berhenti bekerja

Sekarang usia anak kami sudah empat bulan, berat badan nya sudah normal dan sehat. Aku ingin mencoba memberi susu formula karena nanti kalau aku kerja lagi ku bantu pakai susu formula ketika aku lagi kerja dan ku kasih ASi lagi ketika sudah pulang kerja. Awal minum baik- baik saja ku kasih setengah botol langsung diminum sama anak ku sampai habis. Tetapi ketika haus dan berganti minum asi langsung muntah- muntah. langsung ku hentikan lagi susu formulanya.

" mas gimana ya solusinya, adek gak bisa di kasih susu formula,?" tanya ku kepada suami ketika lagi duduk - duduk sore di depan rumah.

" sabar dulu ma, mungkin adek perlu adaptasi" jawab suamiku sambil menoel- Noel pipi anak kami.

" iya mas kalau seandainya nanti adek gak bisa di kasih susu bantu juga biar lah mama lepaskan pekerjaan ini, demi si kecil" jawab ku sambil mencium anak ku.

" terserah mama aja gimana baiknya" kata suami ku

" gak mungkin juga setiap jam mama pulang pergi untuk memberi asi terlalu jauh mas " kata ku

" adek ikut naik sepeda yok" seru si Wahyu yang datang sambil mengendarai sepedanya

Anak ku yang melihat tertawa- tawa terus sambil tangan nya menggapai - gapai seperti faham kalau lagi di ajak naik sepeda abang nya.

" udah mandi yu" tanya ku ketika Wahyu sudah berhenti pas di depan ku

" udah bik, adek udah mandi bik " tanya si Wahyu

" udah dong udah wangi ini mau ikut jalan- jalan bang Wahyu" kata ku sambil memegang anak ku

" bukan jalan bik, tapi naik sepeda" seru si Wahyu

Dia tak mau di bilang jalan jalan karena lagi naik sepeda. Sungguh kritis ya anak jaman sekarang.

" dek ayo ikut ke rumah mbh edok" ajak si Wahyu sambil masih nangkring di sepeda

" nanti malam aja ya adek jalan nya" kata ku

" nanti malam adek mau ke mana " tanya Wahyu ingin tahu

" jalan ke rumah Mbah edok tidur sana" jawab ku

" aku ikut ya bik, aku mau tidur di rumah mbh juga lah"

" bilang sama mama dulu nanti" kata ku

Malam nya kami ke rumah mertua tidak lama kemudian Kakak ipar ku yang lain datang juga. Kebetulan Malam ini semuanya ngumpul sekedar ngobrol- ngobrol biasa. Aku tidur rumah mertua kakak yang lain pada pulang. Wahyu jadi ikut tidur di rumah mbh nya. Kami tidur ramai- ramai di ruang tengah depan televisi.

Pagi nya anak ku bangun duluan minta ***** aku pun ikut terbangun. Mak mertua sudah bangun rupanya lagi memasak di dapur.

Siang nya aku pulang ke rumah di temani Wahyu. Suami ku sudah pulang duluan tadi pagi selepas minum kopi karena harus pergi noreh. Kami cukup jalan kaki karena rumah ku dengan rumah mertua dekat masih dalam satu area tanah.

Seminggu kemudian aku mencoba kembali memberi susu formula pada anak ku. Ku beri setengah botol kecil langsung di minum nya. Ku tunggu satu jam anak ku biasa saja dua jam kemudian masih biasa saja juga tidak kenapa - Napa. Tidak lama kemudian anak ku minta ***** jadi ku kasih ASI setelahnya sekitar sepuluh menit an selesai ***** langsung muntah- muntah lagi. Sampai keluar dari hidung juga muntah nya langsung aku gendong takut tersedak. Rupanya anak ku tidak bisa campur antara susu formula sama ASI. Biar lah aku mengalah demi kesehatan anak ku. Ku putus ksn untuk memberi ASI saja berarti aku harus berhenti bekerja. Mungkin belum rezeki ku di situ. Mungkin nanti ada rezeki lain yang lebih baik hibur ku. Akhir bulan ini aku akan berpamitan dengan pak penghulu.

Aku masih menggendong anak ku, aku merasa khawatir melihat anak ku muntah- muntah tadi. Seharusnya aku tidak perlu mencoba memberi susu formula lagi. 'Maaf kan mama ya nak' batin ku sambil ku ciumi anak ku.

Malam nya sebelum tidur ku ungkapkan keinginan ku kepada suami.

" mas kayak nya sudah pasti ini mama mau berhenti kerja" ucap ku sambil menghela nafas berat. Sebenarnya sayang juga karena gaji nya lumayan bisa membantu menambah perekonomian keluarga kami.

" udah pasti beneran ma, udah mama pikirkan lagi baik- baik" tanya suami ku sambil melihat ku

" iya mas adek kan gak bisa minum susu formula bergantian sama ASI. Mama takut nanti kesehatan adek terganggu mas, cukup sudah dulu baru lahir adek sudah sering minum obat tiap hari. Mama ikhlas kok mas, mungkin nanti rezekinya datang dari tempat lain" ucap ku panjang lebar suamiku mendengar sambil mengangguk - angguk kan kepala nya

" ya udah kalau keputusan mama seperti itu, apa pun itu papa selalu mendukung apa lagi untuk kebaikan dan kesehatan anak kita" jawab suami ku sambil mengelus kepala anak ku

" sehat terus ya nak kami begitu menyayangi mu" ucap suami ku sambil mencium kening anak ku

Tidak lama kemudian anak ku terbangun. Itu sudah biasa hampir dua Minggu ini kebiasaan anak ku kalau siang tidur nya lama banyak tidur nya kalau malam hari tidur sebentar dan bangun ngajak main lama bangun nya. Mau tengah malam biasanya baru tidur lagi. Kami bergantian menjaganya kadang aku tidak tahan menunggu sampai dia tidur lagi rasanya ngantuk berat otomatis suami ku yang jagain aku tidur duluan. Kalau sudah penat bermain sudah ngantuk dan minta ***** baru aku dibangunkan sama suami ku.

Begitu terus rutinitas ku setiap hari, walaupun aku melepaskan pekerjaan ku tapi aku bahagia melihat anak ku tumbuh dengan sehat.

besok aku akan ke rumah pak penghulu untuk berpamitan. Kami udah janjian sekitar jam sepuluh an aku ke sananya. anak ku di rumah di jaga sama Mak mertua karena aku pun perginya tidak lama mungkin sampai tengah hari. Hanya ingin berpamitan.

sesuai janji kami semalam hari ini aku ke rumah pak penghulu. Jam sepuluh kurang aku sudah berangkat. Sebelum berangkat tadi aku sudah memberi ASI anak ku. Sekarang ia lagi tidur biasanya kalau siang tidur nya lama.

Sesampainya di rumah pak penghulu aku mengucap kan salam. Terdengar pak penghulu menjawab salam dari ruang dapur dan menyuruh ku masuk. Aku masuk dan duduk di kursi sambil menunggu pak penghulu ke ruang depan. Tidak lama kemudian pak penghulu keluar.

" gimana kabarnya bell" tanya pak penghulu sambil kami bersalaman dan mempersilahkan ku duduk kembali

" Alhamdulillah sehat pak, bapak sehat" tanya ku kembali

" ya begini lah bell sehat nya orang tua kadang linu - linu di sendi kadang hipertensi biasa lah" jawab nya sambil tertawa

Aku pun mulai mengutarakan maksud kedatangan ku ke sini

" begini pak sebenarnya kedatangan saya ke sini saya mau pamitan, anak saya tidak bisa kalau di bantu susu formula tak mungkin juga saya bawa anak kerja pak atau ulang alik ke rumah" ucap ku sambil menarik nafas

" jadi beneran kamu mau berhenti bekerja bell, sebenarnya sayang bell tapi mau bagaimana lagi demi anak ya tidak apa- apa. Nanti bapak coba cari pengganti yang lain" kata pak penghulu lagi

" saya mau minta maaf pak kalau selama saya bekerja saya sering buat salah sering menyinggung perasaan bapak atau ada kata- kata yang tidak pantas saya ucap kan baik yang saya sengaja maupun tidak sengaja sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar besarnya pak" ucap ku sambil mengatur kan tangan

" iya sama- sama udah bapak maafkan" ucap pak penghulu

" ikhlaskan makan minum yang selama ini termakan dan terminum oleh saya ya pak" kata ku lagi

" wes iya bell semuanya bapak ikhlaskan" jawab pak penghulu

" kalau begitu saya permisi dulu ya pak sekali lagi terima kasih ya pak" ucap ku sambil berpamitan

" maaf y bell sampai tidak di buatkan minum, orang rumah masih di sekolah" kata pak penghulu

" iya pak gak papa" ucap ku

" oh ya sekarang kita ke kantor dulu ya sebentar, ngambil gaji mu akhir bulan ini" kata nya lagi

" saya sudah lama tidak masuk pak, apa masih dapat gaji" tanyaku

" udah ayo ikut saja anggap saja itu rezeki anak mu" kata pak penghulu

Aku hanya mengangguk sambil berjalan mengikuti pak penghulu untuk ke kantor desa.

Sesampainya di kantor agak sepi yang ada hanya bendahara satu orang staf. Aku pun mengucap kan salam masuk sambil mengikuti pak penghulu dari belakang. Kami masuk ke ruangan kepala desa tidak lama kemudian bendahara datang. iya menyerah kan amplop agak tebal kepada ku ia bilang itu gaji ku sama uang operasional. Alhamdullillah aku bersyukur atas rezeki yang telah engkau berikan Ya Allah. Aku pun berpamitan dan mengucapkan terima kasih.

Sampai di rumah hampir jam dua belas. Anakku masih tidur aku langsung cuci tangan dan makan. Selesai aku makan tidak lama kemudian anak ku terbangun minta ASI, lepas itu tidur lagi begitu lah kalau siang anak ku banyak tidurnya.

karena anak ku tidur lagi ku gendong saja kami pulang ke rumah jalan kaki tidak lupa aku mengucapkan terima kasih kepada Mak mertua karena sudah di jaga anak ku.

Sampai di rumah ku tidur kan kembali anak ku di kasur dan ku kasih kelambu bayi nya. Suamiku sudah di rumah lagi istirahat juga.

" ma gimana udah ketemu sama pak penghulu" tanya suami ku

" udah mas, ni mama masih di beri gaji juga untuk akhir tahun sekalian sama operasionalnya masih di amplop belum mama buka" jawab ku sambil menunjuk kan amplop yang tadi ku bawa

aku pun membukanya di samping suami sambil menghitung nya. Alhamdullillah semuanya hampir lima juta aku bersyukur masih di beri rezeki. Besok uang ini akan ku belikan kalung untuk ku pakai kan ke anak ku kenang- kenangan hasil dari bekerja di kantor desa.

Akhirnya kami pun ikut tertidur bersama anak ku. Cuaca nya pun mendukung tiba- tiba yang tadi panas sekarang menjadi mendung. Angin bertiup lumayan kencang semilir menjadi sejuk. Ku dekati anak ku untuk ku peluk.

' tidur yang nyenyak sayang' bisik ku ditelinga anak ku.'

Alhamdullillah anak ku tumbuh dengan sehat tanpa ada pengaruh dari penyakitnya sewaktu bayi. Semoga kelak kamu menjadi anak Sholehah sayang menjadi kebanggaan ayah dan mama, doa ku seorang ibu. tidak lama kemudian gerimis mulai turun. Habis lah tadi pagi suamiku noreh getah pikir ku. Tapi rezeki sudah ada yang mengatur kita syukuri saja.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!