"grasia" panggil ku
"grasia"
"ada apa nes, kenapa teriak- teriak" tanya ibu
"grasia aku panggil panggil gak ada Bu" ucap ku
"mungkin grasia main, di depan nak" jelas ibu
"udah aku cari di depan gak ada Bu" jelas ku lagi.
"apa mungkin masih ada urusan" jelas ibu lagi.
"iya, dia bilang kangen sama ibu nya, dia ingin nyari ibu nya" jelas ku
"iya, mungkin itu" jelas ibu.
"tapi Agnes takut kalau ada yang memanfaatkan grasia" jelas ku
"grasia pasti faham kok" jelas ibu yang menenangkan ku.
"iya, Bu" aku langsung kembali ke kamar
grahan yang ada di ruang tamu dia selalu melihat ke arah depan siapa tau ada grasia yang main di depan namun dari pagi sampai malah hari tiba, grasia tidak kelihatan sama sekali.
"kemana hantu kecil itu" gumam Grahan
"belum pulang, dia" ucap yang ikut melihat kedepan.
"kemana, ya, grasia" ucap ku yang lirih.
"apa mungkin dia sudah bertemu dengan ibunya, tapi dia tidak tau Diaman ibu nya berada" ucap ku
Aku yang masih menunggu grasia pulang mualai khawatir, takut kalau dia di manfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Agnes, tidur nak, sudah malam, nanti grasia pasti pulang" jelas ibu
walau pun ibu belum pernah melihat Grahan dan grasia sama sekali namun ibu faham kalau aku sangat menyanyangi mereka berdua karena sudah dari kecil kami berdua main bersama.
"grasia, kamu di mana" gumam ku di dalam kamar yang tidak terlalu lebar dengan kasur yang sudah lusuh.
pagi hari aku bergegas bangun dan menuju ke depan rumah berlari menuju dimana grasia biasa duduk-duduk.
"yah, dia belum pulang juga" ucap ku yang sedikit sedih.
"mungkin Agnes membutuhkan waktu untuk sendiri dulu, nes" sahut Grahan
"mungkin" ucap ku dengan muka sedih
"Agnes, mandi dulu nak" panggil ibu
"iya, Bu" aku berlari dan menuju ke kamar mandi
Selasai mandi aku sarapan dan berangkat ke sekolah.
di sekolah pun aku tidak putus asa, aku masih mencari grasia di sekitaran sekolah, namun tetap tidak aku dapati.
"Agnes, kamu cari apa" tanya Bu Indri
"saya lagi cari, grasia Bu" jelas ku
"memang grasia kemana" tanya Bu Indri
"entah, games tidak tau" jelas ku
"mungkin grasia Masih main" jelas Bu Indri
Aku tersenyum kecut dan mulai melangkah dengan lesu.
"tenang, grasia pasti pulang" jelas Bu Indri
aku mulai masuk ke kelas ku dan mulai mengikuti pelajaran lagi.
setelah selesai pelajaran bel pulang terdengar aku langsung berlari keluar kelas dan pulang kerumah, aku berharap grasia sudah pulang
sesampainya di rumah aku tetap mencari grasia namun tetap saja aku tidak melihatnya.
"grahan, Grasia" tanya ku ke grahan namu sebelu aku selasai berbicara Grahan sudah menggelengkan kepalanya
"kemana, hantu kecil itu" gumam ku yang mulai kesal mencari nya.
***
Sudah sekitar 5 hari grasia tidak pulang ke rumah ku, dia pergi kemana aku pun tidak tau.
"Agnes, makan dulu" ucap grasia yang berada di belakang ku
"hhhaaahh, grasia" panggil ku sambil melompat-lompat.
"iya" sahut grasia yang menunjukkan muka sedih
"Kamu dari aman saja" tanya ku
"aku, pergi, kee" grasia belum sempat menyelesaikan ucapan nya Grahan sudah memotong pembicaraan kami
"beberapa hari ini Agnes mencari mu, dia sangat khawatir" jelas Grahan emosi.
"oh, ya" tanya grasia.
"iya" sahut Grahan
"maaf, beberapa ini aku ketemu dengan ibu ku, saat aku pulang dengan mu, aku melihat ibu di pinggir jalan, ia sedang membeli sesuatu" jelas ku.
"Kamu sudah ingat sama ibu kamu" ucap ku penasaran.
"iya, Tapi ada peristiwa yang membuat ku sedikit bigung" jelas grasia.
"ada apa " tanya Grahan
"aku mengikuti ibu, sampai di rumah besar, banyak kamar di sana" jelas grasia
"maksudnya hotel" jawab ku
"bukan, ada banyak warna putih juga" jelas grasia.
"apa sih, garsia" ucap ku yang penasaran.
"pokoknya putih semua, nes, dari kelambu, dinding, juga baju semua orang yang ad di sana" jelas grasia.
"rumah sakit" sahut ku.
"iya, itu" jelas garsia.
"siapa yang sakit" tanya ku lagi
"aku melihat seseorang yang mukanya mirip dengan ku sedang berbaring, dangan di pasang berbagai alat" jelas grasia
"hah, kamu, grasia" jelas ku
"entah, aku atau bukan, mukanya mirip sekali dengan ku" jelas grasia.
"Kamu masih tak tempatnya "tanya ku yang masih penasaran.
"hi, hi, hi, lupa" ucap grasia
"kok bisa kamu balik sini" ucap ku merasa aneh
"aku lihat bapak naik motor lalu aku ikut bapak" jelas grasia sambil meringis
"dasar hantu aneh" jelas ku.
aku yang masih merasa aneh tetap saja penasaran siapa yang di rawat di rumah sakit.
"apakah, itu, kamu, kalau kamu di ruang sakit, berarti kamu masih hidup" ucap ku
"hah, benarkah" ucap garasi yang merasa senang.
"eh, tunggu, kamu bilang lihat bapak, berarti bapak selalu lewatin rumah sakit itu dong" jelas ku
Grahan yang sedari tadi mendengar cerita grasia ia langsung mendekat dan mulai memberi ide.
"saat Agnes, sekolah, kami berdua akan ikut dengan bapak, saat bapak pergi bekerja, lalu grasia akan menunjukan tempatnya, setelah itu kami akan beri tahu kami" jelas Grahan.
"boleh kan, aku ikut" tanya agnes.
"jangan, kamu harus sekolah" jelas Grahan
"yah" ucap ku lesu
kami bertiga merencanakan akan menuntut bapak bekerja, sedangkan gasia yang akan menunjukan tepat dimana dia di rawat .
***
Ke esokan hari bapak sudah bersiap untuk berangkat bekerja.
Garahan dan grasia juga sudah bersiap, saat sepeda motor bapak di keluarkan di starter Grahan dan grasia pun, langsung menaiki boncengan motor bapak.
"tumben motor ini berat" sahut bapak.
"perasaan bapak saja mungkin jelas ibu"
"Iya, Bu mungkin saja" jelas bapak
Meraka berdua mulai mencari keberadaan tubuh grasia, grasia masih belum ma*i dia masih hidup dan sedang di rawat di rumah sakit. Ternyata grasia hantu koma.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments