Mencurigai Ayah

 Setelah hari yang panjang Seira memutuskan untuk mampir ke kantor ayahnya. Untuk memastikan apa yang sebenarnya di kerjakan ayahnya hingga belakangan terakhir ini begitu sibuk.

 Dia langsung menuju ke meja recepsionis untuk menanyakan apakah ayahnya ada di ruangannya.

"Iya nona Ira.....tuan sedang diruangannya tapi sepertinya tidak ingin diganggu oleh siapapun"

 Merasa dirinya ditolak,Seira meninggalkan recepsionis itu dan bergegas ke ruangan ayahnya.

Tapi langkah Seira terhenti di depan pintu ruangan ayahnya mendengar suara orang sedang berdebat.

"Siapa teman ayah didalam???"pikir Seira. Dia berusaha menguping dan mendengar nama pak Andri Saputra.

"Siapa pria itu dan apa masalah ayah dengannya?" tanya Seira dalam hati.

Seira tidak ingin berlama lama dia langsung saja mengetuk pintu dan mungkin itu telah mengejutkan ayahnya sehingga mematikan telponnya.

"Seira???? Kenapa kesini sayang?"

"Seira gak boleh kesini pah????"

"boleh tapi ada kepentingan apa??"

"Siapa itu Andri Saputra pah??"

"Andri Saputra??? Kamu tau dari mana nama itu Ira???"

"Kenapa ayah marah mendengar nama itu???"

"Diam!!! Jangan pernah menyebut nama itu lagi!!!"

"Papah kenapa dengan orang itu masalahnya apa???"

"Seira....mending sekarang kamu keluar......ayah masih ada kerjaan!!!"

"whatt???? Sumpahhh...bingung nengok ayah yang sekarang???" jawabnya dengan mata berair sambil keluar dari ruangan ayahnya.

Seira berjalan gontai tidak menyangka ayahnya akan memperlakukannya seperti itu.

"Siapa itu Andri saputra??? Apa masalahnya dengan ayah???"gumamnya menuju parkiran mobil.

"Ehh.....maaf gak sengaja...."kata seorang cewek tidak sengaja menyenggol bahu Seira.

"Ahh... Gak papa.."jawab Seira memegang bahunya.

"ehhh lo Seira kan?? Anak pak Aditia??? Kenalin gua Sara,sekretaris pak aditia.."ucapnya memperkenalkan diri.

"ohhh iya salam kenal"jawabnya singkat.

"Non tau gak,saya udah lama banget di perusahaan ini dan baru ini jumpa sama non Seira tau!! Ngobrol ngobrol yokk"

"oh ya??? Tapi lain kali aja yah gua sibuk soalnya!!"segera masuk ke mobilnya.

"uhhhh...... Apaan sih tuh cewek.....sok akrab!!! Gak tau apa gua lagi bete?? Dasar cewek aneh!!"

"kring...kring...kring"ponsel di tasnya berbunyi.

"Halo Yana?? Tumben nih telpon siang siang.... Ada apa?

"ahhh Ira lo kok dingin banget sih sama sahabat sendiri???sehat lo???"

"ulang....ulang......Hellllowwwww sahabat ku tercinta muah muahhhh ada apa nih ada infokah????"

"ada sayang adaa......."jawab Yana sambil tertawa diikuti tawa Seira.

"ehhh Ra.. Kita ke mall yuk.....gak beli itung itung jalan jalan"

"Ehhh udah minum obat lo???? Seumur umur lo ke mall gak pernah tuh pulang pake tangan kosong?? Mau buat sejarah lo yah???"

"hhhhh.... Mau gak??? Mau yah???gua Serlok yah.... buru otw GPL[gak pake lama)" sambil mematikan telponnya.

"Ya ampun Yana......dari dulu ni anak slalu aja mendadak ngajak....gak bisa di tolak pulak tuh...hadehhhhh udah lah ngikut aja buat ilangin pusing."pikirnya lagi.

Seira mengikuti google maps sesuai yang di sharelok Yana barusan.

Sejam berlalu Seira udah sampai didepan sebuah mall yang sangat besar dan melihat Yana sedang berdiri didekat mobilnya di parkir.

"hei ayok masuk ngapain lo disitu jadi patung?? Gak panas???"pesan Seira dari wa.

"mana lo???" balas Yana melihat kiri kanan

seira keluar dari mobil dan melambai tangan.

"woii sini"teriaknya.

"ahh lo..bukannya nyamperin gua??? Gua udah panasan disitu nungguin lo!!udah lo nya lama"keluh Yana setelah melihat Seira.

"Ehhh Maaf atuh kan macett jalannya"jawabnya mengerucutkan mulutnya.

"Ahhh....udah gak usak gitu mukanya,masuk yokk"jawab Yana menarik tangannya.

"ehhh pelan Yana........."

Tapi Yana tidak menghiraukan kata kata Seira.

"Ira, kamu mau beli yang mana????"tanya Yana melihat Ira sedari tadi bengong.

"gak tau nih belum ada yang cocok"jawabnya sambil melihat lihat baju di depannya.

"Yaudah sini biar Tuan putri yang nyari"jawab Yana sambil menarik Seira ke ruang ganti.

"lo tunggu disini gua akan ambil gaun biru yang disebelah sana."

Beberapa menit kemudian,Yana kembali dengan beberapa pakaian di tangannya.

"Nahh lo cabain sana!!"

"em.....Yan.....bungkus aja yah bajunya nanti ku coba di rumah...ini masih ada kerjaan soalnya."jawabnya berusaha mengelak.

"eh bentar deh...kok lo gini????biasanya nggak deh"tanya Yana bingung.

"gakkk papa lain kali kita atur waktu lagi gimana?"berusaha menyembunyikan bahwa pikirannya sedang memikirkan sikap ayahnya tadi siang.

"yahhh...padahal gua pengen ngajak lo makan tau...mau ceritain soal pacar gua sama lo."

"Pacar???? Hhhhhh lo punya pacar Yan??? Gua gak salah dengar kan??"ledek Seira tiba tiba.

"Ihhh apaan sih Ra???kan wajar umur 21 punya pacar yah???"

"hmmm wajar sih.....emangnya kenapa dengan pacar lo???"

"isss makanya kita ke resto samping yok....."rengek Yana sambil memasang muka kasihan.

Tak kuasa menolak,akhirnya Ira mengiyakan juga.

Setelah duduk di kursi dekat kaca,dua gadis itu segera memesan makanan dan minuman.

Sambil menunggu pesanan,Seira memulai percakapan.

"Jadi,,,, sekarang lo mau crita apa sama gua??"

"hmmmm.....gua kan punya cowok nih?? Pas awal kita jadian, dia perhatiann banget sama gua,dia selalu nge suport gua,nanyain kabar gua trus selalu ngabarin."

"bagus dehh trus masalahnya dimana???"

"lo diam dulu."

"ya ya lanjut"

"Tapi, lo tau gak akhir akhir ini,setelah 3 bulan pacaran,sikapnya berubah bangettt bahkan gua udah berusaha nanyain kabar,ngasih kabar,ajak ketemuan walaupun job gua penuh banget akhir akhir ini. Menurut lo apa yang harus gua lakuin??"

"menurut gua yah,wajar aja sih yah mungkin cowok lo pengen dia yang di tanyain duluan,dikabarin duluan"jawab Seira sedikit santai.

"Lo ngomong mah gampang Ira...coba jadi gua lo pasti bingung nengok perubahan pacar sendiri... 2 hari yang lalu gua liat dia jalan sama cewek pas di taman kota,tapi pas gua tanya dia ngaku itu adeknya."

"yaudah kan cuman adeknya,lagian masa lo gak kenal calon adek ipar lo??"tanya Seira bingung.

"Itu dia,cowok gua gak pernah mau ngajak gua kenalan sama keluarganya"

"Siapa nama cowok lo??? Biar nanti siapa tau gua bisa bantu lo hm...???"

"Yosia Mahendra."

"Degggg" jantung Seira seakan berhenti mendengar nama itu.

"Ira????" Panggil Yana merasa muka Seira seketika berubah mendengar nama pacarnya.

"ahhhh...iya....nanti gua bantu lo yah...gua harus segera pergi nih"jawabnya gelagapan mengambil tasnya.

"tapi makanannya baru nyampe loh.."

"iya..nanti gofood kan aja"jawab Seira meninggalkan Yana yang masih heran dengan tingkahnya.

Setelah masuk ke dalam mobilnya Seira menangis.

"Ya Tuhan.....kenapa orang yang aku inginkan selama ini ternyata pacar sahabatku sendiri????"

"ahhhhhhh....... Bagaimana aku bisa membantu Yana sementara di hatiku masih ada nama pria itu????"gumam Yana diikuti air matanya yang semakin mengucur deras.

Tapi,karna takut Yana melihatnya dia segera meninggalkan tempat itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!