"Agni, aku sudah lama mengenal mu apakah kau masih belum punya perasaan apapun padaku? " tanya Arjuna kepada Agniasri sambil memegang tangan Agniasri
Mendengar perkataan nya Agniasri masih takut, "apakah aku berhak berharap pada mu Arjuna? " batin Agniasri "aku takut aku terluka"
Tanpa ragu Agniasri menjawab, "iya" jawab Agniasri menunduk kan kepala ke bawah
Melihat raut wajah nya Arjuna merasa sedih apa lagi yang harus ia lakukan untuk mendapatkan hati Agniasri.
"Agni kau itu milik ku kau itu istri ku Agni, aku tidak mau ada orang ketiga diantara kita. Jika itu ada aku akan memusnahkan nya aku tidak rela kau punya hati kepada yang lain selain diriku" ungkap Arjuna memegang erat tangan Agniasri
Agniasri mengangkat kepalanya melihat tatapan mata Raja Arjuna "apakah saya berhak memiliki perasaan dengan anda?" tanya Agniasri
"ya, tentu saja kamu berhak memiliki ku Agni" jawab Raja menganggukkan kepalanya
Agniasri semakin erat memagang tangan Raja Arjuna "aku takut aku terluka hati Yang Mulia, saya takut anda mengkhianati saya" ungkap Agniasri menahan tangisnya
"tidak mungkin aku mengkhianati mu Agni! hanya kamulah wanita ku satu satunya yang aku cintai semenjak pertemuan pertama kita di Delonix Regia aku sudah mulai yakin bahwa kau lah takdir ku" ucap Raja Arjuna dengan keyakinan
Meskipun sudah berkali kali Agniasri tidak sengaja pernah bersentuh fisik dengan tokoh utama pria kedua Agniasri tidak pernah memiliki sedikit perasaan kepada tokoh utama pria kedua. Dihatinya hanya Raja Arjuna lah sang tokoh utama pria baginya.
"Yang Mulia, tolong berikan saya sedikit waktu untuk menjawabnya" ungkap Agniasri melepaskan genggaman tangan Raja Arjuna
Raja Arjuna menatap lembut Agniasri "ya, baiklah akan aku beri kamu sedikit waktu untuk menjawabnya" ucap Arjuna melepaskan genggaman tangan nya
Setelah beberapa menit kemudian Agniasri kembali menuju ke kamar nya disitu putra dan putri nya duduk disamping nya "Ibu, apa ibu sakit?" tanya Aksaka mengkhawatirkan kondisi ibunya yang diam seketika
Mendengar ucapan putra nya Agniasri menjawab dengan lembut ia mengelus kepala Aksaka dengan lembut "ibu baik baik saja kok sayang" jawabnya
Azalea mengerutkan dahi "ibunda apakah ayahanda Narendra menyakiti hati ibunda?" tanya Azalea
Seketika Agniasri dan Aksaka terkejut "apa itu benar ibu?" tanya Aksaka dengan wajah sedih nya yang polos
Agniasri panik ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk menenangkan putranya "bukan begitu sayang, ayahanda tidak menyakiti ibu kok." jawab Agniasri seraya mengusap air mata putranya yang hampir menetes ketanah
"Sudahlah, kalian jangan bersedih begitu dong, melihat kalian sedih ibu jadi ikut sedih." ujar Agniasri
"maafkan kami." ucap Azalea dan Aksaka
untuk menenangkan hati putra dan putri nya Agniasri bangkit berdiri dari tempat duduknya "ayo kita masak bersama." ajak Agniasri kepada putri dan putra nya
Secara serentak Azalea dan Aksaka menjawab
"Ya."
"Aku bingung apa yang harus aku lakukan terhadap perasaan ini Raja Arjuna." batin Agniasri
"Didalam novel aslinya hari ini adalah hari dimana Agniasri yang asli menyiksa putra dari pemeran utama pria dan saat itu adalah hari yang sangat kacau karena kerajaan dilanda bencana alam di wilayah Duke Lavandula Mahatma tapi kali ini situasinya berbeda kali ini aku akan menyelamatkan para penduduk dari bencana alam, sekarang saatnya aku pergi kesana!" pikir Agniasri yang sedang duduk di ruang kerjanya
Setelah pikir panjang tiba tiba saja dayang dharma datang menemui Agniasri dengan ekspresi wajah sedih "Baginda Kaisar." panggil Dharma
"Ada apa Dharma?" tanya Agniasri
Dayang Dharma diam seketika itu membuat Agniasri semakin bingung "ada apa?" tanya Agniasri "kenapa kamu diam saja?"
"Pangeran Aksaka jatuh sakit, baginda." ucap Dharma
Agniasri terkejut ia langsung bangkit dari tempat duduknya "Apa?" Ucapnya
Agniasri duduk kembali kemudian ia berpikir keras "Kenapa mendadak Aksaka Sakit?" pikir batin Agniasri
"Apa yang harus aku lakukan, aku bingung harus memiliki yang mana. Para penduduk dan putra ku juga sama sama pentingnya bagi ku." pikir Agniasri
Agniasri dalam dilema besar, baginya para rakyat kerajaan dan pangeran Aksaka sama pentingnya. "
Dharma, panggil semua dokter yang ada dikerajaan ini dan juga kamu panggil paduka raja untuk menghadap aku" perintah Agniasri dalam tenang memerintah Dharma memanggil dokter kerajaan
Setelah beberapa menit kemudian dokter kerajaan memberi tahu keadaan "jangan khawatir paduka ratu, kini Yang Mulia pangeran baik baik saja" ujar dokter kerajaan menenangkan hati Agniasri yang khawatir saat ini
Dengan nafas lega kini Agniasri tenang karena pangeran Aksaka tidak sakit parah.
"Syukurlah, Terimakasih." ucap Agniasri
"Kini saatnya aku pergi!" pikir Agniasri
"Dharma dan dokter Kai, ku serahkan urusan kesehatan putra ku kepada kalian berdua!" perintah Agniasri kepada dayang dharma dan Dokter istana yang saat ini sedang meracik obat
"Baik baginda." jawab dayang Dharma
Agniasri mengelus kepala anaknya dengan lembut "maafkan ibu ya karena tidak bisa menjaga mu dengan baik, sebenarnya ibu tidak mau pergi dari sini karena ini sudah kewajiban ibu menjadi ratu ibu mau tidak mau harus pergi" ucap Agniasri sambil tersenyum lembut mengelus kepala pangeran Aksaka
Dengan tertatih tatih pangeran Aksaka menjawab "saya tidak apa apa ibunda, selesai kan dulu pekerjaan ibunda. Saya baik baik saja kok" ucap pangeran Aksaka sambil tersenyum lembut
"Anakku..." batin Agniasri
"kau mau kemana Agni? " tanya Raja Arjuna seraya mengejar Agniasri yang sedang terburu buru
Mendengar pertanyaan Raja Arjuna suaminya Agniasri menjawab "saya akan pergi dinas ke wilayah Lavandula Yang Mulia. " jawab Agniasri terburu buru
Mendengar jawaban Agniasri istri nya Raja Arjuna memutuskan untuk mengikuti nya pergi "tunggu, aku juga akan ikut dengan mu" ungkap Raja Arjuna sambil bergegas pergi menuju kekamar
"Baiklah Yang Mulia segera lah anda bersiap siap kita sudah tidak punya banyak waktu lagi." jawab Agniasri
Saat dinas mengevakuasi para penduduk wilayah duchy Lavandula Agniasri hampir saja tertiban balok kayu "Agni awas!" teriak Nareswara seraya berlari menyelamatkan Agniasri
Dengan nafas lega kini Agniasri tenang karena ia bisa selamat dari bencana " terimakasih Yang Mulia." ucap Agniasri
Karena kejadian itu membuat mereka menjadi semakin dekat satu sama lain dari hubungan kontrak menjadi hubungan resmi sontak membuat jantung Agniasri dan Raja Arjuna berdebar debar "terlalu dekat" batin Agniasri
Raja melepaskan pelukannya "kamu tidak terluka kan Agni?" tanya Raja Arjuna
Wajah Agniasri merah merona "saya tidak terluka Yang Mulia" jawab Agniasri
"Aku tidak boleh menyukai Arjuna." batin Agniasri
Melihat kedekatan mereka berdua hati duke Mahatma semakin tercabik cabik.
"Paduka ratu, anda tidak terluka kan?" tanya Mahatma seraya berjalan menuju arah Agniasri
Agniasri mengangguk kan kepalanya "ya, saya tidak terluka tuan duke Mahatma." jawab Agniasri
"Kenapa kamu mendadak formal pada ku Agni?" pikir Mahatma
Mahatma bernafas lega "baguslah kalau begitu." ujar Mahatma
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments