Ditengah perjalanan ke hutan Agniasri dan Raja Arjuna telah banyak berburu binatang, mereka telah menangkap puluhan binatang mulai dari binatang yang paling jinak sampai yang paling buas juga telah mereka kalah kan.
Saat mereka akan menuju ke arena kemah istana mereka berdua kebetulan berpapasan dengan duke Mahatma dan dame Nayaka sang tokoh utama wanita.
"Waah, kau ikut berburu juga Mahatma?" tanya Raja Arjuna Tumben sekali?!" Ejek Raja Arjuna seraya merangkul mesra Agniasri
Raja Arjuna sudah mengetahui bahwa sahabat nya ini telah mempunyai perasaan kepada istri nya.
Mahatma geram dan kesal dengan sengaja sahabat nya memperlihatkan hubungan sepasang kekasih didepan matanya, karena kesal dan geram ia langsung pergi meninggalkan Raja Arjuna dan Agniasri.
"Apa yang telah kau perbuat Arjuna? Kenapa kau membuat tuan duke marah?"
Raja Arjuna menatap istri nya dengan tatapan anak kecil polos yang tidak berdosa "Aku tidak melakukan apa apa kok istri ku"
"Percuma kau memelas begitu, aku tidak akan terpengaruh oleh mu, turun kau!"
Karena merasa jengkel dengan suaminya Agniasri langsung meninggalkan Raja Arjuna.
Dibalik keramaian para rombongan
banngsawan kerajaan Agniasri dan Raja Arjuna tidak mengetahui bahwa ada tatapan mata yang mesum sedang menuju ke arah Agniasri.
"Cantik, sangat cantik, dia benar benar sangat cantik, aku harus mendapatkan nya, aku harus memiliki dia dengan cara apapun itu, lihat saja bidadari ku sayang!"
Ksatria Astama memperhatikan dalam diam ketika pria mencurigakan mencoba mendekati sang kaisar, namun ketika kedua lengan itu mencoba merebak tubuh Agniasri dengan cepat ksatria menarik tubuh Agniasri seperti tentakel.
Agniasri bingung apa yang telah ksatria nya lakukan kepada nya "ada apa Astama?" tanya Agniasri penasaran
"Maafkan saya Yang Mulia Ratu, tadi pemuda ini mencoba melecehkan anda-" jawab ksatria dengan sopan seperti seorang ksatria sungguhan
"Maaf, maafkan saya Baginda ratu tolong jangan salah paham saya hanya ingin memperkenalkan diri dan ingin dekat dengan anda saja sebagai warga bangsawan kerajaan yang baik bukankah sebaiknya memeperkenal kan diri dulu, saya Baron Atma De Coelogyne Pandurata dari wilayah barat" sanggah baron atma
"Oh" ujar Agniasri seraya tersenyum lembut
"A-apa? Baron Atma si tokoh antagonis pria yang mesum itu? Untung saja Astama menyelamatkan ku tadi" batin Agniasri
"Astama, terimakasih" ucap Agniasri
Astama mengangguk kan kepalanya "Ya, ini tidak seberapa Yang Mulia" sanggah Astama
Astama tahu bahwa di tempat aula
berkumpul nya para rombongan bangsawan sang baron atma memandang ke arah Agniasri dengan maksud buruk.
Next Time Readers... ini lanjutkan nya!
"Sudah lama ya kita tidak berduaan seperti ini" ujar Nayaka
"Iya"
"Kamu ingat pertemuan pertama kita dulu?" tanya Nayaka "saat itu aku hanya seorang anak biasa yang berasal dari hutan, itu pertama kali nya aku bertemu beliau" ujar Nayaka sambil menatap langit
Hutan ambisius seperti namanya hutan ambisius adalah hutan yang penuh hewan buas hutan yang lebat wilayah terpencil kerajaan Coelogyne Asperata hiduplah seorang gadis kecil berbadan kurus, rambut merah muda ikal ter urai, wajah jelek belepotan lumpur, baju sobek nan lusuh dan mata berwarna kuning emas yang indah, ia bernama Nayaka Dhatu.
Ia biasa dipanggil Nayaka, Nayaka kecil adalah gadis yang malang meskipun ia diberkati bakat pedang yang luar biasa ia tetap masih merasa kesepian, semenjak kedua orang tua nya meninggal akibat terkaman harimau yang ganas Nayaka kini hidup sendirian seorang diri.
tetapi pada suatu hari Nayaka takdir berkata lain, saat Nayaka kecil akan mencari makan di hutan ia tidak sengaja bertemu dengan Nyonya Duchess muda Erika De Michelia Alba White yag kebetulan sedang berburu di hutan.
Duchess Erika turun dari kudanya beliau mendekati
sang tokoh utama wanita "Nak, kenapa kamu sendirian di hutan yang berbahaya ini? dimana orang tua mu?" tanya Duchess Erika
Nayaka kecil menangis kencang mendengar pertanyaan itu "ayah dan, ibu telah meninggalkan Nayaka, Nayaka tidak mau sendirian di sini, Nayaka takuuut" jawab Nayaka seraya mengusap usap kedua matanya seperti anak kecil pada umumnya
Mendengar jawaban Nayaka kecil yang malang nyonya Duchess Erika merasa kasihan dan ibah, tanpa ragu beliau langsung membawa Nayaka kecil pergi dari hutan dan langsung mengangkat Nayaka sebagai anaknya.
Dua tahun kemudian setelah Nayaka kecil mulai terbiasa dengan kehidupan baru nya datanglah seorang anak kecil laki laki berkunjung ke rumah Nayaka kecil yang baru, ia bernama Mahatma Von Lavandula teman masa kecil raja Arjuna.
Di Novel aslinya Nayaka dewasa dan Raja Arjuna saling mencintai satu sama lain meskipun Nayaka sudah bertunangan dengan tokoh utama pria kedua.
"Mama, ada apa? Kenapa disini ramai sekali?" tanya Nayaka kecil penasaran
"Maafkan mama anak ku, meskipun kamu masih kecil kamu harus memiliki seorang pendamping yang akan menemani mu kelak, untuk itu kamu harus bertunangan dengan dia jika kamu setuju putri ku" sanggah Duchess Erika
"Halo, saya Nayaka Dhatu De Michelia Alba White" ucap Nayaka seraya menjabat tangan Mahatma kecil yang diam saja tanpa kata
"Halo"
Nayaka kecil tertawa terbahak bahak melihat raut wajah mahatma yang malu malu kucing itu.
"Ke-kenapa kau tertawa?" tanya Mahatma kecil
Nayaka dewasa tertawa terbahak bahak mengingat kembali masa kecilnya dengan sang tokoh utama "kau dulu lucu sekali Mahatma" ujar Nayaka
"Iya, kau benar"
"Saat kita masih kecil dulu Kau dan paduka Raja Arjuna sering sekali berkunjung ke Alba White" ujar Nayaka
"Iya"
"Tetapi kenapa sekarang kalian berdua jarang sekali berkunjung ke Alba White Mahatma?" tanya Nayaka "Apa gara gara ratu baru asing itu yang membuat kalian berdua berubah seperti ini, dulu sebelum paduka raja menikah kembali kalian berdua dan mendiang ratu terdahulu sering sekali berkunjung ke Alba White meskipun itu hanya untuk sekedar berbincang saja, kenapa sekarang tidak?"
"Entahlah, aku sendiri juga tidak tahu" jawab duke Mahatma
Nayaka memegang tangan Mahatma "aku mencintaimu tuan duke Mahatma, aku sangat mencintaimu" ucap Nayaka seraya memegang tangan Mahatma dengan mesra
"Maafkan aku Naya, aku tidak bisa membalas perasaan mu" sanggah Mahatma seraya melepaskan genggaman tangan nya
"Tidak apa tuan, aku akan selalu sabar menanti mu, demi cinta ku aku rela menunggu kok" ucap Nayaka sambil tersenyum lembut menahan tangis
Nayaka sedih dan hancur perasaan yang selama ini ia pendam hancur berkeping keping.
"Aku tahu, aku tahu sudah ada seseorang yang sudah singgah dihati mu meskipun begitu aku aku tidak akan menyerah begitu saja, suatu hari nanti aku pasti bisa memenangkan kembali hati mu tuan Mahatma" batin Nayaka "aku sudah lama mengenal mu Mahatma, lihat saja nanti!'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments