Daddy kapan pulang?

Mommy Davina sebenarnya enggan menceritakan masa lalu yang sangat menyakitkan dan ingin dilupakan seumur hidupnya karena sangat pahit. Namun karena Daddy Aberto memintanya membuat Mommy Davina terpaksa menceritakan tanpa ada yang ditutup - tutupi namun tidak semuanya diceritakan.

Sedangkan Daddy Aberto yang mendengarkan cerita tentang kejadian enam tahun yang lalu. Membuat Daddy Aberto sangat bahagia karena Mommy Davina berkata dengan jujur tentang masa lalunya.

'Saat ini dan seterusnya Aku, Aberto berjanji untuk menjaga Mommy Davina dan ke tiga anak kembarku dengan sepenuh jiwaku.' Ucap Daddy Aberto dalam hati.

"Selebihnya maaf, Aku tidak bisa menceritakannya." ucap Mommy Davina mengakhiri ceritanya.

"Memangnya kenapa?" Tanya Daddy Aberto pura - pura tidak tahu karena dirinya sudah tahu selanjutnya.

"Maaf Kak Aberto aku tidak bisa menceritakan semuanya." Jawab Mommy Davina.

"Apakah kamu melakukan hubungan suami istri dengan pria itu waktu kamu tidur di hotel?" tanya Daddy Aberto.

Mommy Davina hanya menganggukkan kepalanya dan tidak berapa lama air matanya keluar membuat Daddy Aberto merasa sangat sakit dan merasa bersalah karena melihat orang yang dicintainya menangis membuat Daddy Aberto menghapus air mata Mommy Davina dengan menggunakan ke dua ibu jarinya kemudian memeluknya.

"Hiks... hiks...hiks... Aku sangat kotor... Hiks... Hiks...hiks..." ucap Mommy Davina sambil terisak dan membalas pelukan Daddy Aberto.

"Sstttt.. tidak... Kamu tidak kotor.. Apakah ke tiga anak kembar itu adalah hasil dari hubungan suami istri? Apakah kamu mengenal wajah pria itu?" tanya Daddy Aberto sambil mengusap punggung Mommy Davina.

"Benar sekali ketiga anakku adalah hasil dari hubungan suami istri namun Aku mohon dengan amat sangat agar Kak Aberto jangan mengatakan ke tiga anakku karena mereka masih kecil dan mengenai wajah pria itu aku tidak mengenalnya secara jelas." Jawab Mommy Davina.

"Aku tidak mungkin tega melakukan hal itu. Jika seandainya pria itu adalah Aku, apakah kamu mau menerimaku?" tanya Daddy Aberto penuh harap.

Mommy Davina mendorong tubuh Daddy Aberto sambil menatap tajam membuat Daddy Aberto menggenggam tangan Mommy Davina.

"Baik aku akan ceritakan padamu." ucap Daddy Aberto.

xxxxxxx Flash Back On xxxxxxx

Di sebuah pesta di mana Daddy Aberto bersama asisten setianya siapa lagi kalau bukan Hendrik.

'Si*l, Hendrik ada yang memberikan obat perang * sang di dalam minumanku.' Ucap Daddy Aberto ke asisten pribadinya yang bernama Hendrik dengan suara pelan agar tidak terdengar oleh yang lain.

'Kita kembali ke hotel saja tuan.' ucap Hendrik dengan suara ikut pelan.

"Baik, karena Aku tidak mau bersentuhan dengan wanita jadi lebih baik kita pergi secepatnya." Ucap Daddy Aberto.

"Baik tuan." Jawab Hendrik

Daddy Aberto dan Hendrik keluar dari tempat pesta pernikahan relasi bisnisnya bersamaan kedatangan seorang gadis cantik dan seksi yang ingin mendekati Daddy Aberto tapi Daddy Aberto langsung mengusirnya kemudian Mereka pulang ke hotel tempat dirinya menginap.

xxxxxxx Flash Back Off xxxxxxx

"Maafkan Aku, waktu itu Aku melihatmu dalam kondisi tidak menggunakan sehelai benangpun dan jujur saat itu Aku terkena jebakan oleh seorang wanita ular dengan memberikan aku obat perang * sang dosis tinggi dan niat awalnya aku ingin mendorong tubuhmu tapi karena tidak ada reaksi pada kulit sensitif ku maka Aku terpaksa melakukannya bersamamu." ucap Daddy Aberto menjelaskan ke Mommy Davina.

"Kenapa saat itu Aku di tinggal pergi?" tanya Mommy Davina penasaran.

"Maafkan Aku karena waktu itu aku sedang menghukum orang yang telah berani memberikan obat perang * sang dosis tinggi. Kenapa kamu pergi?" tanya Daddy Aberto gantian bertanya.

"Waktu Aku terbangun, jujur Aku sangat terkejut dan membuat Aku langsung mandi. Selesai mandi Aku memakai handuk bekas Kak Aberto sambil mencari pakaianku yang ternyata disembunyikan di kolong ranjang oleh mantan sahabatku setelah itu Aku pergi dari hotel itu ke tempat sahabatku yang benar - benar tulus berteman denganku." Jawab Mommy Davina menjelaskan.

"Pantas saja." ucap Daddy Aberto

"Pantas apa?" tanya Mommy Davina dengan wajah bingung.

"Ketika Aku kembali lagi kamu sudah tidak ada dan Aku melihat posisi handuk yang tadi Aku letakan di kamar mandi pindah ke ranjang dan semakin basah." Ucap Daddy Aberto tersenyum jahil.

"Maaf waktu itu, Aku terburu - buru dan Aku juga bingung pakai handuk siapa jadi Aku memakai handuk yang ada di hotel itu." ucap Mommy Davina menjelaskan.

"Tidak apa-apa handuk itu aku simpan buat kenang-kenangan." ucap Daddy Aberto sambil tersenyum karena melihat wajah merona Mommy Davina.

"Kenang - kenangan? Maksudnya?" tanya Mommy Davina mengulangi ucapan Daddy Aberto.

"Kenangan-kenangan dari wanita yang aku cintai dan bau wanginya tidak pernah hilang, jadi kalau aku kangen tinggal menghirup aroma handuk itu." ucap Daddy Aberto dengan jujur.

"Kangen? Mencintai? Apa tidak salah dengar?" tanya Mommy Davina beruntun.

cup

'Iya kangen. Kangen dengan tubuhmu dan juga kangen dengan suara desa**nmu.' Ucap Daddy Aberto dengan suara berbisik dan nada menggoda tepat di telinga Mommy Davina kemudian mengecup bibir Mommy Davina dengan singkat.

Kecupan singkat membuat Daddy Aberto menginginkan lagi terlebih Mommy Davina tidak melakukan perlawanan membuat Daddy Aberto mendekatkan wajahnya ke telinga Mommy Davina.

"Bolehkah kita melakukan lagi di sini? Sudah enam tahun adik kerisku tidak aku gunakan lagi karena menunggu sarungnya yang sulit ditemukan." bisik Daddy Aberto kemudian menggigit telinga Mommy Davina dengan pelan.

Mommy Davina menahan geli dan duduk agak menjauh sampai bersandar di pintu mobil.

"Lihat adik kecilku sudah mulai tegang lagi." ucap Daddy Aberto sambil menggenggam tangan Mommy Davina dan diarahkan di tengah - tengah antara ke dua pahanya membuat Mommy Davina menarik tangannya karena panjang dan berotot.

"Tidak, kita bukan suami istri, kita pulang saja." ucap Mommy Davina menolak keinginan Daddy Aberto.

"Kalau begitu secepatnya kita menikah." ucap Daddy Aberto dengan nada yakin.

"Aku akan pikirkan." Jawab Mommy Davina.

"Kenapa mesti memikirkan?" tanya Daddy Aberto dengan wajah terkejut sekaligus kecewa pasalnya dirinya ingin secepatnya menikah dengan Mommy Davina.

"Karena kita baru kenal dan siapa tahu Kak Aberto tidak cocok denganku karena Aku banyak kekurangan dan berbeda dengan wanita yang lainnya yang jauh dari sempurna." ucap Mommy Davina memberikan alasan.

"Bagiku kamu adalah wanita yang sangat sempurna, ibu dari ke tiga anakku yang sangat tampan." ucap Daddy Aberto.

Perkataan Daddy Aberto membuat Mommy Davina hanya tersenyum dengan wajah merona tanpa mengucapkan sepatah kata. Daddy Aberto ikut tersenyum kemudian Mereka keluar dari mobil dan masuk kembali ke dalam mobil karena tadi Mereka duduk di kursi belakang.

Hal itu dilakukan karena Daddy Aberto tidak ingin memaksa Mommy Davina untuk melakukan hubungan suami istri. Mommy Davina sangat bahagia karena Daddy Aberto tidak memaksa dirinya.

"Oh ya, bagaimana Kamu tahu kalau mereka yang memberikan obat tidur dan membawamu ke hotel?" tanya Daddy Aberto sambil duduk di kursi pengemudi sedangkan Mommy Davina duduk di samping pengemudi.

Sambil berbicara Daddy Aberto menggenggam kemudi dengan erat karena dirinya sangat kesal dengan mantan kekasihnya Mommy Davina dan mantan sahabatnya yang telah berani menyakiti orang yang dicintainya.

"Aku bisa meretas cctv yang berada di apartemen milik orang tuaku dan juga meretas cctv hotel." Jawab Mommy Davina.

"Lalu kenapa Kamu tidak bisa melihat kalau itu adalah aku?" tanya Daddy Aberto sambil menyalakan mobilnya kemudian mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Karena pada saat itu, Aku hanya meretas cctv untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh pria jahat itu dan mantan sahabatku yang sangat jahat sekaligus wanita yang tidak punya hati padaku tanpa mau melihat kelanjutannya." Jawab Mommy Davina menjelaskan.

Daddy Aberto hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti sedangkan Mommy Davina menatap ke arah jalan raya di mana pikirannya melayang jauh entah kemana atau dalam istilah melamun.

"Oh iya aku ingin pulang mau mengambil pakaianku dan juga pakaian si kembar karena kami belum mengganti pakaian kami." ucap Mommy Davina setelah beberapa saat Mereka terdiam.

"Kita beli saja di butik karena aku juga belum mengganti pakaian." ucap Daddy Aberto.

"Apakah Kak Aberto akan menginap di rumah sakit?" tanya Mommy Davina sambil tersenyum bahagia karena Daddy Aberto akan menginap di rumah sakit.

"Tentu saja karena ada empat orang yang aku cintai dan harus Aku jaga." ucap Daddy Aberto.

"Empat orang?" tanya Mommy Davina mengulangi ucapan Daddy Aberto.

"Iya empat orang, terdiri kamu dan juga ke tiga anak kita." Jawab Daddy Aberto menjelaskan.

Lagi - lagi Mommy Davina tersenyum malu dengan wajah merona merah membuat Daddy Aberto senang karena dirinya sangat suka melihat wajah merona calon istrinya.

"Kita jalan sekarang ke butik langganan Mommyku." ucap Daddy Aberto.

"Ok." Jawab Mommy Davina dengan singkat.

Daddy Aberto pun mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju ke arah butik. Tiba - tiba ponsel milik Daddy Aberto berdering dan meminta Mommy Davina untuk mengambil ponselnya di saku jasnya.

"Tolong ambilkan dan tempelkan di telingaku." pinta Daddy Aberto.

"Baik." Jawab Mommy Davina singkat sambil mengambil ponsel Daddy Aberto di saku jasnya.

Deg

Jantung Mommy Davina berdetak kencang ketika melihat siapa yang menghubungi dirinya namun Mommy Davina berusaha bersikap biasa saja. Mommy Davina menggeser tombol berwarna hijau kemudian ditempelkan di telinga Daddy Aberto.

("Hallo Sayang." panggil Daddy Aberto sambil tersenyum tanpa mengetahui perubahan wajah Mommy Davina).

("Daddy kapan pulang?" Tanya seorang anak kecil).

Episodes
1 Awal Mula
2 Biarkan Davina Berlutut
3 Apa rencana Daddy selanjutnya?
4 Membekukan semua aset milik Mereka
5 Dua Bulan Kemudian
6 Enam Tahun Kemudian
7 Memperdalam ilmu IT dan sekaligus liburan
8 Mau ke Mall Paman
9 Kan Sehati
10 Mau kemana kamu?
11 Tidak bisa di retas Dad
12 Davina dan anak - anakku
13 Kak David
14 Anak Dari Keluarga Dave
15 Sangat yakin
16 Ibu Dari Ke Tiga Anakku
17 David ingin tidur dipeluk Daddy
18 Daddy kapan pulang?
19 Alex kangen sama Daddy
20 Menjadi Bagian Dari Keluarga Kalian.
21 Bertemu Dengan ke tiga cucunya
22 Davina
23 Satu Syarat
24 Dua Syarat
25 Syarat
26 Sangat Berarti
27 Memulai Dari Awal
28 Menginap Di Mansion Daddy
29 Jomblo
30 Tapi ........
31 Tatapan tajam dan kebencian.
32 Pesta Pernikahan Mommy Davina dan Daddy Aberto
33 Kemarahan Keluarga Mommy Davina
34 Kemarahan Tiga Anak Kembar
35 Daven Siapa Ya?
36 Paman David dan Paman Hendrik
37 Tabungan Kami
38 Kalian kenapa ikut paman Hendrik?
39 Mungkin Ponakan
40 Laptop
41 Meeting
42 Milik Paman Hendrik
43 Amarah Daddy Aberto, Paman David dan Paman Edward
44 Pistol
45 Markas Kantor Polisi
46 Aksi David
47 Rekaman CCTV
48 Perang - Perangan
49 Mengumpat
50 Lima Tahun Lagi
51 Apa yang harus Aku jawab?
52 Liburan Sekeluarga
53 Aku Mohon
54 Sangat Panik
55 Masalah Besar
56 Tolong Selamatkan
57 Mengusik
58 Valentina Microwife
59 Hendrik, kamu lupa ya?
60 Kematian Valentina Microwife
61 Ada yang bisa Aku bantu?
62 Maria dan Hendrik
63 Aku tidak mau ngerepotin dirimu.
64 Kakak Tidak Minta
65 Usir
66 Mimpi Hendrik
67 Violet
68 Violet 2
69 Ada Apa
70 Bangkrut
71 Tatapan Kebencian
72 Menabrak
73 Lari
74 Ada Apa Darling
75 Mommy
76 Mommy Davina Sadar
77 Suara siapa itu Hen?
78 Sudah ketemu
79 Tante Violet dan Paman Vincent
80 Curiga
81 Apakah orangnya sama?
82 Wanita itu bukan Violet
83 Siapa Pria Itu?
84 Acara Lamarannya Batal
85 Apartemen Hendrik
86 Nyonya Kelly
87 Menjodohkan
88 Tuan Albert
89 Tuan Albert dan Nyonya Albert
90 Hendrik dan Maria Bertunangan
91 Tapi Apa Tuan Muda
92 Pernikahan Hendrik dan Maria
93 Hadiah
94 Daddy Aberto Tertembak
95 Aberto dan Abertosa
96 Dua Pasang Mata
97 Siapa Pria Itu?
98 Maria Coba Sentuh Tangan Suamiku
99 Tamat
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Awal Mula
2
Biarkan Davina Berlutut
3
Apa rencana Daddy selanjutnya?
4
Membekukan semua aset milik Mereka
5
Dua Bulan Kemudian
6
Enam Tahun Kemudian
7
Memperdalam ilmu IT dan sekaligus liburan
8
Mau ke Mall Paman
9
Kan Sehati
10
Mau kemana kamu?
11
Tidak bisa di retas Dad
12
Davina dan anak - anakku
13
Kak David
14
Anak Dari Keluarga Dave
15
Sangat yakin
16
Ibu Dari Ke Tiga Anakku
17
David ingin tidur dipeluk Daddy
18
Daddy kapan pulang?
19
Alex kangen sama Daddy
20
Menjadi Bagian Dari Keluarga Kalian.
21
Bertemu Dengan ke tiga cucunya
22
Davina
23
Satu Syarat
24
Dua Syarat
25
Syarat
26
Sangat Berarti
27
Memulai Dari Awal
28
Menginap Di Mansion Daddy
29
Jomblo
30
Tapi ........
31
Tatapan tajam dan kebencian.
32
Pesta Pernikahan Mommy Davina dan Daddy Aberto
33
Kemarahan Keluarga Mommy Davina
34
Kemarahan Tiga Anak Kembar
35
Daven Siapa Ya?
36
Paman David dan Paman Hendrik
37
Tabungan Kami
38
Kalian kenapa ikut paman Hendrik?
39
Mungkin Ponakan
40
Laptop
41
Meeting
42
Milik Paman Hendrik
43
Amarah Daddy Aberto, Paman David dan Paman Edward
44
Pistol
45
Markas Kantor Polisi
46
Aksi David
47
Rekaman CCTV
48
Perang - Perangan
49
Mengumpat
50
Lima Tahun Lagi
51
Apa yang harus Aku jawab?
52
Liburan Sekeluarga
53
Aku Mohon
54
Sangat Panik
55
Masalah Besar
56
Tolong Selamatkan
57
Mengusik
58
Valentina Microwife
59
Hendrik, kamu lupa ya?
60
Kematian Valentina Microwife
61
Ada yang bisa Aku bantu?
62
Maria dan Hendrik
63
Aku tidak mau ngerepotin dirimu.
64
Kakak Tidak Minta
65
Usir
66
Mimpi Hendrik
67
Violet
68
Violet 2
69
Ada Apa
70
Bangkrut
71
Tatapan Kebencian
72
Menabrak
73
Lari
74
Ada Apa Darling
75
Mommy
76
Mommy Davina Sadar
77
Suara siapa itu Hen?
78
Sudah ketemu
79
Tante Violet dan Paman Vincent
80
Curiga
81
Apakah orangnya sama?
82
Wanita itu bukan Violet
83
Siapa Pria Itu?
84
Acara Lamarannya Batal
85
Apartemen Hendrik
86
Nyonya Kelly
87
Menjodohkan
88
Tuan Albert
89
Tuan Albert dan Nyonya Albert
90
Hendrik dan Maria Bertunangan
91
Tapi Apa Tuan Muda
92
Pernikahan Hendrik dan Maria
93
Hadiah
94
Daddy Aberto Tertembak
95
Aberto dan Abertosa
96
Dua Pasang Mata
97
Siapa Pria Itu?
98
Maria Coba Sentuh Tangan Suamiku
99
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!