Pagi ini aku pergi kesekolah di antar oleh ibu, karena ayah hari ini berangkat lebih pagi, tidak seperti biasanya karena 3 hari kedepan ayah akan pergi ke luar kota, untuk mengecek pabrik cabang dengan atasannya.
"Agnes, ayo, nak, nanti terlambat" jelas ibu yang menunggu di depan rumah sedang memanasi motor nya.
"iya, iya, Bu, Agnes sudah siap" ucap yang berlari keluar rumah.
"ayo berangkat" ajak ibu
"ayo, Bu" sahut ku
"sebentar ibu kunci dulu pintunya" jelas ibu melangkah ke teras rumah.
"nanti kalau sudah sampai sekolah kami jangan ajak bicara terus, ya, grasia" titah Ki ke grasia
grasia menganggukkan kepalanya cepat.
"siap" ucap ibu yang sudah menaiki motor
"siap" ucap ku, aku segera naik motor dan ibu memberikan kain untuk mengikatkan tubuh ku dan tubuh ibu agar aku tidak terjatuh.
Grasia bergegas naik ke motor, ia berada di belakang ku.
Kami bertiga menuju ke sekolah ku yang jaraknya tidak jauh dari rumah.
saat sampai di depan rumah disana sudah berkumpul para ibu-ibu dan teman teman-teman ku yang sudah mulai bermain.
aku segera turun dari motor ibu, yang sederhana dan merk nya juga sudah lama, motor legen yang tahun nya saja sudah tua.
"pagi, Bu prias" ucap ibu Adit
"assalamualaikum" ucap ibu
"walaikumsalam" sahut ibu- ibu yang berada di sana.
ibu Mangantar ku sampai aku masuk kelas.
Di kelas sudah ada beberapa teman ku yang sedang bermain, saat aku mulai masuk semua teman ku melihat ke arah ku dengan tatapan yang aneh.
"anak, aneh sudah datang" ucap Adit yang berdiri dengan sinta.
aku hanya diam dan duduk di bangku, namu saat aku mulai duduk, bangku yang aku duduk di tendang- tendang oleh Adit, hingga aku hampir terjatuh.
"mau kamu apasih, dit" teriak ku.
"mau ku kamu pergi dari sekolah ini" ucap Adit
"kenapa aku harus pergi, ibu dan bapak ku menyekolahkan ku disini dengan membayar bukan dari belas kasian mu" jelas ku tegas kepada Adit
"kita ini masih anak kecil, kalau kamu masih kecil aja suka jahat dengan teman kamu, nanti kalau kamu sudah besar gimana, tidak akan ada teman yang mau berteman dengan mu" jelas ku yang mulai kesal.
"e-eeh, anak miskin, jangan sok kamu, ya". ucap sinta
"apa, tidak ada yang salah ucapan Ku itu" jelas aku lagi
Aku yang awalnya membiarkan ucapan Sinta namun aku mulai jengkel dan kesal, saat ia mulai nyinggung tentang orang tua ku atau Maslah pribadi ku yang katanya miskin.
"maaf, sebelum nya, ya, aku memang hanya anak miskin, namun saya di ajari orang tua saya untuk lebih baik kepada orang yang tidak suka kepada saya " jelas ku
Mereka semua yang mendengar ucapan ku mulai menghindar dari pandanganku.
"ayo, grasia" ucap ku kepada grasia
Teman -teman ku yang melihat dan mendengar aku berbicara sendiri mereka mulai merasa aneh.
***
Dua jam aku bersekolah, akhirnya jam sekolah sudah selesai. Aku dan grasia menunggu ibu sambil duduk di teras yang menjemput ku.
"Agnes" sahut ibu.
Aku yang mendengar panggilan tersebut bergegas menuju ke sumber suara.
"ibu, aku tadi di olok-olok sama temanku."
"gak, apa, apa , sayang"
"ayo pulang" ajak ibu
aku menaiki motor ibu, seperti biasa motor ibu yang lagen ini suara masih lembut hampir tidak terdengar.
sesampainya di depan rumah aku melihat tuyul yang berlarian di depan rumah. Sepertinya tuyul itu sudah selesai dari kegiatan nya,
grasia mengejar tuyul tersebut.
"tuyul nya, lari lagi" ucapku
"tuyul" teriak ku lagi
"Agnes ada apa" tanya ibu
"ada tuyul, Bu, tapi tuyul itu masih bersembunyi" jelas ku
"Agnes makan, Dulu, ya nak" ucap ibu sambil membukakan pintu depan.
"iya, Bu" sahut ku.
"grasia nanti kalau ketemu tuyul itu lagi kita tangkap" ucap ku
"iya, nes" sahut grasia.
***
Sekitar pukul setengah 6 suara adzan yang sudah sayup-sayup, aku melihat dari jendela , aku memandangi keluar jendela ingin ku rasanya memeluk bapak, namun bapak 3 hari ini tidak pulang.
Saat aku masih memandang ke luar, ada bayangan sosok anak kecil botak dengan mata merah menyala.
"tu_tuyul" ucap ku saat memperhatikan gerakan di luar rumah.
grasia yang di Samping ku bergegas ia melihat ke arah cendela.
grasia berlari keluar rumah dan menangkap tuyul tersebut.
"aaa, kena kamu, ya" ucap ku
aku menangkap tuyul tersebut dan mengikatnya agar ia tidak keluar lagi.
Di luar saat ini sedang hujan, kali ini hujan turun sangat lebat, tuyul yang aku temukan dia sangat takut dengan petir.
"lap"
"duaar"
"duar"
"Kamu jangan ambil- ambil uang di daerah sini, kalau tidak aku akan melukai mu" ucap ku.
tuyul yang aku ambil tersebut ia sangat ketakutan.
"eeh, siapa yang menyuruh mu" tanya grasia
"tidak , tuan ku sangat baik dengan ku" jelas tuyul tersebut
"jangan lagi kamu kembali ke desa ku" ucap ku
"aaghhrrr"
Ada suara erangan macan putih kakek, saat melihat tuyul yang aku ikat di dalam rumah.
"kakek" panggil ku
"agghhrr" erangan Grahan
"kenapa, kamu mengikat ya di sini agnes, ini terlalu berbahaya" jela kakek.
dari dalam aku melihat seorang laki-laki yang sedang mondar mandir di depan rumah ku,
"itu pasti tuan mu" tanya ku ke tuyul tersebut.
"iya" ucap tuyul tersebut
"lepaskan tuyul itu, nes" titah kakek.
"biarkan dia kembali ke ruang nya"
"aaghhrrr"
Grahan masih tetap saja menggerang.
aku melepaskan tuyul tersebut dan ia akan kembali ke majikan nya.
"kakek, tyuz itu apa mahkluk jahat" tanya ku
"hati-hati dengan mahkluk seperti itu" titah kakek
"iya, kek,"
"Agnes makan dulu ya, kakek suapin" ucap kakek dengan muka yang pucat
"kakek, naik apa tadi" tanya ibu
"naik becak" jela kakek lagi
"kakek terlihat sangat pucat, apa kakek perlu obat, prias bawa ke umah sakit" ucap ibu ku
"tidak usah nak, aku hanya ingin berbicara dengan Agnes" jelas kakek
"Agnes, sini dulu nak" panggil ibu
Aku mendekat ke ibu dan kakek.
"agnes kakek ingin menyerahkan kodam kakek kepada mu" jelas kakek
"Kodam itu apa kek" tanya ku kepada kakek
"mahkluk gaib pendamping yang selalu mengikuti tuannya, dan bersedia melakukan perintah mereka" jelas kakek
"Agnes kan masih kecil kek" jelas ku.
"gak apa, nes, Kodam akan selalu menjaga mu" jelas kakek lagi.
"benar kah, berarti , Grahan akan selalu bersama ku dan bermain bersama" ucap ku
"iya, nes" jelas kakek
Aku yang mendengar ucapan kakek sangat senang , aku tidak menyadari bahwa kakek akan pergi jauh dan tidak akan kembali kesini. Oleh karena itu Grahan di berikan kepada ku.
"Grahan, baik- baik disini jaga cucu Ku" titah kakek kepada Grahan .
"baik kek" ucap Garahan
di samping kakek ada satu sosok mahkluk gaib yang memakai jubah hitam
"kakek pamit dulu" ucap kakek sambil naik becak
"hati-hati kek" ucap ku kepada kakek.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Bé Chun
Gemesin banget nih!
2023-08-28
1