Awal aku melihat grasia dia sekolah, dan kami sering bermain bersama aku merasakan punya teman yang bisa mengerti aku, namu aku hanya bisa bertemu grasia di sekolah saja, kalau aku ajak grasia pulang pasti ibu akan memarahi ku.
Saat bel pulang berbunyi aku berpamitan kepada grasia, bahwa aku akan pulang, namun grasia merengek ingin ikut bersama ku.
"grasia, aku pulang dulu, ya, besok kita main lagi" ucap ku berpamitan kepada grasia.
"boleh kah, aku ikut dengan mu, nes" ucap grasia sambil menunjukan muka pucat pasih nya.
"jangan, nanti ibu akan marah kalau tau kamu ikut" jelas ku.
"gak, gak, akan marah, ibu kamu, pasti ibu kamu tidak bisa lihat aku" jelas grasia.
"oh, iya, pasti ibu tidak akan melihat mu" ucap ku.
"tadi saja teman-teman ku tidak bisa melihat mu" ucap ku lagi
"baik, lah, kamu boleh ikut, tapi jangan merepotkan ibu, ya" jelas ku
"pasti, aku akan membantu ibu mu" ucap grasia.
"oke, ayo pulang" ajak ku ke grasia.
Kami berdua melangkah keluar kelas dengan bergandengan, ibu yang melihat ku keluar kelas dengan perasaan aneh, ibu langsung mendekat dan memegangi tangan ku.
"Agnes, kamu kenapa, nak" jangan lari-larian kayak gitu lagi, ya, nanti jatuh" jelas ibu yang khawatir.
Aku kira ibu akan marah kalau melihat ku menggandeng hantu seperti grasia, ternyata tidak, ibu tidak marah, ibu hanya menghawatirkan ku.
"ayo, grasia" ajak ku.
"siapa, nes" tanya ibu.
"bukan siapa, siapa ibu" jelas ku sambil menaiki motor legenda ibu yang usia nya lebih tua dari ku.
kami bertiga naik motor yang di Kendarai ibu, aku berpegangan di pinggang ibu, ibu memberi kain yang di ikatkan di punggung ku agar aku tidak jatuh,
"ibu, aku mau juga" ucap grasia.
Grasia adalah hantu anak kecil yang berada di sekolah ku, dia usianya lebih tua dari ku, dia pernah bercerita kalau dia dulu bertempat tinggal di sekolah ku itu, namun entah kenapa rumah dan keluarga menghilang hingga dia tidak tau keberadaan mereka semau dimana.
Dari pemikiran ku grasia hantu yang kurang kasih sayang dari sesosok ibu, oleh karena itu saat ibu memepehatikan ku grasia juga ingin di perhatikan oleh ibu.
"iya, kamu pegang kain ini, grasia" ucap ku yang memberikan kain ikatan di pinggang ku
Aku dan grasia sekarang menjadi teman aku sudah tidak kesepian lagi, karena teman-temanku selalu menganggap ku anak aneh, dan mereka semua tidak mau berteman dengan ku.
Sesampainya di rumah ibu membantu ku turun dari motor grasia pun juga ikut mengulurkan tangan nya.
"ibu, aku juga mau turun" ucap grasia.
"ibu, bisakah ibu mengulurkan tangan ibu seperti ibu menurunkan ku dari motor tadi" pinta ku ke ibu
"gini, nes" ucap ibu.
Grasia yang masih di atas montor langsung memegang tangan ibu dan turun dari motor. Grasia sangat senang karena mendapat perhatian atau bisa di bilang kasih sayang seorang ibu.
"Agnes, ganti baju lali, makan ya nak" ucap ibu.
"iya, Bu" sahut ku yang mulai berlari menuju kamar ku.
"grasia disini kamar kita" ucap ku kepada grasia.
"wah, rapi sekali, kamar kamu" ucap grasia.
"ibu yang selalu menata kamar ku" jelas ku kepada grasia.
"Kamu disini dulu ya" titah ku kepada grasia
aku kebelakang mengambil makan untuk kita berdua namun grasia tidak makan, hanya melihat ku saja.
"Agnes, sudah makan nak" panggil ibu
"ini Agnes sedang makan Bu" ucap ku
"ya, sudah di habiskan ya nak" jelas ibu
"iya, Bu" sahut ku
Setelah selesai makan aku dan grasia main bersama di halaman rumah kamu bermain tanah liat yang di basahi terlebih dahulu setelah itu di bentuk sesuai yang kami inginkan.
aku anak dari keluarga yang sederhana oleh karena itu ibu dan bapak tidak bisa membelikan ku mainan yang mahal, bapak hanya seorang buruh pabrik sedang kan ibu Hanya ibu rumah tangga yang setiap hari hanya mengasuh ku di rumah.
Terkadang ibu membantu ibu erte membuat kue,ibu pernah bercerita dulu saat aku masih kecil ibu perah di suruh bu erte membuka usaha seperti membuka catering makanan atau kue, karena ibu sangat pandai memasak dan membuat kue, makanan ibu selalu enak, kalau ada tetangga yang yang hajatan ibu selalu membantu memasak di tempat Meraka.
Ibu belum siap, karena modal yang buat membuka usaha sangat lah banyak, sedang kan ibu dan bapak masih belum punya banyak tabungan untuk membuka usaha.
"wah, bangus banget istana kamu, nes" ucap grasia.
"ayo, aku bantu kamu buat istana seperti punya ku" ajak ku ke grasia.
"Kamu, nanti Sekolah yang pinter ya, nes, biar bisa jadi Putri di istana ini" jelas grasia.
"iya, aku akan sekolah yang pinter" jelas ku
Ibu yang mendengar aku berbicara sendiri langsung melihat ku dari jendela rumah, ibu memandangiku dengan raut muka yang bigung.
"Agnes, kamu bicara sama siapa nak" tanya ibu.
"sama grasia Bu" sahut ku tanpa aku sadari membuat ibu langsung melangkah keluar rumah.
"Agnes, masuk nak" ucap ibu yang langsung menggandengku masuk kedalam.
Ibu clingukan Kekanam dan ke kiri seperti mencari sesuatu namun ibu tidak mendapatinya.
"Agnes, kami jangan main sama, makhluk yang tak terlihat oleh orang lain" jelas ibu
"tapi, grasia bagik Bu, dia mau main dengan ku, sedang kan teman ku yang lain tidak mau main dengan ku" jelas ku
"aku selalu di ejek anak aneh, anak miskin" jelas ku lagi.
Ibu yang mendengar penjelasan ku, ibu langsung memeluk ku untuk memberikan ketengan kepada ku, ternyata bukan aku yang menangis melain kan ibu, ibu meneteskan air mata saat mendengar cerita ku bahwa teman-temanku tidak mau bermain bersama ku.
"sayang, kamu harus kuat nak, walaupun kita miskin, kiat harus berpegang teguh untuk tidak meminta-minta kepada orang orang lain nak, kita harus berusaha sekuat tenaga kita" jelas ibu.
"Kamu harus jadi anak yang pintar, yang bisa membuat bangga ibu dan bapak ya, nak" ucap ibu sambil memegang pipi ku.
"iya, Bu Agnes akan jadi anak yang pintar dan nurut sama ibu dan bapak" ucap ku sambil memeluk tubuh ibu.
grasia yang mendengar Ku ia juga ikut memeluk ibu,
"assalamualaikum"
"walaikumsalam" sahut kami berdua.
"bapak" ucap ku yang langsung berlari menghampiri bapak.
"anak, bapak, tadi gimana sekolah ya" tanya bapak
"tadi Agnes dapet teman baru pak, namanya grasia, teman yang lain gak mau main sama aku, tapi garasi selalu main sama aku pak" jela aku ke bapak
"siapa Bu, grasia" tanya bapak ke ibu
"teman hantu nya Agnes" jelas ibu yang berbicara lirih.
"hah" ucap bapak yang kaget
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Hạ Khiếtttt
Wah, seru banget nih ceritanya, THOR! Lanjutkan semangatmu!
2023-08-26
1
robleis_XD
Serunya kalo baca cerita ini, bisa inget-inget traveling dan tempat-tempat keren di Indonesia yang mungkin belum pernah dikunjungi.
2023-08-26
1