BAB 16

Akhirnya Tn. Handoko mengusir Sauqi dari rumahnya, karena sudah dianggap lancang telah mencintai putrinya, padahal Sauqi merupakan putera dari Tn. Sanusi, namun sanusi sama sama tidak tahu jika Sauqi adalah putera dari sahabatnya, begitupun sebaliknya.

Dan Kini, Tn. Handoko menyuruh putrinya untuk segera naik ke kamarnya. Dia harus segera menghubungi teman relasinya, yakni Tn. Sanusi untuk segera mempercepat acara perjodohan putera puteri mereka. sesuai cita cita para orang tua.

"Aku harus segera menemui Sanusi nih, hal ini nggak bisa dibiarkan berlarut larut, aku takut nantinya Delia kabur bersama laki laki yang mengaku pacarnya itu..!"kata Tn. Handoko pada dirinya sendiri. Dia harus segera gerak cepat.

Sedangkan sauqi, kini menghentikan mobilnya di bawah pohon tepi jalan. Dia shock dengan penolakan orang tua Delia, padahal Sauqi sangat mencintai Delia, dia tidak sanggup bila harus berpisah dengan Delia.

Sauqi kini teringat kembali dengan perkataan Delia, bahwa dia akan dijodohkan dengan ayahnya itu.

"Bagaimana ini...apa yang harus aku lakukan, apa aku harus minta tolong papa untuk meminang Delia ke orang tuanya ..??!!"pikir Sauqi pada dirinya sendiri.

Namun, hal itu dia urungkan. Sementara waktu dia akan berjuang sendiri. Dia pasti mampu, batin nya....

Kringg...kringgg

Handphone Sauqi berdering, tanda ada panggilan masuk, setelah dilihat ternyata dari Rumah Sakit..

Sauqi langsung menerima telephone nya.

"Ya hallo...!"jawab Sauqi, setelah mendengar suara dari si penelphone.

"Maaf dokter mengganggu waktunya,  pasien yang tadi ditangani dokter, sekarang sudah sadar, namun dia mengeluh sakit perut terus, sudah kita masukkan analgesik 1 ampul, namun tidak ada reaksi sama sekali..!"penjelasan si penelphone, yang ternyata asisten Sauqi, Abdullah.

*Analgesik merupakan obat anti nyeri.

"Kalau begitu saya mau kesana sekarang, tunggu saya..!"putus Sauqi kemudian. Dia harus menolong segera pasien nya. Itu merupakan tanggung jawabnya sebagai seorang dokter.

Selama dalam perjalanan, Sauqi memiliki ide cemerlang untuk membuat obat formula anti nyeri yang ampuh bagi pasien post kecelakaan.

"Aku harus segera membuatnya, siapa tahu ampuh dan bermanfaat bagi yang membutuhkan..!"gumam Sauqi pada dirinya sendiri.

Setelah hampir 20 menit berkendara, kini dia sudah sampai di pelataran parkir Rumah Sakit. Untuk pegawai Rumah Sakit yang mengenalnya, sangat menghormati Sauqi, mereka kagum dengan kecerdasan Sauqi yang terbilang melebihi rata rata, dia lulusan kedokteran dengan predikat cumlaude, lulus sebagai tenaga pengajar juga mendapat predikat cumlaude.

Namun Sauqi bukan predikat orang yang sombong. Bahkan dia selalu rendah hati pada sesama.

Kini Sauqi sudah sampai di ruang rawat inap pria, tempat pasien nya dirawat. Setelah kondisi pasien stabil, dari ruang ICU pasien dipindah ke ruang rawat inap.

Sauqi memeriksa pasien tersebut dengan sangat teliti, dia tidak mau ada kesalahan sedikitpun. Setelah selesai memberikan terapi yang tepat, dia menuju ke ruangannya, Sauqi mulai membuat formula pengobatan baru untuk pasiennya.

Sedangkan di lain tempat...

Tn. Handoko menemui Tn. Sanusi di kantornya.

Tokk..Tokk..., Tn. Handoko segera masuk ke ruangan Tn. Sanusi setelah ada balasan dari dalam untuk masuk.

Handoko mengucap salam, lalu dia menjabat tangan sahabatnya itu.

"Kebetulan kamu kesini kawan, ada sesuatu hal yang ingin aku bicarakan..!"ujar Tn. Sanusi setelah mempersilahkan tamunya untuk duduk.

"Aku juga, ada sesuatu hal yang ingin aku bicarakan sama kamu...!"kata Tn. Handoko kemudian.

"Begini, sepertinya kita harus mempercepat perjodohan putera puteri kita...!"kata tn. Handoko pada sahabatnya itu, dia tidak ingin puterinya menjalin hubungan lebih serius sama pacarnya itu. Mereka harus segera putus..!batin Tn. Handoko.

"Ternyata, pemikiran kita sama. Aku juga ingin nya seperti itu..!"Tn. Sanusi setuju sekali dengan ide sahabatnya.

"Kamu atur dulu untuk tempat dan waktunya, aku sama isteri manut kamu..!"ujar Tn. Sanusi kemudian.

"Baiklah, bagaimana kalau 1 Minggu lagi dari sekarang?"ide Tn. Handoko.

"Waktu itu, setelah puteriku, selesai ujian..!"kata Tn. Handoko menegaskan. Dia ingin mempercepat proses perjodohan ini, namun setelah Delia selesai ujian sekolah.

"Baik, kalau aku sama isteri pasrah sama kamu. Yang jelas itu semua terbaik untuk masa depan putera puteri kita..!"Tn. Sanusi tampak bahagia dengan ide sahabatnya itu, karena dia ingin segera memiliki menantu, dan tentunya cucu.hehhee.

"Kiranya, putera mu apa tidak memiliki wanita yang disukai?aku takut nanti dia menolak...!"ujar Tn. Handoko khawatir dengan pemikirannya. Karena puterinya itu, sudah memperkenalkan pacarnya.

"Sepertinya tidak, kamu tenang saja. Dia juga tidak pernah memperkenalkan wanita pada keluarga..!"ucap Sanusi tenang. Memang Tn. Sanusi tahunya, Sauqi adalah anak yang penurut, kesehariannya, hanya dia manfaatkan untuk belajar dan bekerja.

"Alhamdulillah kalau begitu, aku bisa tenang. Semoga putera puteri kita nantinya setuju..!"ucap Tn. Handoko kemudian.

"Kalau begitu, aku mau pamit dulu, nanti aku akan kabari kamu untuk tempat dan waktunya..!"ujar Tn. Handoko yang langsung berdiri untuk berpamitan.

Kemudian kedua sahabat itu saling berjabat tangan. Tn. Sanusi mengantar calon besannya keluar ruangan. Semoga persahabatan mereka langgeng hingga akhir hayat.

Tn. Handoko langsung mengemudikan mobilnya menuju rumahnya, dia ingin segera memberitahu isterinya tentang kabar bahagia ini. Mereka harus segera merencanakan segala hal, baik itu tempat maupun waktunya. pertemuan antar dua keluarga ini sangat penting bagi Tn. Handoko dan keluarga, begitu sebaliknya.

Tn. Handoko memarkir mobilnya di garasi tepat di sebelah mobil isterinya.

Setelah masuk rumah, dia langsung mencari isteri tercintanya itu.

"Bu...ibu..dimana Delia..?"tanya Handoko pada isterinya yang lagi berkutat di dapur.

"Sepertinya ada pak, mulai tadi tidak keluar kamar. Mungkin sekarang lagi tidur..!"jawab Ny. Sofia penuh menjawab kelembutan.

"Aku mau menemuinya,,!"ujar Tn. Handoko langsung naik ke lantai 2.

Tok..Tokk...Tokk

"Delia....!"panggil Handoko.

"Buka pintunya nak, ayah ada perlu Sama kamu..!"ucap Handoko.

Setelah kurang lebih 5 menit menunggu, kini Delia membuka pintu kamarnya.

"Iyya ayah...!!"ujar Delia dengan lesu. Ternyata Delia bangun tidur.

Tn. Handoko langsung masuk ke dalam kamar puterinya itu, dia duduk di sofa yang ada di kamar itu.

"Duduklah nak, ayah mau bicara sama kamu..!"perintah Tn. Handoko sembari menepuk kursi kosong di sebelahnya.

"Satu minggu lagi kita bertemu keluarga calon tunangan kamu, siapkan dirimu. Ayah tidak mau ada penolakan darimu...!"ucap Tn. Handoko tegas.

"Ayah sudah pilih waktu dan tempat, yang nantinya tidak akan menggangu waktu sekolahmu..!"lanjut nya kemudian.

Sedangkan Delia hanya tertunduk lesu, dia tidak bisa mengelak lagi hari ini.

"Apa nggak bisa diundur , yah..?"tawar Delia akhirnya. Jujur Delia belum siap berpisah dengan kekasihnya itu.

"Ini sudah pilihan yang terbaik untukmu nak, dia dari keluarga terpandang, cerdas juga pastinya setia sama kamu, itu yang terpenting..!"Tn. Handoko menjelaskan sedetail mungkin tentang calon menantunya, namun Tn. Handoko lupa tidak menyebut nama calon tunangan puterinya itu.

"Tapi Delia belum siap, ayah...!"rengek Delia pada ayahnya.

"Lagian Delia masih ingin meraih cita cita Delia, Delia ingin kuliah..!"Rajuk Delia kemudian.

Delia tampak cemberut dengan berita yang dia dengar hari ini.

"Sudahlah, kamu terima perjodohan ini. Mulai sekarang, kamu jangan ketemu sama pacar kamu itu, putuskan dia..!"kata Tn. Handoko dengan nada tegasnya.

Kemudian Tn. Handoko keluar dari kamar puterinya itu. Keputusan perjodohan itu sudah bulat, tidak bisa di ganggu gugat lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!