah.... Apalah...."
"namanya juga bercanda kan?"
"kakak gak pandai bohong loh..... Aku udah kenal kaka dari kecil. Kaka mau gantiin dia ngapain demi masa depannya?"
"can.......udah deh gak usah dibahas lagi."mencoba membuatnya berhenti bertanya.
"kalo kaka gak mau ngasih tau, oke aku akan omongin ini sama papa!"ancamnya.
"Cann..... Iya iya kaka ganttiin Dian diperjodohannya dengan putra dari rekan bisnis papa!!"jawabnya tanpa berpikir lagi.
"whatt????? Are you serious?? Perjodohan apa? Kenapa cuman aku yang gak tau sama sekali?? Bagaimana bisa ada cerita seperti ini di keluarga sanjana???"
"Can kamu duduk dulu yah...."
Setelah adiknya tenang, dia menceritakan semua yang di katakan Dian padanya. Mendengar hal itu, candra benar benar marah kepada papanya.
"bagaimana bisa papa berani mengorbankan putrinya sendiri demi perusahaan??? Gak bisa di biarin!! Aku mau ketemu papa sekarang!!"
"Can.. Can... Kaka mohon kamu tenang dulu."berusaha menahan langkah adiknya.
"kak!!! Kenapa kakak mau aja?? Apa kakak pikir pernikahan itu sebuah permainan kak??" Benar benar gak bisa menahan emosinya.
"Candra!!! Jika perusahaan papa bangkrut apa menurutmu kau bisa melanjutkan sekolahmu?? Papa berjuang mati matian membangun perusahaan ini buat apa Can??" tak kuat menahan tangisnya lagi.
"Tapi ini tentang masa depan kakak dan masa depan Dian kak!!" jawabnya ikut menangis.
"Sayang, gak apa....yang penting itu nantinya kamu harus bisa meneruskan perusahaan papa. Kalo soal kaka, doain aja semoga dia orang yang baik." berusaha tegar.
"Bukankah kaka mencintai Ryan?? Bagaimana dengan perasaan kaka?? Setelah berusaha move on dari Yosia baru itu pertama kali aku liat kaka tertawa sama cowok lagi!"
Dia terdiam memikirkan pertanyaan itu dan menyadari bahwa hatinya memang sudah mulai diisi oleh pria itu.
"apa maksudmu?"tanyanya pura pura tidak mengerti.
Akhirnya Candra menceritakan bahwa waktu itu dia mengikuti kakaknya dan melihat apa yang terjadi di tempat mereka bertemu. Dan dia mulai paham kenapa setelah hari itu, ryan menanyai nya soal adik laki lakinya itu.
"Dasar!!! Ternyata kamu udah mulai belajar mengintip yah sekarang?? Belajar dari mana kamu?" teriaknya kesal sambil menarik kuping kiri adiknya sehingga memecahkan emosi kesedihan yang menyelimuti mereka.
"aww kak maaf... Lepasin... Sakit tau"
Agak puas, akhirnya dia melepas telinga adiknya dengan wajah agak panas di pergoki sedang jatuh cinta oleh adiknya sendiri.
"Udah rapih gini kamu gak mau keluar gitu di hari libur?" tanya Seira mengalihkan pembicaraan mereka.
"hmm iya nih rencana mau ngajak cewek yang pernah aku kasih tau sama kaka itu sihh tapi, dengerin kaka punya masalah gini mood ku jadi ilang. Pengen banget nonjok muka papa"jawabnya lesu.
"Candra...... Kamu gak dengerin kaka dari tadi?? Udah sana pergi gak usah mikirin kaka. Nanti keburu di ambil orang loh ceweknya kelamaan nganggur."
"aishh... Yaudah kak.... Candra berangkat dulu yah!! Soal masalah kaka,nanti aku urus"ucapnya meninggalkan Seira sendirian disana.
Berdiri dari tempat duduk,dia berjalan kearah jendela kaca sejenak memandang keluar rumah. Suasana taman belakang dipenuhi bunga warna warni sungguh menenangkan hatinya. Disisi lain, nampak anak anak yang sedang bermain permainan klasik membuat hatinya terasa ceria.
"semoga nantinya, rumah baruku nyaman juga seperti ini dan yang terpenting semoga suamiku nantinya bisa menerimaku dengan baik." gumamnya meneteskan air mata dari kedua bola matanya.
"kringghh" suara hp nya menghentikan kedamaian yang baru saja di alaminya.
"ada apa??" tanyanya setelah melihat bahwa itu adalah Ryan.
"kenapa lo?? muka sembab gitu?? Ada masalah apa??"
"ihhh perasaan lo aja kali dah mandi belum?? Biar jernih dikit liatnya."
"ehhh ini mah udah wangi malah."
"hhh ada apa nih lo telpon?? Kangen yah??"
"iya emang kenapa? Gak boleh? Ada yang larang?"jawabnya membuat wanita itu tak berkutik lagi.
"nyebelin bat sih lo??!! Sana keluar sama cewek lo jarang jarang kan ada hari libur gini buat profesi lo??"
"ahhh iya dong. Ini gua udah di depan rumahnya!"menunjukkan kamera belakang hpnya.
Dia terkejut bukan main,melihat posisi,bentuk dan warna cat rumah itu.
"whattt??? Ini kan rumah gua?? Lo jangan bercanda dehh... Sejak kapan lo disitu??" mengintip dari kaca ke arah depan rumahnya.
"kok gak peka banget sih lo? Suruh gua masuk kek atau kasih gua minum panas banget nih di luar."
Dia akhirnya bergegas keluar dari rumahnya dan membuka gerbang rumahnya.
"astagah... Keknya lu spiderman kali yah bisa ada dimana mana. Ayok masuk."
Setelah memarkirkan motornya, pria itu mengikuti nya sampai di ruang tamu.
"mau minum apa? Biar gua buatin!"
"apa aja deh terserah yang penting minum!"
Dengan sigap,dia kedapur dan membuat secangkir minuman dingin untuk tamunya.
"hmmm... Manis....seperti orangnya!!"
"nggakk....... Gak diragukan lagi dong hhh...." jawabnya gak mau kalah.
"maksud lo tadi pas gua bilang tentang pacar lo, kenapa lo bilang rumah gua tempat cewek lo? Emangnya lo pacaran sama siapa di rumah ini? Diandra? Atau bi rara pembantu rumah gua?"
"ehh apaan lo, bi rara siapa kenal juga nggak!"
"yah kan dirumah nih cewek cuman kita bertiga jadi siapa coba? Gak mungkin kan lo pacaran sama Candra?"
"apaan sih lo.... Gini gini gua masih normal tau... Selera gua sama cewek masih tinggi!!"
"So?? Siapa?"
"kamu!!"
"deg!!" jantungnya serasa mau berhenti.
" maksud gua yah kamu cewek sementara gua gitu....... Lo mau kan Ra? Sementara aja kok sebelum..."dia menghentikan kata katanya.
"sebelum apa??"
"yah sebelum gua menemukan cewek yang bakal dampingi gua selamanya....."
"sementara yah??? Yaudah apa salahnya?? Toh juga ini hanya akan berlangsung sebulan ini kan Ra sebelum pernikahan itu?"tanya nya sama hatinya sendiri.
"heiii.... Gimana?? Kalo gak mau juga gak masalah!"
"ehh iya iya gua mau. Tapi sementara doang kan?" jawabnya tiba tiba membuat pria itu tersenyum sangat bahagia.
"gitu dong sayang" katanya lagi sambil mencium punggung tangan seira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments