"Dave, Daven, David sudah malam waktunya tidur." Ucap wanita tersebut.
"Baik mom." Jawab mereka dengan patuh.
Mereka adalah anak - anak dari Davina dengan Aberto di mana ke tiga anak mereka sangat mirip dengan Aberto. Hanya saja bedanya kalau Daven dan David mengikuti sifat ibunya yang murah senyum sedangkan kakaknya yang pertama yang bernama Dave mirip dengan daddynya yaitu dingin, datar dan jarang tersenyum.
Ke tiga anak tampan tersebut masuk ke dalam kamarnya yang kebetulan mereka satu kamar.
"Coba lihat majalah bisnis ini." ucap Daven anak nomer dua memperlihatkan sampul majalah bisnis dari dalam tasnya.
"Wajahnya mirip dengan kita kak?" ucap David adik bungsunya.
"Iya benar, Kamu dapat dari mana?" tanya Dave kakak pertamanya penasaran begitu pula dengan David.
"Dari temanku katanya wajahnya mirip dengan kita karena itulah majalah ini aku pinjam." Jawab Daven menjelaskan.
"Kak Dave, coba retas perusahaan milik paman Aberto." pinta adiknya yang bernama David.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Oh ya sekedar informasi mereka bertiga walau masih berusia 5 tahun tapi mereka sangat genius.
Dave anak pertama pintar dalam bidang IT
Daven pintar dalam bidang bisnis.
David pintar dalam seni bela diri.
Mereka sering memenangkan pertandingan lomba dan piala mereka sangat banyak.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Dave langsung membuka laptopnya dan mulai meretas perusahaan milik Aberto. Jari jemari mungilnya dengan lincah mengutak atik laptopnya untuk mencoba meretas perusahaan milik Aberto yang ternyata sangat sulit yang diperkirakan tapi Dave tidak menyerah tetap berusaha.
Di negara yang berbeda Aberto yang sedang istirahat tiba - tiba ponselnya berdering kencang membuat Aberto memaksakan dirinya untuk membuka matanya.
"Si*l siapa yang berani meretas perusahaanku." omel Aberto
Aberto pun langsung bangun dari ranjangnya dan mengambil laptopnya yang berada di atas meja yang kebetulan dekat dengan ranjang tempat dirinya tadi tertidur pulas.
Aberto mengutak atik laptopnya agar orang asing tersebut tidak bisa meretas perusahaannya. Serangan demi serangan dari Aberto dan Dave tanpa berhenti hingga satu jam lamanya akhirnya dimenangkan oleh Dave.
"Si*l aku kalah, siapa orang itu yang berani menyerangku." ucap Aberto dengan nada kesal.
Di negara yang berbeda tepatnya di mana ke tiga anak genius berada.
"Yes berhasil sekarang kita lihat data - datanya." ucap Dave.
Mereka bertiga mulai membaca data - data perusahaan milik Aberto. Daven yang menguasai ilmu bisnis mengerti data - data tersebut setelah setengah jam membaca data dikembalikan seperti semula.
"Kak, datanya diberikan pengamanan agar orang lain tidak bisa meretasnya." pinta Daven.
"Ok." Jawab Dave.
"Sekalian ketik Daddy, Mommy dan ke tiga putra kembarmu sangat menyayangi Daddy." Ucap David.
"Kenapa Kamu yakin kalau Paman Aberto itu Daddy Kita?" Tanya Dave.
"Yakin saja." Jawab David.
Dave pun mengutak atik keyboard dengan jari mungilnya yang sangat lincah dan hanya membutuhkan dua belas menit data sudah kembali dan ditambah keamanan sesuai permintaan adiknya.
"Kak Dave kenapa tidak ketik pesanku?" Tanya David.
"Kakak belum yakin kalau Paman Aberto adalah Daddy Kita." Jawab Dave.
David hanya cemberut mendengar ucapan Kakak pertamanya sedangkan Daven yang merupakan Kakak ke dua hanya diam mendengarkan percakapan Kakak dan adik kembarnya.
"Kita sudah tahu ternyata paman Aberto seminggu lagi akan membuka cabang perusahaan di negara T dan banyak perusahaan yang ingin melakukan kerjasama. Bagaimana kalau kita ajak mommy untuk pergi ke negara T dan ikut kerjasama dengan perusahaan milik paman Aberto." usul Daven anak ke dua.
"Setuju dan aku merasa kalau Daddy Aberto adalah Daddy kita." ucap David anak ke tiga yang merasa sangat yakin kalau Aberto adalah Daddynya.
"Akupun juga sama kalau Daddy Aberto adalah Daddy Kita. Kalau begitu bagaimana ketika mommy datang ke perusahaan milik daddy, Kita ikut agar bisa bertemu dengan Daddy kita." ucap Daven yang mengklaim kalau Aberto adalah daddynya.
"Kenapa kamu yakin dia Daddy kita?" tanya Dave sambil menatap ke dua adik kembarnya secara bergantian.
"Yakin saja kak." Jawab Daven.
"Aku juga yakin kalau Daddy Aberto adalah Daddy kita." ucap David dengan nada yakin.
"Jangan terlalu yakin nanti akan kecewa. Sekarang kita tidur dan besok pagi kita meminta mommy untuk ikut kita ke negara T." ucap Dave.
"Baik kak." jawab mereka patuh.
Mereka bertiga istirahat karena hari sudah malam dan kebetulan besok mereka libur sekolah.
Di negara yang berbeda Aberto yang sedang sibuk mengutak atik kembali agar orang yang meretas perusahaan tidak menyebarkan datanya ke perusahaan lain karena bisa merugikan perusahaannya.
"Si*l sudah hampir setengah jam belum juga berhasil. Hebat sekali dia bisa membobol data perusahaanku. Eh... tunggu kenapa sekarang datanya sudah kembali semula dan orang itu memberikan tambahan pengamanan pada dataku. Siapa orang itu dan apa motifnya?" tanya Aberto dengan wajah terkejut.
"Sudahlah besok saja aku cek lagi sekalian mencari siapa orang itu yang telah berani menyabotase data perusahaanku." ucap Aberto.
Aberto pun mematikan laptopnya dan menaruhnya kembali ke meja kemudian melanjutkan kembali tidurnya yang sempat terganggu.
xxxxxxx
Malam berganti pagi ke tiga anak genius sudah bangun dan sudah mandi. Mereka bertiga sangat rajin bangun pagi dan mandiri hal itu membuat Mommy Davina tidak pernah repot untuk membangunkan ke tiga anak kembarnya.
Selesai berpakaian ke tiga anak genius tersebut turun ke lantai satu dan berjalan ke arah meja makan.
"Pagi mommy." panggil ke tiga anak genius nya.
"Pagi sayang, wah anak - anak mommy sudah mandi dan tampan." puji Mommy Davina.
"Siapa dulu donk." ucap ke tiga anak kembarnya.
"Kita makan yuk." ajak Mommy Davina sambil tersenyum.
"Baik mom." Jawab mereka serempak.
Merekapun makan tanpa ada yang bicara sedikitpun hingga dua puluh lima menit kemudian mereka pun sudah selesai makan dan kini mereka sudah berkumpul di ruang keluarga.
"Mommy, kita pergi ke negara T ya?" pinta David sambil menampilkan puppy eyes nya yang membuat siapa saja membuatnya gemas.
"Memang kenapa kita ke negara T sayang?" tanya Mommy Davina dengan nada lembut.
"Karena kemarin temanku cerita kalau orang tuanya mau ke negara T untuk menawarkan kerjasama dengan perusahaan yang terkenal di seluruh dunia. Aku ingin mommy ikut kerjasama dengan perusahaan itu." Jawab Daven menjawab pertanyaan David.
"Mommy kan pintar IT lebih baik melakukan kerjasama dengan perusahaan besar itu." sambung Dave.
"Sekalian Kita liburan Mom, karena selama ini Kita belum pernah liburan ke luar negri." Sambung Daven.
"Kenapa kalian bertiga menginginkan Mommy ikut kerjasama dengan perusahaan itu?" tanya Mommy Davina dengan wajah terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Anonymous
Lanjut
2024-12-22
0
Alanna Th
turki mungkin?
2023-12-12
1
Fatir
yes 🤣🤣👍
2023-12-07
0