Ruli duduk terkulai. Reha hanya menatap penuh kebencian. Tak lama kemudian, orangtua Reha keluar dari kamarnya. Mereka menghampiri Reha dan Ruli.
"nak Ruli. Kamu baru pulang?" tanya ibu Reha.
Ruli menoleh.. Dia bangkit berdiri dan menyalami mertuanya. Orangtua Reha menyambut tangan Ruli.
"iya Bu, pak. Ibu dan bapak datang kapan?" tanya Ruli mencoba tenang.
Reha segera menghapus air matanya dengan jarinya. Reha tidak ingin orangtuanya tau. Pertengkaran diantara mereka.
"tadi pagi" jawab ibu Reha.
"kamu sibuk terus Ruli. hingga melupakan ulang tahun Kiara" ucap papah Reha sambil duduk di sofi.
Ruli pun duduk kembali. Ruli yang sejak tadi berwajah tegang dan ingin merilekskan tubuhnya. Kini harus menjawab pertanyaan mertuanya. Ruli menghargai mertuanya.
"iya pak..pekerjaan lagi numpuk. Jadi tidak bisa ditinggalkan. saya juga bersedih pak. karena pas hari ulangtahun kiara. Saya tidak ada saat itu. disisi lain pekerjaan tidak bisa ditinggalkan.saya juga bingung pak. Saya harus bagaimana?" panjang lebar Ruli terpaksa berbohong.
Reha melirik wajah Ruli yang penuh tatapan kecurigaan.
"harusnya kamu bijaksana pada diri sendiri. sejam atau dua jam kamu tidak ada waktu untuk anakmu. yang kamu pikirkan kerja dan kerja. Sedangkan anakmu membutuhkan perhatian mu. Ruli, segimana sibuknya kamu dengan pekerjaan..kamu harus ingat pulang. ingat keluarga mu. karena disaat kamu susah dan sakit kamu akan kembali kepada keluarga mu.maka itu papah minta. Kamu harus bisa mengatur waktu saat kerja. Saat bersama keluarga mu" panjang lebar papah Reha menasehati Ruli.
Ruli hanya diam menunduk.
"jangan sampai istri dan anakmu berpikir kalau kamu tidak sayang mereka" sambung papah Reha.
"papah bicara seperti ini. Karena papah sayang kalian.papah tidak ingin keluarga kamu hancur karena kesibukan kamu. ingat Ruli pertengkaran kalian disebabkan kesibukan kamu yang memilih pekerjaan mu daripada keluarga mu.yang jadi korban adalah anak mu" papah Reha terus menasehati Ruli. Dengan tujuan Ruli sadar dengan kesibukan nya.
Namun, Ruli terus menutupi perbuatannya didepan keluarga. Yang sebenarnya dia bukan sibuk bekerja. Melainkan menjaga dan merawat istri keduanya tanpa sepengetahuan Reha. Ruli menunduk malu.
baru kali ini papah Reha menasehati Ruli sepanjang malam.
Setelah semuanya usai.. Ruli mencoba merenungkan apa perkataan papah Reha ada benarnya. Dia memeluk bantal guling dengan bersandar kan diatas ranjang. Reha malam ini tidur dikamar Kiara. Reha memiliki perasaan yang buruk terhadap Ruli. kecurigaan Reha semakin besar terhadap Ruli yang sering pulang malam. Dan jarang ada dirumah. Reha meneteskan air mata saat melihat wajah Kiara yang sedang tertidur pulas. Reha tidak bisa membayangkan bagaimana esok pagi, Kiara menemui papahnya. Dan menanyakan kado kepada papahnya. Reha terus berpikir berusaha supaya Kiara tidak membenci papahnya. Tak lama kemudian, Reha mengambil ponsel. Dia mencoba menghubungi temannya yang punya toko mainan.
meskipun Reha tahu. Tidak sopan malam malam mengganggu orang lain istirahat. Namun, yang dia lakukan demi Kiara dan menutupi kesalahan Ruli.
Reha terus mencoba menghubungi sahabat nya itu.
"halo, siapa ini. Malam malam telepon?" tanya suara seorang perempuan di sebrang telepon.
"Alhamdulillah akhirnya diangkat juga. Maaf ya sis. Saya ganggu waktunya dulu" jawab Reha senang meskipun tidak enak hati.
"ya ampun kamu jeng Reha. saya kira siapa. Ada perlu apa malam malam telepon?"
"saya pesan mainan sekalian dibungkus kado ya"
"buat kapan?"
"besok pagi. Bisa dikirim?" tanya Reha berharap.
"penting banget ya?"
"iya, ini sangat penting. Saya mohon sis. Berapapun saya bayar " mohon Reha dengan nada memelas.
