Setelah acara event berburu selesai diselenggarakan Agniasri mengajak para pemeran utama pria makan bersama, mereka mengobrol bersama, berbincang bersama, dan tertawa bersama.
Ia senang karena bisa bercanda dan berbincang bersama dengan para pemeran utama pria, tetapi untuk sesaat Agniasri teringat pernyataan cinta Mahatma kepadanya setahun yang lalu.
"mungkin sudah saatnya aku menjawab pernyataan mu tuan duke" pikir Agniasri
Agniasri menatap lurus ke arah Mahatma dengan serius "tuan duke, setelah ini datang lah ke akademi ada sesuatu yang harus kita bicarakan berdua" kata Agniasri yang langsung pergi dari ruang perjamuan
"Ya?" jawab Mahatma kebingungan
Sesampainya di akademi Agniasri berjalan lurus ke arah Mahatma, memandang lurus Mahatma dengan serius.
"tuan duke mungkin inilah saatnya aku menjawab pernyataan cinta mu waktu itu, dan jawaban ku adalah Tidak tuan duke, maafkan aku Mahatma, aku tidak bisa membalas perasaan mu kepada ku, meskipun begitu aku ingin tetap menjadi teman mu, Mahatma, Maafkan aku, ku harap setelah ini kau tidak membenci ku" kata Agniasri sambil menggenggam tangan tuan duke
Untuk sesaat Mahatma mungkin terguncang, dan tersakiti, tapi ia bukan pria yang bisa tegar dalam keadaan semacam ini. Ia bisa dengan cepat mengendalikan diri, lalu menatap Agniasri dengan tenang da menegakkan kepala.
"Tidak apa Baginda Ratu, saya baik baik saja, tentu saja saya masih ingin tetap dekat dengan anda" sanggah Mahatma seraya tersenyum kecut
"Apa kau yakin baik baik saja?" tanya Agniasri penasaran dengan perasaan nya
"Saya senang anda bisa jujur dengan perasaan anda sendiri Yang Mulia" ungkap Mahatma tersenyum sedikit menahan tangis lalu pergi begitu saja dari hadapan Agniasri
Beberapa hari kemudian keadaan mulai
tenang Agniasri dan Mahatma mulai kembali normal seperti biasa nya.
Meskipun begitu Nayaka sang pemeran utama wanita merasa ada yang aneh diantara mereka berdua, tidak seperti biasa nya tuan duke tersenyum lepas kini menahan diri untuk melupakan kejadian itu.
Malam pun tiba di markas pelatihan pasukan kerajaan Nayaka kebetulan bertemu dengan Mahatma.
Nayaka bertanya kepada Mahatma seraya duduk di sampingnya "ada apa tuan Mahatma?" tanya Nayaka "apa anda habis bertengkar dengan baginda kaisar Agniasri?"
Mendengar kalimat dari Nayaka tuan duke merasa kesal dan marah mengingat akan penolakan pernyataannya "bukan baginda kaisar tetapi baginda ratu, Nona ksatria" sanggah nya
"Hah?" tanya Nayaka "baginda ratu kau bilang?"
"Iya" jawab Mahatma dengan nada serius
"Apa kau lupa Mahatma, dia itu orang asing bukan orang kita" bantah Nayaka mengernyitkan alisnya
Terserah kata mu, tapi katakan padaku ada apa Mahatma?" tanya Nayaka "kau tidak seperti biasa nya"
"Aku ditolak" jawabnya
"Hah, ditolak?" tanya Nayaka sekali lagi "apa nya yang ditolak?"
"Aku ditolak"
"Apa maksudmu?" tanya Nayaka
"Setahun yang lalu aku menyatakan perasaan ku kepada Yang Mulia Baginda Ratu Agniasri, setelah beberapa lama menunggu jawaban nya aku malah ditolak olehnya" jawab Mahatma
Nayaka menepuk lembut bahu Mahatma untuk menenangkan hati tunangan nya itu.
"Yang tabah ya" ucap Nayaka yang sedang menghibur tuan duke Mahatma
Sementara itu di dapur kerajaan Agniasri dan tuan putri Azalea sibuk mempersiapkan ulang tahun pangeran aksaka.
Disaat mereka berdua sibuk di dapur Raja Arjuna pemeran utama pria malah diam diam memakan kue ulang tahun yang tergeletak di meja makan, tetapi untung saja ia ketahuan.
Menatap lekat-lekat Raja Arjuna.
"Tuan Arjuna, anda sedang apa disini?" tanya Azalea dan Agniasri kompak
"Anda tidak sedang diam diam menyantap kue itu kan?" Tanya Azalea dan Agniasri kompak dengan keahlian pedang, tidak peduli apakah mereka berdua suka atau tidak.
Tampak jelas bahwa Raja Arjuna diam diam memakan kue ulang tahun putranya.
"Aku ketahuan" pikirnya
Sebagai jawaban karena ketahuan, Raja Arjuna tertawa masam. Sebelum ia dijewer istrinya ia langsung merangkul dan berbisik ke telinga Agniasri dengan mesra di depan putri mereka.
"Kamu terlihat cantik sekali hari ini 'MY DARLING' istri ku" ujar Raja Arjuna dengan suara parau yang keren dan gagah.
Menyadari apa yang telah suaminya lakukan didepan mata sang putri, Agniasri merasa gelombang panas menggempur kedua pipinya.
"Ya ampun sayang, apa yang telah kau lakukan didepan putri kita, sadarlah sebentar lagi kan ulang tahun putra kita" balasnya kaku, lalu melepas kan rangkulan sang pemeran utama pria dan pergi mengarah ke pintu terdekat.
Ketika Agniasri membuka pintu kamar mandi pelayan kerajaan Agniasri berhenti sejenak.
"Duh, ada dengan mu Agniasri, seharusnya kau tidak boleh seperti ini" pikirnya
Ia memejamkan mata, menunggu kata-kata yang mungkin saja akan segera muncul. Raja Arjuna tidak membuatnya menunggu terlalu lama ia langsung membisikkan sesuatu ke telinga Agniasri istrinya.
"Kita lanjutkan lagi nanti malam ya, setelah pesta ulang tahun, istri ku" ujar Raja Arjuna " kenapa kau ke kamar mandi pelayan? tanya Raja Arjuna
"Hah?" sanggah Agniasri pura pura terkejut
"Itu bukan kamar mandi keluarga kerajaan, jika berkenan aku bisa mengantar mu kekamar 'KITA BERDUA' kok sayang ku" ujar Raja Arjuna dengan sikap ramah dan penuh pertolongan, membuat Agniasri ingin memukul nya keras-keras.
Sambil menguatkan diri dan hatinya, Agniasri membalikkan tubuh dan melihat mata sang pemeran utama pria menari-nari geli.
"Tidak perlu repot-repot, terimakasih" jawabnya melalui gigi mengertak, lalu langsung pergi ke ruangan lain.
Begitu sampai di kamar tidur dengan selamat, ia langsung cepat cepat mengunci pintu lalu bersandar dengan lemas di pintu.
Ya ampun, ia baru saja mode dere-dere.
Dan kenapa ya? Karena ia terkesima malu mendapati dirinya bermesraan didepan mata sang putri, Astaga Agniasri! Kenapa kau tersipu malu begitu?...
Tidak, ada apa dengan ku sebenarnya? Kenapa aku begini?... Agniasri menjerit didalam hati.
Semenjak kehadiran Agniasri di kerajaan ini, ia berhasil mengisi kembali kekosongan yang sudah lama singgah di hati sang pemeran utama pria. Kini Raja Arjuna takkan pernah bisa membiarkannya hidup tenang sampai Agniasri mengakui perasaannya kepada Raja Arjuna si pemeran utama pria dari sekarang sampai selamanya.
Malam acara pun tiba Agniasri dan sekeluarga mulai bersiap bersiap pergi menyambut para tamu kerajaan.
Diruang ganti ratu, Agniasri mengenakan gaun khas dari kerajaan Coelogyne Asperata yang modelnya simpel dan sederhana berwarna putih dengan serius untuk pertama kalinya. Dan sedangkan putri Azalea ia juga mengenakan gaun khas putri kerajaan Coelogyne Asperata untuk pertama kalinya.
"Bunda, bagaimana penampilan saya?" tanya Azalea "Apakah saya cantik mengenakan gaun ini?"
Agniasri melihat penampilan putrinya dari bawah sampai atas, ia kagum akan kecantikan putri Azalea putrinya.
"Kamu terlihat cantik sekali hari ini my daughter, gaun itu sangat cocok sekali kamu kenakan." ujar Agniasri sambil tersenyum lembut kepada nya
Ia mengelus kepala anaknya yang malu malu itu dengan lembut dan hangat.
"Terimakasih, ibunda" gumam Azalea
"Apa kamu bilang sesuatu putri ku?" tanya Agniasri kebingungan
Setelah selesai berdandan Agniasri dan Azalea bergegas ke Aula dansa kerajaan, disana mereka berdua sudah di tunggu Raja Arjuna dan pangeran Aksaka.
"Kalian berdua cantik sekali hari ini" ujar Raja Arjuna
"Ya, aku setuju" sanggah pangeran Aksaka
Raja Arjuna menggandeng tangan Agniasri dan pangeran Aksaka menggandeng tangan putri Azalea.
Setelah baru sampai di Aula dansa tiba tiba saja sang pemeran antagonis pria, baron atma mengajak nya berdansa.
Apa yang ia lakukan? Menerima ajakan dansa nya atau menolak ajakannya?
"Bagaimana ya, aku takut dia melakukan sesuatu kepada ku?" pikir Agniasri
Melihat istrinya yang kebingungan dan ketakutan, Raja Arjuna tidak tinggal diam, ia langsung mengajak Agniasri berdansa tanpa harus izin darinya.
"Akhirnya aku bisa tenang juga..." batin Agniasri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments