Kala itu aku lagi jalan ke rumah orang tuaku beda dusun tapi masih satu desa. Tiba - Toba bibik ku bertanya kepadaku " bel dulu kamu kan pernah les komputer waktu masih sekolah" . " iya bik, kenapa?" tanyaku. " kebetulan di desa lagi cari staf buat bantu bantu yang bisa komputet katanya, kalau kamu mau besok jam 3 langsung datang ke rumah pak penghulu ya", kata bibik ku. " wah beneran bik, oke lah. Terima kasih ya bik informasinya", jawabku. " iya sama - Sama", jawab bibik.
Wah senangnya hatiku membayangkan kalau keterima kerja jadi staf di kantor desa kan lumayan gajinya. sepanjang malam hatiku berbunga bunga tidak sabar menunggu esok tiba. " dek jangan senyum- senyum sendiri lah mas jadi takut Lo", kata suamiku. " hehe iya mas, adek lagi gembira membayangkan besok kalau keterima kerja", jawabku. Suamiku memelukku dari belakang, hangat rasanya di cuaca dingin- dingin begini selalu dapat pelukan hangat dari suamiku. Sambil menciumi rambutku dari belakang turun ke leher dan ah pasti kalian semua sudah bisa menebak apa selanjutnya yang terjadi. Hanya terdengar *******- ******* dari rumah sederhana kami.
Esok nya aku masih membantu suamiku menoreh karena janji ke rumah pak penghulu nya masih nanti sore jam tiga. Hari ini aku begitu bersemangat ikut noreh ya sampai suamiku geleng- geleng kepala melihat kelakuan istrinya. Jam sebelas siang kami sudah selesai noreh. Sampai di rumah aku terus mandi dan istirahat. Terasa capek juga karena perjalanan ke kebun karet agak jauh. Selepas makan siang aku duduk - duduk sebentar di depan pintu sambil lihat orang pulang noreh. Kira- kira sudah setengah jam aku baru rebahan untuk tidur siang. Semoga mimpi indah doaku sebelum tidur.
Jam setengah dua aku bangun dan shalat Zuhur. Suamiku juga baru bangun, ku buatkan kopi hitam pekat untuk nya. Sambil menunggu jam pukul setengah tiga kami duduk bincang- bincang sederhana. " mas nanti kalau keterima kerja, adek tak bis bantu mas motong lagi ya", ku mulai obrolan ringan. " iya dek gak apa-apa, adek kan kerja juga". Jawab suamiku. " semoga rezeki kita lancar dan bisa nabung ya mas", doaku. " Amin" jawab suamiku.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul dua lebih. Aku pun bersiap- siap untuk ke rumah pak penghulu. interview bahasa gaulnya hehe. aku sendirian dari rumah rasanya di jalan deg- deg an jantungku bertanya- tanya kira- kira nanti apa tesnya. Apa cuma di tanya- tanya aja apa langsung suruh pegang komputer. Waduh sudah lama aku gak memegang komputer bisa dak ya nanti kalau di tes. Tambah grogi lah pikiranku.
Sampai di rumah pak penghulu ternyata sudah ada satu orang cewek cantik. La ini pasti nanti kami saingan pasti tidak keterima lah aku nanti. Aku sudah berfikir negatif dulu soalnya dia masih muda baru lulus kuliah pasti jago juga soal komputer. Aku berkenalan dengannya kami berbincang sebentar sambil menunggu pak penghulu. Akhirnya yang di tunggu datang juga. Pak penghulu menghampiri kami setelah bersalaman dia duduk di depan kami. Ternyata cuma ditanya sedikit selanjutnya bincang- bincang ringan. Alhamdullillah kami berdua diterima bekerja sebagai staf. Aku sempat bimbang karena sudah lama tidak memegang komputer, tapi kata pak penghulu tidak apa- apa nanti bisa sambil belajar. Syukurlah pak penghulunya juga baik dan pengertian. Kami diangkat menjadi staf pembantu di kantor desa.
Sore itu aku pulang dengan gembira, karena besok aku sudah bisa bekerja di kantor desa. " mas Alhamdulillah aku keterima kerja", ucapku sampai rumah. Sampai lupa mengucap salam." Alhamdullillah selamat y ma", ucap suamiku. " tapi mas Honda kita cuma satu, kalau aku bawa kerja mas gimana norehnya", tanyaku. " gampang dek mas naik sepeda saja", kata suamiku. Walaupun aku kasian dengan suamiku noreh pake sepeda tapi kami tak ada pilihan lain. Honda kami cuma satu tak mungkin juga aku yang ke kantor desa pake sepeda soalnya jarak kantor desa dari rumah kami lumayan jauh. mungkin ada sekitar lima belasan menit kalau pake Honda.
Rasanya gembira sekali semoga nanti perekonomian keluarga kami bisa lebih baik lagi. Selepas magrib ku siap kan baju terbaikku untuk bekerja besok. Ku pakai rok warna hitam dan baju kemeja warna coklat. Aku tidak mempunyai seragam khusus untuk bekerja. baju yang ada dulu ku pakai yang penting sopan nanti kalau sudah ada uang baru ku beli baju baru. Malam makin larut mataku pun sudah ngantuk berat akhirnya aku tertidur di pelukan suamiku. Tak lama aku sudah terlelap dan masuk ke alam mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments