BAB 14

Dan kini Sauqi langsung menuju kedalam kamarnya, tak lupa membawa handphone nya. Dia akan menghubungi pihak rumah sakit tempat dia bekerja selama ini, secara sembunyi sembunyi.

Karena dia merahasiakan profesinya sebagai dokter dari beberapa orang terdekatnya, termasuk Delia.

Panggilan Sauqi langsung diterima oleh pihak rumah sakit yang tadi menghubungi Sauqi.

"Hallo..., Maaf tadi masih di jalan !"jelas Sauqi berbohong.

"Iyya dokter, maaf mengganggu waktunya, ini ada pasien darurat. Pasien kecelakaan, kehilangan darah agak banyak mulai tadi. Kita sudah berusaha menghentikan perdarahannya dulu..!"ujar suara milik seseorang dari seberang.

"Perdarahan di bagian mana...?"tanya Sauqi kemudian.

"Dari telinga kanan nya dokter..!"penjelasan orang tersebut. ternyata beliau adalah asisten dari Sauqi yang bernama Abdullah.

"Usia berapa..? laki laki atau perempuan?"tanya Sauqi dengan detail. Dia harus mengetahui kondisi pasien secara menyeluruh, untuk tindakan lebih lanjut.

"Usia 20 tahun dari kartu identitasnya, seorang laki laki. Tensi terakhir 96/50 mmHg dokter..!"penjelasan Abdullah kemudian, dia sudah paham betul, apa yang harus dia lakukan sebelum Sauqi datang.

Abdullah yang tahu akan profesi Sauqi selama ini yan selain sebagai dokter, Sauqi juga sebagai guru dan pengusaha.

"Nadi berapa..?kondisi pasien sekarang sadar atau tidak sadar..?"tanya Sauqi kemudian.

"Pasien GCS 2-3-4.., nadi 122 x/menit dokter..!"ujar Abdullah dengan detail, sambil dia melihat catatan di rekam medisnya itu.

GCS merupakan bahasa medis, kepanjangan dari Glasgow Coma Scale, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran seseorang.

"Sudah terpasang infus apa sekarang..?"tanya Sauqi kemudian. Sambil sesekali Sauqi melihat ke arah pintu, takut kekasihnya itu masuk ke dalam kamarnya, karena dia belum keluar keluar sampai sekarang.

"Infus Natrium Clorida dokter, saya kasih 15 tetes per menitnya..!"Abdullah menjelaskan secara detail kondisi maupun terapi yang sudah dia lakukan untuk pasien tersebut. Sesuai protapnya selama ini.

"Bagus, kamu sudah melakukan yang terbaik, saya kesana 5 menit lagi, saya mau siap siap dulu..!"lanjut Sauqi mengakhiri percakapan mereka.

Lalu Sauqi mengganti bajunya dengan kaos berbahan denim warna merah, yang dipadu padankan dengan celana berbahan warna hitam, tak lupa dia juga mengenakan arloji kesayangannya

"Sayang...kamu diam sini dulu ya, mas mau keluar sebentar...!"ucap Sauqi pada kekasihnya yang lagi asik membaca novel di aplikasi hape nya, sambil rebahan di sudut sofa.

"Lama nggak mas..?"tanya Delia, yang langsung bangun dari tiduran nya.

"Nggak kok, sebentar. Mungkin sekitar satu jam, nggak lebih..!"ujar Sauqi meyakinkan kekasihnya untuk tetap di apartemen nya itu.

"Kamu bisa lakuin apa saja disini, mau main game juga ada itu, kalau mau tidur, di dalam kamar saja ya sayang.., aman kok.!"lanjut Sauqi sambil meraih kening Delia untuk dia cium.

Kini Sauqi turun menuju basement apartemennya. Dia langsung menuju ke Rumah Sakit tempatnya bekerja sebagai dokter bedah umum. Ada pasien gawat darurat yang sedang menunggu penanganannya.

Sauqi dulu hidup serba kekurangan, sampai sampai keluarga besar dari mamanya selalu memandang rendah Tn. Sanusi. Saat itu Sauqi duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar.

Namun karena kegigihan Tn. Sanusi dan Ny. Bella yang selalu mensupport nya, keluarga mereka bisa mencapai kesuksesan yang mereka impikan selama ini.

Hingga saat ini, Sauqi mengingat kejadian tempo dulu, atas perilaku keluarga besar mamanya yang merendahkan keluarganya itu.

Sauqi janji akan membalas perlakuan mereka secara halus.

Hari ini tampak jalanan tidak padat, akhirnya perjalanan Sauqi menuju Rumah Sakit lancar jaya tanpa ada kendala, selang 7 menit dia sudah sampai.

Sauqi langsung menuju ruang kamar operasi, tempat pasien nya menunggu.

Sauqi langsung disodori rekam medis dari pasien tersebut, dia membaca secara teliti dari atas hingga akhir.

Selama hampir 45 menit proses operasi akhirnya selesai tepat sesuai perkiraan Sauqi.

Dan semoga kondisi pasien segera membaik...!"batin Sauqi dan tim nya.

"Bila keadaan membaik, segera pindahkan ke ruang ICU.!"perintah Sauqi pada asistennya itu.

"Saya tinggal dulu ya, abdu. Saya ada janji dengan calon isteri saya...!" Ucap Sauqi bangga sambil dia membayangkan wajah ayu kekasihnya, yang dengan setia menunggu kedatangannya.

"Wahhh kabar baik itu dokter, kapan nih rencana pestanya. ?"tanya Abdullah antusias.

"Profesi sesama dokter kah??"tanya Abdullah kemudian.

"Bukan, dia murid saya di SMA 1..!"ujar Sauqi dengan senyum khasnya.

"Hhaaaa...saya nggak salah denger nih dokter...?"tanya Abdullah sambil mulutnya yang masih menganga, dia tidak bisa percaya bahwa dokter Sauqi yang dia kenal, bisa menjalin kasih dengan anak ABG.

Abdullah tahu akan profesi aslinya Sauqi yang selain sebagai guru, dokter dan juga sebagai pengusaha property milik keluarganya.

"Beneran lah...kapan memang saya pernah bohong sama kamu..!"kata Sauqi tersenyum.

"Sudah dulu ya, saya mau pulan. Sudah ada yang menunggu saya...!"ujar Sauqi melambaikan tangan nya.

Sedangkan Abdullah hanya melongo, tidak percaya dengan yang dia dengar baru saja.

Kini Sauqi sudah bisa bernapas lega, pasien yang dia operasi akhirnya bisa berhenti perdarahannya, dan itu merupakan kepuasan tersendiri bagi Sauqi, yang bisa menolong sesama, sudah menjadi cita citanya sejak dulu.

Kini Sauqi menuju parkiran Rumah Sakit, dia tidak sabaran menunggu kekasihnya itu. Dia pasti lagi tidur sekarang,,,batin Sauqi.

atau malah sedang membaca novel di aplikasi hape nya, seperti biasanya.

Setelah 10 menit lamanya, Sauqi mengendarai mobilnya, kini dia sudah sampai di depan pintu apartemennya. Dia membuka pintu apartemennya menggunakan sandi tanggal lahir nya sendiri.

Setelah menutup pintu apartemen...

Sauqi langsung bisa melihat Delia tidur di sofa dalam posisi meringkuk, tanpa menggunakan selimut, padahal hawa nya agak dingin karena setelan AC nya itu, sedangkan hape Delia dalam posisi On menyala, dan memperlihatkan Delia sedang membaca membaca novel di aplikasi kesayangannya.

Sauqi langsung mengambil hape kekasihnya itu, lalu sauqi dia mengeluarkan dari aplikasi novel tersebut. Lalu dia letakkan di atas meja. Sauqi membenarkan posisi tidur Delia, agar nyaman dan biar tidak capek nantinya saat bangun dari tidurnya.

Kemudian Sauqi mengambil selimut hangat dari dalam lemari yang ada di kamarnya, untuk dia pasangkan di atas tubuh kekasihnya itu.

"Tidurlah yang nyenyak sayang...!"ucap Sauqi sambil mencium dengan sayang kening Delia.

Tidurmu tenang sekali, engkau cantik bagai bidadari, tentunya bidadari di hatiku ya...!"gumam Sauqi dalam hatinya.

Setelah menyelimuti Delia, kini Sauqi langsung menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya, dia harus membersihkan badannya dari sisa sisa peluh selama proses operasi berlangsung tadi, biar kelihatan lebih segar. Dia nggak ingin meninggalkan virus virus penyakit di rumahnya sendiri, apalagi sekarang ada Delia, gadis kesayangannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!