Setelah Satu jam lamanya Delia tidur, Delia kini bangun dari tidurnya, yang langsung kelihatan bingung dimana dia berada.
Sedangkan Sauqi duduk di seberang kursi Delia.
"Sayang,,,kamu kenapa..?"tanya Sauqi khawatir melihat Delia yang kaget dan bingung.
"Aku dimana sekarang..?"tanya Delia kemudian.
"Kamu ada di apartemen mas, sayang..!"jawab Sauqi dengan sabar, sambil dia menggenggam tanga Delia. Dia cium punggung tangan Delia secara bergantian.
"Ya ampun mas, aku kok bisa lupa ya..! Aku tadi tuh sebenar nya nggak ngantuk, cuma karena nunggu kamu yang kelamaan, sampai tertidur deh..hehehe!"kata Delia malu malu. Dia takut gaya tidurnya tidak sopan.
Namun Sauqi langsung meraih tubuh Delia untuk dia rangkul, Sauqi membelai manja punggung Delia. Dia kecup kening kekasihnya, tanda sayang.
"Nggak papa sayang, kamu kalau masih ngantuk, tidur ajja lagi. Apa mau tidur di dalam kamar saja..?"tawar Sauqi pada kekasihnya itu.
"Eehh nggak perlu mas, aku udah nggak ngantuk sekarang, cuma lapar...hehehe..!"ucap Delia malu malu, Delia juga deh dengan terlalu dekat dengan kekasihnya ini.
"Ya ampuunn sayang...kamu tuh kayak sama siapa ajja sih. Kamu mau makan sama apa?"tanya Sauqi.
"Apa ajja yang ada dah Masy mie instant juga nggak masalah, yang penting bisa buat aku kenyang..!"jawab Delia manja.
"Aku pesenin nasi Padang, mau nggak sayang..?"tawar Sauqi kemudian.
"Boleh juga,,,!"jawab delia, dia memang suka sekali dengan masakan padang.
"Mau pakai lauk apa ?"tanya Sauqi lagi.
"Ini mas pesein lewat aplikasi ajja, kita nunggu disini, nggak usah keluar..!"ujar Sauqi sembari membuka aplikasi Gofood
"Lauk rendang, sama otak mas...!"jawab Delia.
Setelah Sauqi selesai memesan makanan buat Delia...
Sauqi menatap intens kekasihnya itu.
"Kamu cantik sekali sayang...!"ujar Sauqi yang masih menatap lekat kedua bola mata Delia, lalu menatap turun ke bibir Delia.
Sauqi mendekatkan wajahnya ke arah Delia, dia tatap bibir mungil kekasihnya itu. Semakin dekat... lalu Sauqi langsung ******* bibir Delia, dengan lembut keduanya saling *******.
Sauqi menekan tengkuk Delia, dia sama sekali tidak ingin melepas ciuman mereka saat ini. Sedangkan Delia tampak gelisah dengan hasrat nya yang meninggi.
Sauqi tidak hanya mencium bibir Delia, namun dia juga mencium leher Delia, hingga meninggalkan jejak kemerahan di leher Delia yang mulus itu.
Karena dirasa terlalu lama merek berciuman, akhirnya Delia mendorong dada Sauqi, dia sesak napas rasanya, karena kurang pasokan Oksigen, juga Delia mulai gelisah dengan tangan tangan nakal Sauqi yang bergerilya ke area punggung dan dada Delia.
Kini keduanya saling tatap..
"Sayang...kamu aku antar pulang ya, aku takut ntar kita kebablasan. Aku nggak mau merusak kamu, aku mau kita melakukan hubungan pas saat malam pertama kita nantinya, aku sayang banget sama kamu...!"ujar Sauqi sambil mengelus rambut Delia dengan sayang.
"Aku mau melamar kamu hari ini ya, aku nggak mau kita lama lama yang pacaran. Ntar setelah kamu lulus, kita langsung nikah ya sayang...!"pinta Sauqi sembari membersihkan bibir Delia dari sisa pertukaran Saliva keduanya.
"Ayahku pasti nggak setuju mas, kamu kan tahu sendiri kalau aku mau dijodohkan..!"Delia mulai gelisah dengan niat kekasihnya mau melamar hari ini juga.
Bel apartemen Sauqi berbunyi,,,
"Sepertinya itu makanan pesananmu sayang. Sebentar ya, mas buka dulu...!"ujar Sauqi menuju ruang depan. Setelah membuka pintu, dugaan Sauqi benar adanya, Gofood masakan Padang pesanan Delia.
Lalu Sauqi menyerahkan uang selembar warna biru pada bapak ojeknya.
"Ini pak, kembaliannya buat bapak saja...!"ujar Sauqi ramah, lalu dia menyerahkan selembar uang berwarna biru lalu tangan kanan nya meraih bungkusan nasi pesanan nya.
"Terima kasih banyak mas...!"ujar bapak ojeknya dengan sangat sopan.
Setelah bapak gojeknya pergi, Sauqi menutup pintu apartemennya, dia langsung menuju dapur, mengambil piring untuk alas makan kekasihnya itu.
"Silahkan dimakan tuan puteri...!"goda Sauqi pada Delia, sambil menyodorkan nasi Padang nya Delia.
"Dihabisin Lo ya...!"kata Sauqi kemudian.
"Beres sayang...!"kata Delia dengan wajah senangnya.
Delia tampak menikmati makanan favoritnya itu. Tak butuh waktu lama, makanan nya habis ludes.
"Alhamdulillah..., akhirnya kenyang juga..!"ujar Delia sambil memegangi perutnya.
"Sayang, setelah ini kita langsung ke rumah kamu ya...!"kata Sauqi tegas.
Delia hanya membalas dengan anggukan, dia sangat kenyang sekarang, sampai tidak mampu berkata kata..hehehe.
"mas mau ganti baju dulu ya...!"ujar Sauqi yang langsung berdiri menuju ke kamarnya.
Sauqi mengganti bajunya dengan baju hem kotak kotak warna perpaduan putih, silver dan biru.
Tak lupa Sauqi juga mengenakan kaca mata hitamnya yang ia taruh di atas kepalanya.
"Yukk sayang, kita berangkat. Kamu sudah siap kan..?"tanya Sauqi pada Delia.
"Sudah mas...!"jawab Delia sambil meraih tas sekolahnya, tak lupa dia mengganti bajunya dengan seragam yang tadi pagi Delia kenakan.
Mereka menyusuri lorong apartemen dengan bergandengan tangan, sesekali mengobrol tentang dunia mereka masing-masing.
Setelah keduanya sampai di tempat parkir, Sauqi melihat seseorang yang dia kenal.
"Bukankah itu Om Slamet..???"tanya Sauqi pada dirinya sendiri, sambil menelisik ke arah orang tersebut.
Om Slamet itu merupakan saudara dari mama nya Sauqi, yakni Ny. Bella.
Tapi Sauqi enggan menyapa saudaranya itu. Karena itu akan membuka luka lama Sauqi dan keluarganya.
"Kamu lihat siapa mas..?"tanya Delia curiga.
"Oowhh nggah lihat apa apa kok sayang...udah ah, yuk jalan...!"ujar Sauqi cuek.
Kini mereka sudah berada di dalam mobil, menuju rumah Delia. Mereka saling diam, Sauqi ada di pikirannya sendiri, sedangkan Delia merancang kata kata bila sewaktu waktu ditanya oleh orang tuanya, setibanya nanti di rumahnya.
Tak salah bila Delia merancang kata kata, Karen kini Tn. Handoko ada di teras rumahnya.
Kebetulan sekali...
"Kenapa kamu baru pulang, Delia..? Diantar sama siapa..?"tanya Tn. Handoko penuh penekanan
Sauqi dengan sopan menganggukan kepala dan badannya, tanda hormat kepada orang tua Delia.
Sauqi masih setia di berada samping Delia. Dia tidak akan berbicara, bila tidak ditanya.
"Iya ayah, aku diantar sama mas Sauqi, pacar aku...!"Delia tampak ketakutan, dia menundukkan wajahnya.
Kemudian Sauqi memberanikan dirinya untuk menjabat tangan orang tua Delia...
"Perkenalkan pak, saya Sauqi kekasih putri bapak, kesini saya ada niat baik mau melamar Delia putri bapak..!"pamit Sauqi dengan sopan.
Delia tampak tegang dengan situasi ini, pasti ayahnya akan marah sebentar lagi..!batin Delia.
"Memangnya kamu siapa? Disini siapa yang mengizinkanmu melamar putri saya..? Delia itu masih kecil, belum juga lulus SMA.."kata Tn. Handoko.
Dan itu hanya alibi Tn. Handoko, karena yang sebenarnya adalah, Delia sudah dijodohkan dengan anak relasinya.
"Maaf pak sebelumnya, kalau seumpama saya dianggap lancang. Begini pak, kami saling mencintai,,,saya tidak memandang perbedaan usia maupun status kami berdua. Saya sangat mencintai Delia, mohon restui kami pak...!"Sauqi sangat berharap orang tua Delia memberikan restu. Sauqi berucap dengan mengatupkan kedua tangannya di depan dadanya.
Namun antara keinginan Sauqi, Delia dan orang tua Delia belum sejalan.
Orang Delia sudah memiliki calon yang baik menurut versi mereka.
Tn. Handoko belum mengenal Sauqi lebih jauh, dia pasti akan kaget, bila mengetahui siapa itu Sauqi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments