Bab 15

☂️☂️☂️

Mira dan Denis akhirnya pergi dari kediaman itu, Mala tersenyum senang tapi tidak dengan Bagas. Dia sedih karena tidak bisa sering sering melihat wajah Ayu mantan kekasihnya lagi.

Bayu tak keberatan kalau Denis tinggal dirumah orang tua Mira, karena dia masih memiliki Bagas dan Mala. Dua manusia yang tidak berguna itu bisa dijadikan teman berkelahi agar hari hari Bayu tidak sepi.

Bagas terus memandangi mobil milik Mira hingga hilang ditikungan jalan. Tangannya mengepal, jelas sekali dia tak rela Mira pergi begitu saja dari sisinya.

"Pasti semua karena kamu Mala, Mira pergi dari rumah ini!" Cicit Bagas.

"Loh, kenapa jadi menyalahkan aku? Memangnya kamu lihat aku mengusir mereka?" Mala tak terima disalahkan begitu saja.

"Kamu pasti sudah berbuah sesuatu padanya hingga dia tidak kerasan tinggal dirumah ini," tuduh Bagas.

"Kalian berdua, berhenti bertengkar sehari saja bisa kan? Kepalaku pusing mendengar ocehan kalian tiap hari!" Omel Bayu.

Mala dan Bagas terdiam, Bayu masuk ke dalam rumah dengan perasaan sedih karena ditinggal pulang oleh anak mantu kesayangannya.

Denis terus diam sepanjang perjalanan pulang, dia memikirkan ekspresi wajah Bagas dan tatapan mata pria itu saat Mira pamit pergi. Jelas sekali kalau Bagas memiliki hati pada Mira, Denis harus berhati hati karena sejatinya Bagas orangnya licik.

Bagas bisa saja merangkai berbagai cara untuk merebut Mira darinya, karena pria itu selalu iri dan dengki melihat Kakaknya hidup lebih makmur dan lebih bahagia darinya. Sejak kecil, Bagas memang memiliki watak kurang baik. Watak itu entah menurun dari mana, yang jelas sangat tidak bagus dimiliki oleh manusia.

"Mas, kamu sedang memikirkan apa?" Tanya Mira.

"Aku sedang memikirkan Ayah, aku sedikit khawatir padanya," sahut Denis.

"Kita akan sering sering mengunjunginya. Lagi pula, disana kan ada Bagas dan Mala," Mira mencoba menenangkan perasaan Denis.

"Sayangnya dua manusia itu tak bisa diandalkan sama sekali," keluh Denis.

"Kita berdoa saja, semoga seiring berjalannya waktu mereka berdua bisa berubah." Mira mengulum senyum sambil mengelus elus pundak suaminya.

Memang tidak ada manusia yang sempurna didunia ini, tiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Sebagian dari mereka ada yang fokus memperbaiki diri, sebagian lagi abai dan malah semakin menjadi. Mala dan Bagas entah akan menjadi bagian manusia yang mana, yang jelas untuk saat ini Denis masih belum bisa percaya pada mereka berdua.

***

Dua jam kemudian, Mira tiba di rumahnya. Rossa menyambut kedatangan keduanya dengan senang hati. Rossa yang merasa rindu pada Mira langsung memeluk dan mencium pipi anak semata wayangnya itu.

"Bagaimana kabar Ayah mertuamu Mira?" Tanya Rossa.

"Dia baik baik saja," sahut Mira.

"Ayah mana Bu?" Tanya Denis.

"Dia ada di kamar, sudah beberapa hari ini dia sakit," sahut Rossa.

"Pantas saja perasaanku tidak enak Bu, ternyata Ayah sakit. Sudah dibawa ke Dokter belum?" Tanya Mira.

"Sudah, sebentar lagi juga sembuh. Jangan khawatir ya." Ucap Rossa.

Tanpa menunggu waktu lama, Mira dan Denis menemui Pak Rudi yang sedang terbaring lemah diatas ranjangnya.

"Ayah," Mira berlari kecil menuju Ayahnya sambil menangis.

"Ayah, kenapa wajah Ayah pucat sekali?" Mira khawatir. Dia juga merasa takut, takut Ayahnya akan segera pergi meninggalkannya.

"Sayang, jangan menangis. Aku baik baik saja," ucap Rudi lemah.

"Ayah, cepat sembuh ya. Kami sangat menyayangi Ayah," ucap Denis.

Rudi meraih telapak tangan Denis dan menyatukannya dengan telapak tangan Mira. Dari gerak geriknya, pria tua itu seperti ingin menyampaikan pesan terakhir untuk mereka berdua.

"Denis, Ayah titip Mira ya. Jaga dia baik baik dan sayangi dia dengan tulus," ucap Rudi.

"Iya Ayah, aku pasti akan menjaga dan menyayangi Mira dengan baik," janji Denis.

"Ayah, jangan membuatku takut," Mira menangis. Denis meraih pundak Mira dan mendekapnya.

"Sudah, jangan menangis. Aku baik baik saja, sebentar lagi juga aku akan sembuh. Sebaiknya sekarang kalian temani Ibu makan, sejak kemarin dia tidak makan," pinta Rudi.

"Iya Ayah." Sahut Mira dan Denis berbarengan.

***

Diruang makan...

Hamparan makanan enak tersaji dengan rapih, Rossa memesannya via aplikasi online. Sejak Rudi sakit, pria itu tak pernah lagi memasak untuknya.

Meski sebenarnya masakan itu semuanya enak, Mira dan Rossa tidak bisa makan dengan baik. Mereka hanya mengaduk aduk makanan mereka tanpa menyantapnya, nafsu makan dua wanita itu hilang karena khawatir pada kesehatan Rudi.

"Sayang, Ibu, kalian berdua harus makan agar tidak ikut ikutan sakit. Kalau kalian sakit, siapa yang akan menjaga dan merawat Ayah?" Denis membujuk Mira dan Rossa untuk makan.

"Baiklah, Ibu akan makan sedikit," ucap Rossa.

Mendengar nasihat Denis, Mira langsung menyantap makanan itu tanpa mengunyah dan langsung saja menelannya. Rossa sedikit terkejut karena Mira patuh pada perintah Denis, biasanya Mira tidak pernah mau diatur apa lagi dinasehati oleh orang lain. Mungkinkah Mira sudah jatuh hati pada Denis?

Seperti kata Rudi, Denis adalah pria baik. Rossa sangat berharap mereka berdua bisa saling mencintai satu sama lain. Hampir setiap malam Rossa selalu berdoa untuk keharmonisan dan kelanggengan rumah tangga yang baru dibina oleh anaknya itu.

"Mira? Sudah telat datang bulan belum? Kalian berdua kan sudah satu bulan lebih menikah," Rossa meringis.

Mira tersedak, dia terbatuk dan Denis dengan sigap mengambilkan satu gelas air untuknya.

Glek... Glek... Glek...

Mira menenggak air itu sampai habis tak bersisa. Jantung Mira seperti mau copot dari tempatnya karena mendengar pertanyaan Ibunya, dia pasti sudah sangat menginginkan cucu. Tapi Mira dan Dimas kan baru melakukannya satu kali, tidak mungkin dia akan langsung hamil.

"Belum Bu, doakan saja ya agar aku dan Mas Denis bisa segera punya momongan," ucap Mira.

"Amin..."

Acara makan bersama siang itu terus berlanjut hingga selesai, tentunya diiringi dengan obrolan obrolan seputar tips agar bisa segera hamil. Mira dan Denis hanya bisa senyum senyum mendengar penuturan Rossa, mereka masih malu untuk membahas hal intim seperti itu dengan orang tua sendiri.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!