"iya udah besok setengah 6 dikirim deh. Mau apa nih isi kadonya?"
"makasih banget sis. minta boneka panda warna pink ya ukuran besar"
"oke jeng"
Reha tersenyum lebar. yang diharapkan terkabul. Akhirnya Reha bisa tertidur di samping Kiara. tanpa rasa risau lagi memikirkan kado buat Kiara.
pagi pun tiba... Reha sedang menyiapkan sarapan dan kejadian semalam pun seakan akan terlupakan.
orangtua Reha sudah ada dimeja makan. bersama Kiara yang sedang makan roti. Tak lama,. kemudian Ruli muncul dan menghampiri mereka. Kiara melirik Ruli langsung berlari memeluk Ruli. Rasa kangen kiara tidak bisa dibendung lagi. Ruli pun memeluk badan mungil. Dengan tatapan penuh penyesalan.
sontak saja membuat Reha dan kedua orangtuanya terperangah terkejut.
"papah, Kiara kangen banget Ama papah. papah kemana aja sih?" tanya Kiara dengan manja.
"iya sayang...maafin papah ya.. papah selalu sibuk dan lupa dengan ulangtahun mu" jawab Ruli mengelus rambut Kiara.
"tapi papah tidak lupa kan dengan kado nya?" tanya Kiara menagih kado dari Ruli.
Ruli terkejut, dia bingung harus mengatakan apa.
"tidak donk sayang. Masa papah lupa" tiba tiba Reha angkat bicara memecahkan suasana hati Ruli.
Ruli melirik Reha begitu pun dengan orangtuanya.
tak lama kemudian bel pun berbunyi..
"bentar ya sayang ..mamah ambil kadonya dulu. dan mau lihat ada tamu siapa" ucap Reha tersenyum.
Kiara hanya mengangguk. Reha segera pergi menuju pintu. Reha membuka pintu. Reha tersenyum senang melihat pesanan nya datang dengan tepat waktu.
"paket Buat ibu Reha" ucap kurir.
"iya.. makasih ya bang" jawab Reha semabari mengambil paket kado itu.
Kurir pun pergi... Reha segera membawa kado ke ruang makan.
"ini...kado buat Kiara dari papah" ucapan Reha tersenyum senang.
Spontan Ruli terkejut. Begitupun dengan kedua orangtuanya. Kiara tersenyum lebar dan segera mengambil kado besar itu. Dan membukanya.
"wow besar sekali pah" seru Kiara girang.
Ruli melirik Reha. Reha pun melirik Ruli.
"wah boneka panda warna pink besar sekali" Kiara langsung memeluk boneka itu.
"pah makasih ya pah.. ternyata papah tidak lupa dengan kadonya"
"e..iya sayang sama sama. Kamu suka?" tanya Ruli ragu ragu.
"suka banget pah.. apalagi papah yang memberikan nya" jawab Kiara senang.
Ruli tersenyum..
"ya udah kalau kiara senang. Kiara bisa bermain dengan boneka itu" ucap Reha
"iya mam" jawab Kiara masih memeluk boneka nya.
kakek dan nenek nya paham apa yang dilakukan Reha terhadap kiara. Dia telah menutupi kebohongan papahnya.
"ya sudah kalau begitu. papah berangkat kerja dulu ya" pamit Ruli.
"iya pah..papah hati hati ya..cepat pulang ya pah" jawab Kiara
"iya pasti sayang . Papah usahakan pulang secepatnya" Ruli mencoba menyakinkan hati Kiara
Ruli mencium kedua pipi Kiara. Dan tidak lupa berpamitan kepada mertuanya.
"mah pah saya berangkat kerja dulu"
"iya hati hati dijalan. jangan lupa pulang" jawab papah Reha mengingat kan Ruli.
" iya pah" Ruli pun segera pergi meninggalkan ruang makan. Dan diikuti Reha dari belakang.
sesampainya di depan rumah. Ruli menatap Reha.
"makasih ya. kamu udah ngertiin aku" ucap Ruli.
"yang penting kamu jangan mengulangi lagi yang udah terjadi" jawab Reha.
"iya sayang. Aku berangkat dulu ya" pamit Ruli mencium kening Reha.
"hati hati mas"
"oke" Ruli pun segera masuk ke mobil. Dan menyalakan mesin mobil. untuk siap siap menjalankan mobil. Ruli pun segera menancap gas melaju.
Reha hanya terdiam saat kepergian Ruli. Hati dia masih tidak tenang. karena apa yang selama ini dia curigai ternyata benar...
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
aqil siroj
jahat banget si ruli.... hati" entar reha dan kiara udah hilang sr genggaman malah dirimu nyesel lohhhh
2023-08-22
0