malam tiba. Lagi dan lagi Ruli sering pulang malam. Namun, kini Ruli pulang pukul 22.00 wib. Ruli membuka baju kerjanya didepan Reha. Reha yang sedang menyisir rambut menghadap meja rias. Tidak sengaja melihat lengan Ruli membekam merah. tanpa pikir panjang lagi. Reha bangkit dari tempat duduknya dan langsung memeriksa lengan Ruli yang memar merah. sontak saja membuat Ruli terkejut dengan gelagat Reha. Reha terkejut melihat memar di lengan yang sudah membiru. Ruli menatap memar di lengannya dengan wajah pucat. Reha menoleh ke arah wajah Ruli. Terlihat pucat dan panik mimik Ruli.
"mas...luka ini.." ucap Reha mengingat pada dua hari yang lalu kejadian di kafe shop. dimana dia melihat kejadian sepasang kekasih bertubrukan dan tekena kopi panas.
"ga apa apa kok" Ruli segera menarik lengannya dan menutupi nya pakai handuk yang dia raih di atas kasur.
"berhenti mas!" tegur Reha yang melihat Ruli berjalan menuju kamar mandi.
Deg..h !
jantung Ruli berdetak kencang.
Reha berjalan pelan dan membalikan badannya menatap wajah Ruli. seketika tampak Ruli merasa ketakutan.
"mas...luka kamu... seperti tersiram air panas" ucap Reha pelan tapi pasti membuat Ruli kehilangan alasan lagi.
"e....ini...ah sudahlah ini cuma sepele aja. Aku mau mandi" Ruli mencoba mengalihkan pembicaraan.
"tidak mas..mungkin ini sepele bagi mu..tapi bagiku. Ini perlu ditanyakan"
"tanyakan apa? udah deh kamu itu kenapa sih.. Ngajak ribut terus tiap hari. lama lama aku ga betah tinggal dirumah"
"sejak kapan kamu tinggal dirumah,mas? Rumah bagimu hotel!" bantah Reha.
"maksud kamu apa?" tanya Ruli bingung
"kamu tidak sadar. pulang kerja kamu selalu malam , malam dan malam..!" bentak Reha mulai emosi
"dulu sebelum sikap kamu seperti ini. Pulang selalu tepat waktu. sarapan pagi pun tidak pernah buru buru. selalu ada waktu untuk komunikasi. Kamu benar benar sudah berubah mas"
"tapi sekarang, kamu anggap rumah adalah hotel bagimu. dengan sesuka hati mu , seenak kamu pergi buru buru..tanpa komunikasi lagi. Pulang malam hanya untuk tidur saja. tanpa bicara atau menanyakan kabar Kiara. Kamu juga tidak ada waktu untuk bersama Kiara. Mengajak main Kiara apalagi jalan jalan seperti dulu" panjang lebar Reha mengungkapkan unek-unek nya yang selama ini dia pendam.
Mendengar ungkapan hati Reha. Ruli hanya diam..karena merasa bersalah.
"sekarang luka ini kau anggap sepele? apakah luka ini. Tersiram kopi panas waktu di kafe shop?"
Pertanyaan Reha mengejutkan Ruli. Dia mulai panik.
Harus berkata apa...
"mas...jadi selama ini sikap kamu berubah karena wanita lain? Ada wanita lain selain aku mas?" Reha tidak tahan lagi membendung air mata yang sudah tak tertahan lagi. Dia menangis tersedu-sedu.
Ruli merasa bersalah dan berdosa terhadap Reha.
Yang dia rasa Reha tidak bersalah dan tidak ada masalah antara dia dan Reha.
" mas jawab!" bentak Reha Ingin menyakinkan dirinya.
"ga ada wanita lain selain kamu" Ruli berbohong.
"luka ini cuma terkena benturan saja. Aku sengaja menyembunyikan nya dari mu. Karena aku tidak ingin kamu bersedih. Tapi , kamu malah jadi salah paham " Ruli mencoba memberikan alasan kuat.
Hingga Reha percaya.
"kamu tau aku lelaki seperti apa ? Aku tidak ingin istriku tercinta ini sedih. Kerena Luka ini. lagian aku juga gpp kan? Aku pulang malam..karena aku sedang menyelesaikan proyek yang akan mendatang. Karena aku tidak ingin tersaingi lagi. Kalau aku kalah. Aku bisa gulung tikar. aku juga tidak mau nasib anak istriku jadi sengsara gara gara kebodohan ku menjalankan pekerjaan ku. Itu semua aku rahasia kan karena aku tidak ingin kamu bersedih. itu aja kok" panjang lebar Ruli menyakinkan hati Reha agar Reha percaya padanya. Dan menutupi kebohongan nya selama ini.
Semoga Reha percaya dech....!
Tiba tiba Reha memeluk Ruli. sontak saja membuat Ruli terkejut. Dia membayangkan kalau dia di peluk Pey. Dia masih merasakan pelukan Pey. Namun, kini merasakan pelukan Reha.
"maafkan aku...kalau selama ini aku berpikir jelek tentang kamu" ucap Reha menyesali dan meneteskan air mata.
Ruli menghela nafas tanda lega. Akhirnya Reha percaya dengan ucapannya.
"iya sayang.. Gpp kok..wajar kamu berpikir jelek karena mungkin kamu pikir aku tidak setia sama kamu kan?" tanya Ruli mengusap rambut Reha.
Reha mengangguk pelan. Ruli tersenyum..
"ternyata aku bisa bersandiwara" gumam Ruli dalam hati.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments