benci

Satu hari yang panjang, dia bersama pacar sementaranya dengan wajah berseri seri. Hal itu membuat adik perempuannya merasa bingung dengan tingkah kakanya yang sedari tadi aneh.

"kakak kenapa sih?? dari tadi kok muka nya senyam senyum gak jelas gitu??" tanyanya mendekati kakaknya. Ternyata hal itu cukup mengagetkannya hingga hp di tangannya terlempar dengan keadaan masih menyala ke depan adiknya.

"whattttt????? Apa ini kakkkkk????" teriaknya syok melihat foto di hp itu.

"ap.... Apa... Gak ada..." jawabnya gelagapan sambil memungut hp nya di lantai.

Namun, saat hendak mengambil hp itu, Diandra menghentikan tangan itu dan mengambil hp kakanya dengan wajah sangat marah.

"Dian... Kembalikan!!!" berusaha mengambil hp itu dari tangan adiknya namun hal itu sia sia karna gerakan tangan adiknya lebih cepat.

"Jelaskan tentang ini!!!! Kenapa kakak bisa foto seromantis ini dengan pak ryan??" suaranya melengking memenuhi seluruh ruangan.

Dia benar benar terkejut tak percaya melihat adik yang selama ini lembut,ramah tiba tiba berubah seperti singa yang sedang lapar.

"Dian ada apa denganmu?? Apa yang salah dengan itu? Kenapa kamu sangat marah?" berusaha menahan emosinya yang mulai timbul.

"apaa????? Kaka nanya apa yang salah?? Jelas salah ini sangat salah!!!"

Dia yang semakin bingung melihat reaksi adiknya setelah melihat fotonya dengan ryan sewaktu mereka membeli gula kapas di taman hari ini.

"Dian....."

"kak aku benci sama kak Ira!!!!! Ternyata benar yah kakak gak pernah mengerti perasaan Dian..... Kakak itu benar benar egois!!!!! E...go.....issss" bentaknya meneteskan air mata dan melempar hp itu ke lantai.

"apa hubungan foto ini denganmu???? Pantas kah kamu memarahi kakak mu sendiri hanya karna sebuah foto???" bentaknya tak kuat menahan emosi yang dari tadi di pendamnya.

"ya!!! Sangat pantas!!!! Jangan lupa kaka masih punya janji yang harus di tepati bukan?? "

"plakkkk ......"satu tamparan keras mendarat di pipi kiri Diandra.

"kamu???? Kamu menamparku????" katanya menangis menahan rasa sakit yang di berikan kakaknya.

"kenapa diam??? Ayokk tampar lagi!!!!! Kenapa berhenti??? Ayok tampar lagi!!!!"lanjutnya lagi sambil menarik tangan kakaknya ke pipi kananya.

"Diandra!!! Kenapa kamu jadi begini???" menarik tangannya untuk menghentikan adiknya.

"aku membenci mu!!! Kau tak pernah menyayangiku bukan?? Tidak perlu bertanya lagi kenapa dan jangan pernah lupa pernikahan itu!!! Dan jangan dekati pak ryan!!!" jawabnya meninggalkan kakaknya yang masih bingung disana.

Seira tidak habis pikir dengan kata kata adiknya tadi. Dia benar benar bingung dan belum mengerti sama sekali kenapa adiknya bisa tiba tiba berubah menjadi serigala yang belum pernah dilihatnya.

Dengan air mata membasahi pipinya, dia menunduk dengan tangan gemetar untuk mengambil hp yang dilempar tadi. Saat melihat layar hpnya, seperti dugaannya layar itu sudah retak parah mungkin karna bantingan adiknya tadi terlalu kuat.

Untuk menghindari kejadian tadi diketahui ayah dan adik laki lakinya, dia segera berlari ke kamarnya secepat mungkin.

Sesampainya di kamar,dengan cepat dia mengunci pintu kamarnya dan masuk ke kamar mandi.

"apa yang kulakukan tadi??? Menampar diandra??dan kenapa adikku yang manis bisa jadi pahit seperti ini?? Kenapa dia membenciku?? Apa karna dia takut aku tidak akan melakukan perjodohan itu?? Atau apa anak itu suka dengan ryan???apa....apa....apa........." ribuan pertanyaan mulai timbul didalam pikirannya.

"aaaaaaaaa.........." teriaknya sambil merendam mukanya dengan air dingin.

Terlalu lama di kamar mandi, membuatnya tidak menyadari sedari tadi hp nya berdering tanda panggilan masuk dan notif pesan masuk.

Dengan kondisi kantong mata yang sudah sangat bengkak, dia keluar dari sana dengan tangan masih gemetar mengingat seumur umur baru kali ini dia berani kenampar adiknya sendiri.

"Pacar sementara ku sayang..... Kenapa tidak mau

menjawab telpon dari cowokmu yang tampan ini??"

sebuah pesan dibacanya saat membuka hp nya.

"Bagaimana cowok batu sedingin es ini bisa se bucin ini?? Masalah gua lagi banyak biarin aja deh!! Ini juga masih pusing mikirin Dian!!" gerutunya tanpa menggubris pesan cowok itu.

Kemudian dia mengambil sebuah album foto dari dalam lemari di samping kasurnya. Saat membuka album itu, dia benar benar semakin gak bisa membendung air matanya. Banyak foto kenangan masa kecilnya bersama kedua adiknya disana. Dan tangannya berhenti pada satu foto kenangan disaat Dia baru pertama kali menggendong Dian sewaktu adiknya itu masih bayi.

"bagaimana adik kecil yang manis ini, bisa membenci kakaknya yang sudah merawatnya sejak bayi??" gumamnya sambil mengelus wajah mungil adiknya di foto itu.

"apa kamu tidak ingat sedikit pun tentang apa yang kita lewati di waktu lampau sayang?? Tahukah kau? jika ditanya siapa yang sangat menyayangimu setelah orang tua kita? Maka aku akan jadi orang pertama yang bilang aku.... Akulah orangnya...."

Dia kembali menutup album itu sambil menyeka air matanya. Dia mulai memainkan lagu lagu kesukaannya untuk menenangkan pikirannya sendiri berharap dia benar benar segera terlelap. Namun itu sangat menyusahkannya, setelah pukul empat pagi,barulah dia benar benar tidur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!