Kini mereka bertiga, yakni Delia, Sisca dan Abdul Karim tampak sedang menunggu pesanan mereka datang.
Saat ini mereka bertiga sedang makan di resto steak yang cukup terkenal di kota itu.
Abdul Karim menepati janjinya untuk mentraktir kedua gadis itu yang dikenalnya baru tadi pagi, waktu dia menjadi guru pengawas di SMA 1, tepatnya di sekolah Delia dan Sisca.
Padahal yang menyenggol Abdul Karim adalah Sisca, namun yang mentraktir sebagai permintaan maaf justru, Abdul Karim. hehehe.
Maklum, disini Abdul Karim jatuh cinta pada Delia, sehingga dia harus bisa mendekati gadis itu dan mendapatkan perhatian dari Delia.
Tak lama Kemudian steak pesanan mereka datang, beserta minuman nya.
"Ayukk di makan, kalian nggak usah malu...!"kata Abdul Karim dengan tegas. Sembari dia mulai menyuap steak ke dalam mulutnya.
"Iyya pak...!"ujar Delia dan Sisca berbarengan.
"hehehe kalian kompak sekali..!"kata Abdul Karim sambil tersenyum melihat tingkah Delia yang menurut Abdul Karim, itu menggemaskan.
Akhirnya, mereka bertiga menikmati menu steak itu dalam diam. Sedangkan Abdul Karim, sering mencuri curi pandang pada Delia.
Untuk Sisca, jangan ditanya. Dia memang orangnya usil banget.
Sisca menginjak kaki Delia yang ada di sebelahnya, Sisca memberi kode pada Delia, bahwa saat ini Abdul Karim sering mencuri pandang pada Delia, Namum Delia tampak cuek.
"Bagaimana ujian kalian tadi...? bisa nggak..?"tanya Abdul Karim setelah dia menghabiskan steak pesanan nya.
Sedangkan Delia dan Sisca masih asik memotong steak mereka.
"Kemungkinan bisa sihh pak...!"keduanya menjawab dengan senyum manis mereka masing masing.
"Bagus kalau begitu...semoga nantinya kalian bisa lulus dengan nilai terbaik..!"doa'a Abdul Karim untuk kedua gadis yang kini ada di depan nya.
"Aminnnn...!"ujar Sisca dan Delia berbarengan.
"Terima kasih pak, do'anya...!"lanjut Delia kemudian.
"Rencana kalian mau melanjutkan kemana setelah lulus ini...?"tanya Abdul Karim lagi.
"Kalau saya sihh pengen nya ambil jurusan hukum pak...!"kata Sisca menunjuk dirinya sendiri. Dia memang pengen bercita cita menjadi pengacara, seperti kakak nya.
"Kalau Delia, pengen melanjutkan kemana..?"tanya Abdul Karim yang kini menatap wajah Delia dengan tersenyum.
"Saya pengin melanjutkan di kedokteran pak..!"ujar Delia kemudian.
"Wahhh bagus itu. Saya do'akan cita cita kalian senantiasa terkabul. Nantinya kalau saya pengin ada urusan terkait kedokteran, saya akan datang ke Delia. Tapi kalau urusan hukum, nanti saya akan datang ke Sisca. Bukan begitu...!!"gurau Abdul Karim pada keduanya yang tampak tegang.
Akhirnya kini mereka berdua tampak luwes, karena Abdul Karim orangnya asyik, tidak kaku.
Dia mampu membawa suasana jadi ceria.
Mereka bertiga saling mengobrol kemana mana, tentang film, sekolah, pelajaran, maupun masa depan mereka.
"Kalau bapak, apa sudah lama jadi tenaga pengajar...?"tanya Delia kemudian, kini delia tampak penasaran dengan kehidupan Abdul Karim. Karena beliau orang yang tampan, putih bersih, tinggi, lebih cocok jadi seorang model daripada seorang guru..!batin Delia.
Ehh kenapa aku jadi memuji orang lain ya...!"Delia membatin dan merasa bersalah karena sudah memuji orang lain.
"Masih 2 tahun kok, pengalaman saya masih sedikit .!"ujar Abdul Karim antusias.
Setelah delia dan sisca selesai ...
"Permisi pak,,maaf kita bisa izin pulang duluan..?"Delia yang memulai, sebenarnya dia sungkan, karena sudah ditraktir tapi mau kabur duluan...hehehe.
"Yukk.. kita bareng ajja..!"kata abdul Karim yang langsung membuat dua sahabat itu melongo.
Ini membuat ruang gerak mereka terbatas kalau selalu ada Abdul Karim..!"batin Delia.
"Maaf pak, kita berdua masih mau ke sesuatu tempat..!"ujar Delia, sembari dia mengatupkan kedua tangannya.
"Gakpapa, saya siap mengantar kalian berdua hari ini, kemanapun kalian mau pergi. Saya free hari ini...!"jawab Abdul Karim penuh penekanan. Dia harus mendekati Delia, dia yakin Delia akan membalas cintanya..! batin Abdul Karim dalam hatinya.
"Waduhh,,gimana ya pak...! Kita kan nggak enak sama bapak..!"ujar Sisca kemudian. Sisca merasa bapak satu ini begitu menggebu yang mengejar Delia, padahal yang dikejar biasa saja. hehe..
"Sudahlah, nggak usah sungkan sama saya, biasa saja. Anggap saya teman kalian...!"ujar Abdul Karim dengan tegas. Dia orangnya kalau sudah maunya seperti itu memang harus dituruti, agak egois ya...
"Ya udah yukk, kita berangkat. Ini masih mau kemana?"tanya Abdul Karim kemudian.
"Kita langsung mau pulang ajja pak...!"Delia yang menjawab, dia sudah capek pengin cepet cepet pulang.
Lalu Abdul Karim menuju ke kasir untuk membayar, dan untuk Delia dan Sisca sedang menunggu Abdul Karim menyelesaikan pembayarannya di kursi mereka masing masing.
"Ya udah yukk kita jalan, saya antar kalian berdua. Disini tidak ada penolakan ya... Siapa dulu nih yang mau dianterin..? "Ujar abdul Karim dengan penuh penekanan.
"Saya di jalan Ahmad Yani, kalo Delia ke jalan Letjend Suprapto. Jadi terserah bapak mau nganter siapa duluan..!"ujar Sisca menjelaskan arah rumah mereka.
"Oke, kalau begitu saya antar Sisca dulu ya...!!" Abdul Karim memutuskan seperti itu, karena dia ingin lebih lama bersama Delia. Dia ingin lebih berdekatan dengan wanita yang telah membuat hatinya porak poranda.
Kini ketiganya sama sama berjalan ke arah dimana mobil Abdul Karim diparkir. Dia parkir di bawah pohon yang rindang.
Lalu...
"Loohh kalian berdua, kenapa duduk di belakang semua..?"tanya Abdul Karim dengan menoleh ke belakang, di tempat penumpang.
"Ayolah,,,salah satu ada yang duduk di depan sini ya. Saya kan bukan driver kalian...!"ujar abdul Karim sembari menoleh ke arah Delia. seperti memberi isyarat pada Delia untuk duduk di depan, di samping Abdul Karim.
Sisca langsung mencolek Delia, dan agak mendorong Delia untuk segera pindah duduk di depan.
Kemudian Delia langsung membuka pintu bagian penumpang, di samping Abdul Karim. Dia sebenarnya enggan untuk pindah di samping nya, namun Delia enggan untuk beradu argumen.
Delia takut nantinya akan ada fitnah antara dirinya dan Abdul Karim.
Setelah Delia pindah duduk di depan...
"Nahh...kalau gini kan enak, yang melihat juga nyaman.! hehehe..!"ujar Abdul Karim, dia sangat bahagia hari ini, bisa duduk di samping wanita pujaannya itu.
Sedangkan Delia, dudukpun tidak tenang, bolak balik dia membuka tasnya untuk melihat hape nya, dia takut bila sewaktu waktu Sauqi akan yang menghubunginya.
"Sisca nanti saya turunin kamu di sebelah mana..?"tanya Abdul Karim, memecah keheningan diantara mereka.
"Saya nanti turun di depan toko Suryamart ajja pak, rumah saya di belakang toko itu..!"kata Sisca kemudian.
"Baiklah,,,!"jawab Abdul Karim singkat, kemudian dia melajukan mobilnya ke arah jalan Ahmad Yani. Sesuai petunjuk dari Sisca.
Mungkin Abdul Karim enggan bwrbicara panjang, karena dia lagi menghemat tenaga untuk persiapan berbincang dengan Delia kalli ya...!! hahhaha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments