Dia turun ke bawah dengan wajah sembab dan tidak memperdulikan siapapun yang ada disana. Seluruh orang dikeluarga itu heran dan bingung terkecuali Diandra.
"Diandra,lo tau gak sih kak Ira kenapa?? Dari semalam dia nangis dan gak mau bicara. Setauku kaka gak pernah sesedih ini."
"benarkah?? Apa kaka punya masalah yah Can??"berpura pura gak tau.
"gua nanya malah lo nanya balik!!!" mengejar Seira.
"kak...mau kemana ini udah sore, kaka belum makan kan??"tanya Candra berusaha mengejarnya.
Merasa pertanyaannya gak di gubris Candra mengikuti mobil kakanya yang melaju cepat.
Akhirnya mereka sampai di tempat pertama kali Seira membawakan makanan untuk Ryan. Dengan sangat hati hati Candra ikut dari belakang.
Dia melihat kakanya bertemu dengan seorang pria yang sepertinya tidak asing baginya.
"Pak Ryan gak sih??? Ngapain kaka sama dia disini?? Wahhh gak beres nih!!!"curiga berusaha menguping pembicaraan mereka.
"lo lama banget sih??? Mana makanan nya gua dah nunggu dua jam loh disini!!!"dengan nada tinggi.
Dia tidak menjawab,reaksinya hanya duduk di samping ryan sambil menelungkupkan wajahnya ke meja yang ada didepannya.
"maaf,gua gak bawa apa apa.... Lo bisa gak jangan marahin gua kali ini?" tiba tiba dia bicara dengan nada menahan tangis.
"maksud lo gua gak makan gitu?? Ehh perut gua udah keroncongan paham gak sih??" ngeyelnya belum peka.
"dasar gak peka lo yah!!! Gua lagi banyak masalah lo bisa paham gak sih keadaan gua???"sambil mengangkat wajah nya dengan butiran air di matanya.
"upss... Sorry kamu kenapa??"
Melihat tidak ada jawaban, laki laki itu mulai mengalihkan pembicaraan berharap kalau kalau wanita didepannya bakal melupakan masalahnya.
"ehh... Kamu tau gak?? Acara ultah mama aku kemarin benar benar membuatnya sangat senang.."
"Benarkah??? Apa kata nyokap mu tentang kadonya??" tanyanya sedikit ter alih dari pikirannya.
"hmm kata mama.... Kadonya sangat istimewa....tapi mama sedikit heran sih aku kok bisa berpikiran membeli yang begituan??"
"really??? Trus jawab apa??"
"yah aku bilang aja ada cewek rewel yang bantuin aku nyari in trus kasih aku ide"
"rewel??? Astagah.... Rusak nih harga diri ini di mata nyokap"
"lagian sih kamu gak pernah deh ngasih tau nama samaku"
Seira diam sejenak mulai mencerna kata katanya sedari tadi. Dia sadar ryan tidak memanggilnya lagi dengan sebutan lo diganti kamu.
"kamu??? Hhhhhh.... Sejak kapan lo berubah??"
"sejak tadi....."jawabnya malu malu.
Melihat kakanya sudah mendapatkan senyumnya kembali, Candra merasa lega dan meninggalkan tempat itu secepatnya sebelum dia dipergoki sedang menguntit.
"baiklah pak ryan, nama saya tuh Seira oke?? Jangan pernah lupa!!"
"ahh tentu dong Seira.......... Dan mulai sekarang jangan pernah memanggil dengan kata lo atau gua!!!"
kedua manusia yang sejak pertama kali bertemu itu selalu berantem, sepertinya saat ini mereka mulai merasa cocok satu sama lain. Dari tingkah nya masing masing seolah menolak namun perasaannya saling menerima satu sama lain. Seira yang sudah lama tidak mau berhubungan dengan pria manapun kini sepertinya hatinya mulai terbuka kembali.
"gini dong.... Jangan cemberut terus yah!! Kan serasa terang nih dunia melihat tawamu.."
"ehhh terang apanya...dah hampir gelap nih..."jawabnya sambil tertawa.
Tapi dari lubuk hatinya yang lain,Seira berusaha untuk tidak jatuh terlalu dalam kedalam genggaman ryan. Karna bagaimana pun juga dia akan tetap menjalankan perjodohon menggantikan adiknya. Jika sampai dia jatuh cinta dengan pria itu, maka dia akan kembali menyakiti dirinya sendiri dan mungkin akan menyakiti ryan juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments