Di usia kehamilanku yang ke delapan bulan kami USG lagi. Sore itu ketika periksa ke dokter kandungan seperti biasa kami mengantri. Sampai giliran ku nama ku dipanggil
" sila kan duduk dulu Bu" kata pak dokter
" terima kasih pak" kataku
" apa ada keluhan buk?" tanya pak dokter
" Alhamdullilah tidak pak" jawab ku
" ok sila kan ibu berbaring dulu di sana ya? " pinta pak dokter
" maaf ya buk," kata perawat yang membantu menaikkan baju ku sampai perut untuk di beri jel
" ok ya buk sekarang kita mulai" kata dokter
Aku cuma mengangguk
" ini bayi nya sehat aktif dan masih perempuan ya buk" gurau dokter nya
" hehe bapak bisa aja" sahutku
" untuk posisinya belum bagus y buk masih sungsang, usahakan banyak sujud biar posisinya bisa muter ya buk" saran pak dokter
" iya pak " jawabku
" bulan besok USG lagi ya buk, kalau posisinya masih sungsang saya sarankan ibuk oprasi" kata pak dokter
Hati ku sempat deg- deg kan mendengar pak dokter menyarankan untuk oprasi. Tapi kembali lagi aku berfikir positif. Semua itu untuk kebaikan dan keselamatan kami.
Pulang USG kami jalan- jalan sebentar sambil minum jus di tepi laut. Karena kami jarang bisA ke sini . Selain menghemat biaya tempatnya juga jauh.
Sambil menikmati jus kami membahas masalah tadi
" mas gimana menurut mas saran pak dokter" tanya ku
" ikutin aja dek kan untuk kebaikan kalian, mas mau adek sama bayi kita sehat dan selamat" ungkap suami ku
" tapi rasanya agak deg- deg kan mas" kata ku
" adek jangan terlalu memikirkan nya ya cukup ikuti saran pak dokter dan banyak istighfar biar adek tenang rileks." kata suami ku bijak
" iya mas nanti adik coba" jawab ku
Aku tau semua untuk keselamatan dan kebaikan kami. Tapi membayangkan nanti masuk ruang oprasi di suntik di belah pakai pisau hii bergidik ngeri juga rasanya.
Di perjalanan pulang kami singgah di tempat ayam goreng. Biasa untuk membelikan Wahyu oleh- oleh. Biasanya kalau dengar saja Honda kami datang langsung lari ke rumah si Wahyu.
Benar perkiraan kami baru sampai rumah Wahyu sudah lari ke sini
" bbik dari mana?" tanya nya
" dari jalan- jalan" jawab ku
" kok aku gak di ajak bik" tanya nya lagi
" tadi wahyu lagi tidur" alasanku
' kalau diajak pasti sudah duluan nunggu di Honda tadi hehe' batin ku
" ini bibik beli ayam goreng,mau? " kata ku
" iya bik mau" jawabnya cepat
Wahyu ikut masuk ke rumah kami. Dia dengan lahapnya makan ayam goreng sama nasi putih. Sampai malam Wahyu di rumah kami. lepas magrib baru ia pulang sekalian kami antar.
" gimana hasil USG nya tadi bell?" tanya kakak ipar
" semuanya bagus kak cuma posisinya sungsang, jadi kalau sampai waktu lahiran belum muter di sarankan oprasi" ungkap ku
" ya udah gak papa yang penting semuanya sehat" kata kakak ipar lagi
Kemudian Kami pon fokus nonton sinetron sambil makan pisang goreng buatan kakak ipar ku. Sambil makan sambil sibuk mengomentari cerita nya. Maklum lah mak- Mak kalau nonton sinetron suka ikut kebawa emosi hehe.
Perlengkapan untuk persalinan nanti angsur- angsur aku masuk kan ke dalam koper. Ku teliti semua keperluan bayi ku nanti dan keperluan ku juga. Jadi nanti pas mendekati hari H tinggal berangkat. Sepertinya semuanya sudah lengkap tinggal nanti popok bayi belinya pas berangkat aja. Setiap hari ku bawa sujud. Kadang ngepel lantai pakai tangan juga siapa tau bisa muter bayi ku.
' Ya Allah semoga semuanya baik- baik saja' doaku dalam hati
rutinitas ku masih seperti biasa bekerja ke kantor Senin sampai Jumat. Aku minta cutinya kalau sudah mendekati kelahiran aja. Cuma Sabtu Minggu aku sudah tidak ikut noreh, sudah tidak kuat di bawa berjalan jauh.
selesai masak kalau lagi libur kadang jalan ke rumah Mak atau ke rumah kakak biar gak ngantuk. Kalau di rumah saja pasti pengen tidur. Takut katanya kalau tidur pagi hari nanti bisa kena penyakit beri- beti basah. Entah mitos atau fakta aku pun kurang tau.
Pagi ini aku jalan ke rumah Mak. Sampai di rumah Mak kebetulan Mak lagi buat kue donat. Jadi bantu bikin bulat- bulat.
" Mak kemarin aku USG lagi katanya masih sungsang. Kalau sampai lahiran masih sungsang disarankan oprasi sama dokternya" cerita ku
" ya tidak apa- apa yang penting semua sehat selamat" jawab Mak
Sambil bikin donat kami terus berbuat
" oh ya jangan lupa nanti disiapkan keperluan bayi sama kamu dimasukkan tas atau koper jadi senang nanti tinggal bawa" kata Mak ku lagi
" beres Mak udah siap" jawab ku
Aku di rumah Mak sampai tengah hari. Sekalian makan di situ. Lepas Zuhur aku baru pulang dapat oleh- oleh donat dari Mak.
Cerita punya cerita ternyata adik ku yang paling bungsu mau menikah. Sekitar tiga mingguan lagi. Calon suaminya masih satu desa sama kami. Dua hari lagi acara tunangan sekalian antar belanja. Jadi dua hari ini aku sibuk bolak balik ke rumah Mak
Malam ini acara tunangan adik ku. Aku dari siang tadi ke rumah Mak bawa baju ganti sekalian jadi sore suami ku pulang sendiri untuk mandi lepas magrib baru dia ke sini lagi. Acara nya lumayan meriah, dari pihak laki- laki sekitar lima belasan orang yang datang lumayan ramai. Keluarga kami sendiri sudah ramai. Jam sepuluh acara baru selesai. Aku pamit pulang soalnya besok masih harus kerja.
Sesampainya di rumah aku langsung ganti baju dan tidur. Hamil besar ni agak susah kadang tidur. Kadang miring salah telentang salah. Setiap perempuan hamil pasti merasakan. Kadang kalau mau tidur punggung minta usap- usap sama pak suami biar bisa tidur. Perut di kasih bantal biar nyaman. Kipas angin jangan sampai berhenti.
Semakin mendekati persalinan sering buang air kecil. itu semua nikmat yang diberikan Allah. aku bersyukur bisa merasakannya. Selama hamil diberi kemudahan. Tidak merasakan mual atau muntah- muntah. Aku harus menjaga kesehatan apa lagi sebentar lagi adik bungsuku mau menikah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments