Enam Tahun Kemudian

"Dave, Daven, David sudah malam waktunya tidur." Ucap wanita tersebut.

"Baik mom." Jawab mereka dengan patuh.

Mereka adalah anak - anak dari Davina dengan Aberto di mana ke tiga anak mereka sangat mirip dengan Aberto. Hanya saja bedanya kalau Daven dan David mengikuti sifat ibunya yang murah senyum sedangkan kakaknya yang pertama yang bernama Dave mirip dengan daddynya yaitu dingin, datar dan jarang tersenyum.

Ke tiga anak tampan tersebut masuk ke dalam kamarnya yang kebetulan mereka satu kamar.

"Coba lihat majalah bisnis ini." ucap Daven anak nomer dua memperlihatkan sampul majalah bisnis dari dalam tasnya.

"Wajahnya mirip dengan kita kak?" ucap David adik bungsunya.

"Iya benar, Kamu dapat dari mana?" tanya Dave kakak pertamanya penasaran begitu pula dengan David.

"Dari temanku katanya wajahnya mirip dengan kita karena itulah majalah ini aku pinjam." Jawab Daven menjelaskan.

"Kak Dave, coba retas perusahaan milik paman Aberto." pinta adiknya yang bernama David.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Oh ya sekedar informasi mereka bertiga walau masih berusia 5 tahun tapi mereka sangat genius.

Dave anak pertama pintar dalam bidang IT

Daven pintar dalam bidang bisnis.

David pintar dalam seni bela diri.

Mereka sering memenangkan pertandingan lomba dan piala mereka sangat banyak.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Dave langsung membuka laptopnya dan mulai meretas perusahaan milik Aberto. Jari jemari mungilnya dengan lincah mengutak atik laptopnya untuk mencoba meretas perusahaan milik Aberto yang ternyata sangat sulit yang diperkirakan tapi Dave tidak menyerah tetap berusaha.

Di negara yang berbeda Aberto yang sedang istirahat tiba - tiba ponselnya berdering kencang membuat Aberto memaksakan dirinya untuk membuka matanya.

"Si*l siapa yang berani meretas perusahaanku." omel Aberto

Aberto pun langsung bangun dari ranjangnya dan mengambil laptopnya yang berada di atas meja yang kebetulan dekat dengan ranjang tempat dirinya tadi tertidur pulas.

Aberto mengutak atik laptopnya agar orang asing tersebut tidak bisa meretas perusahaannya. Serangan demi serangan dari Aberto dan Dave tanpa berhenti hingga satu jam lamanya akhirnya dimenangkan oleh Dave.

"Si*l aku kalah, siapa orang itu yang berani menyerangku." ucap Aberto dengan nada kesal.

Di negara yang berbeda tepatnya di mana ke tiga anak genius berada.

"Yes berhasil sekarang kita lihat data - datanya." ucap Dave.

Mereka bertiga mulai membaca data - data perusahaan milik Aberto. Daven yang menguasai ilmu bisnis mengerti data - data tersebut setelah setengah jam membaca data dikembalikan seperti semula.

"Kak, datanya diberikan pengamanan agar orang lain tidak bisa meretasnya." pinta Daven.

"Ok." Jawab Dave.

"Sekalian ketik Daddy, Mommy dan ke tiga putra kembarmu sangat menyayangi Daddy." Ucap David.

"Kenapa Kamu yakin kalau Paman Aberto itu Daddy Kita?" Tanya Dave.

"Yakin saja." Jawab David.

Dave pun mengutak atik keyboard dengan jari mungilnya yang sangat lincah dan hanya membutuhkan dua belas menit data sudah kembali dan ditambah keamanan sesuai permintaan adiknya.

"Kak Dave kenapa tidak ketik pesanku?" Tanya David.

"Kakak belum yakin kalau Paman Aberto adalah Daddy Kita." Jawab Dave.

David hanya cemberut mendengar ucapan Kakak pertamanya sedangkan Daven yang merupakan Kakak ke dua hanya diam mendengarkan percakapan Kakak dan adik kembarnya.

"Kita sudah tahu ternyata paman Aberto seminggu lagi akan membuka cabang perusahaan di negara T dan banyak perusahaan yang ingin melakukan kerjasama. Bagaimana kalau kita ajak mommy untuk pergi ke negara T dan ikut kerjasama dengan perusahaan milik paman Aberto." usul Daven anak ke dua.

"Setuju dan aku merasa kalau Daddy Aberto adalah Daddy kita." ucap David anak ke tiga yang merasa sangat yakin kalau Aberto adalah Daddynya.

"Akupun juga sama kalau Daddy Aberto adalah Daddy Kita. Kalau begitu bagaimana ketika mommy datang ke perusahaan milik daddy, Kita ikut agar bisa bertemu dengan Daddy kita." ucap Daven yang mengklaim kalau Aberto adalah daddynya.

"Kenapa kamu yakin dia Daddy kita?" tanya Dave sambil menatap ke dua adik kembarnya secara bergantian.

"Yakin saja kak." Jawab Daven.

"Aku juga yakin kalau Daddy Aberto adalah Daddy kita." ucap David dengan nada yakin.

"Jangan terlalu yakin nanti akan kecewa. Sekarang kita tidur dan besok pagi kita meminta mommy untuk ikut kita ke negara T." ucap Dave.

"Baik kak." jawab mereka patuh.

Mereka bertiga istirahat karena hari sudah malam dan kebetulan besok mereka libur sekolah.

Di negara yang berbeda Aberto yang sedang sibuk mengutak atik kembali agar orang yang meretas perusahaan tidak menyebarkan datanya ke perusahaan lain karena bisa merugikan perusahaannya.

"Si*l sudah hampir setengah jam belum juga berhasil. Hebat sekali dia bisa membobol data perusahaanku. Eh... tunggu kenapa sekarang datanya sudah kembali semula dan orang itu memberikan tambahan pengamanan pada dataku. Siapa orang itu dan apa motifnya?" tanya Aberto dengan wajah terkejut.

"Sudahlah besok saja aku cek lagi sekalian mencari siapa orang itu yang telah berani menyabotase data perusahaanku." ucap Aberto.

Aberto pun mematikan laptopnya dan menaruhnya kembali ke meja kemudian melanjutkan kembali tidurnya yang sempat terganggu.

xxxxxxx

Malam berganti pagi ke tiga anak genius sudah bangun dan sudah mandi. Mereka bertiga sangat rajin bangun pagi dan mandiri hal itu membuat Mommy Davina tidak pernah repot untuk membangunkan ke tiga anak kembarnya.

Selesai berpakaian ke tiga anak genius tersebut turun ke lantai satu dan berjalan ke arah meja makan.

"Pagi mommy." panggil ke tiga anak genius nya.

"Pagi sayang, wah anak - anak mommy sudah mandi dan tampan." puji Mommy Davina.

"Siapa dulu donk." ucap ke tiga anak kembarnya.

"Kita makan yuk." ajak Mommy Davina sambil tersenyum.

"Baik mom." Jawab mereka serempak.

Merekapun makan tanpa ada yang bicara sedikitpun hingga dua puluh lima menit kemudian mereka pun sudah selesai makan dan kini mereka sudah berkumpul di ruang keluarga.

"Mommy, kita pergi ke negara T ya?" pinta David sambil menampilkan puppy eyes nya yang membuat siapa saja membuatnya gemas.

"Memang kenapa kita ke negara T sayang?" tanya Mommy Davina dengan nada lembut.

"Karena kemarin temanku cerita kalau orang tuanya mau ke negara T untuk menawarkan kerjasama dengan perusahaan yang terkenal di seluruh dunia. Aku ingin mommy ikut kerjasama dengan perusahaan itu." Jawab Daven menjawab pertanyaan David.

"Mommy kan pintar IT lebih baik melakukan kerjasama dengan perusahaan besar itu." sambung Dave.

"Sekalian Kita liburan Mom, karena selama ini Kita belum pernah liburan ke luar negri." Sambung Daven.

"Kenapa kalian bertiga menginginkan Mommy ikut kerjasama dengan perusahaan itu?" tanya Mommy Davina dengan wajah terkejut.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Lanjut

2024-12-22

0

Alanna Th

Alanna Th

turki mungkin?

2023-12-12

1

Fatir

Fatir

yes 🤣🤣👍

2023-12-07

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Biarkan Davina Berlutut
3 Apa rencana Daddy selanjutnya?
4 Membekukan semua aset milik Mereka
5 Dua Bulan Kemudian
6 Enam Tahun Kemudian
7 Memperdalam ilmu IT dan sekaligus liburan
8 Mau ke Mall Paman
9 Kan Sehati
10 Mau kemana kamu?
11 Tidak bisa di retas Dad
12 Davina dan anak - anakku
13 Kak David
14 Anak Dari Keluarga Dave
15 Sangat yakin
16 Ibu Dari Ke Tiga Anakku
17 David ingin tidur dipeluk Daddy
18 Daddy kapan pulang?
19 Alex kangen sama Daddy
20 Menjadi Bagian Dari Keluarga Kalian.
21 Bertemu Dengan ke tiga cucunya
22 Davina
23 Satu Syarat
24 Dua Syarat
25 Syarat
26 Sangat Berarti
27 Memulai Dari Awal
28 Menginap Di Mansion Daddy
29 Jomblo
30 Tapi ........
31 Tatapan tajam dan kebencian.
32 Pesta Pernikahan Mommy Davina dan Daddy Aberto
33 Kemarahan Keluarga Mommy Davina
34 Kemarahan Tiga Anak Kembar
35 Daven Siapa Ya?
36 Paman David dan Paman Hendrik
37 Tabungan Kami
38 Kalian kenapa ikut paman Hendrik?
39 Mungkin Ponakan
40 Laptop
41 Meeting
42 Milik Paman Hendrik
43 Amarah Daddy Aberto, Paman David dan Paman Edward
44 Pistol
45 Markas Kantor Polisi
46 Aksi David
47 Rekaman CCTV
48 Perang - Perangan
49 Mengumpat
50 Lima Tahun Lagi
51 Apa yang harus Aku jawab?
52 Liburan Sekeluarga
53 Aku Mohon
54 Sangat Panik
55 Masalah Besar
56 Tolong Selamatkan
57 Mengusik
58 Valentina Microwife
59 Hendrik, kamu lupa ya?
60 Kematian Valentina Microwife
61 Ada yang bisa Aku bantu?
62 Maria dan Hendrik
63 Aku tidak mau ngerepotin dirimu.
64 Kakak Tidak Minta
65 Usir
66 Mimpi Hendrik
67 Violet
68 Violet 2
69 Ada Apa
70 Bangkrut
71 Tatapan Kebencian
72 Menabrak
73 Lari
74 Ada Apa Darling
75 Mommy
76 Mommy Davina Sadar
77 Suara siapa itu Hen?
78 Sudah ketemu
79 Tante Violet dan Paman Vincent
80 Curiga
81 Apakah orangnya sama?
82 Wanita itu bukan Violet
83 Siapa Pria Itu?
84 Acara Lamarannya Batal
85 Apartemen Hendrik
86 Nyonya Kelly
87 Menjodohkan
88 Tuan Albert
89 Tuan Albert dan Nyonya Albert
90 Hendrik dan Maria Bertunangan
91 Tapi Apa Tuan Muda
92 Pernikahan Hendrik dan Maria
93 Hadiah
94 Daddy Aberto Tertembak
95 Aberto dan Abertosa
96 Dua Pasang Mata
97 Siapa Pria Itu?
98 Maria Coba Sentuh Tangan Suamiku
99 Tamat
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Awal Mula
2
Biarkan Davina Berlutut
3
Apa rencana Daddy selanjutnya?
4
Membekukan semua aset milik Mereka
5
Dua Bulan Kemudian
6
Enam Tahun Kemudian
7
Memperdalam ilmu IT dan sekaligus liburan
8
Mau ke Mall Paman
9
Kan Sehati
10
Mau kemana kamu?
11
Tidak bisa di retas Dad
12
Davina dan anak - anakku
13
Kak David
14
Anak Dari Keluarga Dave
15
Sangat yakin
16
Ibu Dari Ke Tiga Anakku
17
David ingin tidur dipeluk Daddy
18
Daddy kapan pulang?
19
Alex kangen sama Daddy
20
Menjadi Bagian Dari Keluarga Kalian.
21
Bertemu Dengan ke tiga cucunya
22
Davina
23
Satu Syarat
24
Dua Syarat
25
Syarat
26
Sangat Berarti
27
Memulai Dari Awal
28
Menginap Di Mansion Daddy
29
Jomblo
30
Tapi ........
31
Tatapan tajam dan kebencian.
32
Pesta Pernikahan Mommy Davina dan Daddy Aberto
33
Kemarahan Keluarga Mommy Davina
34
Kemarahan Tiga Anak Kembar
35
Daven Siapa Ya?
36
Paman David dan Paman Hendrik
37
Tabungan Kami
38
Kalian kenapa ikut paman Hendrik?
39
Mungkin Ponakan
40
Laptop
41
Meeting
42
Milik Paman Hendrik
43
Amarah Daddy Aberto, Paman David dan Paman Edward
44
Pistol
45
Markas Kantor Polisi
46
Aksi David
47
Rekaman CCTV
48
Perang - Perangan
49
Mengumpat
50
Lima Tahun Lagi
51
Apa yang harus Aku jawab?
52
Liburan Sekeluarga
53
Aku Mohon
54
Sangat Panik
55
Masalah Besar
56
Tolong Selamatkan
57
Mengusik
58
Valentina Microwife
59
Hendrik, kamu lupa ya?
60
Kematian Valentina Microwife
61
Ada yang bisa Aku bantu?
62
Maria dan Hendrik
63
Aku tidak mau ngerepotin dirimu.
64
Kakak Tidak Minta
65
Usir
66
Mimpi Hendrik
67
Violet
68
Violet 2
69
Ada Apa
70
Bangkrut
71
Tatapan Kebencian
72
Menabrak
73
Lari
74
Ada Apa Darling
75
Mommy
76
Mommy Davina Sadar
77
Suara siapa itu Hen?
78
Sudah ketemu
79
Tante Violet dan Paman Vincent
80
Curiga
81
Apakah orangnya sama?
82
Wanita itu bukan Violet
83
Siapa Pria Itu?
84
Acara Lamarannya Batal
85
Apartemen Hendrik
86
Nyonya Kelly
87
Menjodohkan
88
Tuan Albert
89
Tuan Albert dan Nyonya Albert
90
Hendrik dan Maria Bertunangan
91
Tapi Apa Tuan Muda
92
Pernikahan Hendrik dan Maria
93
Hadiah
94
Daddy Aberto Tertembak
95
Aberto dan Abertosa
96
Dua Pasang Mata
97
Siapa Pria Itu?
98
Maria Coba Sentuh Tangan Suamiku
99
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!