Sauqi langsung memperkenalkan dirinya dengan hormat dan menundukkan badannya.
"Saya Sauqi om,,saya wali kelas dari Delia, anak om...!"kata Sauqi dengan nada tegas, tanpa arasa takut sedikitpun.
"Memang nya kenapa Delia bisa diantar dengan anda?apa puteri saya ada kesalahan fatal?"tanya Tn. Handoko, yang akhirnya memelankan suaranya setelah tahu bahwa yang mengantar putrinya adalah wali kelasnya sendiri.
"Delia gak ada kesalahan kok om, malah Delia akan kita ikut kan olimpiade biologi..!"ujar Sauqi kemudian. Dan tentunya hal itu membuat kaget Delia, karena dia belum tahu apa apa mengenai hal itu.
"Kalau gitu, silahkan duduk dulu. Kita mengobrol sambil duduk. Anda minum kopi atau teh..?"tawar Tn. Handoko kemudian, yang langsung mempersilahkan tamunya itu ke ruang tamu.
"Gak usah repot repot om, saya hanya sebentar..!"kata Sauqi yang merasa gak enak.
"Saya gak repot kok.."ujar Tn. Handoko cepat, dia langsung menyuruh ART mereka untuk menyuguhkan kopi dan kudapan untuk tamunya itu.
"Apa memang Delia di sekolah menonjol untuk pelajaran biologi nya..?"tanya Tn. Handoko memulai pembicaraan mereka.
"Iya Om.., Delia itu sebenarnya pintar dalam segala mata pelajaran, namun untuk pelajaran biologi dia lebih menonjol..!"ujar Sauqi kemudian.
"Untuk olimpiade ya itu, diadakan dimana?"tanya Tn. Handoko lebih lanjut.
"Di kota S om...ada 3 anak dari kelas 3 yang ikut, termasuk Delia..."jelas Sauqi cepat.
"Untuk pelaksanaannya kapan .?"Tn. Handoko bertanya secara detail, karena Delia merupakan puteri satu satunya. Dia harus ketat menjaga putrinya itu.
" Tiga minggu lagi om. Untuk penginapan om tidak usah khawatir, nanti di kota S ada rumah saya untuk menampung peserta olimpiade.."ujar Sauqi, yang tahu bagaimana khawatirnya seorang ayah terhadap putrinya itu.
"Loh...kenapa di rumah anda?apa gak di sediakan hotel/homestay untuk para peserta?"tanya Tn. Handoko lebih lanjut.
"Maaf om..rumah saya itu jaraknya dekat sekali dengan tempat olimpiade, jadi kita para guru akhirnya memutuskan di tempatkan di rumah saya. Om jangan khawatir, ada 10 anak nanti yang akan menginap disana.."ujar Sauqi yang menjelaskan nya dengan sedetail mungkin.
"Oohh baiklah, kalau memang Delia mampu, ya gakpapa.."kata ayah Delia kemudian.
"Karena jujur saya takut Delia terjerumus pertemanan yang gak bener, masa depan dia masih jauh, dia puteri saya satun satunya, kakak laki lakinya di luar kota...!"cerita Tn. Handoko pada Sauqi.
"Iya saya paham dengan ke khawatiran bapak, saya siap menjaga Delia..!"ujar Sauqi dengan penuh penegasan.
Akan tetapi, pernyataan Sauqi itulah yang menimbulkan tanda tanya besar pada diri Tn. Handoko.
"Maaf sebelumnya,,,apa anda sudah berkeluarga?"tanya Tn. Handoko setelah hening sesaat.
"Saya masih single om,,,"jawab Sauqi dengan jujur. Ini saya lagi mengejar anak om,,,batin Sauqi dalam hati hatinya. Hehehe
"Apa anda menyukai anak saya...?"tanya Tn. Handoko to the point.
Dan langsung membuat kaget Sauqi. Kenapa nih orang to the point ajja ya....tanya Sauqi dalam hatinya.
"hhmm kenapa om bertanya seperti itu..?"tanya balik Sauqi.
"Feeling orang tua itu kuat, dan saya bisa merasakan hal itu. Apa itu benar?"tanya Tn. Handoko.
"Apabila benar, apakah anda setuju...?"tanya Sauqi lagi dengan rasa penuh was was.
"Saya tidak merestui bila anda mendekati puteri saya.., puteri saya masih SMA, sebentar lagi dia harus kuliah untuk melanjutkan cita citanya. Lagian anda bukan dari golongan kami..!"ujar Tn. Handoko dengan suara tegasnya.
"Lagian saya akan menjodohkan Delia dengan anak teman saya, dia seorang pengusaha property..!"kata Tn. Handoko kemudian dengan bangganya.
Sedangkan Sauqi dalam hatinya penuh dengan rasa yang berkecamuk, antara dendam, sakit hati, semua jadi satu. Dia orangnya tidak mau ada penolakan. Dan sekarang dia ditolak mentah mentah oleh orang tua gadis incarannya, Delia.
"Maaf sekali lagi, bila sudah tidak ada yang ditanyakan lagi, anda bisa meninggalkan rumah ini, saya masih ada kesibukan yang tidak bisa ditinggal lama lama..!"ujar Tn. Handoko. Pengusiran secara halus menurut batin Sauqi. Tak apa...ini baru permulaan. Kata batin nya untuk menyemangati dirinya sendiri.
"Baik, terima kasih om atas jamuannya dan juga waktunya. Tolong sampaikan salam saya untuk Delia..!"pamit Sauqi akhirnya.
Tn. Handoko belum tahu bahwa Sauqi merupakan anak dari Tn. Sanusi yang memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di bidang property juga, namun tadi Sauqi enggan menceritakannya. Buat apa dia cerita tentang kekayaannya yang bersifat sementara di muka bumi ini...!batin Sauqi.
Kini Sauqi mengendarai mobil nya dengan perasaan resah, tak terima dengan penolakan. Apakah dia juga harus menunjukkan identitas aslinya, yang juga seorang pengusaha properti di berbagai kota..!! Namun Sauqi bukan orang seperti itu. Dia selalu rendah hati.
Sesampainya di kediaman nya, Sauqi langsung menuju kamarnya, dia mengambil gawainya, ingin berkirim pesan dengan Delia.
Delia..maaf sebelumnya, saya belum sempat memberitahumu, bahwa kamu ikut olimpiade biologi 3 Minggu lagi di kota S ya..."pesan Sauqi terkirim ke Delia.
Keputusan itu dibuat tadi pas rapat guru, ada anak 10 yang akan ikut olimpiade matematika dan biologi.."pesan kedua Sauqi terkirim lagi, tanpa memberi kesempatan pada Delia untuk membalasnya.
Kenapa bapak tadi tidak memberitahu saya pas di mobil..!"pesan Delia pada Sauqi.
Iya tadi saya lupa, memang kalau saya pas di dekat kamu bawannya nervous terus..."jawab Sauqi dengan emoticon tersenyum.
Bapak tuh jangan mengada ada, memangnya siapa saya hingga membuat bapak nervous..."pesan balasan Delia terkirim dan langsung dibaca oleh Sauqi.
Kamu tuh, wanita spesial bagi saya. Makanya saya akan berjuang mendapatkan kamu.."kata Sauqi di pesan nya kemudian.
Sedangkan Delia merasa gak enak sendiri, dia khawatir, jadi satu. Karena gurunya itu sudah berumur, sedangkan dia masih usia 17 tahun.
Pastinya orang tuanya tidak akan merestui.
Delia..."pesan Sauqi kemudian, karena pesan nya yang terakhir hanya dibalas oleh Delia, tanpa dia membalasnya.
Iya pak.."balas Delia kemudian.
Maaf pak, apa bapak tidak salah alamat bila akan menjadi kekasih saya..!!saya tuh masih umur 17 tahun.."balas Delia setelah beberapa menit dia berpikir
Iya saya tahu, kamu mau bilang kalau saya sudah tua kan... Saya tidak pandang usia kalau mengenai jodoh saya nantinya, yang penting saya sregg sama kamu, delia?"pesan Sauqi dengan emoticon tersenyum dan tanda love nya.
Apa ini artinya bapak menyatakan cinta ke saya..?"tanya Delia kemudian dalam pesan nya itu
Iya...apa saya diterima..?"pesan Sauqi kemudian dengan rasa was was takut ditolak.
hhmm ya gak secepat itu pula saya memutuskan pak, saya harus berpikir pikir dulu, karena saya tidak boleh pacaran dulu sama orang tua saya.."balas Delia pada Sauqi.
Baiklah,,,saya akan menunggu jawaban kamu besok siang ya, saya mau kita pulang bareng lagi besok. Dan saya gak mau ada penolakan.."pesan Sauqi disertai emoticon tertawa keras.
iihh...ini namanya kan pemaksaan pak...!"pesan Delia kemudian, disertai emoticon cemberut.
Delia,,,apa boleh saya Video call kamu? Gak enak kalau hanya kirim pesan, kurang puas..."pesan Sauqi akhirnya. Dia ingin sekali melihat wajah gadis pujaannya itu.
Maaf ya pak, saya mau mandi ajja, trus mau makan, trus istirahat,,byee..."pesan balasan Delia akhirnya. Dia gak mau gegabah dalam mengambil keputusan. Dia takut kedua orang tuanya tidak merestui.
Sedangkan Sauqi berpesan dengan hanya mengirim emoticon sedih. Namun belum dibaca oleh Delia.
Dalam kamarnya, Sauqi terus menatap Hp nya itu, dia berharap Delia membalas pesan nya. Hingga dia tertidur, sedangkan Delia tidak ada niat untuk membalas pesan bapak gurunya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments