"aaaaaa ganteng bangettt........."teriaknya duduk di meja kerjanya.
"kenapa bukan dia yang dijodohkan dengan Dian sih?"gumamnya sambil menyeruput minuman di tangannya.
Sedari tadi,dia terus membayangkan wajah pria itu sambil senyam senyum gak jelas. Ntah apa yang dipikirkannya tentang nya. Tapi lamunannya di buyarkan oleh sebuah panggilan masuk ke hpnya.
"Ganggu banget sih ni si cowok batu?? Pake vc segala lagi!! Pasti kerja nya mau marah marah gak jelas!!! Biarin aja gak bakal diangkat."
Tidak ada niat untuk mengangkat, dering hp nya semakin banyak disertai spam pesan dari pria itu. Akhirnya mau tidak mau dia mengangkat juga.
"kenapa ha?? Mau tanya soal Candra lagi?? Gak gua gak tau!!!"
"Bukan itu,kenapa sih lo matiin telpon secara tiba tiba tadi? Gua gak suka yah lo abaiin gua kek gitu!! "
Dia sedikit terkejut mendengar hal itu, terbersit dipikirannya mungkinkah pria itu mulai nyaman dengannya.
"lo dengar gak sih?? kenapa muka lo tegang gitu?"
"gak...perasaan lo aja kali!! Yaudah gua minta maaf oke?"
"hmm....jangan gitu lain kali!!!"jawabnya cuek.
"ehh lo tau gak??"
"gak tau!!"
"ehh dengar dulu"
Dia menceritakan perihal dia bertemu dengan cowok tampan bernama Bryan dengan sangat senang. Tapi berbanding terbalik dengan ryan dengan raut wajahnya tiba tiba berubah mendengar hal itu. Saat akan menyebutkan nama Bryan tiba tiba dia berhenti melihat raut wajah Ryan yang sudah berubah sedari tadi.
"lahh....lo kenapa??? Kok gak senang dengar crita gua?"
"emang.... Ehh cewek rewel,gua gak suka yah lo nyebut pria lain di telinga gua!!!" jawabnya dengan suara agak lesu segera mematikan telponnya.
Hal itu membuat Seira semakin bingung dengannya.
"apaan sih, kok jadi ngatur ngatur gua sih tuh cowok?? Apa apa gak suka!! Gua gak suka ini,gua gak suka itu!! Emangnya dia siapa gua??"
Dia kembali dengan pekerjaannya dan segera menyelesaikan untuk diserahkan ke ayahnya. Hanya sekitar 45 menit,dia akhirnya selesai dan menuju ke ruangan ayahnya.
"pah.... Nih dokumennya udah siap. Silahkan di cek kembali."menyerahkannya.
"kerja bagus putriku. Papah sangat bangga dengan kinerjamu. Papah harap, kamu bisa nantinya jadi penerus papah yah."ucapnya sambil tersenyum setelah memeriksa dokumennya.
"ahh.... Papa kan ada Candra sebagai putra laki laki ayah yang akan meneruskannya nantinya bukan?"
"Tapi, Candra masih sekolah sayang....."
"Tapi Ira gak janji pah! Ira pamit pulang dulu!" meninggalkan ruangan papahnya.
Dalam pikirannya,Seira tidak berharap lagi untuk memegang perusahaan itu. Jika dulu nya, ia sangat ingin meneruskan perusahaan itu, kini harapannya sudah hancur dengan permintaan Diandra. Karna bagaimanapun juga setelah menikah mungkin dia akan pergi jauh di bawa oleh suami yang bahkan belum dikenalnya.
Dia pulang dari kantor dengan perasaan campur aduk. Baru saja dia bertemu cowok tampan, dia harus mengingat hal yang sangat tak ingin di ingatnya karna ayahnya.
"apa sih yang kamu pikirkan Seira?? Ikuti saja takdir yang di tujukan padamu."berusaha menyemangati dirinya sendiri.
Saat di perjalanan dia hampir saja menyenggol mobil hitam yang sedang terparkir di pinggir jalan. Untung saja dia cepat menghindar.
Seseorang yang tidak asing baginya mengetok kaca mobilnya dari luar.
"Lain kali berhati hatilah nona saat mengendara"katanya tersenyum setelah dia menurunkan kaca mobilnya.
Lagi lagi dia bertemu lagi dengan Bryan dengan sikap lembut dan senyuman yang sangat mempesona.
Pria itu menyadarkannya dari pandanganya yang tidak berkedip sama sekali dengan menyentuh tangannya.
"maaf maaf" segera pergi tanpa melirik lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments