kehamilanku memasuki usia tujuh bulan. Kami berencana mengadakan tujuh bulanan. Biasanya di tempat kami tujuh bulanan sekalian untuk tempah bidan kampung yang akan membantu persalinan nanti.
Setelah di cari hari yang baik tiga hari lagi acara tujuh bulanan atau mitoni akan dilaksanakan. Aku mulai sibuk menyiapkan kebutuhan untuk acara tujuh bulanan ku nanti. Di bantu juga sama kakak ku dan ipar ku.
hari ini acara tujuh bulanan ku semua saudaraku datang. Kami gotong royong memasak soalnya sore nanti acara doa selamat nya. Alhamdulillah saudara dari aku sama dari pihak suamiku semuanya datang membantu. Banyak yang harus disiapkan dalam acara tujuh bulanan ini. Untuk urap harus serba tujuh sayurannya. Untuk rujak juga harus serba tujuh buahnya. dan untuk umbi- umbian yang direbus harus serba tujuh juga.
" urap nya lemes kayaknya perempuan anaknya ini" kata tetangga ku yang lagi menggaul urap
" iya ya Wak" kata tetangga lain lagi
" cendolnya sudah matang ini tinggal dicetak" seru kakak ipar ku dari bawah
" ayo aku bantuin" kata tetangga ku yang lain
Mereka semua bergotong royong. Kakak kandungku kayaknya di bawah lagi bikin sayur lodeh. Aku asik makan rujak rasanya menyegarkan asem- asem pedas hmm bikin air liur menetes. Di tempat kami kalau acara tujuh bulanan cendol pasti tidak ketinggalan sudah tradisi.
Selesai acara aku harus mandi dengan air yang sudah di doa kan tadi dan memecahkan telor dengan dilepaskan dari leher dibiarkan pecah sendiri di bawah. Untuk suamiku tugasnya membelah kelapa muda.
" udah kelihatan perempuan anaknya belahan kelapanya miring" kata tetangga
" iya Wak perempuan bulan kemarin kami udah USG" jawabku
" bell Kami pamit pulang ya udah sore" kata kakak ku
" iya kak, makasih y kak udah dibantuin masak sampai kemas" jawabku
" iya bell" kata kakak ku lagi
Karena hari sudah sore semua saudara ku baik dari pihakku mau pun dari pihak suamiku pamit pulang semua. Tetangga ku pun udah pulang semua. Akhirnya acara tujuh bulanan ku berjalan lancar tanpa ada kendala. Ku ucapkan terima kasih kepada semua orang yang sudah ikut membantu menyukseskan acara tujuh bulanan ku. Tanpa mereka pasti acara ini tidak bisa berlangsung.
Kini tinggal kami berdua di rumah. Selesai mandi aku rebahan, seharian tadi aku kurang rebahan karena banyak orang. sambil rebahan kami ngobrol- ngobrol ringan
" mas Alhamdullillah ya acaranya lancar" ungkapku
" iya dek walupun penat tadi sempat disuruh ke sana ke sini mas bersyukur acaranya berjalan dengan lancar" kata suamiku
" sekarang tinggal persiapan lahiran mas, besok adek mau nyicil beli baju bayi lah" kata ku lagi
" sama mamak nya Wahyu aja ya dek, soalnya kalau belanja gini mas kurang faham" usul suamiku
" iya mas besok aku ajak kakak aja kebetulan kan besok hari Minggu" jawab ku
Selepas isya mata ku sudah tidak bisa di ajak kompromi rasanya lengket. aku langsung tertidur. Suamiku masih bual sama Wahyu tadi lepas magrib dia ke sini.
Katanya sudah tidak sabar ingin melihat adek bayi nanti mau di jaga kan biar tidak nanges. Wahyu aja seheboh itu apalagi kami orang tuanya hmm tidak sabar juga ingin bertemu anak ku.
Kadang berfikir kira- kira nanti mirip siapa ya. Hidungnya mancung atau pesek matanya gimana bibirnya gimana pokoknya sibuk menerka sendiri. Apa pun itu yang terpenting bayiku sehat lahir ke dunia aku pun sehat.
Pagi nya aku terbangun jam lima lebih tiga puluh menit. Hari ini aku tidak masak karena sayur semalam masih ada tinggal di hangatkan lagi. suamiku tidak noreh karena mengemas perkakas yang besar seperti periuk dan belanga. Dan mengembalikan perkakas yang kami pinjam dari rumah mertua.
Wahyu sudah datang lagi ke rumah. Hari ini Minggu jadi libur sekolah. Tidak lama kemudian Kakak ipar datang juga untuk bantu- bantu mengemas perkakas yang mau dikembalikan.
" kak nanti sore teman kan aku belanja ya kak" ku mulai obrolan
" mau belanja di mana" tanya kakak ipar
" di toko baby shop ya kak" kata ku
" nanti selepas asar aja ya berangkatnya lagian toko nya tidak terlalu jauh" jawab kakak ipar lagi
"sip kak" jawabku sambil mengacungkan jempol.
Kami lanjut berkemas sambil berbual-bual. Semua hal kami bahas. sebelum tengah hari acara kemas-kemas sudah selesai. Kakak ku pamit pulang. Aku merebah kan tubuh ku untuk istirahat. Kehamilan yang semakin besar ini semakin mudah capek. Pinggang pun mulai sering pegal- pegal.
suamiku juga sudah selesai kemas di bawah sekalian bakar sampah biar lalatnya tidak banyak. Maklum kalau ada acara gini pasti banyak lalat. Selesai bersih- bersih suamiku ikut rebahan.
" capek mas" tanya ku
" lumayan dek" ditanggapi suamiku sambil tersenyum.
"jadi nanti mau belanja dek" tanya suamiku
" jadi mas lepas asar" jawabku
" hati- hati perginya nanti kalau capek langsung istirahat, nanti Wahyu biar mas ajak mancing aja biar gak kesusahan bawa belanjaan" usul suamiku
" apa mau si Wahyu ditinggal mas? Nanti nanges pulak" tanyaku
" aman itu tadi mas udah ngomng sama Wahyu, dia pilih ikut mas mancing" jawab suamiku lagi.
Aku pun hanya meng iyakan di dalam hati karena rasanya udah mengantuk mata. Semenjak hamil ini memang cepat lelah dan mengantuk. Untung kerja di kantor jadi tengah hari baru tidur. Kalau cuma di rumah bisa - bisa selesai masak langsung tidur. Tidur pagi juga gak baik untuk kesehatan.
Sayup- sayup ku dengar suamiku bikin kopi sendiri.
' maaf ya mas aku terlalu lelah sampai mas buat kopi sendiri' batin ku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments