Ruli mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.
"aku mohon pey, ngertiin posisiku. Reha sudah mulai mencurigai ku" mohon Ruli sembari meraih kedua tangan pey.
Dengan berat hati Pey menghela nafas.
"jadi dua hari sekali kamu nemui aku" Pey memastikan keputusan Ruli.
"iya.. Aku usahakan dua hari sekali untuk menemui kamu,Pey. Kamu bisa kan?" tanya Ruli memohon Kembali.
"mau bagaimana lagi. Aku tidak bisa memberikan jawaban apa apa lagi" pasrah Pey bernada sedih.
"aku tau Pey. Ini terlalu berat untuk kita berdua. Tapi, kamu ngerti kan posisi aku? Aku melakukan ini semua demi keutuhan hubungan kita. Demi anak kita juga"
"iya, aku tau itu"
"jadi selama aku tidak menemui kamu. Kamu jangan mencari aku. Apalagi harus ke tempat kerja aku. Kita masih bisa komunikasi" Ruli mencoba menyakinkan Pey
"kamu percaya kan Ama aku?" tanya Ruli.
Pey hanya mengangguk. Ruli tersenyum lega.
"sampai kapan hubungan kita seperti ini terus?" tanya Pey.
"sampai Reha menerima kenyataan ini. Perlahan lahan yang penting pasti Reha bisa menerimanya.. meskipun membutuhkan waktu yang lama. Dan entah kapan" jawaban Ruli membuat hati Pey sedikit tenang.
Sementara Noni menemui Reha di rumahnya..
nampak Noni dan Reha sedang duduk di depan teras Reha.
"kamu mau menghianati Ruli?" tanya Noni ketus.
"maksud kamu apa non?" tanya balik Reha bingung dengan pertanyaan Noni.
"kamu kesurupan hantu apa sih? Datang datang ngomel ngomel dan bertanya dengan pertanyaan yang membuat aku bingung. Maksudnya apa?" tanya Reha semakin heran.
"kamu bertemu Ama Bian kan?" tanya Noni dengan tatapan tajam.
"kamu tau dari mana?" Reha terkejut.
Noni mengetahui pertemuannya dengan Bian.
"tau dari mana itu bukan urusan mu. yang jelas kamu tidak bisa mengelak!" jawab Noni ketus.
"terus kamu cemburu?" tanya Reha heran
"ngapain cemburu? aku ga mau kehadiran Bian merusak hubungan kamu dengan Ruli. Bian itu lelaki pengecut ninggalin kamu. Menjanjikan akan menikahi kamu. Tapi mana buktinya. Sampai kamu dijodohkan orangtua mu. Dia tidak datang untuk menyelamatkan cinta mu kepada Bian" celoteh Noni kesal
"iya gpp non. Dijodohkan juga. perlahan lahan aku memiliki perasaan kan sama Ruli" jawab Reha santai.
"iya. Tapi , kamu jangan sampai ada perasaan lagi sama Bian!"
"kamu itu lucu ya .. sebenarnya kamu melarang takut hubungan ku Ama Ruli hancur. Apa karena kamu cemburu?" tanya Reha dengan nyengir ketawa kecil.
"aku udah bilang. Aku ga cemburu. cuma aku ga suka. Kalau Bian sampai menganggu kamu lagi. Bian itu lelaki pengecut!" Noni menjelekan Bian dihadapan Reha.
"iya iya aku tau. Tapi , kamu salah paham soal Bian meninggalkan aku" jawab Reha menjelaskan.
"aku ga mau tau. intinya kalau lelaki meninggalkan cewe nya disaat sayang sayangnya itu lelaki pengecut" cemberut Noni dihadapan Reha.
Reha tertawa kecil melihat ekspresi wajah Noni, sahabat nya.
"iya iya deh .. bagaimana kamu aja. Non" jawab Reha tersenyum.
Reha ga mau persahabatan nya hancur karena salah paham. Dijelaskan belum waktunya. Dan merasa percuma.
disaat mereka sedang asyik ngobrol . Tiba tiba Ruli datang. Reha terkejut melihat Ruli datang lebih awal.
"itu Ruli ?" tanya Noni. Sambil memonyongkan bibirnya ke arah Ruli
Reha hanya melongo tidak percaya..Ruli akan pulang lebih awal lagi seperti semula.
"hai, Noni ya? Apa kabar?" tanya Ruli ramah dan tersenyum.
"wah memang Ruli lebih cakep dan lebih wibawa dari Bian"
Gumam Noni dalam hati dan terpesona.
Reha melihat temannya senyum tersipu sipu. Mengejutkan Noni.
"Noni, Ruli bertanya Ama kamu" tegur Reha
Seketika Noni terkejut. malu tersipu sipu.
"eh ..i..iya...aku baik baik saja" jawab Noni gugup.
"kamu ini kenapa si Noni.. seperti baru pertama Kali aja melihat Ruli?" hardik Reha heran.
Ruli hanya tersenyum.
"ya pangling aja gitu" jawab Noni kagum
"suami kamu ini cakep lho Reha. Jangan sia sia in dia lho" bisik Noni kepada Reha
Reha hanya tersenyum. begitu pun Ruli
"kamu bisa aja sih, Non. padahal kau biasa aja lho" ucap Ruli menggeleng kan kepala sambil tersenyum.
"ya udah yu masuk. Daritadi kamu diluar terus kan. Ga disuruh masuk Ama sahabatmu ini kan" goda Ruli sambil menyubit pipi Reha.
"ya ampu so sweet banget sih" lagi lagi Noni menggumam dalam hati.
"iiihhhhh apa an sih" sontak Reha mengelus pipinya.
"e.. makasih ya Ruli. Tapi, aku harus pergi sekarang" Noni menolak ajakan Ruli.
"mau kemana?" tanya Reha
"mau ada keperluan.." jawab Noni nyengir.
"lho...aku datang kamu udah pergi aja" ucap Ruli
"iya , kamu baru datang. Aku udah daritadi lho"
"ya udah. kamu hati hati deh dijalan" ucap Reha mengerti posisi sahabat nya.
"oke makasih ya Reha"
"oke"
" aku pergi dulu ya Reha , Ruli" Noni pamitan
"oke" jawab serentak Reha dan Ruli.
Noni pun masuk ke mobilnya. lalu, menyetirnya. Tidak lupa dia membunyikan klakson. Tanda pamitan. Reha dan Ruli tersenyum.
setelah mobil Noni jauh dari pandangan mereka.
Reha menatap wajah Ruli.
"ada apa menatapku seperti itu?" tanya Ruli heran.
"pulang awal" sindir Reha.
Ruli menyapa Reha dengan tersenyum. Dan memeluk Reha. Reha merasakan bahagia saat dipeluk Ruli. Seakan akan merasakan Ruli yang dulu. Reha tersenyum didalam pelukan Ruli. Ruli pun merasa kangen yang mendalam.
"aku kangen banget Ama kamu , sayang" ucap Ruli mesra dan mencium kening Reha
Reha mengangguk tersenyum...
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments