Setelah seminggu tidak bertemu,akhirnya Seira bertemu lagi dengan Ryan disebuah tempat yang berbeda,bukan ditempat biasa mereka bertemu. Tentu saja yang memilih tempatnya juga adalah pria itu.
"Batu kita mau kemana nih?"
"lo suka gak sama anak anak?"tanyanya tiba tiba.
"ehh mau ngapain lo bawa gue ke sini??"agak kaget mendengar pertanyaan itu.
"gua cuman nanya! Kok lo panik gitu sih?"bingung.
"ehh lo jangan macam macam yah sama gua!!"
Melihat tingkahnya,ryan geleng geleng kepala gak paham. Akhirnya mereka sampai di sebuah taman yang dipenuhi anak anak sedang bermain. Hal itu melegakan perasaannya ternyata dari tadi pikirannya salah arti.
"aduhh Iraaaa.....kok pikiran lo jelek banget sih?? Masa lo sampe mikirnya cowok ni mau buat anak sama lo??" gumamnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.
"hei.. Ayok... Kok malah bengong sih disitu?"
Dia mempercepat langkahnya yang sudah tertinggal beberapa langkah dibelakang pria itu.
"kamu belum jawab pertanyaanku tadi?? Kamu suka gak sama anak anak? Kalo nggak kita cari tempat lain aja!"lanjutnya menghentikan langkahnya.
"ehh kok berhenti? Aku suka ayokk......."spotan menarik tangannya ke pintu taman itu.
"ehh berhenti...lepasin tangan gua"
Dia tidak mendengarkannya malah semakin mengeratkan genggaman tangannya.
"eh liat deh, ada abang baik di kawani kaka cantik....."teriak seorang anak saat melihat mereka memasuki taman. Mendengar hal itu mereka tersenyum bersamaan.
"ehh abang tampan sini...jangan kek magnet sama kaka itu lengket terus tangannya."kata seorang anak membuat wanita itu melepas genggamannya.
"keknya anak anak ini akrab sama lo?? Sering kesini?" bisiknya di telinga cowok itu. Dia hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahunya.
Tiba tiba 2 orang anak menarik mereka berdua untuk bermain. Tentu saja seira terkejut sementara ryan sepertinya sudah terbiasa.
"kaka cantik namanya siapa? Saya seren dan ini adik saya keren."
Seira memperkenalkan dirinya sambil tersenyum senang.
"kak Ryan..,pacar kaka cantik banget...kenapa baru sekarang di bawa kesini??" tanya keren dengan wajah polosnya.
"keren, itu bukan pac....."
"ehhh dia orang yang sangat sibuk..."potongnya sebelum dia selesai bicara.
"hmmm!! Kakak cantikk, jangan sibuk terus dong.....kasihan tau kak ryannya kesepian gak ada yang nemenin..."
"seren,keren kalian main dulu yah,kami mau kesana dulu bentar" kata pria itu seolah menghindari ocehan kedua anak itu.
Melihat wajah kedua anak itu muram setelah mendengar kata kata itu,Seira merasa bahwa mereka ingin bermain bersama.
"hmm apa kalian mau bermain bersama kaka?" tanyanya mencoba menghibur.
Wajah kedua anak itu kembali tersenyum dan mengiyakan pertanyaan nya. Mereka bertiga berpindah posisi memulai permainan yang ada. Sementara Ryan duduk di kursi di dekatnya sambil memperhatikan Seira tanpa melewatkan momen sedikit pun. Sesekali dia memoto nya saat wanita itu tidak melihatnya.
"Ternyata benar yah... Dia cantik banget. Dibalik sikap rewelnya ternyata wanita itu lembut juga sama anak anak dan satu lagi dia orangnya ceria" gumamnya sambil tersenyum.
"aku sangat berharap, cewek yang dijodohkan ayah seperti dia deh." pikirnya lagi dengan wajah tidak ingin melepaskan wanita itu.
Satu jam berlalu, akhirnya Seira pamit untuk menyelesaikan permainan mereka. Dia berjalan ke arah pria itu dengan wajah ceria.
"seneng lo??"tanyanya dengan lembut tapi nada agak meninggi.
"ahhhh seneng banget tauu..... kenapa sih lo gak mau gabung?? Padahal tuh yah seru banget..."
"gua dah biasa kali.... Lo aja kan baru ini?? Makanya sering keluar jangan cuman belanja baju doang..."sindirnya sedikit tertawa.
"ehhh biasa aja dong ngomongnya... Gak usah nge gas gitu... Tapi makasih yah... Sarangheoooo"
walau hal itu dikatakannya seperti candaan namun jantung ryan benar benar berdegub dibuatnya.
"btw, tadi pas gua mau bilang lo bukan pacar gua kenapa malah lo potong hah??"
"yah terserah saya dong.... Lagian kan mereka cuman anak anak pasti di iyain doang kan?"
"gak usah ngeles deh... Jangan jangan lo suka lagi sama gua... Ngaku lo!!"
"kalo iya emang kenapa?? Masalah??"
Jawaban itu membuat pipi wanita itu mulai merah tak menduga dia akan memberi jawaban itu.
"udahh gak usah dipikirin lahh.... Nyari makan yok.. Laper nih"
"Tapi itu,......."
"ayokk..... Lama tau" kini dia yang menggenggam tangan wanita itu dengan lembut.
"perasaan macam apa ini ya Tuhan....kenapa aku merasa nyaman banget di genggam gini sama ni cowok???" tanya nya dalam hati sambil berusaha mengendalikan perasaannya.
"kita makan nasi pecel lele aja yok mau gak??"
"emangnya ada gitu disini?"
"tentu nona, disana paling enak tuh!!"
"pedes gak??"
"aman gak usah kawatir yah bisa diatur"menyungginggakan sebuah senyuman yang amat berarti.
Setelah memesan makan dan minuman, mereka duduk bersampingan.
"Ira.... apa jika kesepakatan kita selesai, kau akan berhenti menemuiku?" tanya nya agak ragu.
"mungkin.... Aku tidak tau takdir akan membawaku kemana setelah itu selesai.."raut wajahnya berubah sedih begitu juga sebaliknya.
"yaudahlah mending kita santap dulu nih makanannya keburu dingin!!" sambung ryan mengalihkan pembicaraan.
Satu hari yang panjang dan begitu melelahkan, Seira benar benar bahagia bersamanya satu hari ini. Seolah dia menemukan belahan hatinya yang sudah lama menghilang dan kini mulai di isi lagi. Begitu juga sebaliknya dengan pria disampingnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments