Agniasri dan Raja Arjuna berjalan ke tempat pembangunan Academy Loyal Fantasia Of DEL.Co.As, tempat sekolah bangsawan dan rakyat jelata. Mereka sampai di sana bersama-sama, dan Agniasri bertanya kepada Mahatma tentang perkembangan pembangunan."Apa kabar perkembangannya, Tuan Duke?" tanya Agniasri.
"Paduka ratu, sebenarnya saya ingin membicarakan sesuatu dengan Anda," kata Mahatma dengan serius.
Agniasri penasaran, "Apa yang ingin Anda katakan?"
"Saya hanya ingin Anda tahu bahwa saya memiliki perasaan untuk Anda, Paduka ratu," ungkap Mahatma dengan tulus.
Agniasri terkejut mendengar pernyataan cinta dari Mahatma. Dia tidak pernah menduga bahwa orang yang ingin dia hindari juga memiliki perasaan padanya."Apa yang terjadi?" batin Agniasri, penuh kebingungan.
"Kenapa Anda menyukai saya, Duke? Apa yang menarik dari saya? Apakah Anda lupa bahwa saya sudah memiliki suami?" tanya Agniasri dengan kebingungan.
"Saya tahu ini mungkin terlalu berani, Paduka ratu, dan saya sadar bahwa Anda sudah menikah dengan raja kami," jawab Mahatma."Lalu mengapa Anda jatuh cinta pada saya, Duke?" tanya Agniasri.
"Saya melihat Anda sebagai seseorang yang sangat menarik, Paduka. Saya tahu Anda sering membantu rakyat miskin dan menangani urusan kerajaan dengan bijak. Anda adalah wanita cerdas yang dapat menyelesaikan banyak masalah di kerajaan ini," ujar Mahatma dengan percaya diri."Tolong beri saya waktu untuk memikirkannya," pinta Agniasri.Beberapa hari berlalu, Agniasri pergi ke panti asuhan dengan kereta kuda. Di tengah perjalanan, dia melihat seorang yang terluka di sebuah gang kecil. Tanpa ragu, dia memberhentikan kereta kuda dan menawarkan pertolongan."Anda baik-baik saja, Tuan?" tanya Agniasri kepada orang yang terluka.Dengan rasa sakit, orang tersebut menjawab, "S-Saya baik-baik saja.""Apa ini?" pikir Agniasri, "Anda terluka, biarkan saya membantu Anda."Agniasri dengan hati-hati membantu orang yang terluka itu dan membawanya ke kereta kuda kerajaan."Anda tidak perlu khawatirkan saya, Noni," kata orang tersebut."Saya tidak tega melihat Anda menderita," kata Agniasri dengan tegas.Orang tersebut penasaran, "Siapa Anda, Noni?""Apa itu penting?" tanya Agniasri seraya duduk di sampingnya."Tidak sopan bagi seorang pria yang tidak dikenal masuk ke kereta kuda," kata pria tersebut."Terserah Anda," Agniasri kesal.Orang yang terluka memikirkan hal tersebut. Akhirnya, ia bangun dari tidurnya dan bertanya kepada Agniasri, "Maaf, di mana kita sekarang, Noni?""Kita berada di vila saya. Silakan masuk!" ajak Agniasri sambil memapahnya perlahan.Agniasri memberikan instruksi kepada para pelayan untuk merawat orang yang terluka itu sementara dia harus pergi sebentar."Dharma, tolong rawat dia selagi saya pergi," kata Agniasri."Ke mana Anda pergi, Noni?" tanya Dharma."Saya punya urusan sebentar, tapi saya akan segera kembali," jawab Agniasri sambil pergi.Dharma merawat orang yang terluka itu dengan lembut, merawat luka-lukanya dengan ekstra hati-hati."Bolehkah saya tahu nama Noni yang baik hati ini?" tanya orang yang terluka itu penasaran."Beliau adalah baginda kaisar wanita pertama di dunia ini, juga istri dari paduka raja Nareswara bernama 'Agniasri De Delonix Regia Coelogyne Asperata'," jawab Dharma dengan lembut sambil merawat luka sang Marques.Beberapa hari kemudian, Marques meminta izin kepada Agniasri untuk pulang ke wilayah kekuasaannya."Paduka ratu, saya ingin meminta izin untuk pamit pulang dan mengundurkan diri," kata Marques."Tentu, hati-hati dalam perjalanan," jawab Agniasri dengan senyum lembut."Baik, Paduka ratu," kata Marques.Marques pergi dengan kereta kuda kerajaan, sementara Agniasri menuju kastil. Sesampainya di sana, Raja Arjuna tiba-tiba marah padanya."Agni, mengapa kamu baru pulang sekarang? Ke mana saja kamu selama ini?" tanya Raja Arjuna khawatir."Hah, kenapa kamu baru peduli sekarang, Arjuna?" kata Agniasri dengan nada kesal."Apa maksudmu? Kamu tahu aku sangat khawatir tentangmu!" seru Raja Arjuna."Sudahlah, jangan ribut. Aku sangat lelah hari ini," ujar Agniasri."Hei Agni, dengarkan aku dulu!""Aku tidak mau!" jawab Agniasri."Agniasri, aku adalah suamimu. Dengarkan aku!"Karena marah, Raja Arjuna menyeret tangan Agniasri masuk ke dalam kastil."Arjuna, lepaskan tanganku!"Sesampainya di kamar, Raja Arjuna melepaskan tangan Agniasri."Jawab pertanyaanku dengan jujur, mengapa kamu tidak pulang akhir-akhir ini?" tanya Raja Arjuna khawatir."Hah, sekarang kamu khawatir padaku, sebelumnya kamu tidak pernah peduli padaku!" kata Agniasri dengan marah."Siapa yang tidak peduli padamu, Agniasri?" tanya Raja Arjuna, khawatir dan marah.Pada siang harinya, Agniasri merasa tidak nyaman dengan perasaan hampa dalam hubungannya dengan Raja Arjuna setelah kedatangan sang Putri Roseline
Pagi harinya diwaktu yang sama saat Arjuna ingin datang menemui istrinya di taman kerajaan sang putri Rose datang menghampiri.
Setiap hari, setiap waktu dan setiap saat putri Rose selalu saja datang mengganggu hubungan antara Agniasri dan Arjuna.
Dengan genit Rose menggandeng tangan Arjuna, "Yang Mulia, temani saya jalan-jalan yuk!"
Dengan dinginnya Arjuna menolak ajakan sang putri, "Maaf Tuan Putri, saya tidak bisa. saya sangat sibuk hari ini."
Agniasri, yang diam-diam merasa kesal karena kehadiran Putri Rose, mencoba tetap tenang. "Aku akan berbicara sebentar dengan Putri Rose, Arjuna," ujarnya dengan lembut kepada suaminya.
Arjuna mengangguk dan pergi menjalani tugas-tugasnya, membiarkan Agniasri berhadapan dengan Putri Rose.Agniasri berusaha untuk tetap sopan, meskipun hatinya dipenuhi kegelisahan. "Ada sesuatu yang ingin Anda bicarakan, Putri Rose?"
Putri Rose tersenyum manis, "Oh, Agniasri, aku hanya ingin menikmati sedikit waktu bersama Arjuna. Kau tahu dia sangat menarik."
Agniasri merasa semakin tidak nyaman, tetapi mencoba untuk tidak menunjukkan perasaannya. "Arjuna adalah suamiku, Putri Rose, dan saya yakin Anda bisa menemukan cara lain untuk menghabiskan waktu bersamanya."
Putri Rose tersenyum dengan licik, "Tapi Agniasri, aku tidak bisa menahan perasaanku. Arjuna adalah seorang raja yang begitu gagah, dan begitu memikat. Apakah kamu bisa meminjamkannya untuk sebentar saja dengan ku?"
Agniasri mulai kehilangan kesabaran, "Putri Rose, Arjuna adalah suamiku dan saya mengharapkan Anda untuk menghormati hubungan kami berdua."
Putri Rose pura-pura terkejut, "Oh, maaf, aku hanya bercanda. Tentu saja aku menghormati kalian berdua."
Agniasri memilih untuk mengakhiri pembicaraan itu, "Saya memahami, Putri Rose. Sekarang, jika Anda akan memberi saya izin, saya ingin memiliki waktu bersama suami saya."
Putri Rose pergi dengan senyum misterius, meninggalkan Agniasri merasa lega bahwa dia telah menghadapi situasi dengan bijak. Namun, perasaan cemburu dan ketidaknyamanan masih menghantui hatinya.
Beberapa hari berlalu, perasaan cemburu Agniasri terhadap Putri Rose semakin mendalam. Hubungan antara Agniasri dan Arjuna pun menjadi tegang. Mereka sering terlibat dalam perdebatan dan pertengkaran kecil.
Suatu hari, ketika Agniasri sedang duduk di taman kerajaan, Putri Rose datang lagi mendekati mereka. Kali ini, ia membawa bunga-bunga indah."Dia pasti ingin merebut Arjuna dariku," pikir Agniasri dalam hati.
Meskipun demikian, ia mencoba untuk tetap ramah. "Apa yang bisa saya bantu, Putri Rose?"Putri Rose tersenyum manis, "Aku tahu kamu sangat pandai merawat bunga-bunga. Aku membawa beberapa bunga indah ini sebagai tanda persahabatan. Mungkinkah kamu bisa membantuku merawatnya?"
Agniasri tahu bahwa Putri Rose hanya mencoba untuk mendekati Arjuna, tetapi ia setuju. "Tentu, saya akan membantu Anda merawat bunga-bunga ini."Mereka berdua duduk bersama, merawat bunga-bunga tersebut.
Agniasri mencoba untuk tidak menunjukkan ketidaknyamanannya, meskipun hatinya penuh dengan kecemburuan.Sementara itu, Arjuna menyaksikan dari kejauhan. Ia merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Ia mencintai Agniasri, namun ia juga merasa tertekan oleh persahabatan dekat Putri Rose. Arjuna berpikir bahwa ia harus berbicara dengan Agniasri setelah mereka selesai merawat bunga-bunga tersebut.
Setelah selesai, Agniasri mencoba untuk pergi, tetapi Putri Rose menahan dia. "Terima kasih banyak, Agniasri. Aku senang kamu bisa membantuku."Agniasri tersenyum dengan tulus, "Tidak masalah, Putri Rose. Saya senang bisa membantu."
Putri Rose kemudian mendekati Arjuna dan berbisik kepadanya, "Aku akan meninggalkan kalian berdua sekarang. Semoga kalian berdua bisa menikmati waktu bersama."Arjuna tersenyum padanya, tetapi hatinya masih penuh kebingungan.
Setelah Putri Rose pergi, ia akhirnya mengajak Agniasri duduk."Agni, kita perlu berbicara," ujarnya dengan serius.
Agniasri tahu bahwa saatnya untuk membahas masalah ini telah tiba. Ia merasa lega bahwa Arjuna ingin membicarakannya. "Tentu, Arjuna. Apa yang ingin kamu katakan?"
Arjuna menjelaskan perasaannya yang bingung antara cinta pada Agniasri dan persahabatan dengan Putri Rose. Ia meminta maaf kepada Agniasri jika perasaannya terhadap Putri Rose telah membuatnya cemburu.
Agniasri mendengarkan dengan hati-hati dan merasa lega bahwa Arjuna membuka hatinya. "Terima kasih, Arjuna, karena berbicara terus terang. Aku mengerti perasaanmu, dan aku pun merasa cemburu melihatmu bersama Putri Rose. Namun, kita harus mencari solusi yang tepat untuk masalah ini."
Mereka berdua berbicara dengan jujur tentang perasaan mereka dan berusaha mencari cara agar hubungan mereka tetap kuat. Meskipun cemburu adalah perasaan yang wajar, mereka sepakat untuk saling mendukung dan memperkuat hubungan pernikahan mereka.Dengan perasaan lega dan keputusan yang dibuat bersama, Agniasri dan Arjuna mulai mengatasi tantangan yang muncul akibat kehadiran Putri Rose dalam hidup mereka. Mereka menemukan bahwa komunikasi dan kepercayaan adalah kunci untuk menjaga hubungan yang kuat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments